Tampilkan postingan dengan label pt kontakperkasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pt kontakperkasa. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Juli 2025

KONTAK PERKASA FUTURES | Faktor Geopolitik dan Kebijakan Bank Sentral Dominasi Pergerakan

 


KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas pada Kamis, 17 Juli 2025, menunjukkan respons terhadap berbagai dinamika geopolitik dan keputusan kebijakan moneter global. Pergerakan harga logam mulia ini mencerminkan kompleksitas interaksi antara faktor penawaran dan permintaan di pasar komoditas, yang diperparai oleh ketidakpastian global. Analisis mendalam menunjukkan bahwa peran bank sentral dan perkembangan politik internasional menjadi penentu utama arah pergerakan emas dalam beberapa waktu terakhir. Investor cermat mengikuti setiap perkembangan yang berpotensi memengaruhi nilai aset ini.

Salah satu faktor geopolitik yang paling menonjol adalah konflik yang berlanjut di Eropa Timur dan ketegangan di Timur Tengah. Konflik ini menciptakan ketidakpastian ekonomi dan politik, mendorong investor untuk mencari perlindungan di aset aman seperti emas. Setiap eskalasi atau de-eskalasi dalam konflik tersebut dapat secara langsung memengaruhi sentimen pasar dan, pada gilirannya, harga emas. Emas secara historis telah terbukti menjadi lindung nilai yang efektif selama periode krisis global.

Di sisi lain, kebijakan moneter bank sentral utama, terutama Federal Reserve, Bank Sentral Eropa (ECB), dan Bank of Japan (BoJ), memiliki dampak signifikan. Keputusan mengenai suku bunga acuan, program pembelian aset, dan pernyataan terkait prospek ekonomi dapat secara langsung memengaruhi daya tarik emas. Apabila bank sentral cenderung bersikap hawkish (menaikkan suku bunga), emas dapat kehilangan daya tariknya karena biaya peluang memegang emas meningkat. Sebaliknya, sikap dovish (melonggarkan kebijakan moneter) dapat mendukung kenaikan harga emas.

HARGA EMAS HARI INI - Selain itu, kondisi makroekonomi seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran juga turut memengaruhi keputusan bank sentral dan persepsi investor terhadap emas. Inflasi yang tinggi umumnya menguntungkan emas karena logam mulia ini dianggap sebagai penyimpan nilai yang baik. Namun, pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat mengalihkan minat investor ke aset berisiko lebih tinggi seperti saham.

Melihat ke depan, para ahli memprediksi bahwa faktor-faktor geopolitik dan kebijakan bank sentral akan terus menjadi pendorong utama harga emas. Investor disarankan untuk memantau dengan seksama rilis data ekonomi penting dan pernyataan dari para pejabat bank sentral. Diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi penting untuk mitigasi risiko di tengah kondisi pasar yang tidak terduga.

Dengan demikian, pemahaman yang komprehensif tentang interplay antara geopolitik dan kebijakan moneter adalah kunci untuk membuat keputusan investasi emas yang cerdas dan menguntungkan di masa mendatang. - KONTAK PERKASA FUTURES

Sumber : Newsmaker.id 

Senin, 14 Juli 2025

PT KONTAK | Peluang Cuan di Tengah Volatilitas Pasar Keuangan

 

PT KONTAK

PT KONTAK - Harga emas hari ini kembali menjadi topik hangat di kalangan investor, terutama di tengah volatilitas pasar keuangan yang masih tinggi. Emas, yang sering disebut sebagai "emas kuning", terus membuktikan kemampuannya sebagai aset yang relatif stabil di kala gejolak. Pergerakan harga emas saat ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor makroekonomi, tetapi juga oleh sentimen investor yang cenderung mencari keamanan di tengah ketidakpastian. Peluang cuan dari investasi emas tetap terbuka lebar bagi mereka yang jeli melihat tren dan momentum pasar.

Salah satu pendorong utama minat terhadap emas saat ini adalah kekhawatiran akan resesi global. Banyak ekonom dan lembaga keuangan terkemuka telah mengeluarkan peringatan tentang potensi perlambatan ekonomi yang signifikan di negara-negara besar. Dalam skenario seperti ini, aset-aset berisiko tinggi seperti saham dan komoditas industri cenderung tertekan, sementara emas justru bersinar karena karakteristiknya sebagai aset lindung nilai. Investor yang ingin melindungi modal mereka dari potensi kerugian memilih untuk beralih ke emas, memicu peningkatan permintaan dan pada gilirannya, mendorong harga.

HARGA EMAS HARI INI - Selain itu, ketegangan geopolitik yang terus berlanjut di beberapa wilayah dunia juga turut berkontribusi pada kenaikan harga emas. Konflik bersenjata, sanksi ekonomi, dan ketidakpastian politik di tingkat global seringkali membuat investor cemas, mendorong mereka untuk mencari perlindungan di aset-aset safe haven. Emas, dengan sejarah panjangnya sebagai penyimpan nilai di masa krisis, menjadi pilihan utama. Sentimen ini diperkirakan akan tetap kuat selama ketegangan geopolitik belum menunjukkan tanda-tanda mereda, memberikan dukungan yang solid bagi harga emas.

Di pasar berjangka, posisi net long pada emas oleh spekulan juga menunjukkan peningkatan. Ini mengindikasikan bahwa para spekulan profesional melihat potensi kenaikan harga emas dalam waktu dekat. Meskipun demikian, pergerakan harga emas juga dapat dipengaruhi oleh pergerakan dolar AS. Biasanya, dolar AS yang menguat akan menekan harga emas, karena membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Namun, jika kekhawatiran resesi lebih mendominasi, efek dari penguatan dolar AS bisa jadi tidak terlalu signifikan terhadap harga emas.

Bagi investor yang tertarik untuk mengambil keuntungan dari peluang cuan di pasar emas hari ini, penting untuk memperhatikan level support dan resistance kunci. Analisis teknikal dapat membantu dalam mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang optimal. Selain itu, diversifikasi portofolio dengan memasukkan emas dapat membantu mengurangi risiko keseluruhan. Meskipun emas dikenal sebagai aset yang relatif stabil, volatilitas jangka pendek tetap mungkin terjadi, sehingga strategi investasi yang hati-hati dan berbasis riset sangat dianjurkan untuk mencapai hasil yang maksimal. - PT KONTAK

Sumber : newsmaker.id 

Jumat, 11 Juli 2025

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Mengapa Emas Tetap Menjadi Pilihan?

 


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas hari ini kembali menarik perhatian para investor, meskipun pergerakannya cenderung terbatas dan volatil. Di tengah berbagai dinamika pasar keuangan global, emas terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu aset investasi yang paling dipertimbangkan. Daya tarik utamanya terletak pada karakteristiknya sebagai penyimpan nilai yang stabil, terutama di saat-saat ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

Pagi ini, harga emas global terpantau bergerak naik tipis, mengikuti sentimen positif dari pasar komoditas. Namun, kenaikan ini dibatasi oleh ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga yang akan datang dari bank sentral utama. Meskipun demikian, banyak analis yang sepakat bahwa emas tetap menjadi pilihan investasi jangka panjang yang menarik, terlepas dari fluktuasi harian. Ini karena emas memiliki sejarah panjang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

HARGA EMAS HARI INI
- Salah satu alasan utama mengapa emas tetap menjadi pilihan investasi jangka panjang adalah kemampuannya untuk melindungi kekayaan dari efek inflasi. Ketika nilai mata uang tergerus oleh inflasi, harga emas cenderung naik, sehingga menjaga daya beli investor. Ini terbukti dalam berbagai siklus ekonomi di masa lalu, di mana emas seringkali berkinerja baik ketika inflasi melonjak dan pasar saham mengalami tekanan.

Selain itu, emas juga berfungsi sebagai aset diversifikasi yang efektif dalam portofolio investasi. Dengan memasukkan emas, investor dapat mengurangi risiko keseluruhan portofolio mereka. Emas memiliki korelasi rendah atau bahkan negatif dengan aset keuangan tradisional seperti saham dan obligasi. Artinya, ketika pasar saham menurun, harga emas mungkin tidak ikut menurun, atau bahkan bisa naik, sehingga menyeimbangkan kerugian di aset lain.

Meskipun harga emas bisa berfluktuasi dalam jangka pendek karena sentimen pasar, suku bunga, dan nilai tukar mata uang, nilai intrisiknya sebagai logam mulia dan aset langka tetap utuh. Bagi investor yang mencari stabilitas dan perlindungan kekayaan dalam jangka panjang, emas menawarkan solusi yang teruji waktu. Penting untuk diingat bahwa investasi emas harus disesuaikan dengan tujuan keuangan individu dan bagian dari strategi portofolio yang lebih luas. - PT KONTAK PERKASA FUTURES

Sumber : newsmaker.id

Kamis, 10 Juli 2025

KONTAK PERKASA FUTURES | Permintaan Emas Perhiasan Tetap Stabil

 

kontak perkasa futures

KONTAK PERKASA FUTURES - Meskipun harga emas batangan Antam terpantau stabil pada hari ini, penjualan emas perhiasan di sejumlah toko emas di Jakarta dan kota-kota besar lainnya tetap menunjukkan stabilitas. Hal ini mengindikasikan bahwa daya tarik emas sebagai perhiasan maupun investasi jangka panjang tetap kuat di mata konsumen domestik.

Para pedagang emas perhiasan melaporkan bahwa transaksi jual beli masih ramai, terutama untuk perhiasan dengan kadar 24 karat dan 22 karat. Banyak konsumen yang membeli emas untuk keperluan koleksi, hadiah, atau bahkan sebagai bentuk tabungan yang mudah dicairkan. Fluktuasi harga emas yang tidak terlalu signifikan justru dimanfaatkan oleh sebagian konsumen untuk membeli di harga yang relatif stabil.

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas perhiasan mengikuti pergerakan harga emas batangan, namun dengan penambahan biaya produksi dan ongkos kerja. Oleh karena itu, harga jual emas perhiasan cenderung lebih tinggi dibandingkan harga emas batangan. Namun, nilai estetika dan fungsi pakai yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.

Para pelaku usaha perhiasan berharap stabilitas harga ini dapat terus terjaga, sehingga mendorong peningkatan volume penjualan. Mereka juga optimistis bahwa pada momen-momen tertentu seperti hari raya atau musim pernikahan, permintaan akan emas perhiasan akan kembali meningkat secara signifikan, memberikan dorongan positif bagi industri emas nasional - KONTAK PERKASA FUTURES YOGYAKARTA

Sumber : newsmaker.id 

Kamis, 07 November 2024

Kenapa IHSG dan Rupiah Tertekan Pasca Trump Menang, Ini Alasannya

 


PT KP Pres - Donald Trump memenangkan kontes pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), dan berhasil mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat Rabu (6/11/2024). Sesaat setelah pidato kemenangan Trump, pasar modal dan keuangan dunia pun bereaksi tak terkecuali di Indonesia.
Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (6/11/2024) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat langsung longsor 1% ke posisi 7.309,95. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pagi tadi menguat tipis ke level Rp 15.790 per US$.

Sementara DXY pada pukul 08:54 WIB naik 0,1% di angka 105,19. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 105,08. Pergerakan indeks dolar tersebut diprediksi bakal membuat rupiah tertekan pada perdagangan hari ini.

Hal yang sama terjadi ketika Trump menjadi Presiden AS pada periode pertama. Ketika itu, IHSG ditutup negatif pada perdagangan, Rabu (9/11/2016), terkoreksi ke level 5.414 atau turun 56,36 poin (1,03%). Sementara, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah ditutup melemah ke Rp 13.127 per dolar AS atau naik 43 poin (0,33%).

Tertekannya pergerakan IHSG dan rupiah dilihat Bank Indonesia (BI). sebagai potensi ekonomi yang bisa terjadi ketika Trump kembali menjadi Presiden AS. Penguatan mata uang dolar AS yang akan terus terjadi ke depan, seiring dengan kembali munculnya tren penguatan suku bunga acuan bank sentral AS, Fed Fund Rate.

"Mata uang dolar akan kuat, suku bunga AS akan tetap tinggi, dan tentu saja perang dagang juga masih berlanjut," ungkap Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia.

Ia mengatakan, berbagai permasalahan itu tentu akan memberikan dampak langsung terhadap perekonomian negara-negara ekonomi berkembang, seperti Indonesia. Menurutnya, nilai tukar rupiah berpotensi melemah ke depan, dan aliran modal asing akan semakin sempit.

"Dinamika ini yang akan berdampak ke seluruh negara khususnya emerging market, termasuk Indonesia, yaitu satu, tekanan-tekanan terhadap nilai tukar, kedua, arus modal, dan ketiga, bagaimana ini berpengaruh kepada dinamika ketidakpastian di pasar keuangan," tuturnya.

Sementara dari sisi Indeks Harga Konsumen (IHK), ekonomi AS tampak akan cenderung stabil bersamaan dengan oil production yang akan menambah suplai dan berujung dengan harga minyak yang berpotensi menurun, serta probabilitas terjadinya inflasi akibat perang dagang AS-China jilid 2 yang berpotensi terjadi dan membuat harga barang menjadi mahal.

Hal ini berujung pada suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang berpeluang lebih sulit untuk dipangkas secara masif. Alhasil, bank sentral dunia lainnya, seperti Bank Indonesia (BI) juga tampak akan kesulitan untuk menurunkan suku bunganya secara besar-besaran.

Sebagai informasi, kemenangan Trump dipastikan setelah dirinya meraup 277 suara electoral, Rabu (6/11/2024) sekitar pukul 5.30 waktu setempat atau 17.30 WIB. Hingga Kamis (7/11/2024) pukul 05.21 WIB, Trump sudah mengantongi 265 electoral college sementara Harris sebanyak 226.

Batas electoral vote di AS untuk menentukan kemenangan adalah 270 suara. Trump juga memenangkan popular vote, di mana ia berhasil mengumpulkan 72.083.871 suara (51%) sementara Kamala mengumpulkan 67.274.910 (48%)

Suara Trump melampai 270 setelah ia mengamankan negara bagian penentu kemenangan, swing state, Wisconsin dengan 49% kemenangan. Ia unggul di semua swing states, termasuk Arizona, Michigan, Nevada, Georgia, Nort Carolina dan Pennsylvania.

"Kita telah membuat sejarah karena suatu alasan malam ini," kata Trump di hadapan pendukungnya, sebagaimana disiarkan.

"Dan alasannya adalah karena kita berhasil mengatasi hambatan-hambatan yang tidak pernah terpikirkan oleh siapa pun," kata Trump kepada para pendukungnya yang bersorak-sorai. - PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 18 Oktober 2024

Bitcoin Cs Loyo, Ternyata Ini Penyebabnya

 


PT Kontakperkasa - Pasar kripto cenderung bergerak melemah pada hari ini, Jumat (18/10/2024) di tengah pelemahan volume transaksi Solana dalam dua hari terakhir.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Jumat (18/10/2024) pukul 06:03 WIB, pasar kripto cenderung mengalami pelemahan. Bitcoin turun 0,5% ke US$67.382,55 sedangkan secara mingguan berada di zona positif 12,11%.

Ethereum terdepresiasi 0,37% dalam 24 jam terakhir sementara dalam sepekan masih menguat 9,77%.

Begitu pula dengan Tron yang tergelincir 0,08% dalam 24 jam terakhir Sementara dalam tujuh hari terakhir berada di zona hijau 0,78%.

 

Performa Kripto (18/10/2024)

Table with 5 columns and 7 rows.
Bitcoin$67,382.55−0.5012.11$1,332,092,891,934
Ethereum$2,609.18−0.379.77$314,112,668,707
BNB$591.80−1.845.52$86,362,342,953
Solana$150.76−2.608.82$70,834,398,507
XRP$0.54−0.713.35$30,976,762,534
Dogecoin$0.131.3421.55$18,829,312,554
Tron$0.16−0.080.78$13,841,621,570

 

 

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 0,85% ke angka 2.449,55. Open interest terdepresiasi 1,2% di angka US$69,71 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 60 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Harga kripto pagi hari ini cenderung mengalami koreksi, salah satunya Solana. Dikutip dari Coingape, penurunan harga Solana disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penurunan aktivitas jaringan Solana antara 16 dan 17 Oktober. Sementara itu, sentimen di pasar kripto yang lebih luas juga memengaruhi Solana, dengan harga Bitcoin yang mendingin setelah reli awal minggu ini.

Data dari DeFiLlama menunjukkan bahwa volume pertukaran terdesentralisasi (DEX) di jaringan tersebut turun pada 16 dan 17 Oktober, dengan masing-masing mencatat US$1,69 miliar dan US$1,68 miliar. Jaringan ini mencatat volume DEX tertinggi mingguan sebesar US$2,06 miliar pada 14 Oktober, di mana harga Solana mencapai puncaknya hingga US$158.

Penurunan volume DEX berarti lebih sedikit pengguna yang berinteraksi dengan jaringan pada 16 dan 17 Oktober, yang menjelaskan mengapa harga koin turun. Lonjakan volume perdagangan biasanya menyebabkan lonjakan harga, sementara penurunan volume menyebabkan tekanan turun.

Kendati hampir seluruh koin mengalami koreksi, namun dana yang diperdagangkan di bursa AS (ETF Bitcoin Spot) tampak kembali tercatat net inflow.

ETFs Bitcoin spot yang berbasis di AS telah melampaui total aliran bersih sebesar $20 miliar pada 17 Oktober.

Menurut Eric Balchunas, analis senior ETF di Bloomberg, jumlah US$20 miliar ini adalah "metrik yang paling sulit untuk tumbuh" untuk ETF, seperti yang ia tulis dalam sebuah unggahan di X pada 17 Oktober.

ETFs Bitcoin spot di AS hanya memerlukan waktu 10 bulan untuk melampaui tonggak aliran bersih sebesar US$20 miliar, yang menunjukkan minat investor yang signifikan. Sebagai perbandingan, ETFs emas memerlukan waktu sekitar lima tahun untuk mencapai tonggak ini, menurut Balchunas. - PT Kontakperkasa

Sumber : cnbcindonesia.com

 

 

Selasa, 23 Juli 2024

Biden Mundur Dari Pencalonan Pilpres AS, Wall Street Dibuka Bergairah

 


Kontakperkasa Futures - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street terpantau berhasil menguat pada awal sesi Senin (22/7/2024), di mana investor cenderung mempertimbangkan kemungkinan masa jabatan kedua calon dari Partai Republik Donald Trump pada Pilpres AS 2024 setelah Presiden Joe Biden menarik diri dari pencalonan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,22% ke posisi 40.377,28, S&P 500 melesat 1,01% ke 5.560,42, dan Nasdaq Composite melonjak 1,59% menjadi 18.008,79.

Wall Street berhasil rebound setelah pada akhir pekan lalu berakhir merana, karena pada hari ini investor cenderung mempertimbangkan kemungkinan masa jabatan kedua calon presiden Trump pada Pilpres AS 2024 setelah Biden menarik diri dari pencalonan.

Biden menyerah pada tekanan tanpa henti dari sekutu terdekatnya di Partai Demokrat yang terus mendesak sosok berumur 81 tahun tersebut untuk mundur dari pencalonan di tengah kekhawatiran mendalam bahwa ia terlalu tua dan lemah untuk mengalahkan mantan Presiden Donald J. Trump.

Dalam unggahan di media sosial, Biden juga menyebut Wakil Presiden Kamala Harris sebagai "mitra yang luar biasa," dan dirinya mendukung Harris untuk menggantikan posisinya.

Sejak kinerja debat Biden yang buruk pada Juni lalu, banyak analis pasar melihat kemungkinan besar Trump akan menang pada Pilpres AS 2024 yang akan digelar November mendatang.

Bahkan, kasus penembakan yang mengenai Trump saat kampanye di Pennsylvania, Sabtu dua pekan lalu membuat pasar semakin yakin Trump dapat mengalahkan Biden di perhelatan Pilpres 2024.

Jay Hatfield, CEO di Infrastructure Capital Advisors, mengatakan dia memperkirakan "reaksi pasar saham yang tenang" terhadap pengunduran diri Biden dari pemilihan presiden AS, seperti yang diperkirakan sebagian besar karena seruan agar Biden mundur semakin keras.

"Fakta bahwa Biden mendukung Kamala Harris mengurangi ketidakpastian. Mungkin ada sedikit penurunan perdagangan di hari ini karena Wakil Presiden Harris dianggap memiliki peluang menang yang sedikit lebih baik," kata Hatfield, dikutip dari CNBC International.

Sebelumnya pada Minggu kemarin, Biden memutuskan untuk mundur dari kampanye pencalonannya untuk periode kedua. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah surat yang diunggal di akun Instagram dan X pribadinya.

Dalam suratnya, Biden menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Wakil Presiden Kamala Harris dan semua pendukung yang telah bekerja keras untuk kampanye pemilihannya.

Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa Amerika akan terus maju dan menghadapi tantangan dengan persatuan dan kerja sama.

"Meskipun merupakan niat saya untuk mencalonkan kembali, saya percaya adalah yang terbaik bagi partai saya dan negara ini jika saya mundur dan fokus sepenuhnya pada menjalankan tugas saya sebagai Presiden untuk sisa masa jabatan saya," tulis Biden dalam suratnya pada Minggu (21/7/2024) waktu setempat.

Wakil Presiden Kamala Harris dipandang sebagai yang terdepan untuk melanjutkan kampanye kepresidenan Partai Demokrat. Partai itu sendiri akan mengumumkan calon baru pada konvensi mereka di Chicago pada 19-22 Agustus.

Mundurnya Biden dari kontestasi pencalonan telah membuat sejumlah investor buka suara. Ekonom bank Swiss UBS menyebut bila Harris dicalonkan, maka pelaku pasar akan melihat keberlanjutan dari program Biden.

"Kami tidak memperkirakan adanya perubahan besar dalam prioritas kebijakan dari salah satu pesaing utama Partai Demokrat mengenai isu-isu yang menjadi perhatian investor AS. Kesinambungannya akan terlihat jelas jika Harris menjadi calon," ujar laporan bank itu dikutipBusiness Today.

Di lain sisi, rilis kinerja keuangan perusahaan di AS pada kuartal II-2024 dan prospek penurunan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga akan menjadi perhatian utama pasar.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan hampir 93% kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang. - Kontakperkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 05 Juli 2024

Stok Tipis, Harga Minyak Malah Longsor! Ada Apa?

 

Kontakperkasa Futures - Harga minyak mentah dunia terpantau melemah di tengah harapan kuatnya permintaan bahan bakar pada musim panas dan beberapa kekhawatiran pasokan.
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Jumat (5/7/2024) pukul 10.00 WIB harga minyak mentah Brent tercatat US$87,09 per barel, turun 0,4% dibandingkan posisi kemarin.

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate turut melemah 0,3% ke US$83,65 per barel.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS, yang telah naik 9% selama empat minggu terakhir, naik tipis menjadi $83,97, naik 9 sen dari penutupan hari Rabu. Dengan pasar AS tutup untuk libur Empat Juli pada hari Kamis, perdagangan melemah dan tidak ada penyelesaian untuk WTI.

Harga minyak naik minggu ini karena ekspektasi permintaan musim panas yang kuat di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia.

"Sentimen pasar minggu ini didukung oleh indikator mobilitas yang kuat dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah," kata analis di ANZ Research dalam sebuah catatan pada hari Jumat (5/7/2024).

Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penurunan persediaan sebesar 12,2 juta barel pada minggu lalu, dibandingkan dengan ekspektasi para analis yang memperkirakan penurunan sebesar 700.000 barel.

ata AS pada hari Rabu menunjukkan bahwa permohonan tunjangan pengangguran AS untuk pertama kalinya meningkat pada minggu lalu sementara jumlah pengangguran juga meningkat, yang menurut para analis berpotensi mempercepat penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan mendukung pasar minyak.

Di sisi pasokan, Reuters melaporkan pada hari Kamis bahwa produsen minyak Rusia Rosneft  dan Lukoil akan mengurangi tajam ekspor minyak dari pelabuhan Novorossiisk di Laut Hitam pada bulan Juli.

Sementara itu, Saudi Aramco dari Arab Saudi memangkas harga minyak mentah Arab Light andalan yang akan dijual ke Asia pada bulan Agustus menjadi $1,80 per barel di atas rata-rata Oman/Dubai, menggarisbawahi tekanan yang dihadapi oleh produsen OPEC seiring meningkatnya pasokan non-OPEC. - Kontakperkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com

Selasa, 04 Juni 2024

Harga Emas Stabil karena Spekulasi Penurunan Suku Bunga Tekan USD ke Terendah 2 Bulan

 


PT Kontakperkasa Futures - Harga emas turun sedikit di perdagangan Asia pada hari Selasa, tetapi masih bertahan pada beberapa kenaikan dari sesi sebelumnya karena tanda-tanda pendinginan ekonomi AS meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga dan mendorong dolar ke posisi terendah dua bulan.

Namun logam kuning masih tetap jauh di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada bulan Mei, dengan data pasar tenaga kerja yang akan datang, yang akan dirilis akhir pekan ini, akan memberikan lebih banyak isyarat tentang jalur suku bunga AS.

Spot gold turun 0,1% menjadi $ 2.347,66 per ounce, sementara gold futures yang akan berakhir pada bulan Agustus turun 0,1% menjadi $ 2.368,50 per ounce pada pukul 00.36 WIB (11.26 WIB).

Harapan penurunan suku bunga tumbuh di tengah lemahnya data AS, dolar merosot
Para pedagang terlihat memperkirakan peluang 52,1% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan September, naik dari ekspektasi kemarin sebesar 47%, Alat CME Fedwatch menunjukkan pada hari Selasa.

Pergeseran ekspektasi ini terjadi setelah data indeks manajer pembelian menunjukkan pada hari Senin bahwa aktivitas manufaktur AS menyusut untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Mei.

Data PMI, yang muncul hanya beberapa hari setelah pembacaan produk domestik bruto yang lemah, mendorong spekulasi bahwa ekonomi AS mendingin, yang dapat menandai inflasi yang lebih lembut dan memberikan Federal Reserve lebih percaya diri untuk mulai memangkas suku bunga.

Gagasan ini membuat dollar merosot ke posisi terendah dua bulan pada hari Senin.

bertemu minggu depan The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap. Namun sebelum itu, data pasar tenaga kerja utama akan dirilis minggu ini dan kemungkinan akan menjadi faktor dalam rencana suku bunga bank sentral.

Iklan pihak ketiga. Bukan penawaran atau rekomendasi dari Investing.com. Lihat pengungkapan di sini atau hapus iklan.
Keputusan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa dan Bank of Canada akan dirilis minggu ini, dengan kedua bank sentral akan mulai memangkas suku bunga.

Suku bunga yang lebih rendah diperkirakan akan menguntungkan emas dan logam mulia lainnya, mengingat bahwa biaya peluang untuk berinvestasi di sektor ini meningkat dalam lingkungan suku bunga tinggi.

Logam mulia lainnya stabil pada hari Selasa setelah naik pada hari Senin. Platinum futures turun 0,1% menjadi $ 1.023,50 per ons, sementara silver futures stabil pada $ 30,785 per ons.

Harga tembaga bervariasi karena PMI yang lemah menjadi pertanda buruk
Di antara logam-logam industri, harga tembaga bervariasi pada hari Selasa karena stabil setelah jatuh dari rekor tertinggi selama seminggu terakhir.

Patokan copper futures di London Metal Exchange naik 0,5% menjadi $10.197,50 per ton, sementara copper futures satu bulan turun 0,4% menjadi $4,6645 per pon.

Data PMI yang lemah dari AS dan China meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya aktivitas manufaktur di seluruh dunia, yang dapat menyebabkan melemahnya permintaan untuk logam mulia. - PT Kontakperkasa Futures

Sumber : investing.com

Senin, 27 Mei 2024

Pasar Tunggu Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Dunia Kembali Bergairah

 


Kontakperkasa Futures - Harga minyak mentah terpantau menguat pada perdagangan Senin (27/5/2024), di tengah pasar yang wait and see menanti pertemuan OPEC+ pada tanggal 2 Juni. Para produsen diperkirakan akan membahas upaya mempertahankan pengurangan produksi secara sukarela hingga sisa tahun ini.
Per pukul 09:05 WIB, harga minyak mentah jenis Brent menguat 0,19% ke posisi harga US$ 82,28 per barel, sedangkan untuk jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) bertambah 0,24% menjadi US$ 77,91 per barel.

Sementara pada pekan lalu, harga Brent ambles 2,21% secara point-to-point (ptp), sedangkan WTI ambruk 2,92% (ptp).

Hari libur umum di Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada hari ini diperkirakan akan menjaga perdagangan relatif tipis.

Pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, diundur satu hari menjadi 2 Juni dan akan diadakan secara online. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh OPEC pada Jumat lalu.

Para produsen akan mendiskusikan apakah akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga paruh kedua tahun ini, dengan tiga sumber dari negara-negara OPEC+ mengatakan kemungkinan perpanjangan tersebut.

Dikombinasikan dengan pengurangan produksi sebesar 3,66 juta barel per hari (bpd) yang berlaku hingga akhir tahun, pengurangan produksi tersebut setara dengan hampir 6% dari permintaan minyak global.

OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak akan relatif kuat pada tahun berikutnya sebesar 2,25 juta barel per hari, sementara Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pertumbuhan akan jauh lebih lambat menjadi 1,2 juta barel per hari.

Sedangkan menurut analis ANZ mengatakan bahwa mereka akan memantau penggunaan bensin saat Belahan Bumi Utara memasuki musim panas, yang biasanya merupakan musim ramai untuk liburan mengemudi.

"Meskipun perjalanan liburan ke AS diperkirakan akan mencapai titik tertinggi pasca-COVID, peningkatan efisiensi bahan bakar dan kendaraan listrik dapat menyebabkan permintaan minyak tetap lemah. Tetapi, hal ini dapat diimbanig dengan meningkatnya perjalanan udara," kata para analis dari ANZ, dikutip dari Reuters.

Pasar juga akan mengamati inflasi pengeluaran pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS akhir pekan ini untuk mencari sinyal lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga. Indeks tersebut, yang akan dirilis pada 31 Mei mendatang, dilaporkan merupakan ukuran inflasi pilihan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Brent berakhir pekan lalu sekitar 2% lebih rendah dan WTI kehilangan hampir 3% dalam seminggu terakhir, setelah risalah pertemuan The Fed yang menunjukkan beberapa pejabat bersedia untuk memperketat suku bunga lebih lanjut jika mereka yakin hal itu perlu untuk mengendalikan inflasi yang terus-menerus membandel.

Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama telah memperkuat dolar AS, membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. - Kontakperkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com

Selasa, 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari ini 30 April 2024 Stagnan di Rp 1,325 Juta

 


Kontakperkasa Futures - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada hari ini, Selasa (30/4/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung dibanderol  Rp 1.325.000 per gram. Harganya stagnan jika dibandingkan hari Senin (29/4/2024).
Harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) juga stabil di Rp1.221.000 per gram.

 

Harga emas Antam (Rp)

Table with 2 columns and 12 rows.
0.5712,500
1.01,325,000
2.02,590,000
3.03,860,000
5.06,400,000
10.012,745,000
25.031,737,000
50.063,395,000
100.0126,712,000
250.0316,515,000
500.0632,820,000
1000.01,265,600,000

 

 Harga emas Antam cenderung stagnan sejalan dengan emas global yang tidak banyak berubah. Merujuk pada Refinitiv, Harga emas pada awal perdagangan hari ini ada di posisi US$2.334,99 per troy ons atau terapresiasi tipis 0,02%.

Harga emas global dan emas Antam bisa naik atau turun drastis pada pekan ini tergantung pada kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Jika keputusan The Fed ataupun pernyataan pejabat mereka tidak sesuai ekspektasi pelaku pasar. - Kontakperkasa Futures 

Sumber : cnbcindonesia.com

 

Kamis, 25 April 2024

Harga Komoditas Tambang Global Loyo, Saham Tambang RI Merana

 


PT KP Press - Mayoritas saham pertambangan baik tambang emas, batu bara, dan minyak dan gas bumi (migas) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Kamis (25/4/2024), di tengah mulai lesunya harga komoditas energi dan pertambangan global.
Per pukul 10:43 WIB, di saham tambang emas, setidaknya ada lima saham yang melemah. Sedangkan di sektor tambang batu bara, ada delapan saham yang merana, dan di sektor tambang migas, ada empat saham yang terkoreksi.

Di saham tambang emas, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi yang paling parah koreksinya di sesi I hari ini yakni mencapai 2,98% ke posisi Rp 1.630/saham.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Aneka TambangANTM1.630-2,98%
J Resources Asia PasifikPSAB170-2,86%
Merdeka Copper GoldMDKA2.530-2,69%
Wilton Makmur IndonesiaSQMI50-1,96%
Archi IndonesiaARCI332-0,60%

 Berikutnya di saham tambang batu bara, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menjadi yang paling parah koreksinya di sesi I hari ini, yakni ambles 1,87% ke Rp 2.630/saham.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Adaro Energy IndonesiaADRO2630-1,87%
TBS Energi UtamaTOBA244-1,61%
Mitrabara AdiperdanaMBAP3580-1,38%
Bukit AsamPTBA2920-1,35%
Indo Tambangraya MegahITMG25050-1,18%
Bayan ResourcesBYAN18.850-1,05%

 

Sementara untuk saham migas, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menjadi yang paling parah koreksinya di sesi I yakni ambruk 2,38% menjadi Rp 1.435/saham.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Medco Energi InternasionalMEDC1.435-2,38%
Energi Mega PersadaENRG206-1,90%
Radiant Utama InterinscoRUIS173-1,14%
AKR CorporindoAKRA1.785-0,28%

 

Saham-saham pertambangan terpantau lesu di tengah mulai melandainya harga komoditas tambang seperti batu bara, migas dan emas.

Di komoditas migas, harganya terpantau melemah. Melansir data Refinitiv, harga minyak mentah pada perdagangan kemarin, 24 April 2024 harga minyak mentah berjangka brent susut 0,45% menjadi US$ 88,02 per barel. Sementara West Texas Intermediate turun 0,66% ke posisi US$ 82,81 per barel.

Pada hari ini, 25 April 2024. Mulai terlihat ada penguatan terbatas dari brent yang naik 0,08% ke angka US$ 88,06 per barel. Sementara WTI menguat 0,01% menjadi US$ 82,82 per barel.

Harga minyak masih dipengaruhi efek kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah mereda dan kemungkinan penundaan penurunan suku bunga acuan bank sentral AS atau The Fed.

Para pedagang masih khawatir terhadap prospek bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama di tengah serangkaian angka inflasi dan lapangan kerja yang kuat.

Hal yang sama juga terjadi di batu bara global, di mana menurut data dari Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak Mei 2024 merosot 0,91% menjadi US$ 135,50 per ton. Depresiasi ini melanjutkan tren pelemahan selama tiga hari beruntun pada pekan ini.

Penyusutan harga batu bara pekan ini, salah satunya dipengaruhi oleh turunnya permintaan batu bara termal melalui perdagangan laut China, ini karena harga dalam negeri yang rendah, ada kenaikan tarif angkutan laut, dan pengiriman untuk kontrak pembelian April sudah hampir selesai.

Sementara untuk harga emas global juga melandai 0,26% ke US$ 2.315,82 per troy ons, berdasarkan data dari Refinitiv.

Depresiasi ini semakin melanjutkan pelemahan sejak awal pekan yang menandai harga emas sudah tiga hari beruntun terkoreksi. Pada pagi ini, hingga pukul 06.42 WIB harga emas belum membaik, dengan pelemahan tipis 0,01% ke posisi US$2.315,49 per troy ons.

Penyusutan harga emas masih ditengarai efek geopolitik di Timur Tengah yang mereda setelah Iran tak membalas serangan Israel pada pekan lalu. - PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com 

Kamis, 14 Maret 2024

Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia, Harga Minyak Melonjak Nyaris 3%

 


Kontakperkasa Futures - Harga minyak mentah kompak bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan hari ini, melanjutkan kenaikan signifikan pada perdagangan sebelumnya yang mencapai level tertinggi dalam 4 bulan karena penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat hingga serangan kilang minyak Rusia.
Pada awal perdagangan hari ini Kamis (14/3/2024), harga minyak mentah WTI bergerak menguat 0,15% di posisi US$79,84 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent bergerak lebih tinggi atau naik 0,12% di posisi US$84,13 per barel.


Pada perdagangan Rabu (13/3/2024), harga minyak mentah WTI ditutup melesat 2,78% di posisi US$79,72 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent terapresiasi 2,58% di posisi US$84,03 per barel.

Harga minyak naik mendekati 3% pada perdagangan Rabu dan menjadi kenaikan ke level tertinggi empat bulan sejak 6 November 2023. Kenaikan harga minyak didorong oleh penarikan mendadak persediaan minyak mentah AS, penurunan stok bensin AS yang lebih besar dari perkiraan, dan potensi gangguan pasokan setelah serangan Ukraina terhadap kilang minyak Rusia.

Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan perusahaan-perusahaan energi secara mengejutkan menarik 1,5 juta barel minyak mentah dari stoknya selama pekan yang berakhir 8 Maret 2024.

Bandingkan dengan perkiraan para analis yang memperkirakan peningkatan produksi sebesar 1,3 juta barel dan penarikan 5,5 juta barel yang ditunjukkan dalam data dari American Petroleum Institute (API).

Sementara itu, bensin berjangka AS RBc1 menunjukkan kenaikan harga terbesar di seluruh kompleks energi, naik sekitar 2,9% ke level tertinggi sejak September 2023 setelah EIA mengatakan perusahaan energi menarik stok bensin yang jauh lebih besar dari perkiraan, yaitu 5,7 juta barel pada minggu lalu.

Bandingkan dengan penarikan 1,9 juta barel dari stok bensin yang diperkirakan para analis.

Di Rusia, Ukraina menyerang kilang minyak pada hari kedua serangan pesawat tak berawak besar-besaran, yang menyebabkan kebakaran di kilang terbesar Rosneft yang menurut Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan upaya untuk mengganggu pemilihan presiden negaranya minggu ini.

"Karena kapasitas penyulingan Rusia rusak akibat serangan pesawat tak berawak Ukraina, hal ini dapat mengakibatkan Rusia mengekspor lebih sedikit bahan bakar diesel sehingga berpotensi bagi Rusia untuk mulai mengimpor bensin dan tentu saja akan mempengaruhi harga di seluruh dunia," ujar Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Rekan di Houston, kepada Reuters.

Putin mengatakan kepada negara-negara Barat bahwa Rusia secara teknis siap menghadapi perang nuklir dan jika AS mengirimkan pasukan ke Ukraina, hal ini akan dianggap sebagai eskalasi konflik yang signifikan. Namun Putin juga mengatakan dia melihat tidak perlunya penggunaan senjata nuklir di Ukraina.

Minyak dan pasar keuangan yang lebih luas juga mendapat dukungan dari sentimen bahwa data terbaru mengenai inflasi AS tidak akan menggagalkan penurunan suku bunga pada pertengahan tahun.

Suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendukung permintaan minyak.

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap berpegang pada perkiraan pertumbuhan permintaan minyak sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024, lebih tinggi dari perkiraan lainnya.

Badan Energi Internasional (IEA), yang memperkirakan pertumbuhan permintaan akan jauh lebih rendah, memperbarui perkiraannya pada hari Kamis. - Kontakperkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com