Rabu, 15 Juli 2020

KDRT Johnny Depp hingga Jari Putus karena Amber Heard Dibongkar di Pengadilan


PT KP Press - Bukti-bukti yang diberikan Johnny Depp atas kisruhnya dengan Amber Heard dibuka di pengadilan. Kasus perseteruan keduanya masih bergulir di Pengadilan Tinggi London.
Johnny Depp menuntut surat kabar The Sun dan News Group Newspaper terkait judul bombastis yang menyebut Johnny Depp sebagai 'pemukul istri' di salah satu edisi.

Salah satu bukti yang disidangkan adalah insiden jari Johnny Depp yang putus saat bertengkar hebat dengan Amber Heard pada 2016.

Pengadilan memanggil bodyguard pribadi sang aktor untuk diminta kesaksian. Menurut sang bodyguard, Malcolm Connolly, ia melihat langsung jari sang aktor yang tak lagi berbentuk.

"Saya membuka pintu mobil dan ketika kami berada di luar, Johnny mengatakan kepada saya 'lihatlah jari saya. Dia memotong jari saya. Dia menghancurkan tangan saya dengan botol vodka '" ungkap Connolly.

Peristiwa itu terjadi pada Maret 2015 di Australia. Johnny disebut masih berusaha melindungi Amber Heard kala itu.

Hal itu terungkap dari pernyataan Connolly dalam persidangan yang juga dihadiri kuasa hukum News Group Newspaper.

"Dokter diberitahu Depp mengalami cedera tersebut saat memotong bawang," ujar Sasha Wass pengacara NGN.

"Itu cerita versi saya," jawab Connolly sang bodyguard Johnny Depp.

"Anda yang membuat pernyataan itu?" tanya sang pengacara.

"Ya," jawab Connolly.

Dalam kesempatan di persidangan itu, pernyataan lain Johnny Depp soal Amber Heard juga dibuka. Ia mengungkap bagaimana Amber Heard memiliki agenda untuk membantu kariernya lewat Johnny Depp.

"Amber Heard adalah pembohong. Ia benar-benar jahat dan terus menerus melakukan penghinaan. Dia sengaja melukai hati dengan tingkah lakunya terhadap pria yang semestinya ia cintai," bunyi pernyataan Johnny Depp.

Amber Heard dan Johnny Depp bertengkar saat tengah menjalani syuting film 'Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales'.

Video kemarahan Johnny Depp yang direkam oleh Amber Heard sempat beredar beberapa tahun lalu.

Menurut pihak Amber saat itu, Johnny, yang kala itu mabuk, memasukkan jari tengahnya ke dalam kaleng berisi cat berwarna hitam dan menuliskan sejumlah kata dengan jari tengahnya tersebut. Kata-kata yang dimaksud berupa 'Billy Bob' dan 'Easy Amber'.

Ini merujuk pada aktor Billy Bob Thornton yang dikabarkan menjadi selingkuhan Amber Heard kala masih menikah dengan Johnny Depp. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Selasa, 14 Juli 2020

WHO Ingatkan Pandemi Corona Makin Parah dan Sulit Dikendalikan, Mengapa?


Kontak Perkasa Futures - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan pandemi Corona semakin parah dan sulit dikendalikan. "Virus Corona masih menjadi musuh nomor satu," tegas Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataannya Senin (13/7/2020).
Hal ini dikarenakan WHO menilai sebagian besar dunia tengah menghadapi pandemi Corona yang semakin buruk. Bahkan jumlah total kasus Corona meningkat dua kali lipat dalam enam minggu terakhir.

"Tetapi di sebagian besar dunia, virus tidak terkendali, semakin buruk," jelas Tedros.

"Pandemi masih meningkat. Jumlah total kasus telah dua kali lipat dalam enam minggu terakhir," lanjut Tedros.

Setidaknya virus Corona COVID-19 sudah menginfeksi lebih dari 12 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 500 ribu orang, menurut data yang dimuat Universitas John Hopkins. "Biarkan saya berterus terang, terlalu banyak negara menuju arah yang salah, virus tetap menjadi musuh publik nomor satu," kata Tedros.

"Jika dasar-dasar tidak diikuti, satu-satunya hal yang akan terjadi adalah pandemi Corona ini akan berlangsung, itu akan menjadi lebih buruk dan semakin buruk. Tapi itu tidak harus seperti ini," lanjut Tedros.

Baru-baru ini, tim WHO telah pergi ke China untuk menyelidiki asal-usul virus corona baru, yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan. Anggota tim dari WHO dikarantina terlebih dahulu sebelum mereka mulai bekerja dengan para ilmuwan China, demikian penjelasan kepala darurat WHO Mike Ryan.

Sementara itu, Tedros telah berulang kali membela tanggapan WHO dengan alasan bahwa badan kesehatan PBB memperingatkan negara-negara lebih awal tentang ancaman terkait pandemi. "Selama bertahun-tahun, banyak dari kita yang memperingatkan bahwa pandemi pernapasan yang mematikan tidak bisa dihindari," jelas Tedros.

"Tapi tetap saja, terlepas dari semua peringatan itu, dunia belum siap. Sistem kami belum siap. Komunitas kami belum siap. Rantai pasokan kami runtuh. Ini saatnya untuk refleksi yang sangat jujur," pungkasnya. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 13 Juli 2020

Ada Pegawai Positif Corona, Yogya Bogor Junction Ditutup Sementara


PT Kontak Perkasa - Seorang pegawai di Yogya Bogor Junction, Kota Bogor, Jawa Barat, dinyatakan positif Corona (COVID-19). Tempat perbelanjaan ini ditutup sementara.
"Informasinya ada yang terkonfirmasi positif dari pegawai Yogya Junction," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bogor Dedie A Rachim kepada wartawan, Senin (13/7/2020).

Berdasarkan informasi, ada 1 orang pegawai di Yogya Bogor Junction yang dinyatakan positif Corona. Hasil ini diketahui setelah seluruh karyawan mengikuti rapid test yang dilakukan manajemen.

Dedie menyebut, sesuai aturan jika terdapat kasus konfirmasi positif maka tim surveillance Dinkes Kota Bogor bekerja sama dengan Tim Deteksi Wilayah akan melakukan pemetaan. Akan ditelusuri siapa saja dalam 14 hari terakhir yang melakukan kontak dengan pegawai yang positif ini.

Dedie menambahkan, Yogya Bogor Junction juga akan ditutup sementara.

"Ditutup sementara. Mudah-mudahan hasil swab tidak menambah kasus," ujar Dedie. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 10 Juli 2020

5 Fakta Klaster Secapa TNI AD, Penyumbang Rekor Corona RI 9 Juli


PT Kontak Perkasa Futures - Indonesia mencatatkan rekor penambahan 2.657 kasus baru virus Corona pada 9 Juli 2020. Jawa Barat menyumbang 962 kasus, sebagian besar berasal dari klaster sekolah calon perwira (Secapa) TNI AD.
Beberapa fakta terkait klaster ini terangkup sebagai berikut:

1. Berjumlah 1.262 kasus
Klaster Secapa TNI AD telah menjadi perhatian dan diinvestigasi sejak 29 Juni 2020. Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19 mengungkap hal itu.

"Kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang," kata Yuri.

2. Mayoritas OTG
Dari 1.262 kasus di klaster Secapa TNI AD, hanya 17 kasus yang mendapat perawatan dan isolasi di rumah sakit. Sisanya sebanyak 1.245 merupakan OTG atau orang tanpa gejala.

3. Menjalani isolasi
Baik yang bergejala maupun tidak, pasien virus Corona COVID-19 dari klaster secapa telah menjalani isolasi. Sebanyak 17 kasus yang bergejala dirawat dan diisolasi di RS Dustira, Cimahi, sedangkan sisanya diisolasi dan dikarantina di kompleks Secapa.

4. Demam dan gangguan pernapasan
Dari 17 kasus yang disertai gejala, sebagian besar mengeluhkan demam dan gangguan pernapasan. Di antaranya batuk dan sesak napas.

5. Diawasi ketat
Kompleks Secapa yang menjadi tempat isolasi dan karantina OTG diawasi dengan ketat oleh unsur dari Kodam III/Siliwangi. Lokasi ini dipantau secara ketat terus menerus sepanjang hari agar tidak terjadi pergerakan orang baik masuk maupun keluar kompleks. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 09 Juli 2020

Tak Dianjurkan Langsung Minum Kopi di Pagi Hari, Ini Alasannya


PT KP Press - Sebagian orang biasanya meminum kopi pada pagi hari. Namun, bukan berarti saat bangun tidur kamu bisa langsung konsumi kopi. Mengapa?
Dikutip dari Healthline, disarankan untuk menunda terlebih dahulu konsumsi kopi di pagi hari. Atur waktu 2 jam setelahnya usai bangun tidur untuk minum kopi.

Karena minum kopi tepat usai bangun tidur di pagi hari dapat meningkatkan kadar kortisol. Kadar kortisol adalah hormon yang dapat meningkatkan rasa waspada dan fokus seseorang.

Hal ini justru mengganggu masalah kesehatan karena mengkonsumsi kopi ketika tingkat kortisol tinggi dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghindari kelelahan berolahraga dan meningkatkan kekuatan otot sehingga mengonsumsi kopi 30-60 menit sebelum olahraga merupakan hal yang efektif.

Sementara mengonsumsi kopi terlalu dekat dengan jam tidur, seperti saat makan malam dapat menyebabkan gangguan tidur. Untuk menghindari efek mengganggu kafein saat tidur, disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein minimal 6 jam sebelum tidur. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Rabu, 08 Juli 2020

Selangkah Lagi Indonesia Punya Vaksin Corona Sendiri


Kontak Perkasa Futures - Anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro mengungkap vaksin Corona buatan RI akan diproduksi massal dan diprediksi bakal tersedia pertengahan tahun 2021 mendatang.
"Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kementerian Riset dan Teknologi Prof Ali Gufron Mukti memprediksi vaksin lokal akan diproduksi massal dan akan tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021," tutur dr Reisa lewat siaran BNPB, Selasa (7/7/2020).

Selain itu, dr Reisa juga menyebut terdapat kelompok rentan yang akan diprioritaskan pemberiannya jika riset vaksin Corona sudah rampung dilakukan.

"Vaksinasi akan diutamakan diberikan kepada populasi berisiko, yaitu kaum lanjut usia, mereka punya penyakit penyerta atau komorbid. Mereka memerlukan perlindungan dari COVID-19," tambahnya.

Sejauh ini vaksin sudah melewati tujuh dari 15 tahap yang dibutuhkan. Tiga institusi yang dipercaya untuk mengembangkan vaksin COVID-19 di Indonesia adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, PT Bio Farma, dan PT Kalbe Farma.

"Kita patut optimis bahwa Indonesia dapat menghasilkan vaksin COVID-19 sendiri dalam waktu secepatnya. Dari 15 tahapan yang harus dipenuhi, saat ini calon vaksin asal Indonesia telah berhasil melalui delapan tahapan," kata dr Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Selasa (7/7/2020).

"Akan menuju 7 langkah berikutnya di mana proses ini membutuhkan waktu lebih lama," lanjutnya.

dr Reisa mengingatkan, sebelum vaksin Corona tersedia semua orang tetap wajib untuk melindungi diri dan sekitar dari virus Corona. Caranya adalah dengan selalu menjaga jarak aman 1-2 meter, pakai masker dengan benar, dan cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 07 Juli 2020

Trump Klaim 99 Persen Kasus Corona di AS Tak Berbahaya, Ini Faktanya


PT Kontak Perkasa - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali melontarkan pernyataan yang menuai kontroversi terkait virus Corona COVID-19. Bahkan, baru-baru ini ia menyebut 99 persen kasus Corona di Amerika Serikat (AS) tidak berbahaya.
Pernyataan ini muncul tepat saat hari kemerdekaan Amerika Serikat 4 Juli kemarin. Di tengah pidatonya, Donald Trump kembali meminta pertanggungjawaban dari China atas wabah Corona yang terjadi di AS.

"Kami tertabrak oleh virus yang datang dari China," sebut Trump, dikutip dari The Guardian.

"Kami telah membuat banyak kemajuan. Strategi kami berjalan dengan baik. Kami sudah belajar banyak. Kami telah belajar cara memadamkan nyala api," klaim Trump.

Jumlah infeksi Corona AS mencapai 50.000 per hari, lebih tinggi dari bulan April ketika AS menghadapi wabah Corona pertama. Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular ternama di AS sudah memperingatkan lebih dulu terkait penanganan Corona di AS yang keliru.

"Saya pikir cukup jelas bahwa kita tidak menuju arah yang benar," kata Fauci.

Berulang kali menyebut virus Corona adalah virus China, Trump kembali mengatakan hal yang tidak berdasarkan fakta ilmiah.

"Sekarang kami telah menguji hampir 40 juta orang. Dengan demikian, kami menunjukkan kasus, 99 persen di antaranya benar-benar tidak berbahaya. Hasil yang tidak dapat ditunjukkan oleh negara lain karena tidak ada negara lain yang memiliki pengujian yang kami miliki, tidak dalam hal jumlah atau kualitas," jelas Trump saat pidato.

Bagaimana faktanya?
Pernyataan Trump mengenai kasus Corona 99 persen di AS salah. Tidak peduli bagaimana seseorang mendefinisikan tidak berbahaya, sebagian besar pakar kesehatan masyarakat akan benar-benar bertentangan dengan penilaian Trump.

Para ahli mengatakan Trump tampaknya hanya menggunakan perkiraan angka kematian 1 persen atau tidak menangkap seluruh dampak penyakit, dan tidak termasuk ribuan orang yang telah menghabiskan berminggu-minggu di rumah sakit. Begitu juga dengan yang berminggu-minggu di rumah dengan kondisi ringan hingga sedang. Gejala sedang masih mungkin menyebabkan masalah kesehatan yang membuat tubuh lemah. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com