Kamis, 12 Maret 2020

Antisipasi Corona, RI Butuh Berapa Ruang Isolasi? Ini Hitungan Ahli


PT Kontak Perkasa - Pasien yang dinyatakan positif tertular virus corona Covid-19 di Indonesia terus bertambah, bahkan organisasi kesehatan dunia WHO telah menetapkan status pandemi. Ketersediaan ruang isolasi menjadi salah satu sorotan.
Menanggapi kenaikan kasus corona yang terjadi di Indonesia, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr Ridwan Thaha, MKes, menjelaskan perlunya penambahan ruang isolasi di seluruh rumah sakit di Indonesia.

"Yang sekarang ini kan 130 sekian tapi ada yang rata-rata rumah sakitnya hanya satu ruangan. Ngapain itu? Jadi sebenernya pemerintah harus mempersiapkan karena kan trennya akan naik terus ini kita nggak bisa dihindari. Jadi bukan soal debat lagi ini soal akan sampai di sini atau nggak," tegasnya saat ditemui di Ruang Rapat Komisi IX, Gedung Nusantara 1 DPR/MPR RI Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Menurutnya hal ini sebagai upaya penanggulangan kasus corona di Indonesia jika suatu saat terjadi lonjakan kasus seperti di Italia.

"Prediksinya sekitar berapa (kasusnya) nanti kita minimal mempersiapkan di atas 5 persen kalau nggak nanti akan terbengkalai, akan banyak loh, pokoknya 5 persen dari prediksi kasus itu harus tersedia," lanjutnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 11 Maret 2020

Pasien Corona Kasus 25 di Indonesia Meninggal Dunia


PT Kontak Perkasa Futures - Pasien positif Corona (COVID-19) kasus nomor 25 meninggal dunia. Pasien tersebut merupakan warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun.
"Tadi malam sekitar pukul 02.00 WIB lewat sedikit pasien dengan identitas 25 meninggal dunia," kata juru bicara pemerintah untuk urusan virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Yuri mengatakan pasien tersebut sebelumnya juga mengidap penyakit lainnya. Salah satunya diabetes.

"Pasien ini memang masuk dalam keadaan sakit berat karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita," ujarnya.

Pasien nomor 25 berjenis kelamin perempuan ini dinyatakan positif Corona pada Selasa (10/3) kemarin. Pasien tersebut termasuk dalam imported case atau terinfeksi virus dari luar Indonesia.

"Pasien kode 25, perempuan, WNA, imported case," kata Achmad Yurianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/3). - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 10 Maret 2020

Lonjakan 13 Kasus Baru Pasien Positif Corona di Wilayah Indonesia


PT KP Press - Pasien positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia melonjak. Kini, ada 19 orang terinfeksi virus itu.
Lonjakan pasien positif Corona itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020). Yuri menyampaikan ada 13 pasien baru yang terkonfirmasi positif Corona.

"Sehingga hari ini jumlah kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 19, penjumlahan dari pasien nomor 1-6," kata Yuri.

Dari 13 pasien tersebut, 2 di antaranya merupakan warga negara asing (WNA). Namun, Yuri enggan menjelaskan dari mana asal mereka.

Yuri menuturkan, mayoritas dari 13 pasien merupakan imported case. Imported case artinya WNI tersebut mendapatkan virus di luar negeri atau bukan di Indonesia.

Setidaknya ada 7 orang yang merupakan imported case. Sisanya merupakan hasil tracing kasus nomor 01 dan nomor 03 serta pasien yang tertular dari imported case.

Jumlah ini bertambah dari yang disampaikan Yuri pada Minggu (8/3) lalu. Per Minggu lalu, pasien positif Corona hanya berjumlah 6 orang.

Lima di antaranya merupakan klaster Jakarta atau kelompok dansa. Sementara, satu orang merupakan imported case, yakni ABK Diamond Princess.

"Confirm COVID-19 yang kita sebut sebagai kasus 06, laki-laki 36 tahun ini adalah imported case yang didapatkan dari Jepang, pada saat bekerja di kapal Diamond Princess," kata Yuri pada Minggu (8/3).

Berikut data terbaru kasus Corona di Indonesia per 9 Maret 2020:

Dalam jumpa pers kemarin, Yuri menggunakan istilah pasien, kasus, dan nomor secara bergantian. Untuk menyederhanakan penyebutan, data di bawah ini menggunakan istilah 'pasien kasus nomor' 1, 2, 3, dan seterusnya.

1. Pasien Kasus Nomor 1 (perempuan: 31 tahun)
Kondisi: Baik. Dalam proses tes ulang setelah perawatan. Jika dua kali tes hasilnya negatif, maka akan dipulangkan.
Lokasi: RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara

2. Pasien Kasus Nomor 2 (perempuan: 64 tahun)
Kondisi: Baik. Dalam proses tes ulang setelah perawatan. Jika dua kali tes hasilnya negatif, maka akan dipulangkan.
Lokasi: RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara

3. Pasien Kasus Nomor 3 (33 tahun)
Kondisi: influenza
Lokasi: RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara

4. Pasien Kasus Nomor 4 (34 tahun)
Kondisi: influenza
Lokasi: RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara

5. Pasien Kasus Nomor 5 (55 tahun)
Kondisi: Stabil, tidak demam, tidak batuk, tidak pilek
Lokasi: RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Utara

6. Pasien Kasus Nomor 6 (36 tahun)
Kondisi: Stabil, tidak demam, tidak batuk, tidak pilek
Lokasi: RS Persahabatan, Jakarta Timur. Kasus 6 tertular di Kapal Diamond Princess

7. Pasien Kasus Nomor 07 (perempuan: 59 tahun)
Kondisi: sakit ringan-sedang, stabil
Keterangan: kasus impor, kembali dari luar negeri

8. Pasien Kasus Nomor 08 (laki-laki: 56 tahun)
Kondisi: Menggunakan peralatan bantuan infus dan oksigen, sebelumnya diare dan diabetes
Keterangan: kasus impor, tertular Kasus 07 yang merupkan istrinya

9. Pasien Kasus Nomor 09 (perempuan: 55 tahun)
Kondisi: sakit ringan-sedang
Keterangan: kasus impor, bukan bagian dari klaster manapun

10. Pasien Kasus Nomor 10 (laki-laki: 29 tahun)
Kondisi: sakit ringan-sedang
Keterangan: WNA, bagian dari Kasus 1 (klaster Jakarta/kelompok dansa -red)

11. Pasien Kasus Nomor 11 (perempuan: 54 tahun)
Kondisi: sakit ringan-sedang
Keterangan: WNA, kontak dengan Kasus 1 (klaster Jakarta/kelompok dansa -red)

12. Pasien Kasus Nomor 12 (laki-laki: 31 tahun)
Kondisi: sakit ringan-sedang
Keterangan: hasil pelacakan Kasus 1 (klaster Jakarta/kelompok dansa -red)

13. Pasien Kasus Nomor 13 (perempuan: 16 tahun)
Keterangan: subklaster Kasus 3 (klaster Jakarta/kelompok dansa -red)

14. Pasien Kasus Nomor 14 (laki-laki: 50 tahun)
Kondisi: sakit ringan sedang
Keterangan: kasus impor

15. Pasien Kasus Nomor 15 (perempuan: 43 tahun)
Keterangan: kasus impor

16. Pasien Kasus Nomor 16 (perempuan: 17 tahun)
Keterangan: kasus impor

17. Pasien Kasus Nomor 17 (laki-laki: 56 tahun)
Keterangan: kasus impor

18. Pasien Kasus Nomor 18 (laki-laki: 55 tahun)
Keterangan: kasus impor

19. Pasien Kasus Nomor 19 (laki-laki: 40 tahun)
Keterangan: kasus impor - PT KP Press

Sumber : detik.com

Senin, 09 Maret 2020

Satu Karyawan Positif Corona, Dealer Toyota Ditutup Sementara


Kontak Perkasa Futures - Virus corona masih menjadi wabah yang menyebar ke berbagai negara di dunia. Industri otomotif terpukul dengan wabah sudah menjangkit hingga lebih dari 110 ribu orang di dunia tersebut.
Salah satu karyawan dealer Toyota di Seattle, Amerika Serikat, positif virus corona COVID-19. Wabah yang menular ke salah satu karyawan dealer tersebut membuat dealer itu harus ditutup sementara.

Dalam unggahan di Facebook, dealer Toyota of Kirkland di pinggiran timur Seattle, dites positif virus corona. Dealer itu akhirnya ditutup untuk pembersihan total agar tak ada lagi virus yang menyebar.

Disebutkan, dealer itu mengetahui salah satu karyawannya terjangkit virus corona pada 3 Maret lalu. Toyota dari Kirkland memberi tahu karyawannya pada pagi hari Rabu, 4 Maret, dan menghubungi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk mendapatkan panduan tentang cara menangani situasi ini.

Akhirnya, dealer itu ditutup sampai Senin, 9 Maret 2020. Dealer itu dibersihkan dan didesinfeksi.

Selain itu, layanan makanan dan minuman di ruang tunggu dihentikan. Untuk menangani kendaraan konsumen, pengemudi valet dan teknisi akan menggunakan satu set sarung tangan baru untuk setiap kendaraan konsumen. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 06 Maret 2020

Ciri Orang Kaya Baru


PT Kontak Perkasa - Media social telah merubah kehidupan banyak orang. Dari mereka yang bisa mendapatkan mata pencaharian sampai mereka yang merasa harus selalu update dengan kondisi kekinian dari media social.
Media social sendiri saat ini sedikit banyak mempengaruhi masyarakat masa kini untuk selalu tampil keren dimata pengikutnya di media social. Di lain pihak kita sering mendengar istilah OKB alias Orang Kaya Baru.

Nah, pertanyaannya adalah apakah media social turut "menyumbang" tumbuhnya OKB OKB ini? Yuk coba kita bahas kira-kira OKB itu seperti apa sih? Apa bedanya dengan OKB Beneran alias OKL (Orang Kaya Lama). Mari kita bahas seperti apa sih "penampakan" OKB ini?

Selalu harus pakai branded, biar keliatan kaya di mata publik
Satu hal yang menonjol dari OKB ini adalah mereka harus selalu menggunakan barang bermerek alias branded. Barang bermerek sepertinya dipakai untuk menunjukkan kalau mereka punya uang dan bisa ditunjukan ke khalayak ramai. Tanpa barang bermerek sepertinya para OKB ini tidak percaya diri.

Biasanya semakin OKB mereka semakin banyak barang bermerek yang mereka pakai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kenapa mereka harus memakai merek branded dari ujung kepala sampai ujung kaki? Atau at least terlihat deh. Karena mereka harus selalu keliatan kaya alias berduit dimata public.

Nah salah satu cara untuk biar keliatan kaya adalah dengan menampilkan brand-brand yang menempel di badan tersebut.

Status social lebih penting
Buat OKB keberadaan dan status social jauh lebih penting dibandingkan apapun, termasuk dibandingkan masa depan mereka. Mengapa demikian? Pada dasarnya mereka biasanya berasal dari orang yang tidak mampu (baca: orang susah) tapi punya khayalan dan keinginan untuk menjadi orang kaya. Nah, untuk menunjukkan status kaya ini maka mereka berusaha agar status sosialnya naik. Dengan cara apa? Mencoba bergaul dan mendekati orang-orang yang di mata mereka dianggap kaya.

Selain itu mereka berusaha untuk jalan-jalan di dalam negeri dan ke luar negeri demi mendapatkan status social tersebut. Dan yang pastinya setiap jalan mereka harus berfoto ria agar dapat dipamerkan.

Penghasilan untuk beli barang mewah
Naaah, selain barang branded yang dibeli oleh OKB ini, untuk menunjukan status social mereka dengan cara membeli barang mewah (meskipun mereka belum tentu mampu). Mereka harus menunjukan bahwa mereka punya mobil mewah meskipun membelinya dengan cara berhutang. Dan ini yang berbahaya.

Doyan Pamer, terutama di medsos
Untuk menunjukan eksistenti dirinya para OKB ini harus pamer segala barang branded dan barang mewahnya. Apalagi media yang paling mendukung untuk pamer-pamer tersebut kalau bukan lewat media social kan? Makanya mereka akan sering posting foto-foto pribadi mereka dengan barang tersebut. Bagi mereka, kalau tidak pamer berarti tidak hidup. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Kamis, 05 Maret 2020

Kunjungan Wisatawan ke Bandung Menurun Gara-gara Corona


PT Kontak Perkasa Futures - Kunjungan wisatawan ke Kota Bandung, Jawa Barat menurun. Itu setelah Gubernur Ridwan Kamil menetapkan Jabar Siaga 1 Corona.

Hal itu dirasakan langsung, Asosiasi Hotel Berbintang yang beranggotakan 75 hotel se Kota Bandung. Dari catatan mayoritas hotel okupansinya tidak ada yang di atas 50 persen. Penurunan itu terjadi sejak dua bulan ke belakang.

"Sejak Februari tahun ini kerasa banget, sekarang okupansi hotel rata--rata di bawah 50 persen, bahkan ada yang hanya 10 persen. Di bulan yang sama tahun lalu padahal bagus, rata-rata 50 persen ke atas," kata Ketua Asosiasi Riung Priangan Fery Ferdiansyah di salah satu hotel di Kota Bandung, Rabu (4/2/2020).

Fery mengungkapkan, pihaknya bekerjasama dengan Disbudpar Kota Bandung akan menggalakkan kampanye 'Bandung is Safe Euy' guna menarik kunjungan wisatawan ke Kota Bandung. Kampanye tersebut rencananya akan mulai disosialisasikan dalam waktu dekat secara online maupun offline.

"Nanti kita akan disosialisasikan juga di Car Free Day Jakarta dan Bandung bahwa kota ini aman dikunjungi," ungkapnya.

Tak hanya sejak ditetapkan Jabar siaga 1 corona, sejak muncul virus corona kunjungan ke hotel di Kota Bandung pun menurun.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, jumlah wisatawan dalam dan luar negeri yang datang ke Kota Bandung menurun.

"Dampak penurunan itu ada, tapi yang pasti persentasenya saya belum bisa sampaikan karena belum ada data fix-nya," ujarnya.

Kenny menyebut kampanye 'Bandung is Safe Euy' sangat dibutuhkan Kota Bandung. "Gerakan Bandung is Safe Euy ini akan saya sampaikan di rapat pimpinan. Diharapkan stakeholder lebih aktif memberikan informasi berbasis fakta bahwa Bandung ini aman," jelasnya.

Keny menambahkan, kampanye itu idealnya dapat diterjemahkan oleh masing-masing OPD di Kota Bandung untuk berperan sesuai dengan kapasitas masing-masing.

"Misalnya Dinas Kesehatan dan Dinas Kebersihan memberi penyuluhan untuk para UMKM atau pedagang kuliner untuk menjaga kebersihan. Jadi semua terlibat," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa Futures 

Sumber : detik.com

Rabu, 04 Maret 2020

Wali Kota Depok: Pasien Positif Corona Stres karena Pegang HP


PT KP Press - Kondisi kesehatan pasien positif corona asal Depok yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara (Jakut), membaik. Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Somad menyebut keduanya sempat mengalami stres.

"Dia sekarang stres karena dia rupanya pegang HP (handphone)," kata Idris saat membuka acara Pekan Olahraga Pemerintah Kota (Porpemkot) 2020, di Jalan Boulevard Grand Depok City No.25, Cilodong, Depok, Rabu (4/3/2020).

Idris menjelaskan orang yang terlalu sering bermain handphone akan cepat pusing. Idris juga telah memberitahu 2 pasien corona ini agar tidak sering bermain handphone.

"Puyeng saya bilang. Saya orang sehat saja sering puyeng dengan medsos-medsos (media sosial). Makanya dihindari, saya bilang (ke pasien corona). Sebab kondisi pasien, alhamdulillah membaik," lanjutnya.

Idris mengimbau masyarakat menjaga pola hidup sehat. Selain makan, minum, dan istirahat yang cukup, Idris meminta masyarakat tidak terlalu banyak berpikir. Menurutnya, seseorang yang terlalu banyak berpikir akan menjadi stres.
"Jangan sering baperan, ini bahaya. Sebab sering baperan bisa stres. Stres lama-lama bisa jadi depresi. Depresi inilah yang paling utama menyebabkan daya tahan tubuh kita menurun drastis. Maka saya minta dibantu, tim media juga, ini terkait informasinya, terkait pasien yang terkena virus corona ini," kata Idris.

Selain itu, Idris meminta masyarakat agar tidak panic buying. Masyarakat diimbau tidak berlebihan dalam menyikapi virus corona ini. "Tidak melakukan hal-hal yang irasional. Orang belanja banyak, ikut-ikutan. Jangan sampai panic buying, ini bahaya. Panic buying ini bahaya," imbau Idris. - PT KP Press

Sumber : detik.com