Kamis, 26 Agustus 2021

Tak Secerah Prediksi, IHSG Dibuka Merah Pagi Ini

 


Kontak Perkasa Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka merah. IHSG merah sejak berada dalam pra perdagangan.
Dikutip dari data RTI, Kamis (26/8/2021), pada pra perdagangan IHSG turun 6 poin (0,10%) ke level 6.107. Indeks LQ45 juga turun 1 poin ke level 856.

Pada pembukaan pukul 09.00 WIB IHSG masih merah dengan turun 2 poin (0,05%) ke 6.110. Indeks LQ45 juga turun 0,9 poin (0,11%) ke 856,90.

Bursa Amerika Serikat ditutup Menguat. Dow Jones ditutup 35,366.26 (+0.09%), NASDAQ ditutup 15,019.80 (+0.52%), S&P 500 ditutup 4,486.23 (+0.15%).

Bursa saham US ditutup menguat secara menyeluruh pada perdagangan hari Rabu lalu. Penguatan masih didorong oleh pembukaan Kembali ekonomi di US meskipun kasus covid-19 masih terus meningkat.

Kecemasan atas covid-19 tersebut tercermin pada obligasi 10 tahun treasury notes US yield yang meningkat ke level 1.352% mendekati nilai tertingginya pada bulan Agustus di level 1.364%.

Investor masih terus menanti hasil pertemuan The Fed pada acara di Jackson Hole yang kemungkinan besar akan menghentikan pembelian obligasi sebanyak US$120 bn per bulan untuk membantu ekonomi US.

Begini pergerakan Bursa Asia pagi ini:

Indeks Nikkei menguat 18 poin ke 27.743
Indeks Hang Seng turun 46 poin ke 25.647
Indeks Shanghai turun 12 poin ke 3.527
Indeks Strait Times bertambah 1 poin ke 3.109 - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 24 Agustus 2021

Aturan Terbaru Olahraga Indoor-Outdoor di Masa PPKM, Masih Wajib Masker?

 


PT Kontak Perkasa Futures - Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM berlevel di Jawa-Bali hingga 30 Agustus 2021. Berbagai aturan baru mulai diberlakukan, salah satunya terkait kegiatan olahraga.
Berdasarkan aturan terbaru, kegiatan olahraga akan ditutup sementara. Pengecualian untuk kegiatan olahraga yang dilakukan di ruang terbuka (outdoor), baik secara individu atau kelompok kecil.

"Kegiatan olahraga dilakukan pada ruang terbuka (outdoor) baik secara individu atau kelompok kecil maksimal 4 orang, tidak melibatkan kontak fisik dengan orang lain dan tidak secara rutin memerlukan interaksi individu dalam jarak dekat dapat dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," dikutip dari Instruksi Mendagri PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 No 35 tahun 2021.

"Kegiatan olahraga di ruang tertutup, kegiatan olahraga yang dilakukan secara berkelompok, dan pertandingan olahraga ditutup sementara," tulis instruksi tersebut.

Fasilitas olahraga di ruang terbuka juga diizinkan buka kembali. Namun, kapasitasnya masih tetap harus dibatasi dengan jumlah orang maksimal 50 persen dari kapasitas maksimal, dan wajib melakukan pengecekan suhu kepada setiap orang yang masuk ke dalam fasilitas kesehatan.

Mereka yang mengunjungi fasilitas olahraga wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, masker juga harus digunakan selama melakukan aktivitas olahraga, kecuali untuk aktivitas yang harus melepas masker.

"Masker harus digunakan selama melakukan aktivitas olahraga, kecuali untuk aktivitas olahraga yang harus melepas masker, seperti renang. Untuk aktivitas olahraga yang harus melepas masker, masker hanya dilepas ketika pelaksanaan aktivitas kegiatan," demikian instruksi tersebut. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 20 Agustus 2021

Pulau Baru Mendadak Muncul dari Dalam Laut Jepang

 


 Kontak Perkasa Futures - Sebuah pulau baru mendadak muncul di Jepang, menambah daftar pulau di Negeri Sakura itu yang jumlahnya sekitar 6.000 buah. Daratan baru itu menurut ilmuwan terbentuk akibat erupsi vulkanis yang terjadi di bawah laut.

Pulau baru tersebut terbentuk di Laut Pasifik, sekitar 50 kilometer dari Minami Outo, pulau paling selatan di kepulauan Ogasawara. Pengawas pantai Jepang menyebut bentuknya seperti sabit dan diameter kira-kira 1 kilometer.

Namun apakah pulau ini akan menjadi permanen atau nanti lenyap, pada saat ini belum dapat ditentukan. Beberapa faktor akan menentukan nasib pulau itu di masa depan.

Jika terus terjadi aktivitas vulkanis yang memproduksi lava dalam jumlah besar, maka pulau ini akan lebih solid dan dengan demikian akan lebih bertahan lama menghadapi terjangan ombak.

Akan tetapi profesor Kenji Nigami dari Volcanic Fluid Research Centre di Tokyo Institute of Technology menyatakan bahwa kemungkinan pulau baru itu materialnya adalah batu apung dan abu. Dengan ganasnya aktivitas laut, bisa jadi pulau akan hilang tergerus.

Pulau sejenis sudah pernah muncul sebelumnya di area yang sama, yaitu pada tahun 1904, 1914 dan 1986. Akan tetapi semua pulau tersebut pada akhirnya hilang karena faktor erosi.

Di sisi lain, lembaga meteorologi Jepang meyakini bahwa erupsi bawah laut itu masih akan terjadi sehingga mereka mengeluarkan peringatan agar penduduk lebih waspada.

Kemunculan pulau tersebut bisa cukup penting dalam kaitannya dengan geopolitik jika lokasinya bisa menambah teritori Jepang. Namun demikian, disimpulkan bahwa pulau baru ini masih berada dekat dengan wilayah kepulauan Jepang pada saat ini sehingga mungkin tidak ada perubahan. -  Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 18 Agustus 2021

21 Gejala COVID-19 Ini Masih Bisa Muncul Meski Sudah Vaksin Lengkap

 


PT Kontak Perkasa Futures - Vaksinasi adalah cara untuk melindungi diri dari infeksi COVID-19. Meski belum ada vaksin yang melindungi 100 persen dari infeksi, mereka yang sudah divaksinasi lengkap bisa terlindungi dari gejala parah dan risiko rawat inap akibat COVID-19.
Orang-orang yang sudah divaksinasi lengkap tetap harus menjaga diri dengan patuh protokol kesehatan karena mereka masih berpotensi mengalami gejala ketika terinfeksi COVID-19. Peneliti menemukan sederet gejala COVID-19 pada orang yang sudah divaksinasi dua dosis.

Dikutip dari laman Mirror UK, para ahli di Inggris mewaspadai 21 gejala COVID-19 yang bisa dialami orang yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin. Mereka mencari tahu tanda dan gejala yang dialami pasien COVID-19 yang sudah divaksinasi secara penuh melalui aplikasi ZOE COVID-19 Symptom Study.

Pemimpin penelitian Profesor Tim Spector menyebutkan sebagian besar gejala tidak ada dalam daftar resmi NHS England.

Berikut 21 gejala COVID-19 yang harus diwaspadai orang yang sudah mendapatkan dua dosis:
Demam
Menggigil
Batuk terus menerus
Kehilangan atau perubahan bau
Kehilangan atau perubahan selera
Kelelahan yang tak biasa
Sakit kepala
Sakit tenggorokan
Kebingungan
Ruam kulit
Perubahan pada mulut atau lidah
Jari tangan atau kaki merah dan sakit
Sesak napas
Nyeri dada
Nyeri otot
Suara serak
Diare
Hilang selera makan
Sakit perut
Pilek
Bersin - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 10 Agustus 2021

Gunung Merapi Erupsi, 9 Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu

 


PT Kontak Perkasa Futures - Awan panas guguran Gunung Merapi tadi pagi berdampak terjadinya hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hujan abu tersebut dilaporkan terjadi di 9 desa yang tersebar di 4 kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang.
Berdasarkan update laporan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang hingga pukul 09.00 WIB, dilaporkan hujan abu terjadi di 4 kecamatan. Adapun 4 kecamatan tersebut meliputi Dukun, Sawangan, Grabag dan Pakis.

"Benar pagi ini terjadi hujan abu. Hujan abu terjadi di wilayah Kecamatan Dukun, Sawangan, Grabag dan Pakis," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Mhd Muzamil saat dihubungi, Selasa (10/8/2021).

Hujan abu tersebut, katanya, turun tipis. Untuk Kecamatan Dukun terjadi di Desa Sengi dan Paten. Kemudian, Kecamatan Sawangan meliputi di Wonolelo dan Banyuroto.

Untuk di Kecamatan Grabag terjadi di Desa Tlogorejo, Tirto, Lebak dan Grabag. Sedangkan di Kecamatan Pakis terjadi di Desa Daseh. "Laporan hingga pukul 09.00 WIB, hujan abu terjadi di 9 desa," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Komandan SAR Grabag Budi Rahartono mengatakan, baru mengetahui kalau terjadi hujan abu sepulang dari mengantarkan istrinya pukul 06.15 WIB. Ketika itu, mengantarkan istrinya berjalan kaki dengan memakai topi, begitu baru sampai rumah topinya ada putih-putihnya.

"Awalnya saya tidak tahu kalau hujan abu. Saya jalan kaki biasa pakai topi, lihat timur ke masih berkabut, baru setelah pulang putih-putih di topi. Topi putih, terus saya keluar rumah melihat daun-daun," ujar Budi.

Menurut Budi, semenjak status Gunung Merapi ditetapkan siaga pada 5 November 2020, baru kali hujan abu sampai wilayah Grabag. "Baru kali ini hujan abu sampai Grabag," ujarnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 04 Agustus 2021

Berapa Menit Sebaiknya Mobil Dipanaskan saat Lama Tak Digunakan?

 


PT Kontak Perkasa Futures - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang hingga 9 Agustus 2021, Bagi pemilik mobil yang lama terparkir di garasi rumah terdapat perawatan yang bisa dilakukan sendiri.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membagikan 5 tips yang harus diperhatikan saat mobil tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.

"Semoga tips ini dapat membantu Sahabat dalam menjaga mobil selama masa perpanjangan PPKM, supaya tetap dalam kondisi prima pada saat akan digunakan", ujar Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Berikut ini tipsnya:

Memanaskan Mobil
Memanaskan mesin mobil secara teratur, paling tidak 1x dalam seminggu kurang lebih 10-20 menit untuk menjaga daya yang tersimpan pada aki. Mobil yang tidak dipakai, mengalami penurunan daya setiap hari dari kapasitas totalnya. Di lain hal, saat memanaskan mobil di garasi rumah, pastikan juga agar asap knalpot mobil tidak mengarah langsung ke dalam rumah.

Tips Menghindari Flat Spot
Menjaga tekanan angin pada ban Sahabat dapat menambahkan tekanan angin sekitar 5 persen dari tekanan angin normalnya. Pemilik mobil juga dianjurkan untuk menggerakan kendaraan maju-mundur bersamaan saat memanaskan mesin agar beban kendaraan pada permukaan bidang ban dapat bertumpu secara merata, sehingga kerusakan dikarenakan flat spot dapat dicegah.

Parkir di Tempat yang Tepat
Pilih area parkir yang paling tepat, garasi rumah menjadi pilihan terbaik. Bagi pemilik mobil yang tidak memarkir di garasi, pastikan mobil tidak diparkir di area yang terkena matahari secara langsug atau dibawah pohon karena dapat membuat cat mobil pudar dan kusam. Pastikan juga lokasi parkir tersebut juga aman dan terpantau. Tambahkan kunci setir kendaraan bila diperlukan.

Aktifkan Rem Parkir
Transmisi dan Rem Parkir juga tidak luput untuk diperhatikan. Demi keamanan, aktifkan Rem Parkir sekalipun parkir sekalipun kendaraan berhenti dalam bidang jalan yang rata. Khusus untuk mobil transmisi automatic, pastikan tuas transmisi pada posisi P (Parking) untuk mencegah mobil bergerak saat parkir.

Cuci Mobil
Jaga kebersihan mobil dengan mencuci sisi eskterior dan interior secara berkala. Pastikan tidak ada makanan sisa atau kotoran untuk menghindari adanya virus atau bakteri yang menempel. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 02 Agustus 2021

Bukan Delta Plus, 2 Kasus COVID-19 di Jambi Varian Lokal Pantauan WHO

 


Kontak Perkasa Futures - Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBM Eijkman) Prof Amin Subandrio mengoreksi temuan COVID-19 varian Delta Plus yang sebelumnya diidentifikasi di Jambi dengan dua kasus. Setelah dikaji lebih lanjut, dua kasus tersebut rupanya bukan termasuk varian Delta Plus.
"Pada hari ini ada perubahan, artinya berdasarkan kajian molekuler lebih dalam, ternyata itu tadinya kan ada 3 ya, dua di Jambi, 1 di Mamuju," sebut Prof Amin, Senin (2/8/2021).

"Nah ternyata di Jambi itu harus dikoreksi, lebih masuknya bukan ke Delta Plus, tapi kelompoknya varian lokal Indonesia ya yang B.1.466.2," lanjutnya.


Sementara ini, baru ada satu pasien COVID-19 yang terinfeksi varian Delta Plus, yaitu di Mamuju, Sulawesi Selatan. Pencegahan COVID-19 beragam varian ditegaskan Prof Amin masih sama, yaitu menjaga protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi COVID-19.

Menurut Prof Amin, varian Delta Plus adalah turunan dari varian Delta yang mengalami satu tambahan mutasi di mana asam amino leusin pada bagian protein diganti dengan Asparagin (N). Namun, menurutnya, bahaya dari varian Delta hingga memicu gejala lebih berat belum bisa dikonfirmasi.

"Karena jumlah isolatnya juga masih sedikit," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, varian lokal Indonesia B.1.466.2 masuk ke dalam daftar varian yang dipantau WHO. Varian tersebut pertama kali ditemukan November 2020. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com