Kamis, 08 Oktober 2020

Demo di Depan DPRD DIY Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

 


PT Kontak Perkasa - Aksi demo UU Omnibus Law Cipta Kerja yang berlangsung di depan gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini ricuh. Polisi akhirnya menembakkan water cannon dan gas air mata ke arah massa demo.
Di sekitar gedung DPRD DIY, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, demo menjadi ricuh sekitar pukul 13.00 WIB, Kamis (8/10/2020).

Kericuhan awalnya diwarnai dengan lemparan botol. Tampak ada dua lapis pasukan terdiri dari Sabhara dan Brimob.

Beberapa menit kemudian, polisi menembakkan gas air mata dan water cannon. Massa lalu berhamburan mundur.

Tak berapa lama, massa kembali maju. Tampak ada lemparan batu di tengah massa.

Massa pendemo UU Omnibus Law CIpta Kerja di Gedung DPRD DIY, Kamis (8/10/2020).

"Maju! Ora wedi (tidak takut), tidak takut!" seru sebagian massa.

Water canon kemudian disemprot lagi. Tampak ada lemparan petasan juga saat kericuhan terjadi. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 07 Oktober 2020

WHO: Ada Harapan Vaksin COVID-19 Tersedia Akhir 2020

 


PT Kontak Perkasa Futures - Dirjen WHO Tedros Ghebreyesus menyebut ada harapan vaksin COVID-19 tersedia akhir 2020. Ia mengajak para pemimpin untuk memastikan distribusi yang adil ketika vaksin sudah tersedia.
"Kita akan butuh vaksin dan ada harapan bahwa akhir tahun ini kita mungkin sudah punya vaksin. Ada harapan," kata Tedros tanpa menjelaskan lebih lannjut, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (7/10/2020).

Saat ini ada 9 kandidat vaksin eksperimental yang tengah dikembangkan fasilitas vaksin global milik WHO, COVAX. Organisasi ini direncanakan akan mendistribusikan 2 miliar dosis vaksin pada akhir 2021.

Sementara itu, juru bicara #satgascovid19 Prof Wiku Adisasmito menyebut di seluruh dunia sudah ada 10 kandidat vaksin yang masuk tahap III uji klinis. Salah satu di antaranya Sinovac yang menjalani uji klinis tahap III di Bandung, Jawa Barat.

"Mengingat belum ada vaksin COVID-19 yang sudah lulus uji klinis fase III, sampai dengan terakhir sekarang, kewaspadaan dan monitoring terhadap keamanan vaksin tetap harus dilakukan," kata Prof Wiku. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 06 Oktober 2020

Tiba di Gedung Putih, Trump Lepas Masker

 


PT KP Press - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah tiba di Gedung Putih usai meninggalkan rumah sakit militer, tempatnya dirawat karena terinfeksi virus Corona. Trump langsung melepas maskernya ketika dia berada di balkon Gedung Putih pada hari Senin (5/10) malam waktu setempat.
Diketahui bahwa Trump telah dirawat di Walter Reed Medical Center dekat Washington, sejak Jumat (2/10) waktu setempat setelah mengumumkan bahwa dirinya positif Corona.

Mengenakan setelan jas berwarna biru tua, dasi dan masker, Trump keluar dari Rumah Sakit Militer Walter Reed sambil mengepalkan tinjunya.

"Terima kasih banyak semuanya," ujarnya seraya mengabaikan pertanyaan-pertanyaan dari wartawan, termasuk salah satu reporter yang bertanya: "Apakah Anda seorang super spreader, Pak Presiden?"

Trump meninggalkan rumah sakit menggunakan helikopter kepresidenan Marine One, menuju Gedung Putih untuk melanjutkan perawatan.

Sesaat sebelum meninggalkan rumah sakit, Trump mencuit di Twitter: "Akan segera kembali Kampanye!!! Berita Palsu hanya menampilkan Polling Palsu."

Sebelum meninggalkan rumah sakit, Trump juga mengatakan kondisinya "sangat baik" dan bahkan mengaku merasa lebih baik dibandingkan 20 tahun yang lalu.

"Jangan takut dengan COVID. Jangan biarkan itu mendominasi hidup Anda. Kita telah mengembangkan, di bawah administrasi Trump, obat dan pengetahuan terbaik. Saya merasa lebih baik dibanding 20 tahun lalu," demikian cuitannya di Twitter.

Tim dokter kepresidenan mengatakan kepada para wartawan, Trump tidak mengalami demam selama lebih dari 72 jam terakhir, dan juga tak mengeluhkan gangguan pernapasan.

Dr Sean Conley mengatakan Trump "mungkin belum sepenuhnya pulih", tetapi tim medis menyetujui status dan perkembangan kondisi presiden dan "mendukung kepulangannya yang aman, di mana dia akan dikelilingi oleh perawatan medis kelas dunia selama 24/7". - PT KP Press

Sumber : detik.com

Senin, 05 Oktober 2020

Jokowi Bicara Pertempuran Masa Depan dengan Daya Hancur yang Lebih Besar

 


Kontak Perkasa Futures - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan TNI untuk bersiap-siap menghadapi potensi pertempuran masa dengan yang berdaya hancur lebih besar. Supaya siap dengan pertempuran itu, TNI harus paham lompatan teknologi terkini.
"Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar. High level destruction," kata Presiden Jokowi, Senin (5/10/2020).

Dia berbicara dalam Peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 TNI, di Istana Negara, disiarkan secara langsung oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi mendorong agar TNI mampu menguasai teknologi-teknologi terbaru di bidang pertahanan. Lompatan teknologi ini bakal memengaruhi taktik dan strategi perang masa depan.

"Kita harus terus melakukan transformasi teknlogi yang mampu memahami lompatan teknologi informasi, teknolgi nano, dan teknologi kecerdasan buatan," kata Jokowi.

Di masa depan nanti, pertempuran akan berjalan lebih singkat, namun berbentuk banyak dimensi. Jokowi menyebutnya dengan istilah pertempuran hibrida dan pertempuran lintas dimensi.

"Pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai tektik sekaligus, baik taktik konvensional, nonkonvensional, serta taktik lintas dimensi baik sosial politik, maupun ekonomi," kata Jokowi. - Kontak Perkasa Futures

 Sumber : detik.com

Jumat, 02 Oktober 2020

Bukan Sulap Bukan Sihir, Minyak Jelantah Bisa Ditukar Jadi Emas

 


PT Kontak Perkasa - Punya minyak jelantah yang tidak terpakai? Kalau itu minyak ditukar jadi emas mau nggak? PT Pertamina (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) berduet di program TJSL pengelolaan sampah, yaitu Bank Sampah Pertamina yang mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel dikombinasikan dengan Bank Sampah Pegadaian yang mengusung program Memilah Sampah Menabung Emas.
Dengan inovasi ini, diharapkan bisa menanggulangi permasalahan sampah dan lingkungan, sekaligus juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendapatkan nilai keekonomian lebih tinggi.

Corporate Secretary Pertamina Tajudin Noor mengharapkan Pertamina dan Pegadaian dapat berkontribusi mendukung pemerintah pada pencapaian SDGs poin 7 energi
bersih dan terjangkau, poin 8 peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, poin 12 konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta pencapaian SDGS poin 17 revitalisasi kemitraan global.

"Diharapkan ke depan selain lebih peduli terhadap lingkungan, masyarakat juga semakin sadar bahwa sampah juga memiliki nilai ekonomi, sekaligus kami ingin mengedukasi masyarakat untuk bisa lebih ramah lingkungan dengan mengelola sampah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/10/2020).

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan Bank Sampah yang menjadi binaan Pertamina telah berhasil mengolah minyak jelantah menjadi bahan bakar biodiesel bahkan telah mendapatkan sertifikasi sehingga ini ada peluang untuk mendukung gerakan energi baru terbarukan.

"Kolaborasi ini diharapkan akan menarik minat masyarakat untuk mengumpulkan minyak jelantah, terutama ibu-ibu rumah tangga, untuk ditukar dengan tabungan emas," terang Fajriyah.

SVP Kemitraan Bina Lingkungan Pegadaian Hertin Maulida berharap kerja sama ini bisa semakin memaksimalkan potensi pengelolaan Bank Sampah yang dikelola Pertamina maupun Pegadaian.

"Indonesia adalah negara nomor dua penyumbang sampah terbesar di dunia, karena itu kita perlu meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat akan sampah. Selain itu sampah juga ternyata bisa bermanfaat secara ekonomi terhadap mereka," ungkapnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Kamis, 01 Oktober 2020

Tanda Nyata Resesi! RI Deflasi 3 Kali Berturut-turut

 


Kontak Perkasa Futures - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode September 2020. Hasilnya tidak jauh dengan perkiraan pasar.
Pada Kamis (1/1/2020), BPS melaporkan terjadi lagi deflasi di mana data IHK bulanan (month-to-month/MtM) pada September tercatat -0,05%. Deflasi lagi, lagi-lagi deflasi.

Ini menjadi yang ketiga dalam tiga bulan beruntun, berarti deflasi tidak terputus sepanjang kuartal III-2020. Angka yang dilaporkan BPS tidak jauh dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yaitu deflasi % MtM.

Sementara inflasi tahunan (year-on-year/YoY) berada di 1,42%, tidak jauh dari konsensus pasar yang memperkirakan 1,43%. Kemudian inflasi tahun kalender (year-to-date/YtD) adalah 0,89%.

Dari 90 kota, BPS mencatat 56 kota mengalami deflasi dan 34 kota mengalami inflasi.

Deflasi tertinggi di Timika, terjadi deflasi 0,83% sementara deflasi terendah terjadi di 3 kota, Jember, Singkawang, deflasi -0,01%. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com

Rabu, 30 September 2020

Pro-kontra Bangku Kosong untuk Menkes Terawan

 


 PT KP Press - Banyak pihak mempertanyakan keberadaan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang jarang tampil di depan publik selama pandemi virus Corona COVID-19. 'Bangku kosong' yang dihadirkan Najwa Shihab dalam tayangan Mata Najwa mewakili rasa penasaran tersebut.
Oleh Najwa, bangku kosong tersebut disiapkan untuk Menkes Terawan yang menurutnya sudah berulang kali diundang namun tidak pernah hadir. Karena Terawan tidak hadir, Najwa menyampaikan beberapa pertanyaan terkait pandemi COVID-19 ke bangku kosong tersebut.

Najwa juga menyinggung deretan menteri kesehatan di berbagai negara yang mundur karena dinilai gagal mengatasi pandemi virus Corona. Di antaranya menteri kesehatan Selandia Baru, Ceko, dan Brasil.

"Pak Terawan semestinya adalah orang yang paling gencar menyuarakan kepentingan kesehatan," kata Najwa.

Beragam respons bermunculan. Ada yang menyebut sentilan Najwa sebagai bentuk bullying terhadap Terawan, tetapi tidak sedikit pula yang merasa terwakili oleh pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan Najwa.

Faktanya, Terawan belakangan ini sangat jarang tampil di depan publik untuk menyampaikan perkembangan situasi pandemi. Setidaknya, dibandingkan pada masa-masa awal pandemi ketika celetukan-celetukan Terawan sering jadi kontroversi.

Perlukah Terawan tampil menjawab rasa penasaran publik, atau lebih baik fokus saja mengerjakan tugasnya di balik layar? Tuliskan pendapat di komentar. -  PT KP Press

Sumber : detik.com