Rabu, 22 Januari 2020

3 Obat Ditemukan di Dekat Jasad Mahasiswa Politeknik Negeri Jember


PT Kontak Perkasa - Polisi menemukan tiga jenis obat di dekat jasad mahasiswa Politeknik Negeri Jember yang ditemukan tewas di kamar kosnya. Ketiga jenis obat itu kini diamankan untuk menjadi salah satu barang bukti dalam upaya mengungkap penyebab kematian korban.

M. Angga Nurmawan (22) ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Karimata, Kecamatan Sumbersari, Senin (22/1) siang. Saat ditemukan, jasad mahasiswa asal Kediri itu mulai membusuk.

"Ada tiga jenis obat, yakni Mixagrip, dan dua bungkus obat dari Klinik dr. Suherman (Unmuh Jember)," kata Kapolsek Sumbersari Kompol Faruk Mustafa Kamil, Rabu (22/1/2020).

Obat-obatan itu ditemukan saat petugas melakukan olah TKP. Di bungkus obat yang dari klinik, tertera nama korban.

"Bisa dipastikan (obat) untuk korban, karena tertera nama pasien M. Angga Nurmawan," katanya.

Dengan ditemukannya obat-obatan itu, dugaan korban meninggal karena sakit makin menguat. Namun meninggal karena sakit apa, polisi belum bisa menyimpulkan.

"Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses autopsi," ungkap Faruk.

Sementara keterangan dari pemilik kos, korban belum lama tinggal di kosan tersebut. Korban menempati kamar kos baru 4 bulan.

"Dari keterangan pemilik kos, diketahui korban baru tinggal di kosan itu 4 bulan ini," ujar Faruk. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 21 Januari 2020

Batu Empedu Disangka Boba dan Ancaman Sesungguhnya Bola-bola Tapioka


PT Kontak Perkasa Futures - Boba lagi-lagi viral di media sosial, seorang dokter bedah dalam video tersebut terlihat sedang memamerkan salah satu organ dalam yang menyerupai kantung empedu. Organ itu lalu dibedah, dan keluarlah butiran-butiran yang oleh beberapa orang diyakini sebagai boba.

"Hati2 ya temn2 kalau beli minuman ada boba nya, jangan sering2, di jaga kesehatan nya," tulis seorang netizen.

Menanggapi hal ini ahli pencernaan Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), lebih meyakini gambar yang ditampilkan dalam video tersebut adalah kantung empedu dan tidak ada kaitannya dengan boba.

"Jadi nggak mungkin secara medis, tidak mungkin boba ada di kantung empedu seperti itu. Kalau saya lihat itu batu-batu kecil di kantung empedu. Masalahnya kan nggak jelas nih picturenya (organ yang ditunjukkan pada video) apa?" kata Prof Ari, Senin (20/1/2020).

Menurutnya, kandungan boba yang merupakan karbohidrat tidak mungkin menyebabkan batu empedu. Sebab penyakit ini diakibatkan oleh kolesterol yang tinggi.

"Jadi orang-orang yang makan cokelat, keju yang tinggi lemak itu akan menyebabkan kolesterol tinggi. Kalau itu banyak kita temukan kasus-kasus (batu empedu) seperti itu. Jadi tidak mungkin boba yang kandungannya itu karbohidrat, tidak berubah bentuknya di dalam kantung empedu," ucap Prof Ari.

Meski bukan boba yang terdapat dalam video tersebut, bukan berarti boba tidak menyebabkan masalah kesehatan. Justru terlalu sering mengonsumsi boba akan meningkatkan risiko terkena kencing manis.

"Masalahnya gini, banyak orang itu makan gula terlalu berlebihan, misalnya minum minuman kemasan, dan karbohidratnya dikonsumsi pagi, siang, malam akhirnya apa? Di orang tersebut mengalami yang kita sebut penumpukan kadar gula yang tinggi, akhirnya mengalami kencing manis (diabetes) karena mengonsumsi kadar gula yang tinggi," jelas Prof Ari.

Kencing manis atau diabetes dapat menyebabkan penyakit komplikasi, seperti kerusakan saraf, tekanan darah tinggi, dan mengerasnya dinding pembuluh darah.

Tak hanya itu, Prof Ari juga mengatakan bahwa boba yang tidak dikunyah dengan benar akan sulit untuk dicerna.

"Kalau misalnya dia memiliki masalah di lambungnya dia itu akan menambah beban kerja untuk lambungnya. Jadi kan lambungnya bekerja ekstra, makanya kan kalau untuk orang-orang yang sakit maag itu tidak dianjurkan, karena apa? Karena ini sulit untuk dicerna," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 20 Januari 2020

Tora Sudiro Rela Tutupi Tatonya di 'Mangga Muda'


PT KP Press - Tora Sudiro kembali dipercaya main film bergenre drama komedi lewat 'Mangga Muda'. Kali ini, Tora tampil berbeda ketimbang film-film sebelumnya.

Memerankan sosok supir taksi yang kehidupan sederhana, Tora pun rela menutupi sejumlah tato yang dimilikinya pada kedua tangannya.

"Ditutupin (tato) ini khusus makeup. Aku kalau orang nyewa aku udah include makeupnya, jadi memang bisa nutupin sendiri," jelas Tora saat ditemui di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat.

Hal tersebut memang sengaja ia lakukan tanpa permintaan dari sang sutradara, Girry Pratama.

"Nggak sih, sutradaranya justru santai. Maksudnya 'nggak apa-apa lu kalau mau tato-an,'" lanjut Tora.

"Cuma gue pikir kayaknya kurang cocok untuk peran ini, akhirnya gue tutupin. Karena kebetulan lagi gemuk juga waktu itu," sambungnya.

Masih perihal menutupi tato, diakui Tora hal ini memang ia sediakan jika memang menunjang perannya dalam film.

Biasanya, proses penutupan tatonya itu dilakukan oleh asistennya pribadi.

"Iya memang sediain sendiri. Cuman gue nggak begitu merhatiin ketutup banget apa nggak tuh. Biasanya suka ada yang kebuka-buka," jawabnya.

"Gue biasanya pake asisten gue aja (untuk membantu menutupi tatonya). Ada namanya Dermablend (makeup untuk menutupi tato). Memang buat nutupin tato," papar Tora. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Jumat, 17 Januari 2020

Hore! WhatsApp Batal Disusupi Iklan


Kontak Perkasa Futures - Sejak tahun silam, Facebook sudah merencanakan memasukkan iklan di WhatsApp mulai tahun 2020 ini. Namun belakangan, rencana itu kabarnya dibatalkan. Kenapa?

Menurut Wall Street Journal, tim yang bekerja membuat platform iklan WhatsApp telah dibubarkan belum lama ini. Hasil pekerjaan mereka pun tidak digunakan.
 
Facebook masih bertujuan mengintegrasikan iklan di fitur Status WhatsApp, namun untuk saat ini sampai waktu yang belum ditentukan, WhatsApp masih bebas iklan.

Kabarnya, Facebook lebih ingin fokus membuat fitur WhatsApp yang memudahkan pebisnis berkomunikasi dengan konsumen. Selain itu juga mengembangkan layanan pembayaran via WhatsApp ke beberapa negara.

"Iklan masih tetap menjadi peluang jangka panjang tapi bukan subyek untuk jadwal yang spesifik," sebut juru bicara Facebook kepada Business Insider.

Keinginan Facebook mengumbar iklan di WhatsApp diprotes dua pendirinya, Brian Acton dan Jan Koum. Bahkan keduanya sudah hengkang lantaran tak sepakat dengan rencana tersebut.

Pastinya, dengan mahar USD 19 miliar untuk membeli WhatsApp pada tahun 2014, Facebook menginginkan timbal balik dan keuntungan yang sepadan. Untungnya untuk saat ini, belum dalam bentuk iklan. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 16 Januari 2020

Polisi Sebut Anggota Keluarga Cendana Terlibat Investasi Bodong MeMiles


PT KP Press - Dari pengembangan penyidikan kasus investasi bodong MeMiles, polisi menyebut ada keterlibatan anggota Keluarga Cendana. Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan Keluarga Cendana yang terlibat ada tiga orang.

Namun Luki hanya menyebut satu inisial saja yakni AHS. Sementara dua lainnya adalah istri AHS dan satu anggota keluarga Cendana.

"Saya ndak nyebutin, yang jelas ada (dari Keluarga Cendana) inisialnya AHS," kata Luki di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (16/1/2020).

Luki menyebut AHS, istri, dan satu orang lagi akan dipanggil untuk diperiksa Selasa pekan depan. Surat pemanggilannya juga sudah dikirim hari ini. Selain itu, Luki menambahkan nama AHS muncul dari berita acara penyidikan dan digital forensik.

"Mungkin hari Selasa dipanggil, hari ini sudah dilayangkan pemanggilan. Karena apa, kami melakukan pemanggilan-pemanggilan ini berdasarkan berita acara penyidikan hasil dari digital forensik yang mana ada mengarah kepada inisial AHS dan istrinya," paparnya.

Saat ditanya apa keterlibatan AHS, Luki menyebut masih belum merinci. Karena, AHS belum diperiksa oleh penyidik.

"Kami belum tahu (dia member apa bukan), nanti kami tunggu pemeriksaannya, yang jelas dia ikut di dalam dan mendapat reward. Kami akan menunggu hasil pemeriksaannya," pungkas Luki. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Rabu, 15 Januari 2020

Virus Baru di China Bisa Menyebar, WHO Ingatkan RS di Seluruh Dunia Waspada


PT Kontak Perkasa Futures - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan adanya potensi virus baru yang muncul di China menyebar luas, menular dari orang ke orang. Rumah sakit di seluruh dunia diimbau agar selalu waspada.

Virus yang masih dalam keluarga koronavirus ini pertama kali dilaporkan ketika sekitar 41 orang di daerah Wuhan mendadak jatuh sakit pneumonia pada Desember 2019 lalu. Hingga kemudian pada tanggal 14 Januari 2020 peneliti mengkonfirmasi kemunculan kasus serupa di Thailand.

"Dari informasi yang kami miliki, ada kemungkinan penularan terbatas antar manusia di antara keluarga. Tapi jelas untuk sekarang kami tidak menemukan adanya penularan antar manusia yang luas," kata Plt Kepala Unit Penyakit Baru WHO, Maria Van Kerkhove, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/1/2020).

WHO masih memetakan kemungkinan penyebaran penyakit ini dan telah mengeluarkan panduan tindakan pencegahan untuk rumah sakit. Belum ada tata cara terapi yang bisa digunakan mengobati penyakit.

"Masih terlalu dini, kami belum memiliki gambaran klinis lebih jelas," ungkap Maria.

Koronavirus merupakan keluarga virus yang diketahui bisa menyebabkan berbagai penyakit mulai dari pilek biasa, severe acute respiratory syndrome (SARS), hingga Middle East respiratory syndrome (MERS). - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 14 Januari 2020

Pasar Apung Tertua di Thailand yang Ikonik


PT Kontak Perkasa - Salah satu daya tarik Thailand bagi wisatawan adalan floating market atau pasar terapung, Damnoen Saduak.

Walaupun di Indonesia juga bisa kita temui di Banjarmasin dan Lembang, namun konsep floating market di Thailand cukup berbeda.

Terdapat beberapa lokasi di Thailand yang memiliki floating market, namun saya sungguh merasa beruntung, sebab pasar yang saya datangi adalah floating market tertua di Thailand, bernama Damnoen Saduak.

Sebetulnya kedatangan saya dan rombongan ke pasar ini tidak sengaja, sebab niat utama kami adalah menuju ke pasar kereta api Maeklong di Samut Songkhram. Namun karena agak kesiangan dan terlewatkan kereta yang melintas di pagi hari, kami menuju ke floating market dahulu.

Floating Market ternyata sudah berdiri sejak tahun 1866, namun hingga hari ini tetap saja dipadati baik oleh pengunjung dan para pedagang.

Para pedagang di pasar ini menjual aneka makanan, buah-buahan, dan snack seperti ketan mangga. Ada juga pedagang yang menjual berbagai macam souvenir dari atas perahunya.

Sebetulnya saya dan rombongan ingin mencoba sensasi berbelanja dan menikmati suasana floating market dari atas perahu, namun sayangnya kami di haruskan untuk menyewa satu perahu kapasitas 7 orang dengan membayar per orang nya Rp. 250.000, cukup fantastis kan.

Akhirnya saya dan rombongan menikmati suasana pasar dari pinggirannya saja. Walau dari pinggir, kita masih bisa tetap berbelanja lho traveler, panggil saja pedagang dengan bahasa isyarat dan mereka akan menepikan perahunya.

Pedagang tidak hanya terdapat pada perahu di atas sungai, di pinggiran sungai juga terdapat kios-kios pedagang yang menjual aneka makanan, minuman dan souvenir.

Khusus bagi traveler muslim harap berhati-hati saat memilih makanan untuk disantap, sebab kebanyakan makanan di pasar ini tidak halal. Namun cukup mudah ditemukan pedagang makanan yang umumnya merupakan warga Thailand Selatan yang menjual aneka sajian halal. Bahkan mereka juga fasih berbahasa melayu, jadi bisa paham ucapan kita.

Menurut bang Yudhitama, tour leader yang mendampingi kami, gambar pasar terapung yang terdapat pada kaos souvenir khas Thailand yang beredar di pasaran, di ambil dari pasar terapung ini.

Karena jaraknya cukup jauh dari pusat kota Bangkok, sekitar 110 km atau setara dengan 1 jam 30 menit perjalanan, sebaiknya berangkat sepagi mungkin dari hotel agar puas berkeliling pasar ini ya, traveler. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com