Rabu, 19 Juni 2019

Vespa Semringah Motor Premium Kian Diminati di Indonesia


PT Kontak Perkasa Futures - Tren pasar sepeda motor di Indonesia saat ini sedang mengarah ke jenis skutik premium. Buktinya, banyak varian skutik 150 cc dan 250 cc yang diproduksi dan diimpor beberapa produsen motor di Indonesia. Artinya, permintaan konsumen terhadap skutik mewah ini cukup besar.

Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT Piaggio Indonesia Marco Noto La Diega, menyambutnya dengan positif. "Kebetulan, kami (dengan brand Vespa) memang bermain di segmen premium. Tentu kami menyambut tren positif ini," kata Marco.

Namun demikian, Marco menegaskan jika skuter Piaggio dan Vespa yang dipasarkan PTPI bukan untuk bersaing dengan model- model skuter premium buatan Jepang.

"Sebab produk kami sangat segmented, dengan menyediakan banyak pilihan menarik. Mulai dari yang bermesin kecil, hingga yang besar," lanjut Marco.

Sedikit informasi, Piaggio Indonesia memiliki beberapa line up skuter yang dijual di Indonesia, mulai kapasitas mesin dari 125 cc sampai 300 cc. Pilihan modelnya meliputi LX 125, S 125, New Primavera 150 ABS, New Primavera S 150 ABS, New Sprint 150 ABS, New Sprint 150 S ABS, GTS 150, hingga GTS 300.

"Kami bisa pastikan, dengan menyediakan banyak pilihan, konsumen tentunya akan merasa senang. Kami senang dengan persaingan. Kompetisi itu baik. Tapi kami selalu optimistis," terang Marco.

Terkait penjualan, Marco menyebut Vespa di Indonesia termasuk yang paling tumbuh pesat. "Pertumbuhan Vespa di Indonesia sangat positif. Lebih besar dari pertumbuhan rata-rata market roda dua di Indonesia dan lebih besar dari harapan kami," kata Marco sambil menyebut pertumbuhan penjualan Vespa stabil di persentase dua digit.

Adapun 60 persen dari total penjualan Vespa di Indonesia masih didominasi produk entry level, seperti Primavera dan Sprint. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 18 Juni 2019

Massa Kawal Sidang MK Bawa Poster Kutipan Yusril soal Pemilu Curang


PT Kontak Perkasa - Massa kawal sidang MK beraksi dengan membawa poster bergambar Ketua tim hukum Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra. Poster itu berisi kutipan Yusril soal pemilu curang.

Pantauan detikcom di lokasi, Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (18/6/2019), seorang peserta aksi tampak membawa poster bergambar Yusril dengan kutipan soal pemilu curang. Di poster itu terdapat tulisan tagar '#SebelumJadiCebong'.

Dalam poster itu, terpampang potret Yusril yang telah diedit. Kutipan Yusril soal pemilu curang disebutkan disampaikan pada 2014. Begini bunyinya:

Hasil pilpres bisa dibatalkan jika ada kecurangan. Jadi bukan persoalan angka. Yusril Ihza Mahendra,15 Agustus 2014.

Ucapan Yusril memang sempat dijadikan bahan materi oleh tim hukum Prabowo-Sandiaga di sidang MK. Tim Prabowo-Sandiaga menyebut MK berwenang membatalkan hasil Pilpres 2019 yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf jika terdapat kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

"Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra menyampaikan yang intinya MK sendiri dalam menjalankan kewenangannya untuk melangkah ke arah yang lebih substansial dalam memeriksa, mengadili, dan memutus sengketa pemilihan umum, khususnya dalam hal ini perselisihan pemilihan umum presiden dan wakil presiden," kata anggota Tim Hukum Prabowo-Sandi, Nasrullah dalam sidang pendahuluan di Gedung MK, Jakarta, Jumat (14/6).

Yusril menyebut kutipan itu sudah tidak relevan. Pernyataannya disebut tahun 2014, sebelum UU 7 Tahun 2017 tentang Pemilu berlaku.

"Jadi waktu itu kita (belum jelas) siapa yang berwenang mengadili perkara-perkara terkait (kecurangan) TSM," ujar Yusril. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 17 Juni 2019

Faldo Yakin Prabowo Tak Menang di MK, Tsamara: Alhamdulillah Sadar


Kontak Perkasa Futures - Wasekjen PAN Faldo Maldini yakin Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak akan memenangkan gugatan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konsititusi (MK). Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyambut baik manuver terbaru jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu.

"Untuk Bang Faldo, Alhamdulillah kalau sadar dam kembali ke jalan yang benar!" ungkap anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Tsamara Amany kepada wartawan, Senin (17/6/2019).

Tsamara yakin Faldo menyadari kubu Prabowo-Sandi kekurangan bukti dalam gugatannya ke MK.

"Menurut saya sih Bang Faldo mulai sadar bahwa 02 kekurangan bukti dalam menggugat ke Mahkamah Konstitusi. Gugatan yang dilayangkan memang minim bukti kuantitatif, bukti C1 sampai sekarang tidak terlihat sama sekali. Ini menunjukkan memang tidak ada bukti untuk dapat memenangkan 02," kata Tsamara.

Soal sikap Faldo yang cukup mengagetkan ini, Tsamara menyebut banyak pihak yang menginginkan agar Prabowo-Sandiaga mengakui kekalahannya di Pilpres 2019. Ia berharap bukan hanya para pendukungnya saja yang mulai sadar, tapi juga Prabowo dan Sandiaga.

"Memang semua pihak sudah mulai sadar bahwa ini waktunya Pak Prabowo mengakui kekalahan. Bahwa Pak Jokowi insyaAllah nanti juga akan memimpin Indonesia. Lebih baik waktu ini digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif membicara agenda di periode kedua Pak Jokowi," tutur politikus PSI itu.

"Semoga Pak Prabowo pasca putusan MK negarawan dan mengucapkan selamat ke Pak Jokowi. Cukuplah narasi-narasi yang menyulitkan publik ini," sambung Tsamara.

Seperti diketahui, Faldo Maldini membuat video berjudul 'Prabowo Tidak Akan Menang Pemilu di MK' yang diunggahnya ke YouTube. Senin (17/6/2019), video berdurasi 8 menit 40 detik itu dibagikan Faldo ke jejaring media sosialnya seperti Twitter.

"Di video kali ini gua akan menjelaskan tentang peluang Pak Prabowo di MK dan menurut gua Prabowo-Sandi nggak akan menang pemilu di Mahkamah Konstitusi," kata Faldo Maldini mengawali videonya. Faldo telah mengizinkan detikcom mengutip video tersebut.

Menjabat salah satu juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019, Faldo menyadari konsekuensi atas pembuatan video 'Prabowo Tak Akan Menang Pemilu di MK' itu. Dia yakin dirinya pasti akan mendapat perundungan di media sosial dan semacamnya. Namun ia menjelaskan alasannya menyatakan Prabowo tak akan menang di MK. Berikut sebagian analisis Faldo:

Secara legal formal, kalau kita bicara secara kuantitatif ya, kekalahan Prabowo-Sandi itu sekitar 17 juta suara. Dalam hal ini untuk membuktikan adanya kecurangan itu, setidaknya lo bisa membuktikan 50 persen lebih deh dari 17 juta itu terjadi kecurangan. Dari 17 juta, 50 persen, lo bagi dua aja misalnya kan, butuh 8,5. Berarti kan setidaknya kan lo butuh 9 juta dong bahwa ada potensi kecurangan dalam hasil penghitungan nih yang itu dibuktikan dengan C1 asli yang dimiliki oleh saksi.

Nah, 9 juta suara. Untuk mendapatkan 9 juta suara itu kita bagi rata misalnya per TPS. Di pemilu kemarin, maksimal kan 1 TPS itu 250 suara ya. Untuk membuktikan 250 suara ini Prabowo-Sandi menang, bisa kita bagi aja nih, 9 juta bagi 250, itu sekitar 30 ribuan, atau 36 ribulah TPS yang kita butuhin bahwa Prabowo-Sandi menang 100 persen. 36 ribu TPS, total TPS di Indonesia itu ada 800.00 by the way. Itu kalau Prabowo-Sandi menangnya 100 persen. Maksud gue, 250 orang Prabowo, 0 Jokowi, 250 orang Prabowo, 0 Jokowi, itu di 36 ribu TPS. Lo bayangin misalnya menangnya nggak 100 persen, berarti TPS-nya harus di atas 36 ribu dong? Kalau Pak Prabowo-Sandi misalnya menang cuma 50 persen di 36 ribu, maka ada penjumlahan jumlah TPS yang lo butuhin C1-nya gitu, kalau seandainya menangnya nggak 100 persen.

Semakin kecil kemenangan Prabowo-Sandi, semakin banyak jumlah TPS yang dibutuhin. Asumsi gue, Prabowo-Sandi menangnya mungkin lo bayangin sekitar 5 atau 10 persen, itu bisa ratusan ribu TPS yang harus kita butuhin untuk pemungutan suara ulang. Taruhlah 200 ribu nih TPS yang dibutuhin TPS-nya, itu seperempat dari total TPS Indonesia. Itu sih menurut gua se-Pulau Jawa nih TPS-nya dikumpulin, segitu deh kayaknya. Jadi untuk membuktikan bukti 200 ribu TPS, C1-nya itu, itu berat banget sih. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 13 Juni 2019

Mobil Otonom Huawei Bisa Mulai Mengaspal 2021


Kontak Perkasa Futures - Huawei dilaporkan tengah mengerjakan proyek pembuatan mobil otonom dengan sejumlah perusahaan asal Eropa, Jepang, dan China. Dijadwalkan, peluncuran produk pertamanya dapat dilangsungkan paling cepat pada 2021 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Dang Wenshuan, Chief Strategy Architect Huawei. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya menyediakan teknologi kecerdasan buatan untuk sejumlah produsen mobil seperti Audi dan GAC Toyota Motor. Nama terakhir merupakan perusahaan patungan antara Toyota, Beijing New Energy Automobile, dan Changan Automobile.

"Dari yang saya ketahui, kami tengah bekerja sama untuk bisa mengapalkan mobil ini (otonom) pada 2021 atau 2022. Ini akan berada di China, tapi tidak hanya di China, ini juga akan tersedia di Eropa," ujarnya, Kamis (13/6/2019).

Patut diketahui bahwa Huawei menggarap mobil otonom level 4, atau kedua tertinggi dalam hierarki teknologi tersebut. Mobil otonom sendiri dikategorikan dalam berbagai level, muladi dari 1 hingga 5.

Nah, mobil otonom level 4 memiliki tingkat otomasi yang tinggi. Di sini, pemilik mobil bisa menyerahkan urusan mengemudi pada mobil itu sendiri selama kondisinya mendukung. Jika cuaca sedang hujan atau bersalju, mobil tidak dapat menjalankan fungsi otonomnya sehingga pemilik harus mengemudi.

Lantas, mengapa Huawei tidak membuat mobil otonom level 5 sekalian? Menurut Dang, teknologi tersebut tidak akan benar-benar terjadi.

Sebelumnya, Kepala Kendaraan Komersial Volkswagen (VW) Thomas Sedran, sempat mengatakan teknologi itu sangat kompleks. Butuh infrastruktur generasi terbaru di semua sisi jalanan serta peta digital berteknologi tinggi agar sistem bisa membaca marka jalan secara sempurna.

Saat ini, kebanyakan mobil otonom berada di level 3. Meski begitu, sejumlah nama seperti Lyft, Uber, dan Google dilaporkan juga tengah menggarap mobil otonom level 4. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 12 Juni 2019

Pengusaha Keluhkan Biaya Logistik Masih Mahal


PT Kontak Perkasa - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai biaya logistik di Indonesia masih mahal. Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani menyebut biaya logistik Indonesia masih jadi salah satu yang tertinggi di dunia.

"Memang dunia usaha lihatnya konektivitas untuk menurunkan biaya logistik. Memang logistik kita tertinggi dari semua negara Asean, mungkin salah satu yang tertinggi di dunia," katanya dalam diskusi Core di Hotel Morrissey, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).

Kondisi tersebut membuat Indonesia ketinggalan dalam hal daya saing dunia usaha dengan negara lain. Untuk itu infrastruktur yang sekarang digenjot oleh pemerintah disambut positif.

Namun dia mengingatkan bahwa tak hanya Indonesia yang menggenjot pembangunan infrastruktur, negara lain pun sama. Oleh karenanya Indonesia harus berkejar-kejaran dengan negara lain dalam peningkatan daya saing lewat pembangunan infrastruktur.

"Dengan pembangunan infrastruktur sangat membantu daya saing kita. Karena problem kita gimana meningkatkan daya saing. Kita ini bangun infrastruktur tapi negara lain lakukan hal yang sama. Jadi kita kejar-kejaran," jelasnya.

Meski dari sisi biaya logistik masih ada PR, dia melihat pembangunan infrastruktur sudah memperlihatkan hasil, di mana Global Competitiveness Index menunjukkan indeks daya saing infrastruktur Indonesia naik dari urutan ke-62 menjadi urutan ke-52 pada tahun lalu. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 11 Juni 2019

Beruang Madu di Singkawang Kurus Kering, BKSDA Turun Tangan


PT Kontak Perkasa Futures - Video seekor beruang madu di Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) yang kurus kering viral di media sosial dan membuat netizen miris. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar turun tangan melakukan pengecekan.

Dalam video yang beredar, beruang madu yang kurus kering itu tampak berdiri di dalam kandang. Perekam video merasa kasihan dengan beruang itu.

"Kurusnya.... kasihan," ucapnya.

Viralnya kondisi beruang madu ini sampai ke telinga BKSDA Kalbar. Beruang madu (Helarctos malayanus) itu berada di Lembaga Konservasi Sinka Island Park Singkawang.

"BKSDA Kalbar selaku otoritas yang menangani tumbuhan dan satwa liar serta pembina langsung dari lembaga konservasi ini bertindak cepat di lapangan," demikian keterangan BKSDA Kalbar lewat Instagram resminya, Selasa (11/6/2019).

Pengecekan dilakukan oleh Plh Ka Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang bersama 7 orang petugas yang terdiri dari Polhut, pengendali ekosistem hutan (PEH), serta dokter hewan. Mereka meninjau dan memeriksa kondisi beruang madu itu.

BKSDA Kalbar meminta komitmen pengelola agar beruang madu dan satwa lainnya mendapat perlakuan yang layak. Pengelola Lembaga Konservasi Sinka Island Park Singkawang disebut berjanji menjaga kondisi satwa-satwa di sana.

"Lembaga Konservasi Sinka Islands Park sebagai pengelola berkomitmen untuk mengembalikan, menjaga serta memantau terus kondisi kesehatan serta kesejahteraan beruang madu dan satwa koleksi lainnya," ungkap BKSDA Kalbar. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 10 Juni 2019

Tempuh 11 Jam dari Jakarta ke Cirebon Karena Terimbas One Way


PT Kontak Perkasa - Bobby, warga Cirebon, Jawa Barat, mengaku pasrah ketika ruas Tol Jakarta arah Cikampek dialihkan ke jalur arteri lantaran rekayasa lalu lintas one way arah Jakarta. Pada Minggu (9/6) pagi, Bobby bertolak dari Jakarta ke Cirebon usai libur lebaran bersama anaknya di Jakarta.

"Saya tahunya one way itu diberlakukan pukul 12.00 sampai 24.00. Makanya saya jalan pagi, pukul 07.00 WIB saya sudah masuk Tol Grogol. Perjalanan dari Grogol lancar sampai Bekasi. Di KM 35 Tol Cikarang, semua kendaraan dari Jakarta dibuang ke arteri karena akan ada one way," ujar Bobby, Senin (10/6/2019).

Bobby mengatakan, untuk keluar dari jalan tol ke jalan arteri saja butuh waktu satu jam karena panjangnya antrean kendaraan. Saat mengaspal di jalan arteri, dia kembali terhambat kemacetan.

"Saya mencari jalan pintas menggunakan maps, saya ikuti jalan-jalan kecil seperti yang diarahkan maps. Masuk persawahan, jalan kampung, sampai jalan yang seharusnya hanya dilewati motor. Akhirnya saya putar balik, itu pun harus numpang di pekarangan rumah warga karena jalannya sangat sempit," cerita Bobby.

Bobby mengaku menghabiskan waktu selama 5 jam untuk sampai di Karawang. Sesampainya di Karawang, kondisi lalu lintas yang padat masih harus dihadapinya untuk bisa mencapai Cikampek. Bobby mengeluhkan strategi lalu lintas yang dilakukan kepolisian karena menurutnya menyiksa pengendara yang terkena imbas one way.

"Di Cikampek itu kan stuck banget. Untuk sampai Cikampek, macet lagi, butuh tiga jam. Harusnya jangan langsung dibuang di satu pintu tol kendaraan-kendaraan yang dari Jakarta itu. Polisi harusnya tahu kalau mau ditutup untuk one way, pengendara yang dari Jakarta dibuang di beberapa pintu tol sebelum KM 35, jangan berbarengan dikeluarin di satu pintu tol. Ya jadinya numpuk. Kalau ada 1.000 mobil dibuang di pintu tol yang sama, ya pasti macetlah. Ini pengendara dari Jakarta disiksa untuk yang arus balik," ujarnya.

Bobby menjelaskan sebelum keluar tol, dia sempat melihat kondisi lalu lintas di jalur yang digunakan untuk one way dan katanya tak terlalu ramai kendaraan. "Harusnya dibuat contraflow saja. Sisakan satu lajur atau dua lajur untuk pengendara dari Jakarta," imbuh dia.

Satu lagi, Bobby mengeluhkan sedikitnya petugas dari kepolisian di pintu keluar tol dan tidak nampaknya polisi di jalan yang menjadi akses antara tol dan arteri. Padahal jika ada polisi, menurut Bobby, pengendara dapat bertanya agar tidak tersesat.

"Polisinya saya lihat sedikit di Tol Cikarang, cuma satu atau dua orang. Mungkin mereka juga kewalahan, sudah tahu di Cikarang sangat ruwet. (Di jalur arteri) saya lihat ada polsek, tapi polsek nya kosong. Kalau ada polisi setidaknya kita bisa tanya 'Pak ini jalan sawah, kita keluarnya ke mana ya?', kalau ada polisi kan kita lebih nyaman," tandas Bobby.

Bobby akhirnya sampai di rumahnya, Cirebon, Jawa Barat pukul 18.00 WIB. Jika ditotal, Bobby menghabiskan waktu 11 jam perjalanan sejak pukul 07.00 WIB saat berangkat dari Jakarta.

"Bayangkan 11 jam Jakarta le Cirebon. Sebelumnya tidak pernah seperti ini," tutup dia. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com