Kamis, 21 November 2019

Cegah Buruh Sukabumi Demo ke Bandung, Polisi Berjaga di Pabrik


PT Kontak Perkasa - Personel kepolisian dari Polres Sukabumi berjaga-jaga di sekitar Pabrik Garmen Muara Tunggal di Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Informasi yang diperoleh, lokasi tersebut menjadi titik keberangkatan buruh yang akan demo soal upah di Bandung hari ini.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut pihaknya mendapat informasi soal adanya potensi bentrok antar buruh yang tergabung dalam serikat pekerja dengan buruh non serikat yang akan melakukan aksi di Bandung.

"Kita mengamankan area garmen PT Muara Tunggal, kita mendapat informasi tadi malam akan ada 14 bus yang berangkat ke Bandung dan akan sampaikan aspirasi. Buruh yang berangkat itu bagian dari buruh non serikat, isunya soal penolakan kenaikan upah," kata Nasriadi, Kamis (21/11/2019).

Menurut Nasriadi proses negoisasi upah saat ini masih dalam tahap proses pembahasan di tingkat kabupaten dan propinsi. Penggalangan buruh non serikat disebut berpotensi terjadinya bentrok antar dua kubu.

"Info kita dapat ada pihak yang menggalang buruh non serikat untuk melakukan aksi, kita lakukan antisipasi, kita cegah karena informasi yang kita dapat akan ada pencegahan dari buruh yang tergabung dalam serikat pekerja. Yang kita lakukan sekarang adalah bagaimana menghindari potensi 78bentrok tersebut," lanjutnya.

Nasriadi memastikan pihaknya akan melakukan upaya persuasif dalam melakukan tindakan, tidak asa upaya penyisiran maupun tindakan lainnya. "Kita lakukan penjagaan terutama fokus di area garmen ini. Kita dibantu personel Brimob total dengan anggota kita 300 personel," tambah dia.

Sementara itu, Hera Iskandar ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi mengaku heran dengan tuntutan yang disuarakan buruh non serikat tersebut. Ia menduga ada pihak yang sengaja memprovokasi agar buruh menyuarakan tuntutan penolakan kenaikan upah tersebut.

"Saya merasa miris dengan adanya oknum yang memprovokasi buruh yang notabene penerima upah tiba-tiba mengajak demo agar upah tidak naik. Mereka mau lakukan itu boleh, tapi yang kita pertanyakan kenapa buruh yang menerima upah malah tidak mau upahnya naik," ungkap mantan ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) ini.

Hera mengaku akan segera membahas soal ini di DPRD, ia akan panggil seluruh serikat pekerja dan asosiasi pengusaha. Isu yang akan ia bawa adalah soal alasan penolakan kenaikan upah.

"Pemerintah sudah menetapkan PP 78 tahun 2015 soal ketetapan upah, nah ini kenapa tidak mau naik. Kita secepatnya panggil semua serikat buruh, saya akan undang juga Disnaker kita juga akan pertanyakan yang namanya asosiasi pengusaha," jelasnya.

Terkait kenaikan upah, anggota Fraksi Gerindra itu menilai saat ini soal upah dengan kenaikan sudah dibahas Dewan Pengupahan Kabupaten (Depekab) sebesar 8,5 persen sesuai dengan peraturan pemerintah.

"Ini saya bilang langkah cerdas Presiden Jokowi sebagai bentuk kepastian Investasi bahwa gaji naiknya sesuai dengan insflasi nah mereka mau dibawah inflasi. Saya kira ini yang membangkitkan keonaran, dan kita juga bingung siapa yang ajaknya karena belum ketahuan," tandas dia. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 20 November 2019

Ade Armando Dicecar soal Asal Meme Anies Berwajah Joker


PT Kontak Perkasa Futures - Ade Armando diperiksa polisi terkait posting-an meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan riasan wajah ala Joker. Dia mengaku dicecar 16 pertanyaan oleh penyidik soal penyebaran meme itu.

"Tadi ada sekitar 16 pertanyaan, yang spesifik menyangkut pengaduan Ibu Fahira sekitar 6-7 pertanyaan yang pada intinya pihak Kepolisian meminta saya menjelaskan yang paling utama adalah pengaduan Fahira," kata Ade kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Ade diperiksa polisi sejak pukul 10.30 WIB dan selesai diperiksa sekitar pukul 14.30 WIB. Ade menyebut pertanyaan inti dari penyidik berjumlah 6 hingga 7 pertanyaan.

Pertanyaan inti disebutnya ditanyakan asal muasal foto Joker itu. Dia tegas membantah membuat foto itu dan menyebut mendapatkan dari orang lain yang tidak dia ketahui.

"Saya menjelaskan gambar tersebut bukan saya yang buat, merusak dan menambahkan. Gambar tersebut hanya saya ambil dari galeri kamera saya yang saya hapus sekarang ini karena saya nggak tahu siapa yang kirim ke saya," jelas Ade.

Ade juga dicecar terkait penyebaran foto itu. Dia mengakui jika dirinya mem-posting foto itu di akun Facebook yang dikelola sendiri. Ade menyebut posting-an itu sebagai bentuk kritik terhadap Anies.

"(Penyebaran) melalui akun Facebook saya itu juga ditanyakan. Itu akun saya dan saya sendiri yang upload bukan melalui admin. Saya sadar kalau itu saya lakukan dan tidak ada perubahan di situ," ungkap Ade.

Ade sebelumnya dipolisikan oleh anggota DPD RI Fahira Idris terkait dugaan pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya. Fahira mensoalkan postingan foto Anies Baswedan berwajah Joker yang di posting oleh Dosen Universitas Indonesia (UI) ini.

Terkait laporan itu, Fahira telah diperiksa oleh polisi. Fahira menyebut dia melaporkan Ade Armando bukan karena Anies Baswedan. Pada hari ini, Ade Armando juga diperiksa polisi untuk pertama kalinya sebagai terlapor. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 19 November 2019

Netizen China Sebut Mark Zuckerberg Pengkhianat, Kenapa?


PT KP Press - Walau Facebook diblokir di China, Mark Zuckerberg banyak diidolakan di sana. Zuck bahkan cukup sering mengunjungi negeri Tirai Bambu. Akan tetapi, beberapa pernyataannya belakangan membuat Zuck menuai kritikan.

Sebuah artikel tentang Zuck beredar di WeChat, di mana Zuck berkomentar tentang kebebasan berekspresi di Facebook. Ia beberapa kali menyinggung China, termasuk keputusan Facebook tidak memblokir iklan politik adalah karena tidak mau menyensor seperti yang dilakukan Cina.

"Apakah itu internet yang kita inginkan?" kata Zuck sembari mengklaim bahwa perbedaan pandangan itulah yang membuat Facebook diblokir di sana.
 
South China Morning Post, Facebook memang kena cekal di China namun mereka tetap berbisnis di sana. Sekitar 10% dari pendapatan tahunan Facebook yang sekitar USD 5 miliar berasal dari China.

Zuck mengkritik pula TikTok yang disebutnya patuh pada pemerintah China lantaran menyensor konten mengenai demonstrasi Hong Kong. Kemudian dia membela mata uang digital Libra yang sedang banyak diawasi dan dipertanyakan, dengan argumen bahwa China bisa dominan tanpa pesaing.

Artikel di WeChat itu telah menuai lebih dari 100 ribu pemirsa dan komentar pun berdatangan. Ada yang menganggap Zuck sebagai pengkhianat dan menusuk dari belakang.

Padalah dulu Zuck sukses merebut hati warga China dengan kemampuannya berbahasa Mandarin, mengunjungi dan jogging di Beijing sampai rutin mengucapkan selamat tahun baru China. Namun memang tujuan utamanya agar Facebook kembali beroperasi di China tidak tercapai. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Jumat, 15 November 2019

Tunggakan BPJS Kesehatan di RSUD Ponorogo Capai Rp 40,8 Miliar


PT Kontak Perkasa - BPJS Kesehatan memiliki tunggakan sebesar Rp 40,8 Miliar ke RSUD dr Harjono Ponorogo. Akibatnya, rumah sakit plat merah ini terancam bangkrut.

Tunggakan BPJS Kesehatan tersebut dari Mei hingga September 2019. Pihak rumah sakit bahkan sudah melayangkan tagihan ke pihak BPJS sebanyak dua kali, pada 16 September 2019 dan 7 Oktober 2019 lalu.

"Jangan sampai awal tahun belum cair, kita (rumah sakit) bisa bahaya," tutur Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan RSUD dr Harjono Ponorogo Sri Widowati saat dikonfirmasi di kantornya Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Jumat (15/11/2019).

Menurutnya, tunggakan tersebut bisa membuat RSUD bangkrut lantaran kritisnya keuangan. Sebab, dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hanya dapat menanggung klaim pembiayaan pasien BPJS hingga Desember 2019 ini.

"Setelah kami melayangkan surat, pihak BPJS hanya bilang belum ada uang dari pusat," terang dia.

Wakil Direktur Medik RSUD Ponorogo drg Santi Pratiwi menjelaskan pesanan farmasi di RSUD sempat 5 kali ditahan oleh suplier farmasi, seperti obat dan bahan habis pakai. Alasannya karena belum terbayar dari BPJS Kesehatan.

"Tapi kami tetap melayani pasien BPJS dengan sebaik-baiknya, meski kondisi keuangan seperti ini," paparnya.

Santi menambahkan pihaknya pun masih menerima pasien BPJS dari luar kota untuk mengakses layanan kesehatan di RSUD Ponorogo tanpa diwajibkan membayar secara pribadi.

"Kami tidak ada instruksi seperti itu, jadi kami tetap melayani masyarakat," tandasnya.

Sementara Kabag Keuangan RSUD Ponorogo Hana Triastuti mengaku pesimis bisa memenuhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2019. Pasalnya, pencairan klaim BPJS belum juga terlaksana hingga saat ini.

"Target PAD Rp 135 Miliar, baru terealisasi Rp 95,6 Miliar per 30 Oktober 2019 kemarin," imbuh dia.

Saat ini RSUD hanya bertahan dengan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) BLUD tahun 2018 sebesar Rp 25 Miliar. Sedangkan tunggakan BPJS akan menjadi utang PAD tahun 2019.

"Tunggakan BPJS itu sebesar Rp 88 Miliar, terbayar bulan Januari-April 2019 sebesar Rp 58 Miliar, sisanya Rp 40 Miliar yang belum terbayar," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Kamis, 14 November 2019

Tembak Kontraktor, Anak Bupati Majalengka Masih Bebas


PT Kontak Perkasa Futures - Irfan Nur Alam anak Bupati Majalengka Karna Sobahi yang menembak seorang kontraktor masih bebas. Polisi belum menetapkan Irfan sebagai tersangka meski statusnya kini masuk penyidikan.

Irfan dilaporkan seorang kontraktor bernama Panji Pamungkasandi gegara menembak saat ditagih utang pada Minggu (10/11/2019) di Ruko Hana Sakura, Cigasong, Majalengka, Jawa Barat. Tembakan pistol Irfan mengenai telapak tangan Panji dan satu rekan Irfan bernama Handoyo.
Baca juga: Anak Bupati Majalengka yang Tembak Kontraktor Diangkat Jadi PNS Pada 2010
Irfan kemudian dilaporkan ke Polres Majalengka. Penyidik Satreskrim Polres Majalengka melakukan penyelidikan dan olah TKP. Namun hingga kini, polisi belum menentukan tersangka.

"Belum (ada tersangka), masih berproses," ucap Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP M Wafdan Mutaqqin saat dihubungi, Rabu (13/11/2019).

Wafdan mengatakan penyidik Polres Majalengka saat ini masih mendalami insiden aksi koboi Irfan yang melukai dua orang korban itu. Saksi-saksi tengah diperiksa oleh penyidik.

"Kita sedang memaksimalkan dulu pemeriksaan saksi," kata Wafdan.

Wakapolres Majalengka Kompol Hidayatullah menambahkan selain memeriksa saksi yang jumlahnya sembilan orang, Hidayat mengaku pihaknya tengah mengumpulkan kelengkapan barang bukti. Polisi telah meningkatkan status kasus tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikan.

"Sekarang sudah penyidikan. Yang bersangkutan (Irfan Nur Alam) memang belum kami amankan, karena kami kumpulkan alat bukti dulu, kemudian gelar perkara dulu," kata Hidayat. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 13 November 2019

Atribut Ojol Dijual Bebas, Driver: Tak Ada Larangan


PT KP Press - Ledakan bom bunuh diri telah terjadi sekitar pukul 08.45 WIB di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Berdasarkan informasi, pelaku menggunakan atribut ojek online (ojek online). Meskipun identitas pelaku belum tentu bagian dari ojol.

Menurut Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono, selama ini penjualan atribut ojol dilakukan secara bebas. Tidak ada larangan terkait tata penjualan atribut.

"Penjualan atribut ini memang kan tidak ada aturan harus dijual khusus untuk ojol atau bagaimana. Untuk mencegahnya memang mekanisme di pasar ini susah. Kita dari gabungan aksi roda dua tidak bisa mencegah hal tersebut," tutur Igun di Markas Garda, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Menurutnya, banyak masyarakat yang memanfaatkan popularitas ojol. Sehingga ada pihak yang memanfaatkan penjualan dari atribut-atribut ojol.

"Atribut ini pun dilarang malah makin banyak yang jual. Masyarakat memanfaatkan popularitas ojol untuk mencari penjualan atribut-atribut dari ojol," katanya.

Igun berharap, ada peran serta dari perusahaan terkait penjualan atribut. Ia meminta penjualan atribut diperketat agar tidak ada lagi orang yang memanfaatkan atribut ojol untuk tindak kejahatan.

"Kita harapkan ada peran serta dari perusahaan aplikasi untuk melakukan penjualan atribut. Kami sebagai mitra juga harusnya diperketat penjualan atribut agar tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Selasa, 12 November 2019

Profil Kapolsek yang Bersimpuh Saat Bentrok Warga-Penambang Pasir di Pinrang


Kontak Perkasa Futures - Sosok Kapolsek Cempa Iptu Akbar Andi Malloroang viral di media sosial (medsos) lantaran aksinya bersimpuh melindungi penambang pasir yang hendak dikeroyok warga di Salipolo, Cempa, Pinrang, Sulawesi Selatan. Selain karena tugas kepolisian, Akbar mengungkapkan alasannya melindungi si penambang pasir karena teringat almarhum kakaknya yang meninggal dunia karena peristiwa serupa.

"Terus terang dulu saya punya kakak meninggal, sama, dalam kejadian kayak gini. Waktu saya kecil, saya punya kakak meninggal karena dianiaya beramai-ramai orang. Nah saya terinspirasi, seandainya ada orang yang selamatkan saya punya kakak seperti yang saya lakukan, mungkin saya punya kakak masih hidup," ungkap Iptu Akbar, Senin (11/11/2019).

"Orang tua saya bilang kakak saya nggak tahu apa-apa dihadang di jalan, dibunuh ramai-ramai. Saya ingin kasih lihat kakak saya, walaupun dia almarhum, harus kasih bangga dia karena adiknya ini masih bisa menyelamatkan orang yang bernasib seperti dia," imbuh Akbar.

Akbar merupakan perwira pertama yang mengawali karier di Polri lewat jalur Sekolah Bintara Prajurit Karier (Seba PK). Dia lulus pada 1996. Pria 45 tahun ini kemudian berkesempatan alih golongan menjadi perwira dengan menempuh pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) dan lulus pada 2011.

Selama 23 tahun menjadi polisi, pria asli Suku Bugis itu tercatat hampir tak pernah meninggalkan Kabupaten Pinrang. Akbar menjabat Kapolsek Cempa sejak 26 Agustus 2019.

Sebelumnya, selama hampir tiga tahun dia menjadi Kasat Reskrim Polres Luwu. Dari riwayat kariernya, ayah tiga anak itu menghabiskan waktu selama 20 tahun sebagai penyidik reserse.

Akbar telah mengalami kenaikan pangkat 4 kali selama 23 tahun pengabdiannya di Polri, yaitu dari brigadir dua (bripda), brigadir satu (briptu), brigadir, inspektur dua (ipda), hingga inspektur satu (iptu).

Peristiwa bentrokan antara warga Salipolo, Pinrang, Sulsel, dan penambang pasir terjadi pada Senin (4/11) pukul 11.00 Wita. Warga marah lantaran pihak penambang pasir PT ASR tak menghentikan aktivitasnya. Akbar sebelumnya menerangkan warga khawatir aktivitas penambangan mengakibatkan abrasi. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com