Kamis, 19 Maret 2020

Melonjaknya Kasus Corona Meninggal karena Laporan 'Tertinggal'


Kontak Perkasa Futures - Kasus kematian akibat virus Corona (COVID-19) melonjak. Dari sebelumnya tertulis 5 di situs resmi milik pemerintah menjadi 19 kasus kematian. Kemenkes mengungkap ada masalah dalam pendataan.
"Data sudah kita upgrade, akumulatif kasus meninggal sampai 18 Maret pukul 12.00 WIB. Total keseluruhan kasus meninggal adalah 19," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, melalui video yang disiarkan langsung lewat akun YouTube BNPB, Rabu (18/3/2020).

Yuri menjelaskan angka itu terlihat melonjak karena beberapa rumah sakit yang merawat pasien disebut belum melaporkan angka kematian sejak 12-17 Maret 2020 .

"Kami laporkan kasus meninggal, terdapat masalah dalam pendataan karena setelah kami melakukan recheck tadi pagi dan kemudian kami koordinasi dengan seluruh rumah sakit yang merawat kasus ini, ternyata beberapa rumah sakit belum melaporkan kasus kematian sejak tanggal 12 Maret sampai tanggal 17," ujarnya.

Dari 19 pasien yang meninggal itu, 12 di antaranya berada di DKI Jakarta. "DKI ada 12 yang meninggal," ujarnya.

Berikut ini rincian angka kematian akibat virus Corona yang dirilis pemerintah berdasarkan data sudah diperbarui sejak pukul 12.00 WIB, Rabu (18/3/2020).

Bali: 1 orang
Banten: 1 orang
DKI Jakarta: 12 orang
Jabar: 1 orang
Jateng: 2 orang
Jatim: 1 orang
Sumut: 1 orang

Di samping itu, ada lonjakan kasus positif virus Corona sebanyak 55 kasus. Total kasus yakni sebanyak 227.

"Ada tambahan 55 kasus positif sehingga total seluruh sampai sekarang pada pukul 12.00 adalah 227 kasus positif," ujar Yuri. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 18 Maret 2020

Wapres Bicara Lockdown, Social Distance hingga Industri Halal


PT Kontak Perkasa - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan kebijakan lockdown yang diterapkan di sejumlah negara tak sepenuhnya berhasil dan tepat diterapkan di Indonesia. Sebab kebijakan tersebut juga ada sisi negatifnya dalam menghadapi pandemi global covid-19.
Karena itu pemerintah memutuskan untuk menerapkan social distance atau sejumlah pembatasan untuk memutus rantai penyebaran virus. Hal itu antara lain dengan mengurangi pertemuan yang bersifat massal. "Makanya Pak Presiden mengatakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, bahkan ibadah pun di rumah," kata Ma'ruf  melalui aplikasi skype, Senin (16/3/2020) lalu.

Terkait kebijakan pembatasan jarak sosial ini, mantan Ketua Umum MUI itu menyitir sebuah hadis yang menyatakan, "Orang yang sakit tidak boleh didekatkan dengan orang yang sehat, orang yang sehat gak boleh dipertemukan dengan orang yang sakit".

"Jadi berarti harus ada isolasi, observasi dan harus ada karantina sehingga tidak boleh berhubungan," ujarnya. Selain itu, semua upaya tersebut juga dibarengi dengan do'a seperti qunut.

Saat membuka rakernas Ikatan Dai Indonesia pada 9 Maret ia juga telah meminta agar penangkalan virus corona dilakukan di masjid-masjid dengan membawa sajadah sendiri, menghindari salaman, dan sebagainya.

Untuk diketahui, Korea Selatan adalah salah satu negara yang tidak menerapkan kebijakan lockdown. Selain gencar meningkatkan kesadaran publik untuk pentingnya higienitas individu seperti mencuci tangan dan menggunakan masker, Negeri Ginseng itu secara ketat, intensif, dan massif melakukan tes ribuan orang setiap harinya untuk mendeteksi potensi covid-19.

Seiring penerapan kebijakan social distance, menurut KH Ma'ruf Amin, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah stimulus di bidang ekonomi. Hal itu untuk mengimbangi upaya perlindungan kesehatan warga, sekaligus juga menjaga agar pelaku usaha tidak sampai bangkrut.

Pada bagian lain, KH Ma'ruf Amin berbicara soal perkembangan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia. Ia mengakui, sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia belum masuk sebagai pemain besar di lingkaran 10 besar.

"Kita sejauh ini masih sebetas pemberi stempel saja bagi industri halal, tapi belum menjadi pemain inti," ujarnya.

Untuk meningkatkan kiprah tersebut, pemerintah telah mengubah Perpres soal kelembagaan tentang Komite Nasional Keuangan Syariah menjadi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. Lewat kebijakan ini, ekonomi syariah tak melulu soal keuangan tetapi juga soal industri halal di bidang jasa, barang, hingga wisata.

"Kita juga ingin mendorong adanya Halal Industrial Estate, dan kawasan-kawasan halal di berbagai daerah," ujarnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 17 Maret 2020

Uni Emirat Arab Setop Terbitkan Visa Wisatawan



PT Kontak Perkasa Futures - Uni Emirat Arab (UEA) kembali membuat kebijakan untuk pencegahan virus Corona. Kali ini, UEA tak menerbitkan visa untuk wisatawan.
Kementerian Kesehatan UEA menyatakan bahwa sudah ada 85 warganya yang positif terkena virus Corona. Untuk mereduksi penyebaran virus Covid-19 itu, pemerintah menutup pertokoan dan mall serta melarang kegiatan di tempat umum.

Selain itu, UEA tak lagi memberikan visa kepada turis. Dikutip dari Khaleej Times, penyetopan visa berlaku efektif mulai 17 Maret 2020. Tapi, pemegang paspor diplomatik bakal masih dilayani.

"Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari tindakan pencegahan yang diambil oleh UEA dalam menanggapi deklarasi Covid-19 dari WHO, sebagai pandemi yang memberikan risiko tinggi terkait dengan perjalanan saat ini," pernyataan Authority for Identity And Citizen (ICA) UEA.

Tapi, wisatawan yang sudah terlanjur mendapatkan visa untuk masuk UEA pada 17 Maret atau setelahnya tak perlu khawatir. Sebab, kebijakan itu hanya berlaku untuk mereka yang akan mengurus visa sebelum kebijakan ini dikeluarkan.

Artinya, traveler yang sudah terlanjur berencana liburan ke UEA akan tetap diterima di negara tersebut. Kebijakan ini hanya akan diberlakukan untuk sementara waktu saja.

"ICA menegaskan bahwa keputusan tersebut berasal dari rasa tanggung jawab yang mendalam dari Uni Emirat Arab dan upaya dengan negara-negara lain di dunia dalam memerangi pandemi virus Corona yang sedang berlangsung," pernyataan tersebut. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 16 Maret 2020

Posting Foto Jokowi, Anies Imbau Kerja dari Rumah Demi Cegah Corona


PT KP Press - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memberikan imbauan kepada warga terkait pencegahan penyebaran virus Corona COVID-19. Anies kali ini mengunggah foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta imbauan sang kepala negara.

Dilihat di akun Instagram resmi Anies Baswedan, Senin (16/3/2020), Anies mengunggah foto Jokowi yang tengah tampak berbicara kepada pers. Di bawah foto Jokowi, ada tulisan, 'Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah. Presiden Joko Widodo'.

"Mari semua yang di Jakarta ikut melaksanakan arahan Presiden @jokowi: kerja dari rumah," tulis Anies sebagai keterangan unggahannya.

Anies lalu menuliskan pesan lebih lanjut dari Jokowi terkait pencegahan penyebaran virus Corona. Arahan Jokowi ini ditujukan kepada seluruh kepala daerah untuk memonitor wilayah masing-masing.

Untuk diketahui, jumlah orang yang terjangkit virus Corona di Indonesia terus bertambah. Per Senin (16/3/2020) pukul 05.00 WIB, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan sudah ada 117 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Angka ini termasuk angka pasien yang sudah sembuh.

Data itu diumumkan Yuri pada Minggu (15/3) kemarin. Bila dibandingkan dengan data Sabtu (14/3), jumlah pasien positif COVID-19 meningkat sebanyak 21 orang. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Jumat, 13 Maret 2020

Louis Vuitton Hingga Gucci Ramai-ramai Sumbang Miliaran Rupiah Lawan Corona


Kontak Perkasa Futures - Industri fashion jadi salah satu sektor yang terkena dampak dari mewabahnya virus Corona COVID-19 di berbagai negara. Sejumlah pekan mode ditunda bahkan ada yang dibatalkan.

Italia, sebagai salah satu negara mode penghasil brand dan desainer ternama dunia, juga terpaksa mengambil kebijakan untuk menutup sejumlah toko demi mencegah penularan COVID-19. Seperti diketahui, Italia merupakan negara di Eropa yang paling terkena dampak dari virus Corona.

Seperti dikutip dari Business Insider, pemerintah Italia melaporkan ada 15.113 kasus positif virus Corona dan 1.016 meninggal dunia. Begitu pula Prancis, yang juga tempat lahirnya brand fashion besar seperti Louis Vuitton dan Hermes, juga terserang virus Corona.
 
Prancis mencatat ada 2.876 kasus positif virus Corona dengan 61 kematian. Sementara 12 pasien virus Corona dinyatakan sembuh.

Di tengah tantangan bisnis fashion yang ikut terkena imbas virus Corona, sejumlah brand ternama memutuskan menyisihkan sebagian penghasilan mereka, untuk membantu melawan wabah yang pada Kamis (12/3/2020) ditetapkan WHO sebagai pandemi ini. Louis Vuitton sampai Giorgio Armani beramai-ramai memberikan donasi miliaran rupiah.

Berikut ini daftar desainer, brand dan perusahaan fashion yang menyumbangkan hartanya demi melawan virus Corona.

1. LVMH

LVMH, perusahaan yang memayungi Louis Vuitton, Dior, Fendi dan Givenchy, memberikan dana sebesar Rp 33,7 miliar kepada Komunitas Palang Merah di China pada Januari 2020. Seperti diberitakan WWD, LVMH juga akan menyediakan pasokan perlengkapan medis.

2. Richemont Group

Richemont Group merupakan perusahaan yang menaungi brand Cartier, Van Cleef & Arpels dan Chloe. Perusahaan berbasis di Swiss ini mendonasikan Rp 21,1 miliar untuk mereka yang berada di garda depan melawan penyebaran COVID-19.

3. Giorgio Armani

Desainer Giorgio Armani memberikan dana sebesar Rp 20,6 miliar yang disalurkan ke berbagai rumah sakit dan institusi di Italia.

4. Kering

Perusahaan Kering yang membawahi Gucci, Yves Saint Lauren dan Alexander McQueen mendonasikan Rp 15,8 miliar ke organisasi Palang Merah China.

5. Hermes

Brand asal Prancis Hermes mendonasikan Rp 10,5 miliar kepada Soong China Ling Foundation. Sebuah yayasan yang membantu para pekerja medis profesional yang sedang berjuang melawan virus Corona di China.

6. Versace
 
Versace menyumbangkan dana Rp 2,1 miliar kepada Palang Merah China untuk membantu menyokong biaya pengadaan suplai peralatan medis yang sudah menipis.

7. Bvlgari

Rumah mode Bvlgari mendonasikan uang untuk dedpartemen penelitian Istituto Lazzaro Spallanzani yang berlokasi di Roma, Italia. Institusi tersebut mengerahkan tim medisnya yang berhasil mengidolasi DNA dari COVID-19 dan kini sedang berusaha menemukan cara terbaik untuk mencegah dan melawan virus. Tidak disebutkan nominal yang diberikan Bvlgari untuk proyek penelitian tersebut.

8. Dolce & Gabbana

Duo desainer dan brand Dolce & Gabbana mengumumkan bahwa mereka akan membantu menyokong dana untuk penelitian yang kini sedang dilakukan para profesor di Humanitas University, Italia. Penelitian berfokus pada penemuan solusi untuk membantu melawan virus Corona. Jumlah donasinya juga tidak disebutkan. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 12 Maret 2020

Antisipasi Corona, RI Butuh Berapa Ruang Isolasi? Ini Hitungan Ahli


PT Kontak Perkasa - Pasien yang dinyatakan positif tertular virus corona Covid-19 di Indonesia terus bertambah, bahkan organisasi kesehatan dunia WHO telah menetapkan status pandemi. Ketersediaan ruang isolasi menjadi salah satu sorotan.
Menanggapi kenaikan kasus corona yang terjadi di Indonesia, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr Ridwan Thaha, MKes, menjelaskan perlunya penambahan ruang isolasi di seluruh rumah sakit di Indonesia.

"Yang sekarang ini kan 130 sekian tapi ada yang rata-rata rumah sakitnya hanya satu ruangan. Ngapain itu? Jadi sebenernya pemerintah harus mempersiapkan karena kan trennya akan naik terus ini kita nggak bisa dihindari. Jadi bukan soal debat lagi ini soal akan sampai di sini atau nggak," tegasnya saat ditemui di Ruang Rapat Komisi IX, Gedung Nusantara 1 DPR/MPR RI Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Menurutnya hal ini sebagai upaya penanggulangan kasus corona di Indonesia jika suatu saat terjadi lonjakan kasus seperti di Italia.

"Prediksinya sekitar berapa (kasusnya) nanti kita minimal mempersiapkan di atas 5 persen kalau nggak nanti akan terbengkalai, akan banyak loh, pokoknya 5 persen dari prediksi kasus itu harus tersedia," lanjutnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 11 Maret 2020

Pasien Corona Kasus 25 di Indonesia Meninggal Dunia


PT Kontak Perkasa Futures - Pasien positif Corona (COVID-19) kasus nomor 25 meninggal dunia. Pasien tersebut merupakan warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun.
"Tadi malam sekitar pukul 02.00 WIB lewat sedikit pasien dengan identitas 25 meninggal dunia," kata juru bicara pemerintah untuk urusan virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Yuri mengatakan pasien tersebut sebelumnya juga mengidap penyakit lainnya. Salah satunya diabetes.

"Pasien ini memang masuk dalam keadaan sakit berat karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita," ujarnya.

Pasien nomor 25 berjenis kelamin perempuan ini dinyatakan positif Corona pada Selasa (10/3) kemarin. Pasien tersebut termasuk dalam imported case atau terinfeksi virus dari luar Indonesia.

"Pasien kode 25, perempuan, WNA, imported case," kata Achmad Yurianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/3). - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com