Kamis, 26 Maret 2020

Pangeran Charles Tak Mau Bikin Publik Heboh usai Positif Corona


Kontak Perkasa Futures - Pangeran Charles merupakan anggota keluarga kerajaan Inggris pertama yang dinyatakan positif virus Corona. Banyak penyesuaian yang dilakukan oleh istana sejak diagnosis tersebut diumumkan.

Salah satu yang dilakukan oleh pihak istana adalah memastikan jarak aman para anggota keluarga kerajaan. Seperti yang diketahui, Pangeran Charles kini diisolasi di Skotlandia, sementara Pangeran William dan keluarga menetap di Sandringham.

Sang Ratu sudah terlebih dulu diamankan di Kastil Windsor setelah salah satu stafnya di Istana Buckingham dinyatakan positif virus Corona. Ia ditemani oleh Pangeran Philip, dan bekerja secara remote.

Hal tersebut tampak dari foto yang diunggah oleh akun Instagram resmi The Royal Family. Tampak Ratu Elizabeth berkomunikasi dengan PM Boris Johnson melalui sambungan telepon.

Tak berbeda dengan Ratu Elizabeth, Pangeran Charles rupanya masih tetap bekerja. Dalam pernyataan yang dirilis oleh Clarence House, sang pangeran hanya merasakan gejala minim sehingga masih bisa bekerja seperti biasa.

"Anggota keluarga kerajaan lain terus berkomunikasi dengan Pangeran Charles melalui telepon. Namun yang mereka bicarakan hanyalah 'bisnis' seperti biasa," ungkap sumber seperti dikutip dari E! Online.

"Pangeran Charles tak ingin keadaannya membuat heboh, karena jelas ribuan orang menderita karena virus ini. Bahkan beberapa lebih parah dari dirinya," pungkasnya.

Sementara Pangeran Harry dan Meghan Markle sudah terlebih dulu meninggalkan Inggris bersama Archie dan menetap di Kanada. Keduanya melakukan isolasi diri, namun disebut terus berhubungan dengan Pangeran Charles. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 24 Maret 2020

Positif Virus Corona, Guru Besar UGM Meninggal Dunia


PT Kontak Perkasa - Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan inisial ID yang sebelumnya dinyatakan positif virus corona COVID-19 meninggal dunia. Ia menghembuskan napas terakhirnya saat dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
"Rencana pukul 07.00 WIB beliau diberangkatkan dari kamar forensik Sardjito langsung ke pemakaman," kelas Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan.

Sejak Rabu (18/3) lalu, civitas akademika UGM telah menyampaikan salah satu pengajarnya positif virus corona. Setelah itu semua yang pernah kontak dengan ID ditelusur dan diminta memeriksakan diri ke rumah sakit.

Sebelumnya dilaporkan ID dirawat di RSUP Dr Sardjito sejak 15 Maret. Sejak masuk ke rumah sakit, pasien ditangani di ruang isolasi.

"Kami memohonkan maaf jika selama berhubungan dengan beliau ada hal-hal yang membuat kurang berkenan, dan mohon doa dari tempat masing-masing untuk almarhum, juga mohon doa untuk keluarganya agar diberi kesabaran dan ketabahan," tutur Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, kepada wartawan.

Saat ini pihak UGM akan menggelar doa bersama dan upacara penghormatan di Balairung UGM. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 23 Maret 2020

Virus Corona Disebut Mampu Bertahan di Udara, WHO Cemaskan Tenaga Medis


PT Kontak Perkasa Futures - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tengah mempertimbangkan tindakan pencegahan virus corona di udara setelah sebuah studi menunjukkan virus tersebut mampu bertahan di udara atau menular melalui airborne, di kondisi tertentu.
Dr Maria Van Kerkhove, Kepala Unit Penyakit Zoonosis dari WHO menyebut virus corona yang menular melalui droplet atau tetesan air liur saat seseorang batuk atau bersin, khususnya dalam fasilitas medis seperti rumah sakit, akan menghasilkan aerosol dan partikel tersebut dapat mengindikasikan virus mampu bertahan sedikit lebih lama di udara.

"Sangat penting bagi petugas kesehatan untuk melakukan tindakan pencegahan tambahan ketika mereka merawat pasien," katanya.

Para pejabat kesehatan dunia mengatakan virus corona yang dibawa melalui tetesan air liur saat bersin dan batuk ini dapat tertinggal di benda-benda. Bahkan dapat tetap 'melayang' di udara, tergantung pada beberapa faktor seperti suhu dan kelembaban.

Beberapa penelitian lain, disebutkan oleh Dr Kerkhove, telah melihat sejumlah negara dengan kondisi lingkungan yang bisa membuat virus corona COVID-19 bisa bertahan lebih lama. WHO telah menggunakan informasi yang telah dihimpun tersebut untuk memastikan panduan yang sesuai, khususnya bagi tenaga kesehatan.

Robert Redfield, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC di Amerika Serikat, mengatakan bahwa pihaknya meneliti secara berkala dan mengevaluasi seberapa lama virus corona COVID-19 mampu bertahan terutama di permukaan.

"Pada tembaga dan baja, ini sangat khas dan bisa (bertahan) dua jam. Tapi harus saya katakan bahwa di permukaan lain seperti kardus atau plastik, masa tahannya lebih lama," tutur Redfield. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 20 Maret 2020

Cegah Penyebaran Corona, Festival Musik Virtual Digelar Hari Ini


PT KP Press - Hingga beberapa minggu ke depan, orang-orang diminta untuk tetap berdiam di dalam rumah, termasuk musisi. Oleh karena itu, jangan harap ada acara musik yang bisa didatangi.

Namun ada cara lain untuk bisa menikmati musik secara live. Defected Records, label rekaman di Inggris, menggelar festival musik virtual.

Rencananya, acara itu bisa diakses melalui situs Ministry of Sound pada hari ini, Jumat (20/3/2020).

"Musik dan clubbing adalah cara relaksasi bagi banyak orang, tapi perkumpulan sosial sedang dilarang sekarang ini. Kami ingin menghubungkan orang secara daring dengan harapan mereka bisa merasa tidak sendiri," ujar pemilik Defected Records, Simon Dunmore, seperti dilansir NME.

Untuk memberikan suguhan menarik, festival tersebut memiliki beberapa line up, seperti Simon Dunmore, Monki, Sam Divine, Low Steppa, The Shapeshifters, Melvo Baptiste, Joey Negro, Dan Shake, dan Darius Syrossian. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Kamis, 19 Maret 2020

Melonjaknya Kasus Corona Meninggal karena Laporan 'Tertinggal'


Kontak Perkasa Futures - Kasus kematian akibat virus Corona (COVID-19) melonjak. Dari sebelumnya tertulis 5 di situs resmi milik pemerintah menjadi 19 kasus kematian. Kemenkes mengungkap ada masalah dalam pendataan.
"Data sudah kita upgrade, akumulatif kasus meninggal sampai 18 Maret pukul 12.00 WIB. Total keseluruhan kasus meninggal adalah 19," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, melalui video yang disiarkan langsung lewat akun YouTube BNPB, Rabu (18/3/2020).

Yuri menjelaskan angka itu terlihat melonjak karena beberapa rumah sakit yang merawat pasien disebut belum melaporkan angka kematian sejak 12-17 Maret 2020 .

"Kami laporkan kasus meninggal, terdapat masalah dalam pendataan karena setelah kami melakukan recheck tadi pagi dan kemudian kami koordinasi dengan seluruh rumah sakit yang merawat kasus ini, ternyata beberapa rumah sakit belum melaporkan kasus kematian sejak tanggal 12 Maret sampai tanggal 17," ujarnya.

Dari 19 pasien yang meninggal itu, 12 di antaranya berada di DKI Jakarta. "DKI ada 12 yang meninggal," ujarnya.

Berikut ini rincian angka kematian akibat virus Corona yang dirilis pemerintah berdasarkan data sudah diperbarui sejak pukul 12.00 WIB, Rabu (18/3/2020).

Bali: 1 orang
Banten: 1 orang
DKI Jakarta: 12 orang
Jabar: 1 orang
Jateng: 2 orang
Jatim: 1 orang
Sumut: 1 orang

Di samping itu, ada lonjakan kasus positif virus Corona sebanyak 55 kasus. Total kasus yakni sebanyak 227.

"Ada tambahan 55 kasus positif sehingga total seluruh sampai sekarang pada pukul 12.00 adalah 227 kasus positif," ujar Yuri. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 18 Maret 2020

Wapres Bicara Lockdown, Social Distance hingga Industri Halal


PT Kontak Perkasa - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan kebijakan lockdown yang diterapkan di sejumlah negara tak sepenuhnya berhasil dan tepat diterapkan di Indonesia. Sebab kebijakan tersebut juga ada sisi negatifnya dalam menghadapi pandemi global covid-19.
Karena itu pemerintah memutuskan untuk menerapkan social distance atau sejumlah pembatasan untuk memutus rantai penyebaran virus. Hal itu antara lain dengan mengurangi pertemuan yang bersifat massal. "Makanya Pak Presiden mengatakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, bahkan ibadah pun di rumah," kata Ma'ruf  melalui aplikasi skype, Senin (16/3/2020) lalu.

Terkait kebijakan pembatasan jarak sosial ini, mantan Ketua Umum MUI itu menyitir sebuah hadis yang menyatakan, "Orang yang sakit tidak boleh didekatkan dengan orang yang sehat, orang yang sehat gak boleh dipertemukan dengan orang yang sakit".

"Jadi berarti harus ada isolasi, observasi dan harus ada karantina sehingga tidak boleh berhubungan," ujarnya. Selain itu, semua upaya tersebut juga dibarengi dengan do'a seperti qunut.

Saat membuka rakernas Ikatan Dai Indonesia pada 9 Maret ia juga telah meminta agar penangkalan virus corona dilakukan di masjid-masjid dengan membawa sajadah sendiri, menghindari salaman, dan sebagainya.

Untuk diketahui, Korea Selatan adalah salah satu negara yang tidak menerapkan kebijakan lockdown. Selain gencar meningkatkan kesadaran publik untuk pentingnya higienitas individu seperti mencuci tangan dan menggunakan masker, Negeri Ginseng itu secara ketat, intensif, dan massif melakukan tes ribuan orang setiap harinya untuk mendeteksi potensi covid-19.

Seiring penerapan kebijakan social distance, menurut KH Ma'ruf Amin, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah stimulus di bidang ekonomi. Hal itu untuk mengimbangi upaya perlindungan kesehatan warga, sekaligus juga menjaga agar pelaku usaha tidak sampai bangkrut.

Pada bagian lain, KH Ma'ruf Amin berbicara soal perkembangan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia. Ia mengakui, sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia belum masuk sebagai pemain besar di lingkaran 10 besar.

"Kita sejauh ini masih sebetas pemberi stempel saja bagi industri halal, tapi belum menjadi pemain inti," ujarnya.

Untuk meningkatkan kiprah tersebut, pemerintah telah mengubah Perpres soal kelembagaan tentang Komite Nasional Keuangan Syariah menjadi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. Lewat kebijakan ini, ekonomi syariah tak melulu soal keuangan tetapi juga soal industri halal di bidang jasa, barang, hingga wisata.

"Kita juga ingin mendorong adanya Halal Industrial Estate, dan kawasan-kawasan halal di berbagai daerah," ujarnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 17 Maret 2020

Uni Emirat Arab Setop Terbitkan Visa Wisatawan



PT Kontak Perkasa Futures - Uni Emirat Arab (UEA) kembali membuat kebijakan untuk pencegahan virus Corona. Kali ini, UEA tak menerbitkan visa untuk wisatawan.
Kementerian Kesehatan UEA menyatakan bahwa sudah ada 85 warganya yang positif terkena virus Corona. Untuk mereduksi penyebaran virus Covid-19 itu, pemerintah menutup pertokoan dan mall serta melarang kegiatan di tempat umum.

Selain itu, UEA tak lagi memberikan visa kepada turis. Dikutip dari Khaleej Times, penyetopan visa berlaku efektif mulai 17 Maret 2020. Tapi, pemegang paspor diplomatik bakal masih dilayani.

"Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari tindakan pencegahan yang diambil oleh UEA dalam menanggapi deklarasi Covid-19 dari WHO, sebagai pandemi yang memberikan risiko tinggi terkait dengan perjalanan saat ini," pernyataan Authority for Identity And Citizen (ICA) UEA.

Tapi, wisatawan yang sudah terlanjur mendapatkan visa untuk masuk UEA pada 17 Maret atau setelahnya tak perlu khawatir. Sebab, kebijakan itu hanya berlaku untuk mereka yang akan mengurus visa sebelum kebijakan ini dikeluarkan.

Artinya, traveler yang sudah terlanjur berencana liburan ke UEA akan tetap diterima di negara tersebut. Kebijakan ini hanya akan diberlakukan untuk sementara waktu saja.

"ICA menegaskan bahwa keputusan tersebut berasal dari rasa tanggung jawab yang mendalam dari Uni Emirat Arab dan upaya dengan negara-negara lain di dunia dalam memerangi pandemi virus Corona yang sedang berlangsung," pernyataan tersebut. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com