Selasa, 26 Februari 2019

Tarik Ulur Harga Tiket Pesawat, Sampai Kapan?


PT Kontak Perkasa - Pemerintah sudah meminta maskapai menurunkan harga tiket pesawat. Tapi mungkin masih jauh panggang dari pada api.

Sudah sepekan lebih berlalu sejak Menhub Budi Karya Sumadi mengimbau agar maskapai menurunkan harga tiket pesawat, pasca turunnya harga avtur. Avtur disebut sebagai penyebab harga tiket pesawat mahal.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun pekan lalu sudah mendesak maskapai menurunkan harga tiket pesawat. Soalnya yang kena dampak langsung adalah pariwisata.

Sebagai contoh dalam penelusuran detikTravel, pengunjung ke Rammang-ramang dilaporkan anjlok 50 persen. Ini lantaran mahalnya tiket pesawat ke Makassar yang dikeluhkan para traveler.

Puncaknya, Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mencatat 730 penerbangan dibatalkan selama Januari 2019. Bahkan Bandara Adi Sumarmo di Solo sempat diberitakan lebih sepi dari biasanya. Ini gara-gara menurunnya animo traveler untuk terbang, selain juga sudah mulai masuk low season, demikian menurut Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan.

"Hal tersebut disebabkan beberapa hal di antaranya adalah tiket yang masih di atas rata-rata perolehan sebelumnya, masa low season dikarenakan awal tahun perjalanan bisnis masih rendah, masa sekolah dan sebagainya," kata dia (25/2).

Sementara di banyak forum traveler, masih banyak obrolan soal harga tiket pesawat. Beberapa harga tiket pesawat turun sih, tapi belum merata di semua rute penerbangan. Para backpacker sebagian malah mempertimbangkan naik kapal Pelni untuk mereka yang punya waktu leluasa untuk traveling.

"Kemaren sempat mantau Jakarta ke Yogya, ke Belitung, nggak sih. Memang harga segitu kalau ke Yogya," kata Martha Simandjuntak, traveler asal Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Tapi beda lagi untuk ke Padang yang dirasakan Catur Nugraha, pelaku usaha tur. "Mahal banget. Ini buat yang ke Padang ya," keluhnya.

Atas kondisi yang berlarut-larut ini, Menhub pun mengakuinya. Menhub Budi Karya Sumadi saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (25/2) mengakui harga tiket pesawat sejumlah maskapai masih mahal. Dengan singkat, Budi mengatakan bahwa pihaknya masih akan meneliti harga tiket tersebut.

"Ya nanti saya teliti lagi," ungkap Budi.

Musim low season sudah di depan mata, traveler akan semakin berharap harga tiket pesawat turun jauh. Pameran wisata pun menjadi harapan mereka demi mencari tiket pesawat murah. Namun di luar itu, mereka pun mengharapkan kepastian dari pemerintah dan maskapai.

"Menurut saya kalau selaku orang Aceh asli sangat berharap agar harga tiket untuk orang Aceh harus semurah murahnya karena menurut sejarah Aceh adalah penyumbang dana pembelian pesawat perdana bagi Indonesia," harap Zulfan Ariansyah, traveler asal Banda Aceh. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 25 Februari 2019

Serangan Prabowo ke Elite Jakarta dari Mojokerto


Kontak Perkasa Futures - Capres Prabowo Subianto lagi-lagi menyerang elite di Jakarta. Kali ini, serangan dilontarkan dari Mojokerto, Jawa Timur.

Dalam serangannya kali ini, Prabowo menuding ada elite yang 'bermain' di Pemilu 2019. Dia pun menyebut elite tersebut sudah kehilangan akal sehat.

"Saya selalu katakan elite yang ada di Jakarta itu sudah kehilangan akal sehat. Yang ada di mereka adalah keinginan mengakal-akali rakyatnya sendiri. Mereka memandang rakyat Indonesia bodoh, bisa dibohongi," kata Prabowo dalam pidatonya di GOR Kesenian Majapahit, Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto, Minggu (24/2).

Pernyataan Prabowo itu pun sontak disambut teriakan kata 'Betul' dari ratusan relawan dan petani pendukungnya yang hadir di GOR Kesenian Majapahit. Tak hanya itu, Capres nomor urut 02 itu juga menyebut para elite di Jakarta itu berniat membagi-bagikan uang menjelang Pilpres 2019 tanggal 17 April nanti.

"Nanti menjelang tanggal 17, mereka sudah punya niat bagi-bagi uang, bagi-bagi sembako, bagi-bagi ini, bagi-bagi itu. Saudara-saudara sekalian, itu uang rakyat Indonedia sendiri," ungkapnya sembari berteriak lantang.

Serangan itu kemudian dipertanyakan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. TKN Jokowi-Ma'ruf mempertanyakan elite yang dimaksud Prabowo.

Wasekjen PKB itu menegaskan money politics atau politik uang merupakan musuh utama demokrasi. Menurutnya, politik uang malah bikin Indonesia terhambat.

"Elite siapa yang akan bagi-bagi duit?" kata Wakil Direktur Kampanye TKN Daniel Johan kepada wartawan, Minggu (24/2/2019).

Sementara, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga enggan menunjuk siapa elite yang dimaksud Prabowo. Menurut BPN apa yang disampaikan Prabowo merupakan sebuah peringatan kepada semua pihak.

"Pernyataan Pak Prabowo itu merupakan warning adanya kejahatan pemilu; yaitu adanya pihak yang akan melakukan segala cara menjelang 17 April 2019," ujar Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Suhud Alynudin. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 22 Februari 2019

Jawab Isu Miring Sudirman soal Freeport, Luhut: Kurang Kerjaan


PT Kontak Perkasa - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut bicara terkait pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Executive Chairman Freeport McMoRan James Robert (Jim Bob) Moffett. Isu itu dihembuskan oleh Mantan Menteri ESDM Sudirman Said.

Luhut mengatakan, Jokowi memang beberapa kali bertemu dengan Moffett. Namun dia menilai pertemuan itu biasa saja.

"Bertemu Presiden kan sering-sering juga. Saya juga sering bertemu Moffet juga, enggak ada masalahnya," ujarnya di kantor CSIS, Jakarta, Jumat (22/2/2019).

Luhut menegaskan, setiap pertemuan Jokowi dengan Moffett adalah pertemuan biasa. Tidak pernah ada kesepakatan yang di luar kepentingan nasional.

"Presiden itu tidak pernah ada deal macem-macem. Deal-nya dia selalu dalam koridor kepentingan nasional," tegasnya.

Luhut enggan berkomentar lebih jauh terkait isu tersebut. Dia menilai Sudirman Said yang menghembuskan isu itu pertama kali kurang kerjaan

"Ya yang viralin yang kurang kerjaan aja itu," sindirnya.

Sebelumnya Sudirman menceritakan, pada 7 Oktober 2015, sesampainya dia di ruangan kerja Jokowi, dia melihat ada Moffet, sedang mengadakan pertemuan dengan Jokowi. Di sana Sudirman diperintahkan Jokowi untuk membuat draft mengenai kesepakatan pembelian saham.

Sesampainya di sebuah tempat, Moffet menyodorkan draf kesepakatan. Menurut Sudirman, draf itu tidak menguntungkan Indonesia.

Kemudian setelah pertemuan dengan Moffet, Sudirman langsung menyampaikan draft tersebut kepada Jokowi. Menurut Sudirman, saat itu Jokowi disebut langsung menyetujui, padahal menurut Sudirman draf tersebut hanya menguntungkan pihak Freeport bukan Indonesia.

"Bapak dan Ibu tahu komentarnya pak presiden apa? Dia mengatakan 'lho kok begini saja sudah mau? Kalau mau lebih kuat lagi sebetulnya diberi saja'. Jadi mungkin saja ketika pagi itu, saya nggak ikut diskusi, saya datang tulis surat, dan saya nggak tahu sebelum pertemuan itu ada siapa. Jadi saya disuruh nulis surat dengan level ini aman, nggak merusak. Tapi pak Presiden bilang 'kok begini nggak mau', jadi mungkin tanggal 7 itu mungkin sudah ada komitmen yang lebih kuat, yang dikatakan surat itu perkuat posisi mereka, dan lemahkan posisi kita," ungkap Sudirman di acara bedah buku bertajuk 'Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan' di Jalan Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/2). - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Kamis, 21 Februari 2019

Ulah Setya Novanto di Lapas Sukamiskin: Sel Palsu hingga Pelesiran


Kontak Perkasa Futures - Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto terungkap beberapa kali mendapatkan pelayanan istimewa di Lapas Sukamiskin. Setelah kasus sel palsu terungkap, Novanto juga ternyata pernah pelesiran.

Aksi pelesiran koruptor kasus E-KTP tersebut menjadi fakta baru dalam sidang kasus suap eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husen. Cerita pelesiran Novanto itupun diungkap Wahid saat persidangan lanjutan kasusnya kemarin di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung.

Di dalam persidangan, Wahid yang duduk sebagai saksi atas ajudannya Hendry Saputra, mengungkapkan Novanto pernah berizin berobat untuk rawat jalan namun tidak kembali ke Lapas. Namun Wahid mengaku tidak sempat bertanya ke mana Novanto pergi.

"Saya nggak tahu ya itu di lapangan. Izinnya berobat ke rumah sakit Santosa, tapi nggak tahu habis itu kemana," ucap Wahid seusai persidangan.

Pelesiran Novanto diketahui terjadi pada 21 Juni 2018. Bila merunut pada eksekusi Novanto oleh KPK ke Lapas Sukamiskin sekitar awal bulan Mei tahun lalu, artinya aksi tersebut dilakukan pada masa awal-awal Novanto menjalani hukuman.

Selain aksi pelesiran, Novanto juga sempat berulah di lapas khusus koruptor ini. Dia terungkap menggunakan sel palsu.

Kasus sel palsu Novanto berawal dari kecurigaan Najwa Shihab yang melalukan kunjungan bersama Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) pasca operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Wahid Husen tahun lalu.

Saat dikunjungi, Novanto terlihat mendiami kamar yang tak sesuai dengan pribadinya. Tembok berlumut hingga parfum perempuan terlihat di sel Novanto.


Sel palsu Novanto baru terungkap saat Ombudsman RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Lapas Sukamiskin. Anggota Ombudsman Ninik Rahayu yang memimpin sidak mendapati mewahnya kamar Novanto.

Dari foto yang didapatkan, terlihat dinding sel Novanto dilapisi wallpapper. Fasilitas mewah juga terlihat seperti kasur busa ukuran cukup besar, toilet duduk, meja kerja hingga exhaust fan.

Selain Novanto, sejumlah napi lainnya juga terungkap pelesiran, seperti Fuad Amin dan Fahmi Darmawansyah. Hal itu terungkap dalam sidang kasus OTT Wahid. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 20 Februari 2019

Disindir Tak Cerdas, Tim Prabowo: Moeldoko Sering Offside


Kontak Perkasa Futures - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membalas sindiran Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Moeldoko, terkait pelaporan Jokowi ke Bawaslu. Menurut BPN, Moelodko sering offside.

"Pak Moeldoko ini sering offside," kata Jubir BPN Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa (19/2/2019).

Andre menyebut Moeldoko, yang juga Kepala Staf Kepresidenan, offside karena bicara sebagai Wakil Ketua TKN di lingkungan Istana. Menurutnya, Moeldoko harus keluar dari pagar Istana dulu sebelum bicara sebagai Wakil Ketua TKN.

"Pak Moeldoko ini bicara sebagai Kepala KSP atau Wakil Ketua TKN? Ini penting juga supaya publik tahu, kalau bicara atas nama Wakil Ketua TKN jangan di lingkungan Istana, keluar dari lingkungan Istana itu. Keluar dari pagar Istana baru bicara," ucapnya.

Adapun komentar Moeldoko yang diprotes Andre ialah terkait pelaporan Jokowi ke Bawaslu. Menurut Moeldoko, Tim Prabowo kurang cerdas terkait pelaporan itu. Atas sindiran itu, Andre pun menjelaskan kalau pelaporan ke Bawaslu tersebut berawal dari saran Ketua KPU Arief Budiman.

"Bukan soal kurang cerdas, tapi, karena waktu kami protes di dalam itu Ketua KPU Arief Budiman menyarankan kepada kami untuk melayangkan protes dan melaporkan ke Bawaslu setelah acara," ujar caleg Gerindra ini.

Sebelumnya, Moeldoko menyebut apa yang disampaikan Jokowi soal lahan Prabowo itu dalam konteks membahas reforma agraria. Sebab, menurut Moeldoko, batas waktu debat yang terbatas membuat Jokowi tidak sempat memberikan penjelasan soal perhutanan sosial dan redistribusi aset.

Moeldoko kemudian menyinggung soal pernyataan Jokowi terkait tidak ada lagi kebakaran hutan di Indonesia selama 3 tahun terakhir yagn jadi polemik. Dia menilai pernyataan Jokowi itu bermaksud bahwa kebakaran hutan di Indonesia menurun drastis selama 3 tahun terakhir dan tidak ada protes dari negara tetangga.

"Contoh lagi, menurut saya nggak cerdas juga timnya itu, tentang apa itu kebakaran hutan. Pak Jokowi mengatakan dalam 3 tahun terakhir ini bahwa kebakaran hutan relatif berkurang atau tidak ada. Maksudnya tidak ada lagi negara luar yang komplain, tidak ada lagi masyarakat Riau yang pakai masker, kesulitan karena asap," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/2). - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 19 Februari 2019

Cerita Menteri PUPR soal Normalisasi Citarum Selalu Gagal


PT Kontak Perkasa Futures - Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono mengungkapkan bahwa selama ini normalisasi Sungai Citarum kerap gagal. "Kilas balik sedikit saja, kita tangani Citarum yang selalu gagal," kata Basuki dalam sambutannya di Pameran Citarum Expo 2019 di Gedung Sabilulungan, Soreang, Selasa (19/2/2019).

Menurut dia, pihak Kementerian PUPR sudah turun tangan menangani Citarum. "Sudah puluhan tahun dengan pengerukan, tapi pengerukan Citarum dua tahun sedimentasi ada lagi. Apa yang kita kerjakan sedimentasi lagi. Berarti kita gagal," ujarnya.

Basuki mengungkapkan Citarum tidak bisa dikerjakan engineering saja. "Harus komprehensif, rencana aksi ini, kita lebih terfokus. Siapa dan berbuat apa, sampai kapan selesainya dan kapan output-nya," katanya.

"Jokowi memerintahkan program Citarum secara intensif. Pepres Nomor 15 tidak akan berjalan tanpa kerja sama, pasti tidak akan maksimal jadinya. kita sepakati dan secara disiplin harus kita selesaikan bersama. Semua bekerja sesuai target agar tidak kehilangan kompas," tutur Basuki menambahkan.

Dia mengungkapkan penanganan Sungai Citarum ini dibutuhkan sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi, daerah dan pihak lainnya. "Saya kira baru kali ini (bersinergi) apapun yang kita lakukan, (tidak busa dengan) pembangunan kolam retensi dan Curug Jompong, juga (harus) melibatkan komunitas dan pihak swasta," ucap Basuki.

Selain Basuki, hadir Menteri Kordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Bupati Bandung Dadang Naser membuka Pameran Citarum Expo 2019. Mereka mengunjungi sejumlah stand di acara pameran yang bertajuk 'Harmonisasi dan Kolaborasi untuk Citarum Harum Juara'.

Pameran ini digelar hanya sehari untuk menyampaikan kepada publik dan pemangku kepentingan untuk memperlihatkan kondisi DAS Citarum dan alirannya. Sebelum menyampaikan sambutan, Ridwan Kamil membuka acara dengan membaca pantun.

"Naek Toyota di akhir tahun, harus sabar banyak tikungan. Titip jaga Citarum Harum, ku warga Jabar nu cinta lingkungan," ujar Emil, sapaan Ridwan.

"Aya randa di kabaya, balanja na ka Dalam Kaum. Jabar na pasti juara, Citarum pasti harum," kata Emil yang juga Dansatgas Citarum.

Menurutnya, selama ini penanganan Citarum masih kurang koordinasi. "Kurang ngobrol satu sama lain, semua terlalu masing-masing. Hari ini mudah mudahan wajah Sabilulungan, gotong royong siap. Insyaaalah dalam hitungan matematis kurang dari tujuh tahun, Citarum Harum dari yang paling kotor menjadi paling bersih di Indonesia," tutur Emil. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 18 Februari 2019

Debat Panas Jokowi Vs Prabowo, Siapa Pemenangnya bagi Netizen?


PT Kontak Perkasa - Debat pilpres kedua yang mempertemukan Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto ramai dibahas para pengguna media sosial alias netizen. Siapa lebih unggul di mata netizen?

PolitcaWave menjelaskan, ada dua tagar yang muncul terkait dua capres tersebut. Tagar pertama ialah #DebatPintarJokowi dan #PrabowoMenangDebat.

"Debat kedua ini diramaikan oleh para pendukung kedua capres di berbagai platform media sosial. Sepanjang hari debat, ada dua hashtag utama, yaitu #DebatPintarJokowi dan #PrabowoMenangDebat," kata Head of Analytics PoliticaWave, Nadia Salshabilla, dalam keterangan tertulis, Senin (18/2/2019).

Dia menyebut, dari percakapan di media sosial terkait debat, ada 53,39% netizen yang membicarakan tentang Jokowi dan 46,61% yang membicarakan Prabowo. Jokowi mendapatkan sentimen positif sebesar 57,51% dan sentimen negatif 42,49%, sedangkan Prabowo mendapatkan sentimen positif 29,48% dan sentimen negatif 70,52%.

Dia juga menjabarkan segmen per segmen debat. Pada segmen pertama, misalnya, ada 58,77% percakapan yang membahas Jokowi. Dari jumlah itu, sebanyak 82,99% percakapan berisi sentimen positif dan 17,01% sentimen negatif.

Adapun sisi positif yang dibahas terkait Jokowi di segmen pertama ialah Jokowi terlihat memahami materi yang disampaikan, pemaparan hasil kerja dalam bidang infrastruktur, dan mengurangi penggunaan fosil. Sementara sentimen negatifnya terkait Jokowi tampak tegang dan kritik klaim tidak ada kebakaran hutan.

Untuk Prabowo, terdapat 41,23% percakapan yang membahas Prabowo pada segmen segmen. Sebanyak 51,61% bernada positif dan 48,39% percakapan bernada negatif. Sentimen positif disebabkan karena tampak gagah dan penyampaian sesuai dengan durasi. Sedangkan percakapan sentimen negatif terhadap Prabowo meliputi pernyataan Prabowo terkait 'ini bukan salah siapa pun, ini salah kita semua'. Pernyataan Prabowo itu dinilai secara tidak langsung memuji Jokowi, pertanyaan netizen terkait maksud 'swasembada air', kritikan soal kata-kata 'kalau saya berkuasa'.

Selain itu, penilaian masih dilakukan terhadap percakapan para netizen terkait segmen keempat debat malam tadi. Ada 52,63% percakapan netizen yang membahas Jokowi terkait segmen ini dengan sentimen positif berjumlah 64,84% dan negatif 35,16%.

Adapun isu yang mendapat sentimen positif netizen ialah kerja sama dengan KPK untuk menyelamatkan SDA, menangkap kapal yang melakukan illegal fishing, dan meninjau langsung kondisi nelayan. Kemudian, isu yang mendapat sentimen negatif ialah kesalahan data mengenai konflik agraria.

Untuk Prabowo, ada 47,37% percakapan netizen yang membahasnya pada segmen keempat. Adapun 18,03% percakapan berisi sentimen positif, sementara 81,97% berisi sentimen negatif.

Isu yang mendapat sentimen positif dari netizen ialah pujian karena selalu menghargai hasil kerja Jokowi. Sedangkan yang mendapat sentimen negatif adalah dianggap tidak paham soal lingkungan hidup, kritikan soal gampang menyerah dengan debat, serta kritikan soal perkataan BUMN khusus.

Di segmen terakhir, Jokowi mendapat sentimen positif karena isu komitmen untuk memajukan bangsa dan sentimen negatif karena isu terkait janji tidak impor. Sedangkan Prabowo, mendapat sentimen positif terkait klarifikasi tanah milik negara rela dikembalikan dan mendapat sentimen negatif karena dianggap tidak tahu istilah unicorn.

"Dari hasil analisa di atas, dapat kita simpulkan bahwa Jokowi unggul di semua segmen, baik dari jumlah percakapan maupun dari sentimen percakapan," ucap Nadia. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com