Jumat, 05 Juli 2024

Stok Tipis, Harga Minyak Malah Longsor! Ada Apa?

 

Kontakperkasa Futures - Harga minyak mentah dunia terpantau melemah di tengah harapan kuatnya permintaan bahan bakar pada musim panas dan beberapa kekhawatiran pasokan.
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Jumat (5/7/2024) pukul 10.00 WIB harga minyak mentah Brent tercatat US$87,09 per barel, turun 0,4% dibandingkan posisi kemarin.

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate turut melemah 0,3% ke US$83,65 per barel.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS, yang telah naik 9% selama empat minggu terakhir, naik tipis menjadi $83,97, naik 9 sen dari penutupan hari Rabu. Dengan pasar AS tutup untuk libur Empat Juli pada hari Kamis, perdagangan melemah dan tidak ada penyelesaian untuk WTI.

Harga minyak naik minggu ini karena ekspektasi permintaan musim panas yang kuat di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia.

"Sentimen pasar minggu ini didukung oleh indikator mobilitas yang kuat dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah," kata analis di ANZ Research dalam sebuah catatan pada hari Jumat (5/7/2024).

Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penurunan persediaan sebesar 12,2 juta barel pada minggu lalu, dibandingkan dengan ekspektasi para analis yang memperkirakan penurunan sebesar 700.000 barel.

ata AS pada hari Rabu menunjukkan bahwa permohonan tunjangan pengangguran AS untuk pertama kalinya meningkat pada minggu lalu sementara jumlah pengangguran juga meningkat, yang menurut para analis berpotensi mempercepat penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan mendukung pasar minyak.

Di sisi pasokan, Reuters melaporkan pada hari Kamis bahwa produsen minyak Rusia Rosneft  dan Lukoil akan mengurangi tajam ekspor minyak dari pelabuhan Novorossiisk di Laut Hitam pada bulan Juli.

Sementara itu, Saudi Aramco dari Arab Saudi memangkas harga minyak mentah Arab Light andalan yang akan dijual ke Asia pada bulan Agustus menjadi $1,80 per barel di atas rata-rata Oman/Dubai, menggarisbawahi tekanan yang dihadapi oleh produsen OPEC seiring meningkatnya pasokan non-OPEC. - Kontakperkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar