Kamis, 16 April 2020

Sebut AS Telah Lewati Puncak Corona, Trump: Strategi Agresif Kita Berhasil


PT Kontak Perkasa Futures - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa AS telah melewati yang terburuk dari pandemi virus Corona dan dirinya akan mengumumkan pedoman untuk membuka kembali perekonomian pada Kamis (16/4) waktu setempat.
"Jelas bahwa strategi agresif kita berhasil," ujar Trump pada konferensi pers, Rabu (15/4) waktu setempat. "Perjuangan terus berlanjut namun data menunjukkan bahwa secara nasional kita telah melewati puncak pada kasus-kasus baru," kata Trump.

Kamis (16/4/2020), Trump menambahkan bahwa "perkembangan yang menggembirakan ini telah menempatkan kita pada posisi yang sangat kuat untuk menyelesaikan pedoman bagi negara-negara bagian tentang pembukaan kembali negara."

Dia mengatakan bahwa dirinya akan membahas ini dalam konferensi pers pada hari Kamis, untuk "mengumumkan pedoman."

Sebelumnya pada Senin (13/4) lalu, Trump mengancam dirinya akan menggunakan kekuatan "total" untuk memaksa para gubernur negara bagian untuk mengikuti arahannya tentang pembukaan kembali. Sontak hal ini memicu banyak protes di dalam negeri.

Menanggapi protes tersebut, Trump pun kembali berujar pada hari berikutnya, mengatakan bahwa dirinya tak akan "menekan" gubernur untuk membuka kembali negara bagian.

"Kita akan membuka kembali negara-negara bagian, beberapa negara bagian jauh lebih cepat dari yang lain," kata Trump pada hari Rabu (15/4). "Kami pikir beberapa negara bagian dapat membuka kembali sebelum batas waktu 1 Mei," imbuhnya.

Sebelumnya, Anthony Fauci, pakar pandemi AS mengatakan bahwa sebagian wilayah AS dapat mulai mengendorkan pembatasan pada 1 Mei mendatang.

AS telah dihantam parah oleh virus Corona, dengan hampir 630 ribu kasus yang terkonfirmasi, jumlah kasus terbanyak di dunia. Virus mematikan ini telah merenggut nyaris 30 ribu nyawa di seluruh AS -- angka kematian tertinggi di dunia. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 15 April 2020

Dilema Mudik dan Segala Risiko yang Menunggu


PT KP Press - Mudik saat wabah virus Corona menjadi polemik. Pemudik pun diingatkan risiko besar yang menunggu sejak di perjalanan hingga di tempat tujuan.
Wilayah Jakarta dan sebagian Jawa Barat masuk kategori zona merah virus Corona. Padahal, dari dua wilayah itu pula pemudik diperkirakan paling banyak berangkat ke daerah lain.

Bukan tidak mungkin, pemudik itu pulang ke daerah asal yang memang belum terpapar COVID-19. So, kedatangan perantau di daerah tujuan bisa jadi menjadi petaka. Terlebih, di daerah tujuan biasanya menjadi tempat tinggal lansia, padahal lansialah yang lebih mudah terinfeksi virus Corona.
 
"Kalau kita perhatikan, mereka yg ODP memang kebanyakan anak muda, tapi kemudian ketika menjadi PDP mereka adalah orang tua," kata kata peneliti Lembaga Demografi UI & Ketua Bidang Mobilitas dan Sebaran Penduduk IPADI, Chotib Hasan, dalam webinar dengan media, Rabu (15/4/2020).

Merujuk tahun-tahun sebelumnya, mayoritas pemudik menggunakan moda transportasi umum, bus atau travel, kereta api, kemudian diikuti dengan kendaraan roda empat milik pribadi, kendaraan roda dua. Menurut Chotib, seluruh moda itu tak menutup risiko pemudik terpapar virus Corona.

"Ini semuanya ada tingkat keterpaparan tinggi apalagi bus ada keterpaparan, naik kendaraan roda empat pun ada keterpaparan. Meskipun, saat sekarang ada peraturan jaga jarak," ujar Chotib.

"Kemudian kereta api ini apalagi sangat massal, roda dua pun sangat berdempetan, berboncengan. Jadi, apapun yang digunakan mereka memiliki keterpaparan terhadap penyebaran COVID-19," dia menambahkan.

Selain itu, waktu keberangkatan pemudik saat menjelang Ramadan atau mudik saat Lebaran yang dilakukan dalam satu periode bakal sulit untuk menjalankan jaga jarak. Biasanya pemudik pulang di h-3 dan h-1 lebaran dan masih ramai saat hari pertama lebaran.

"Lebaran kan tanggal 24-25 (Mei). Kalau tidak ada intervensi sekitar 22-23 Mei atau ada juga yang h-3 dan h-4 mulai dari 17 Mei dan seterusnya ini menjadi tanggal-tanggal yang jadi perhatian dalam pelaksanaan mudik tersebut," kata Chotib.

Kemudian, saat berada di tempat tujuan, biasanya pemudik akan menghabiskan waktu tujuh hari atau mungkin dua minggu. Selama berada di sana, pemudik akan bertemu kerabat dan sanak saudara.

"Potensi keterpaparan sangat tinggi, di titik keberangkatan, perjalanan dan daerah tujuan perlu sama sama antar pemerintah asal mudik dan tujuan mudik untuk sama-sama menahan, menahan untuk tidak berangkat dan menahan untuk masuk, penahanan dari kedua pihak," kata Chotib. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Selasa, 14 April 2020

Ide Pemakaman Nakes Korban Corona di TMP Berbuah Bully untuk Ganjar


Kontak Perkasa Futures - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengusulkan tenaga kesehatan (nakes) yang menangani COVID-19 atau Corona dianugerahi bintang jasa. Ganjar juga mengakui ide memakamkan nakes korban Corona di taman makam pahlawan, justru berbuah bully kepadanya.

Usul tersebut terpicu dari peristiwa penolakan jenazah perawat yang tertular COVID-19 dalam tugasnya. Ganjar juga sebelumnya mengusulkan jika ada tenaga medis yang gugur dimakamkan di taman makam pahlawan.

"Kemarin saya usulkan, mereka para dokter, perawat dan tenaga medis yang meninggal dalam perjuangannya melawan COVID-19 dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Ternyata itu administrasinya tidak mudah, harus ada bintang jasa. Spirit ini kita dorong, maka saya usulkan dokter, perawat, tenaga medis di seluruh Jateng yang menangani COVID-19 untuk mendapatkan bintang jasa," kata Ganjar di Semarang, Senin (13/4).

Ganjar juga menjelaskan usulan tersebut, termasuk soal Taman Makam Pahlawan untuk tenaga medis bukan berarti mendoakan yang buruk, namun sebagai bentuk penghormatan para pahlawan kemanusiaan yang berjuang di baris depan melawan Corona saat ini.

"Tidak setuju dengan saya tidak apa-apa tapi perawat setuju, dokter dari Undip setuju, saya ditelpon pensiunan TNI setuju, saya komunikasi Menko PMK setuju, Sesmil setuju, bahkan saya diminta cepat kirimkan suratnya," tegas Ganjar.

Hal itu sekaligus menjawab cuitan dari seorang dokter di twitter soal yang mengatakan mereka ingin selamat dan tidak ingin dimakamkan di taman makam pahlawan. Ganjar sempat membalas dengan meminta nomor teleponnya, namun ternyata memicu perundungan terhadap Ganjar di media sosial.

"Saya itu ingin berikan penghormatan karena konteksnya kemarin ada yang menolak (pemakaman jenazah perawat di Kabupaten Semarang). Pak dokter siapa itu kan saya minta nomor telepon biar kenal, biar kenalan, kita diajari klarifikasi, konfirmasi, menjelaskan dan tabayun, saya tidak menduga ternyata ramai, saya di-bully, niat kita baik," jelas Ganjar.

"Saya menghormati beliau, saya doakan beliau bekerja sebagai dokter dengan baik, sehat terus, saya apresiasi," imbuhnya.

Untuk diketahui, pekan lalu seorang perawat RSUP dr Kariadi Semarang meninggal dengan status positif Corona. Jenazah semula akan dimakamkan di samping makam ayahnya di Sewakul, Kabupaten Semarang. Namun terjadi penolakan oleh oknum warga.

Kemudian jenazah dimakamkan di Kompleks Pemakaman Bergota tepatnya di lingkungan keluarga dr Kariadi dekat rumah sakit tempat almarhumah bekerja semasa hidup.

Sementara itu 3 provokator penolakan jenazah tersebut ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng. Mereka kini mendekam di tahanan Polda Jateng untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 13 April 2020

Tidak Batuk Tapi Testis Terasa Nyeri, Tak Tahunya Mengidap Virus Corona


PT Kontak Perkasa - Seorang pria dinyatakan positif mengidap virus Corona COVID-19. Gejala umum seperti batuk dan sesak napas sama sekali tidak dirasakannya.
Pria 42 tahun asal Massachusetts ini awalnya datang ke dokter untuk memeriksakan diri karena merasa nyeri di buah akar, perut, hingga dada. Sudah sepekan lamanya ia mengeluhkan gejala tersebut.

Dokter mengatakan, testisnya normal dan pemeriksaan X-ray menunjukkan hasil yang baik. Namun lewat CT Scan, didapati ada kerusakan pada paru-parunya. Dokter menyatakan pria ini mengalami pneumonia.

Dua hari kemudian, pria yang tidak disebutkan identitasnya ini dinyatakan positif mengidap virus Corona. Hasil penelusuran, ia mengikuti sebuah konferensi di Boston yang dikaitkan juga dengan beberapa kasus.

Para dokter dari Harvard Medical School tidak mengatakan bahwa nyeri testis adalah gejala virus Corona, tetapi mengingatkan adanya gejala 'atipikal' dari COVID-19.

"Kami menghadirkan kasus ini sebagai pelajaran dari garis depan dan memberikan kesadaran tentang kasus atipikal COVID-19," tulis para dokter dalam laporannya di The American Journal of Emergency Medicine. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Kamis, 09 April 2020

Vanessa Angel Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba


PT Kontak Perkasa Futures - Vanessa Angel kembali dijemput polisi pada Rabu 8 April kemarin untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait kasus psikotropika. Setelah 7 jam menjalani pemeriksaan, Vanessa Angel ditetapkan sebagai tersangka.

"Statusnya tersangka dan proses perkaranya lanjut," kata Kanit 2 Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Maulana Mukarom dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (9/4/2020).

Vanessa Angel diperiksa sejak pukul 13.00 WIB, Rabu (8/4) kemarin. Pemeriksaan selesai pada pukul 19.00 WIB.

Namun hingga pagi ini, Vanessa Angel bersama suaminya masih di Polres Metro Jakarta Barat. Maulana mengatakan, nasib Vanessa Angel akan diputuskan siang ini apakah selanjutnya ditahan atau tidak.

"Hari ini mau dirilis mekanisme penahanannya seperti apa," imbuhnya.

Sebelumnya Vanessa Angel diamankan di rumahnya bersama suaminya. Vanessa Angel diamankan atas dugaan kepemilikan sejumlah pil xanax.

Dalam keterangannya kepada polisi, Vanessa Angel mengaku mendapatkan xanax tersebut dari eks pengacaranya dan juga dokter. Mantan pengacaranya juga telah diperiksa, namun polisi belum mengungkap hasil pemeriksaan tersebut.

Sementara hasil tes urine Vanessa Angel dinyatakan negatif. Sedangkan sang suami positif, namun statusnya sebagai saksi lantaran barang adalah milk Vanessa. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 08 April 2020

Raffi Sulit Bareng Keluarga, Nagita: Waktunya Dia Buat Bayar Cicilan


PT KP Press- Raffi Ahmad tak menampik dirinya punya banyak kegiatan setiap harinya. Ia selalu sibuk sampai susah bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Hal itu disampaikan Raffi saat berbincang dengan Wendy 'Cagur' seperti dilihat di channel YouTube sang pelawak.

"Gue emang punya waktu buat diri sendiri aja nggak ada. Buat mereka (keluarga) juga susah," kata Raffi.

"Terus waktu lu buat siapa dong, Fi?" tanya Wendy.

Mendengar hal itu, Raffi tertawa. Ia pun mengibaratkan dirinya seperti tak pernah merasa jatuh cinta dengan orang-orang terkasihnya.

"Gue emang kayaknya nggak pernah jatuh cinta, tapi jatuh tempo," kata Raffi lagi disambut tawa Wendy.

Raffi tak menampik, dirinya harus bekerja untuk membayar banyak cicilan yang ia miliki.

Mendengar hal itu, Nagita pun bercanda seraya menimpali Raffi.


"Dia itu makanya waktunya buat bayar cicilan," kata Nagita.

Saat ditemui belum lama ini, Raffi mengatakan memang selalu ada acara di beberapa stasiun televisi. Ia pun ingin kelak masa tuanya nanti bersantai.

"Kalau sekarang kerja dulu nanti pas umur berapa udah santai sama keluarga tinggal menikmati hasil yang ada," urai Raffi. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Selasa, 07 April 2020

PSBB Diterapkan, Ojol Minta 3 Hal Ini Dilakukan


Kontak Perkasa Futures - Nasib ojek online semakin terjepit di tengah pandemi corona dengan dikeluarkannya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Permenkes. Aturan tersebut melarang ojol untuk mengangkut penumpang.
Aliansi Ojek Online menyikapi aturan ini dengan mengharapkan beberapa hal agar keberlangsungan hidup mereka tetap terjaga. Jika aturan ini diterapkan setidaknya ada 3 hal yang diperlukan oleh ojol.

"Mengenai larangan ojol membawa penumpang sebagai aturan dari PSBB dan terbitnya Permenkes untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19, kami dari Asosiasi Pengemudi Ojol Garda menyikapi aturan tersebut," kata Ketua Gabungan Aksi Roda Dua (Garda), Igun Wicaksono kepada , Senin (6/4/2020).

Ada 3 poin utama yang diharapkan pada pemerintah dan aplikator oleh ojol. Berikut uraiannya.

1. Pemerintah memberikan kompensasi penghasilan kepada para pengemudi ojol, berupa Bantuan Langsung Tunai yang besarannya 50% dari penghasilan normal kami, nilai besaran BLT yang kami harapkan yaitu Rp 100.000/hari.

2. Kami juga minta kepada aplikator, semua aplikator untuk menonaktifkan fitur penumpang dan terus lakukan sosialisasi aplikasi layanan order makanan dan barang, ini kewajiban dari aplikator sebagai penyedia aplikasi Agar permintaan order makanan maupun pengiriman barang dapat meningkat sebagai sumber penghasilan mitra ojol agar terus dapat mencari nafkah dan menjaga penghasilan driver ojol agar tidak terus turun drastis dari aturan PSBB.

3. Pihak aplikator menerapkan potongan penghasilan kami maksimal 10% atau kalau perlu tanpa ada potongan pendapatan dari aplikator, karena saat ini pendapatan kami masih dipotong 20% oleh pihak aplikator.

Aturan PSBB mengenai larangan mengangkut penumpang diatur dalam Pemenkes No 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB Dalam Penanganan COVID-19.

"Layanan ekspedisi barang, termasuk sarana angkutan roda dua berbasis aplikasi dengan batasan hanya untuk mengangkut barang dan tidak untuk penumpang," demikian bunyinya aturan tersebut, Senin (6/4/2020). - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com