Rabu, 26 Desember 2018

Melantai di Bursa, Saham Produsen Antimo Ini Stagnan


Kontak Perkasa Futures - Salah satu produsen obat di Indonesia, PT Phapros Tbk (PEHA) hari ini mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham perdana ditawarkan Rp 1.198 per lembar saat pembukaan.

Harga penawaran tersebut naik menjadi Rp 1.200 namun tidak ada transaksi. Jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 840 juta lembar.

Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami menjelaskan listing perdana Phapros ini memang dilakukan tanpa penerbitan emisi saham atau emisi obligasi.

"Kami sementara baru mencatatkan dulu, sehingga kami bisa menyempurnakan status listed," katanya di Gedung BEI, Jakarta.

Memang, Phapros selama ini adalah perusahaan terbuka namun tidak melantai di BEI. Menurutnya, dengan tercatatnya saham Phapros di lantai bursa ini diharapkan harga saham berikutnya bisa sesuai mekanisme pasar. Karena sebelumnya harga saham tidak memiliki standar dan patokan yang jelas.

"Memang kalau dilihat hari ini kesannya stagnan (pergerakan saham), tapi kami sudah memiliki 1.007 pemegang saham yang memang mereka mendapatkan warisan dari keluarganya sejak dulu. Kami harapkan dengan transformasi ini pemegang saham bisa terlibat secara aktif," imbuh dia.

Emmy menambahkan saat ini memang saham Phapros masih masuk dalam papan pengembangan. Diharapkan bisa masuk ke papan utama dalam waktu beberapa tahun ke depan.


Berdasarkan laporan keuangan audit per September 2018, pendapatan Phapros tercatat Rp 697 miliar atau meningkat 8,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Perolehan laba bersih Rp 96 miliar mengalami pertumbuhan 33,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Didik Prasetyo menjelaskan aksi korporasi ini dilakukan untuk mengetahui nilai wajar saham perusahaan yang dapat dilihat setiap saat. "Ini juga jadi peluang agar Phapros dapat membuka akses kepada sumber pendanaan pasar modal yang lebih menguntungkan," imbuh dia. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 24 Desember 2018

Mimpi Buruk Bisa Jadi Pertanda Kondisi Kesehatan Kurang Baik


PT Kontak Perkasa - Mimpi adalah cerita dan gambar yang diciptakan pikiran saat sedang tidur. Seseorang bisa bermimpi setidaknya 3-5 kali seminggu. Cerita yang muncul dalam mimpi bisa menghibur, menyenangkan, menyedihkan atau menyeramkan.

Mimpi buruk diklasifikasikan sebagai urutan mimpi yang tampak realistis dan sering membangunkan orang. Mimpi buruk adalah pengalaman yang kompleks. Meskipun ketakutan adalah emosi dominan yang dirasakan selama mimpi buruk, sebuah studi tahun 2014 melaporkan bahwa kesedihan, kemarahan, kebingungan, jijik, frustrasi atau rasa bersalah juga umum terjadi.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep, melihat isi dari 351 mimpi buruk orang dewasa dan menemukan bahwa tema yang paling sering dilaporkan adalah agresi fisik, diikuti dengan dikejar dan keberadaan kekuatan jahat.


Seringkali, mimpi dianggap sebagai bunga tidur dan tidak menjadi pertanda apapun. Tetapi jika mimpi buruk mulai sering terjadi, itu bisa menjadi tanda masalah kesehatan.

Terdapat fenomena yang disebut gangguan perilaku tidur, yakni ketika seseorang bermimpi dan juga berperilaku agresif dengan berteriak, bergerak atau melompat dari tempat tidur, bisa saja menjadi penyebab penyakit neurologis seperti Parkinson.

Selama mimpi buruk, emosi dan masalah yang kita temui pada siang hari berubah menjadi karakter dan skenario. Secara umum, mimpi buruk akan terjadi jika seseorang memiliki masalah tidur yang lama," kata Jason Ellis, direktur dari Northumbria University's Centre for Sleep Research.


Pakar tidur, Bill Fish, berujar rata-rata, seseorang mengalami setidaknya satu mimpi buruk seminggu. Namun jika kejadiannya terjadi secara terus menerus, itu menjadi tidak normal dan harus mendapat penanganan.

"Jika mulai sering mengalami mimpi buruk, dokter pasti akan bertanya mengenai perubahan dalam gaya hidup atau kondisi kesehatan. Sebab, stres dan trauma juga bisa menyebabkan mimpi buruk sering muncul," ujar Bill.

Studi telah menemukan masalah kesehatan mental lainnya yang juga terkait dengan mimpi buruk yang sering terjadi, seperti gangguan bipolar dan skizofrenia.

Meski tidak semua mimpi buruk menjadi pertanda kondisi kesehatan kurang baik, namun lebih bijak untuk mengunjungi ahli jika masalah tersebut terjadi terus menerus. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 21 Desember 2018

Soal 'Jokowi Mole', Yenny Wahid: Warga Madura Ingin Jokowi Pole



Kontak Perkasa Futures - Sejumlah warga berteriak 'Jokowi mole' atau 'Jokowi pulang' saat kedatangan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) di Pulau Madura. Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid justru terharu melihat antusiasme warga Madura menyambut Jokowi dan ingin agar Jokowi 'pole'.

"Saya terharu lihat dukungan warga Madura untuk Pak Jokowi," ujar Yenny.

Video warga yang berteriak 'Jokowi mole' beredar dan viral di media sosial. Tidak diketahui jelas lokasi video tersebut. Yang pasti, Jokowi pada Rabu (19/12) lalu memang berada di Kabupaten Bangkalan dalam agenda sebagai capres dan presiden.

Agenda diawali dengan menghadiri deklarasi akbar ulama se-Madura di Gedung Serbaguna Rato Ebuh. Yenny turut mendampingi Jokowi dalam acara deklarasi. Yenny juga menemani Jokowi mencoba kopi keliling di Madura.

Jokowi kemudian melanjutkan agenda di Madura dengan membagikan 2.050 sertifikat tanah di kantor Bupati Bangkalan. Setelah itu, Jokowi beranjak ke Surabaya. Setiba di gerbang Jembatan Suramadu, Jokowi dikerubungi warga yang menyambutnya.

Yenny mengatakan ribuan warga dengan antusias menyambut Jokowi. Bahkan, kata Yenny, tangan Jokowi terluka lantaran ditarik-tarik warga.

"Puluhan ribu yang datang. Bahkan ada ribuan orang yang berjalan ke Suramadu untuk menyambut Presiden di sana. Banyak yang sampai histeris mau salaman. Sampai Presiden tangannya luka karena ditarik-tarik," kata putri presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Yenny sependapat dengan Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin yang mengatakan bisa saja segelintir orang yang anti-Jokowi menyusup saat itu. Yang jelas, Yenny menyebut puluhan ribu warga yang hadir menginginkan 'Jokowi pole' alias 'Jokowi lagi'.

"Kalau ada satu-dua orang yang datang ke acara, lalu mengacungkan 2 jari, itu pasti sengaja untuk menyusup. Yang jelas, puluhan ribu massa yang hadir semua menginginkan Jokowi pole," ujar Yenny. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 20 Desember 2018

Aneka Siasat Mendanai Pembangunan Jawa Barat



PT Kontak Perkasa - Dalam 100 hari masa baktinya sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah merilis 16 program unggulan. Hal itu merupakan bagian dari 700 program pembangunan yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan. Dia menargetkan mulai Januari 2019, program-program lainnya akan digenjot secara lebih masif.

"Ini tidak asal launching, sebagian sudah bergerak seperti Jabar Quick Respons, Saber Hoaks, Kredit Mesra, Satu Hafis Satu Desa. Tinggal per Januari nanti kita perbanyak. Tambah 10 desa tiap bulan sehingga dalam lima tahun bisa terwujud semua," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Untuk pembangunan yang bersifat fisik, seperti pembangunan dan perbaikan jalan, jembatan, serta berbagai infrastruktur lainnya kemungkinan besar baru bisa dimulai setelah Maret 2019 karena harus melalui proses tender.

Untuk membiayai berbagai program pembangunan, dia menyebut tak cuma mengandalkan APBD Jawa Barat, tapi juga melibatkan pihak-pihak lain seperti kalangan BUMN dan swasta, baik dalam bentuk CSR maupun investasi bisnis, serta hibah dari jaringan pribadinya di dalam dan luar negeri.


Untuk memoles alun-alun di 27 kabupaten/kota serta objek-objek wisata baru di Jabar, misalnya, dia mendapat bantuan dari 15 tim arsitek. Mereka menghibahkan pemikiran dan kemampuannya mendesain kota secara gratis.

"Saya harus berterima kasih kepada mereka. Jadi, modal pembangunan itu saya hitung ada delapan pintu, tak harus dari APBD. Saya mah dari mana aja yang duluan bisa saya manfaatkan," papar Kang Emil.


Untuk menopang pembangunan di daerah-daerah, dua pekan lalu dia mengganti direksi Bank Jabar-Banten. Orientasi bank ini ke depan juga akan mengubah fokus kredit dari consumer ke membiayai pembangunan daerah.

Benarkah cuma itu di balik penggantian direksi BJB tersebut? Bagaimana pembagian tugas dengan wakilnya, Uu Ruzhanul Ulum? Bagaimana pula dia menyikapi masa depan Uu yang namanya disebut-disebut terkait dengan penyimpangan dana hibah semasa menjadi Bupati Tasik? - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 19 Desember 2018

Kontroversi Iklan Gerindra soal Sarjana Susah Dapat Kerja


PT Kontak Perkasa Futures - Partai Gerindra merilis iklan kampanye dan menggambarkan sarjana yang baru lulus sulit mendapatkan pekerjaan. Sarjana arsitektur itu akhirnya memilih untuk bekerja paruh waktu di berbagai sektor jasa mulai dari jasa antar hingga fotografer.

Iklan ini menuai banyak komentar dari kalangan netizen, pengamat ekonomi hingga kalangan profesional seperti Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Pasalnya iklan dinilai kurang tepat dan tidak menawarkan solusi untuk menyelesaikan masalah.

Pengamat Ekonomi dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar B Hirawan mengungkapkan iklan tersebut tidak relevan.

Dalam teori ekonomi, ada tiga jenis pengangguran yang ada, pertama pengangguran friksional atau pengangguran sementara, kemudian ada pengangguran struktural hingga siklikal.

"Untuk pengangguran kategori cyclical jelas tidak terjadi karena fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup kuat dan stabil," kata Fajar.

Dia menyampaikan, yang digambarkan oleh iklan tersebut adalah seorang anak muda yang masuk ke kategori pengangguran friksional atau dalam masa menunggu. Memang, dalam iklan diceritakan ada seorang sarjana arsitektur yang baru lulus dan sudah melamar ke sana-sini namun belum mendapatkan pekerjaan.

"Hal itu wajar dan pasti dialami oleh mayoritas pencari di pasar kerja. Nah mengenai waktu lamanya menunggu, tergantung dari bagaimana pasar bisa mencocokkan keahlian yang dimiliki pencari kerja dengan permintaan perusahaan di pasar kerja," imbuh dia.

Profesi arsitek seharusnya mudah mendapatkan pekerjaan karena banyaknya pembangunan yang dilakukan.

"Si pencari kerja di iklan ini sayangnya tidak digambarkan dengan tepat, karena contohnya adalah sarjana arsitektur. Arsitek adalah profesi di bidang jasa yang seharusnya sangat relevan dengan semangat pembangunan infrastruktur fisik yang terus dikerjakan pemerintah saat ini," kata Fajar.

Dia menjelaskan, memang sejak 2008 kontribusi sektor komoditas yang diperdagangkan seperti pertanian, pertambangan dan industri manufaktur terhadap produksi domestik bruto (PDB) cenderung menurun dan lebih rendah dibandingkan sektor jasa.

Hal ini karena didorong oleh fenomena transformasi struktural di mana porsi tenaga kerja yang bekerja di sektor jasa terus meningkat. Sementara porsi tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian dan industri manufaktur cenderung stagnan bahkan menurun.

Menurut dia, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, bahkan di Asia Pasifik dan dunia secara umum juga mengalami pergeseran.

"Jadi masa menunggu tadi ditambah pergeseran atau transformasi struktural yang terjadi di Indonesia lah yang menyebabkan matching antara pencari kerja dan perusahaan memerlukan waktu yang lebih lama," imbuh dia.

Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ahmad Djuhara menjelaskan ada bias dari iklan kampanye terkait profesi arsitek di Indonesia. Menurut dia ada hal-hal yang perlu diluruskan dari iklan ini karena memberi dua pesan misalnya susahnya mencari pekerjaan dan susah jadi arsitek di Indonesia.

"Bagaimanapun pihak atau partai manapun sebaiknya ikut membangun profesi, vokasi dan okupasi apapun di Indonesia dengan nada yang optimis dan positif," kata Ahmad saat dikonfirmasi.

Sebagai Ketua Umum dirinya tidak akan membawa IAI ke ranah politik praktis. Pasalnya arsitektur adalah murni profesi.

Ahmad menyampaikan arsitek saat ini sudah memiliki Undang-undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek.

"Terima kasih kepada pemerintah dan DPR yang sudah mengundangkan UU tentang arsitek ini. Maka arsitek adalah profesi yang diregulasi negara, berkekuatan dan berkonsekuensi hukum," imbuh dia.

Profesi arsitek saat ini sangat unik, ia bisa bekerja dengan orang lain, praktik mandiri dan perlu mengikuti alur proses pendidikan arsitek melalui magang kepada mentor. Saat ini profesi arsitek lebih didorong untuk bekerja mandiri, self employed sebagai entrepreneur, masuk dunia kreatif.

"Sebaiknya penyampaian pesan tentang profesi arsitek bisa lebih baik," imbuh dia.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan, komposisi pekerja Indonesia di sektor informal saat ini memang lebih tinggi dibanding pekerja formal.

Menurut data ketenagakerjaan, sebanyak 56,8% masyarakat Indonesia saat ini bekerja di sektor informal, yang diiringi naiknya jumlah pekerja yang berwirausaha di Indonesia.

"Rasio kewirausahaan memang naik. Artinya orang lebih memilih jadi wirausaha. Karena lebih dari 56% itu masyarakat bekerja di sektor informal per Agustus 2018," katanya.

Selain itu, Dalam setahun terakhir, jumlah orang bekerja di atas 35 jam dalam seminggu juga turun -0.74%. Sementara yang kerja paruh waktu naik 1,67%. Data ini menguatkan bahwa semakin sedikit orang yang bekerja di sektor formal.

"Artinya banyak yang memilih bekerja di sektor informal. Seperti driver ojek online misalnya," ujar dia.

Namun kondisi ini menurutnya terjadi tak semata-mata lantaran tren bekerja di sektor informal lebih favorit sekarang ini. Meski didukung oleh ekosistem teknologi yang menunjang orang lebih banyak berwirausaha, namun ketidaktersediaan lapangan pekerjaan formal dan kemampuan sumber daya manusia mengikuti standar yang dibutuhkan sektor formal masih rendah.

"Kalau saya bilang ini keterpaksaan. Karena memang pengangguran turun tapi tidak disertai dengan penyerapan tenaga kerja yang lebih baik. Karena memang di sektor manufaktur, konstruksi, perdagangan itu penyerapan tenaga kerjanya tak terlalu tinggi. Justru di sektor jasa," ungkapnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 18 Desember 2018

Neraca Dagang RI Tekor Lagi Gara-gara Impor Migas



PT Kontak Perkasa - Indonesia lagi-lagi mencatatkan defisit angka neraca perdagangan periode November 2018. Defisit disebabkan karena masih tingginya impor migas.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut untuk memperbaiki ini diharapkan ada langkah dari pemerintah. Tekor neraca perdagangan ini perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak.

Pada November mencapai US$ 14,83 miliar. Sementara impor di bulan yang sama tercatat US$ 16,88 miliar.

Dengan demikian, neraca perdagangan RI di November kembali defisit US$ 2,05 miliar. Kedua nilai ekspor dan impor itu sama-sama turun.

Angka ekspor turun 3,28% secara tahunan, sementara angka impor turun 4,47% dibandingkan posisi Oktober 2017.

"Yang sebabkan impor kita turun adalah impor migas 2,80%. Impor yang turun minyak mentah turun 2,37%," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam jumpa pers di kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).

Impor non migas juga turun sebesar 4,80% pada November 2018 dibandingkan bulan yang sama 2017.

Periode Januari-November mengalami defisit. Defisit secara keseluruhan mencapai US$ 7,52 miliar.

"Defisit Nilai kumulatif Januari-November 2018 US$ 7,52 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).

Kecuk mengatakan defisit perdagangan secara kumulatif ini disebabkan karena impor migas.

"Defisit terjadi karena migas," katanya.

Untuk November 2018, nilai impor migas tercatat nilai ekspor migas US$ 1,37 miliar. Nilai ini turun 10,75% dibanding bulan sebelumnya.

Sepanjang Januari-November ekspor migas tercatat US$ 15.658,5 miliar, sementara impornya bengkak hingga mencapai US$ 27.81 miliar.

"Defisit ke depan upaya untuk genjot ekspor dan kendalikan impor berbagai kebijakan sudah disusun sehingga ke depan neraca perdagangan agar surplus," tuturnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekspor menjadi tantangan dari neraca dagang Indonesia yang masih tertekan. Pasalnya, dengan kondisi global saat ini sejumlah negara cenderung berhati-hati dalam melakukan impor.

"Dari sisi komoditas kita atau pasar untuk mengekspor harus kita lihat dengan sangat hati-hati. Karena untuk RRT, ekonominya sedang dalam posisi adjustment karena adanya internal mereka sendiri maupun trade war dengan AS," katanya saat ditemui di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).

"Sedangkan pasar-pasar yang baru, melihat kondisi ekonomi sekarang yang tendensinya melemah kemampuan menyerap ekspor akan sangat terbatas. Jadi kita perlu sangat hati-hati dalam mengelola terutama eksternal account kita," lanjutnya.

Untuk itu ke depan ekspor masih akan dipacu dari sisi daya saing Indonesia. Berbagai kebijakan untuk mendukungnya seperti insentif juga akan dilihat.

"Namun kami juga memahami dinamika globalnya sedang sangat tinggi atau tidak pasti," tambah Sri Mulyani.

Di sisi lain, kebijakan impor juga akan tetap terus ditinjau. Sejauh ini pemerintah telah menaikkan tarif impor 1.147 komoditas.

"Namun sektor lain di migas dan non migas kita mesti memperhatikan kemampuan industri dalam negeri untuk bisa mensubstitusi itu," tutup Sri Mulyani. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 17 Desember 2018

Kini Bisa Ngopi Asyik di Pasar Sritanjung Banyuwangi



Kontak Perkasa Futures - Banyuwangi kini sediakan tempat ngopi baru, yakni di Pasar Sritanjung Banyuwangi. Meski di pasar tradisional, kopi yang ditawarkan kualitasnya sama dengan kafe.

Sentra Kuliner di Pasar Sritanjung Banyuwangi semakin lengkap dengan hadirnya 'Kopai Osing'. Kopi nikmat asli Banyuwangi yang telah diekspor ke berbagai negara tersebut, kini bisa dinikmati di salah satu standnya dengan harga yang merakyat.

Peracik Kopai Osing yang juga merupakan tester kopi Internasional asal Banyuwangi Setiawan Subekti mengatakan, dirinya sengaja membuka stan di dalam pasar sebagai sarana untuk promosi kopi Banyuwangi.

Baca juga: Ke Banyuwangi, Sri Mulyani Cicip Kopi Osing dan Durian Merah yang Tersohor
Nikmatnya Ngopi di Pasar Sritanjung Banyuwangi Foto: Ardian Fanani /detikcom

"Saya ingin menunjukkan kalau Banyuwangi memiliki kopi yang enak dan berkualitas, sekalipun kopi yang di jual di warung-warung," kata pria yang akrab disapa Pak Iwan itu.

Di kedainya, Iwan menjual kopinya dengan harga Rp. 5.000 per cup. Dengan harga yang cukup terjangkau tersebut, masyarakat sudah bisa menikmati kopi berkualitas dengan cita rasa yang nikmat. Rasa pahit dan asam yang pas, dijamin membuat ketagihan.

Menurut Iwan, rahasia kenikmatan Kopai Osing terletak pada cara pemrosesan kopinya yang tepat, mulai penanaman hingga menjadi biji kopi. Iwan memiliki kebun kopi sendiri dan menanam jenis kopi Osing yang memiliki taste tersendiri.

Selanjutnya, Iwan menerapkan teknik khusus dalam memproses biji kopi yang dihasilkannya. "Rahasianya hanya tiga, menyangrai kopinya cukup 15 menit, gunakan wajan tanah liat dan tungku kayu, serta pastikan ukuran biji kopinya sama besar agar kematangannya sama saat disangrai. Jika ini diterapkan, pasti akan menghasilkan kopi yang berkualitas dan nikmat," kata Iwan.

Iwan berharap, setiap kedai kopi bisa menyajikan kopi berkualitas seperti miliknya. Dia pun tak pelit membagikan ilmunya kepada para pemilik warung kopi yang lain. Dia pun mengundang para pelaku usaha kopi di sentar kuliner Pasar Sritanjung tersebut untuk mengikuti edukasi cara menyangrai kopi yang tepat di Sanggar Genjah Arum miliknya.


"Saya berharap Pasar Sritanjung ini bisa menjadi sentra kopi Banyuwangi. Maka pemilik warung kopi harus mulai beralih untuk tidak menjual kopi sachet. Mereka harus menyajikan kopi yang diproses dan digiling sendiri. Makanya, edukasi itu perlu agar mereka bisa menyajikan kopi yang berkualitas. Agar siapapun bisa menikmati kopi Banyuwangi yang nikmat sekalipun mereka minumnya di warung," ujarnya. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com