Kontak Perkasa Futures - Sungguh mengerikan! Sedikitnya 10 anak-anak di Tanzania, Afrika Timur ditemukan tewas dan jenazahnya dimutilasi. Anak-anak itu dilaporkan hilang sejak bulan lalu.
Wakil Menteri Kesehatan Tanzania, Faustine Ndugulile, menyebut 10 anak yang ditemukan tewas itu sebelumnya dilaporkan hilang sejak Desember 2018 di distrik Njombe, Tanzania bagian barat daya.
Ndugulile mengatakan bahwa jenazah anak-anak itu ditemukan pekan lalu, setelah kepolisian setempat meluncurkan operasi pencarian di wilayah tersebut.
"Sejauh ini, kami telah menemukan 10 jenazah dan kebanyakan bagian intim dan gigi mereka diambil," sebut Ndugulile.
"Pembunuhan-pembunuhan ini berkaitan dengan praktik perdukunan karena itulah yang menjadi tren untuk tindak kejahatan semacam ini, dengan para pembuat ramuan herbal meminta orang-orang untuk mendapatkan bagian tubuh manusia untuk uang," imbuhnya.
Korban paling muda diperkirakan berusia 7 tahun. Anak-anak ini disebut diculik dari rumah masing-masing bulan lalu.
Hingga kini, belum ada satupun tersangka yang ditangkap terkait temuan jenazah anak-anak ini.
Diungkapkan Ndugulile bahwa banyak anak yang dilaporkan hilang oleh orangtua mereka di kawasan tersebut sejak Desember lalu. Kementerian Kesehatan juga tengah menyelidiki kasus tersebut.
"Kami ingin mengidentifikasi para pelakunya, tapi fokus kami adalah untuk mendidik para pelaku praktik tradisional di kawasan itu dengan segera dan orang-orang di sekitarnya untuk menghentikan aksi semacam ini," tutur Ndugulile.
Ndugulile menambahkan, pembunuhan ini tidak terkait dengan pembunuhan ritual albino yang masih terjadi di Tanzania dan negara Afrika Timur lainnya. Amnesty International menyebut kurangnya pendidikan dan toleransi di Tanzania membuat para albino dibunuh untuk diambil tulang dan organ tubuhnya, yang biasanya dijual ke para dukun untuk dijadikan 'jimat dan ramuan gaib'. - Kontak Perkasa Futures
Ndugulile mengatakan bahwa jenazah anak-anak itu ditemukan pekan lalu, setelah kepolisian setempat meluncurkan operasi pencarian di wilayah tersebut.
"Sejauh ini, kami telah menemukan 10 jenazah dan kebanyakan bagian intim dan gigi mereka diambil," sebut Ndugulile.
"Pembunuhan-pembunuhan ini berkaitan dengan praktik perdukunan karena itulah yang menjadi tren untuk tindak kejahatan semacam ini, dengan para pembuat ramuan herbal meminta orang-orang untuk mendapatkan bagian tubuh manusia untuk uang," imbuhnya.
Korban paling muda diperkirakan berusia 7 tahun. Anak-anak ini disebut diculik dari rumah masing-masing bulan lalu.
Hingga kini, belum ada satupun tersangka yang ditangkap terkait temuan jenazah anak-anak ini.
Diungkapkan Ndugulile bahwa banyak anak yang dilaporkan hilang oleh orangtua mereka di kawasan tersebut sejak Desember lalu. Kementerian Kesehatan juga tengah menyelidiki kasus tersebut.
"Kami ingin mengidentifikasi para pelakunya, tapi fokus kami adalah untuk mendidik para pelaku praktik tradisional di kawasan itu dengan segera dan orang-orang di sekitarnya untuk menghentikan aksi semacam ini," tutur Ndugulile.
Ndugulile menambahkan, pembunuhan ini tidak terkait dengan pembunuhan ritual albino yang masih terjadi di Tanzania dan negara Afrika Timur lainnya. Amnesty International menyebut kurangnya pendidikan dan toleransi di Tanzania membuat para albino dibunuh untuk diambil tulang dan organ tubuhnya, yang biasanya dijual ke para dukun untuk dijadikan 'jimat dan ramuan gaib'. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com