Senin, 27 November 2023

Konflik Timur Tengah Memudar, Minyak Anjlok 4 Hari Beruntun

 


PT KP Press - Harga minyak mentah dunia dibuka melemah pada perdagangan hari ini Senin (27/11/2023) di tengah memudarnya konflik Timur Tengah, di mana pembebasan beberapa sandera di Gaza.
Harga minyak mentah WTI dibuka lebih rendah 0,30% di posisi US$75,31 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka melemah 0,22% ke posisi US$80,4 per barel.

Pada perdagangan Jumat (24/11/2023), harga minyak mentah WTI ditutup anjlok 1,05% di posisi US$75,54 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent ditutup jatuh 1,03% ke posisi US$80,58 per barel.

Minyak turun pada perdagangan Jumat karena pembebasan beberapa sandera di Gaza mengurangi premi risiko geopolitik, tetapi harga minyak mencatat kenaikan pada mingguan dalam sepekan kemarin menjelang pertemuan OPEC+ pada pekan ini untuk memutuskan pengurangan produksi pada tahun 2024.

Kelompok sandera pertama yang dibebaskan dari penawanan di Gaza kembali ke Israel pada hari Jumat, pada hari pertama dari rencana gencatan senjata selama empat hari di mana pertukaran sandera lebih lanjut dengan tahanan Palestina akan dilakukan.

Kedua kontrak harga minyak mengalami kenaikan mingguan pertamanya pada pekan kemarin dalam lima minggu karena OPEC+ bersiap menghadapi pertemuan yang akan membahas agenda penurunan produksi setelah harga minyak turun baru-baru ini karena kekhawatiran permintaan dan meningkatnya pasokan, terutama dari produsen non-OPEC.

Kelompok OPEC+, yang terdiri dari organisasi negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya termasuk Rusia, mengejutkan pasar pada hari Rabu dengan menunda tanggal 26 November menjadi 30 November setelah produsen kesulitan mencapai konsensus mengenai tingkat produksi.

OPEC+ semakin mendekati kompromi dengan produsen minyak Afrika mengenai tingkat produksi tahun 2024, menurut tiga sumber OPEC+ kepada Reuters.

"Hasil yang paling mungkin terjadi saat ini tampaknya adalah perpanjangan dari pemotongan yang sudah ada," ucap analis IG Tony Sycamore.

Penundaan yang mengejutkan ini pada awalnya membuat kontrak berjangka Brent turun sebanyak 4% dan WTI sebanyak 5% dalam perdagangan intraday pada hari Rabu. Perdagangan tetap tenang selama hari libur AS pada hari Kamis.

"Meskipun saya tidak terlalu terkejut melihat kebocoran atau komentar selama akhir pekan yang masih berdampak pada harga minyak pada pembukaan minggu depan, pertemuan sebenarnya yang terjadi pada hari Kamis dapat membuat pikiran para pedagang agak tenang," ujar Craig. Erlam, analis pasar senior di OANDA.

Titik terang datang dari prospek perekonomian jangka pendek di China. Data China baru-baru ini dan bantuan baru kepada sektor properti yang berhutang bisa menjadi "positif bagi tren jangka pendek pasar minyak", ucap analis CMC Markets, Tina Teng.

Namun kenaikan tersebut dapat dibatasi oleh stok minyak mentah AS yang lebih tinggi dan margin penyulingan yang buruk, yang menyebabkan melemahnya permintaan dari kilang-kilang AS, menurut para analis.

"Perkembangan fundamental bersifat bearish dengan meningkatnya persediaan minyak AS," ucap analis ANZ dalam sebuah catatan.

Namun, prospek jangka panjang di China masih lemah. Para analis mengatakan pertumbuhan permintaan minyak bisa melemah menjadi sekitar 4% pada semester pertama tahun 2024 karena krisis di sektor properti membebani penggunaan solar.

Pertumbuhan produksi non-OPEC akan tetap kuat, dengan perusahaan energi negara Brazil, Petrobras, berencana untuk menginvestasikan US$102 miliar selama lima tahun ke depan untuk meningkatkan produksi menjadi 3,2 juta barel setara minyak per hari (boepd) pada tahun 2028, naik dari 2,8 juta boepd pada tahun 2024. - PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com

Selasa, 21 November 2023

Mayoritas Bursa Asia Sumringah, IHSG Bakal Ikutan?

 


PT KP Press - Mayoritas bursa Asia-Pasifik terpantau menguatpada awal perdagangan Selasa (21/11/2023), mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street karena reli saham-saham teknologi kembali terjadi.
Per pukul 08:50 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,44%, Shanghai Composite China menguat 0,59%, ASX 200 Australia naik 0,17%, dan KOSPI Korea Selatan menanjak 0,86%.

Baca: Terjawab Hari Ini! Apakah Twin Deficit Masih Jadi Hantu RI?
Sedangkan untuk indeks Nikkei 225 Jepang turun tipis 0,09% dan Straits Times Singapura melemah 0,14%.

Dari Australia, pada hari ini, bank sentral (Reserve Bank of Australia/RBA) akan mengumumkan notulen rapat akan menarik minat investor. Pertumbuhan upah dan jumlah lapangan kerja Australia baru-baru ini mengisyaratkan perlunya jalur suku bunga RBA yang lebih agresif.

Kondisi pasar tenaga kerja yang ketat mendukung pertumbuhan upah dan pendapatan yang dapat dibelanjakan. Tren peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan mendorong belanja konsumen dan tekanan inflasi yang didorong oleh permintaan.

Risalah rapat dapat mengungkapkan kesediaan anggota dewan untuk mendorong suku bunga lebih tinggi.

Jalur suku bunga RBA yang lebih hawkish akan meningkatkan biaya pinjaman, mengurangi pendapatan yang dapat dibelanjakan dan belanja konsumen.

Secara signifikan, tren penurunan belanja konsumen akan mengurangi tekanan inflasi yang didorong oleh permintaan.

Gubernur RBA, Michele Bullock dan anggota dewan Schwartz dijadwalkan untuk berbicara. Komentar hawkish akan mendukung permintaan pembeli terhadap dolar Australia.

Di lain sisi, bursa Asia-Pasifik yang secara mayoritas cenderung menguat mengikuti pergerakan bursa Wall Street kemarin, ditopang oleh saham-saham teknologi AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutupmenguat 0,74%, S&P 500 bertambah 0,74%, dan Nasdaq Composite melesat 1,13%.

Saham-saham teknologi kembali mencetak reli semalam, terutama Nvidia. Sektor jasa teknologi dan komunikasi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar di S&P 500, masing-masing naik 1,1% dan 0,8%.

Saham Microsoft melesat 2% ke US$ 377,44 atau level tertinggidalam 52 minggu. Sedangkan saham Nvidiamencetak rekor baru di posisi US$ 504,09 dan saham Palo Alto Networks melesat 5,2%.

Saham Intel juga melambung 2,1%, dan Paramount terbang 5,6%, serta Netflix naik 1,8%.

Wall Street tetap menguat meski pasar pekan ini relatif singkat akibat pendeknya perdagangan pekan ini karena adanya libur Thanksgiving yang mengurangi hari dan jam perdagangan bursa saham Negeri Paman Sam.

Sebagai informasi, pasar AS akan tutup pada Kamis mendatang karena libur Thanksgiving. Selain itu, perdagangan Jumat juga akan dipersingkat. Perdagangan di sekitar liburan Thanksgiving telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, namun November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk S&P 500, menurut Stock Traders' Almanac.

Meskipun perdagangan pekan ini singkat, terdapat beberapa katalis utama untuk pasar ke depan.

Kenaikan pasar tetap antusias hingga akhir tahun ini, terutama setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis pekan lalu, sehingga menghilangkan kekhawatiran investor terhadap harga yang melambung dan memberikan indikasi harapan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dapat berhenti menaikkan suku bunga.

"Pasar mulai benar-benar percaya bahwa The Fed sudah selesai menetapkan [kenaikan] suku bunganya," kata Jamie Cox, Managing Partner di Harris Financial Group.

Sementara itu, para pelaku pasar juga menantikan risalah rapat The Fed (FOMC Minutes) terbaru, yang dijadwalkan akan dirilis pada Rabu dini hari waktu Indonesia. - PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com

Senin, 13 November 2023

Update Pasar Global: Saham Asia Pasifik Dibuka Positif, Sektor Tekno Topang Wall Street

 


PT Kontakperkasa - Hari Senin menjadi awal yang positif bagi sebagian besar pasar Asia Pasifik, menyusul lonjakan yang didorong oleh teknologi di Wall Street pada hari Jumat lalu.

Indeks S&P/ASX 200 turun 0,1%, Nikkei 225 menguat 0,8% dan KOSPI 200 menguat 0,6% pukul 07.20 WIB.

Di AS, indeks-indeks saham menguat pada hari Jumat. Nasdaq Composite melonjak 2,1%, S&P 500 melesat 1,6% dan Dow Jones Industrial Average bertambah 1,2%.

Kendati terjadi penurunan pada hari Kamis pekan lalu, yang mengakhiri kemenangan beruntun terpanjang S&P 500 sejak tahun 2004, pasar saham mendapatkan kembali momentumnya pada hari Jumat. Hal ini sebagian disebabkan oleh peningkatan penjualan Taiwan Semiconductor Manufacturing (NYSE:TSM) pada bulan Oktober, yang menopang saham-saham chip. Namun, komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell soal potensi kenaikan suku bunga dan penjualan utang jangka panjang pemerintah yang lemah memberikan tekanan bagi pasar.

Investor tampaknya mengabaikan hasil survei awal November dari University of Michigan, yang dirilis pada hari Jumat, yang mengungkap lemahnya sentimen konsumen dan inflasi yang lebih tinggi dari estimasi. Beberapa saham terpengaruh oleh laporan keuangan, tetapi secara keseluruhan, pasar menunjukkan ketahanan.

Di pasar komoditas, minyak Brent turun sementara emas turun. Pasar obligasi lokal mengalami sedikit penguatan, dengan yield obligasi pemerintah Australia 2 tahun mencapai 4,29% dan yield 10 tahun sebesar 4,62%.

Di Asia, saham-saham China ditutup lebih rendah minggu lalu, dengan saham-saham asuransi dan otomotif memimpin kerugian. Shanghai Composite Index melemah 0,5% ke 3088,97, sementara Indeks Komposit Shenzhen turun 0,4%. Saham-saham Hong Kong juga ditutup negatif, di mana Hang Seng Index anjlok 1,8% menjadi 17.203,26. Nikkei Stock Average Jepang turun tipis 0,2% dan ditutup di 32.368,11 akibat kekhawatiran akan pengetatan lebih lanjut dari The Fed.

Saham-saham Eropa juga mengalami penurunan susul kerugian di Asia. Stoxx Europe 600 dan CAC 40 keduanya turun lebih dari 1%, sementara DAX turun 0,9%. FTSE 100 turun 1% menjadi 7382.06, mengikuti penurunan saham Eropa setelah warning Powell soal potensi kenaikan suku bunga. Terlepas dari kerugian ini, minyak Brent mengalami kenaikan 1,1% menjadi $80,92 per barel, sempat memberikan dorongan pada saham-saham minyak. - PT Kontakperkasa

Sumber : investing.com

Kamis, 09 November 2023

IHSG Bangkit Lagi, 5 Saham Big Cap Ini Jadi Penggeraknya

 


PT KP Press - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan sesi I Kamis (9/11/2023), setelah pada awal sesi I hari ini sempat bergerak naik-turun.

Per pukul 10:22 WIB, IHSG menuat 0,41% ke posisi 6.831,675. IHSG kembali menembus level psikologis 6.800 pada sesi I hari ini, setelah kemarin sempat terkoreksi ke level psikologis 6.700.


Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini mencapai sekitaran Rp 2,4 triliun dengan melibatkan 5 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 426.908 kali. Sebanyak 270 saham terapresiasi, 193 saham terdepresiasi dan 215 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 1,19%. Selain sektor energi, sektor infrastruktur juga menjadi penopang IHSG di sesi I1 hari ini yakni sebesar 1,01%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG. Berikut saham-saham yang menopang IHSG di sesi I hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Telkom Indonesia (Persero)TLKM3,523.5501,14%
Astra InternationalASII3,415.8001,31%
Bank Rakyat Indonesia (Persero)BBRI2,945.2500,48%
Adaro Energy IndonesiaADRO1,482.4801,64%
Bank Negara Indonesia (Persero)BBNI1,094.9101,23%


Saham telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 3,5 indeks poin.

Selain itu, dua saham bank raksasa juga menjadi movers IHSG di sesi I hari ini, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 2,9 indeks poin dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 1,1 indeks poin.

IHSG kembali rebound pada sesi I hari ini, setelah terkoreksi selama dua hari sebelumnya. Sentimen kembali membaik dari dalam negeri di mana data penjualan ritel Indonesia kembali meningkat pada September 2023.

Penjualan ritel di Indonesia mencapai 1,5% (year-on-year/yoy) pada September 2023, naik dari sebelumnya pada Agustus lalu sebesar 1,1%. Namun, angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar di Trading Economics sebesar 2,9%.

Tingkat penjualan yang masih menguat mengindikasikan tingkat konsumsi yang lebih baik. Hal ini memungkinkan permintaan yang bertambah mendorong kenaikan harga.

Sementara itu, investor juga makin optimis bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan kembali menahan suku bunga acuannya pada pertemuan terakhir tahun ini yakni Desember mendatang.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, 92,9% investor yakin The Fed akan kembali menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan bulan depan yang juga menjadi pertemuan terakhir di tahun ini.

Hal ini terjadi di tengah ekspektasi pasar bahwa data tenaga kerja AS akan terus mendinging, membuat The Fed bakal kembali menahan suku bunga acuannya.

Pada periode pekan yang berakhir tanggal 28 Oktober 2023, tercatat jumlah orang AS yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat 5.000 menjadi 217.000.

Angka tersebut berada di atas ekspektasi pasar sebesar 210.000, menandai jumlah klaim tertinggi dalam hampir dua bulan. Sementara konsensus berekspektasi klaim pengangguran awal yang berakhir tanggal 4 November 2023 naik menjadi 218.000. - PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com

Selasa, 07 November 2023

Asing Diam-diam Borong 10 Saham Ini Kala IHSG Terbang

 


PT Kontakperkasa - Setelah pekan lalu perlahan mulai bangkit, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat di awal pekan ini Senin (6/11/2023). Indeks terus berada di zona hijau sepanjang perdagangan kemarin.
IHSG kemarin ditutup melonjak 1,33% di 6.878,83 pada penutupan sesi II perdagangan kemarin. Pergerakan positif ini terjadi walaupun data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 cenderung melandai.

Baca: Ekonomi RI Mengecewakan, Semoga Ada Kabar Baik dari China
Tercatat nilai transaksi kemarin sebesar Rp10,14 triliun dengan volume transaksi sebanyak 27,94 miliar saham. Terdapat 308 saham naik, 213 saham turun, dan 237 saham jalan di tempat.

Sementara itu, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp269,45 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp467,01 miliar di pasar reguler. Di samping itu, investor asing juga tercatat melakukn penjualan bersih (net sell) sebesar Rp197,56 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Maka demikian, saham-saham apa saja yang diborong asing di kala IHSG melesat 1,33%? Mengutip RTI Business, berikut net foreign buy sepanjang perdagangan Senin!

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp171,1 miliar

2. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) - Rp130,7 miliar

3. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) - Rp81,7 miliar

4. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) - Rp65,3 miliar

5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp49,6 miliar

6. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp47,4 miliar

7. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) - Rp24,7 miliar

8. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) - Rp24,5 miliar

9. PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) - Rp14,9 miliar

10. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) - Rp13,6 miliar - PT Kontakperkasa

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 03 November 2023

IHSG Bisa Tembus Rp7.700 Tahun Depan, Cek Saham Ini

 


PT KP Press - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan volatil pada 2024. Kendati demikian IHSG diperkirakan bisa menyentuh Rp7.700 di tengah kondisi politik dan ekonomi global yang masih belum stabil.
Chief Investment Officer Sinar Mas Asset Management Genta Wira Anjalu mengatakan, transisi politik dan konflik geopolitik adalah kontributor utama yang membuat bursa Indonesia bergerak volatil.

"Untuk 2024 kita menargetkan di 7.700. Apakah akan ada window dressing? ini sulit diprediksi," ujar Genta dalam acara Sinarmas Sekuritas 2024 Market Outlook, pada Kamis, (2/11/2023).

Target IHSG tersebut mempertimbangkan rasio PE forward 13,1x dengan tingkat pertumbuhan laba sebesar 10%. Target tersebut cukup konservatif karena merefleksikan level rasio PE pada standar deviasi -1.

Genta melihat, situasi pasar saham masih terpengaruh negatif atas kondisi global. Konflik perang Rusia-Ukraina, Israel-Hamas, dan kondisi geopolitik lain yang memanas dianggap bisa berdampak secara tidak langsung kepada pelemahan IHSG.

Pasalnya bila perang meletus, harga minyak naik dan batu bara mengalami stagnansi. Dengan demikian pemerintah Indonesia akan mengeluarkan beberapa instrumen penyeleamatan untuk menekan dampak ekonomi ke Indonesia, seperti penerbitan obligasi.

Kondisi seperti itu akan membuat rupiah melemah, inflasi naik, dan membuat IHSG mengalami koreksi.

Selain itu, pelemahan ekonomi China dianggap akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dibandingkan dengan perekonomian AS dan Uni Eropa.

Menurut prediksi, jika pertumbuhan China turun 0,9% dan AS turun 0,96%, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun 0,09%. Di skenario yang lebih pesimis, analis bahakn memrediksi ekonomi Indonesia akan terkoreksi hingga 0,2% di tahun depan.

Meski demikian, investor masih dapat memanfaatkan semarak tahun politik untuk memilih beberapa saham pilihan di tahun depan. Sektor konsumsi dan telekomunikasi adalah dua diantaranya.

"Oleh karena itu, kami meyakini bahwa saham pilihan pada sektor konsumsi dan telekomunikasi mash dapat membukukan performa yang baik pada tahun 2024, didorong katalis pemilu dan konsumsi yang membaik," ujarnya. - PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com

Rabu, 01 November 2023

IHSG Ambles 1,25%, 6 Saham Big Cap Ini Jadi Penyebabnya

 


PT Kontakperkasa - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambles pada perdagangan sesi I Rabu (1/11/2023), di tengah cerahnya bursa saham global pada hari ini.
Per pukul 09:48 WIB, IHSG ambles 1,25% ke posisi 6.671,231. IHSG kembali terkoreksi ke level psikologis 6.600 pada sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini mencapai sekitaran Rp 3 triliun dengan melibatkan 9 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 471.295 kali. Sebanyak 157 saham menguat, 351 saham melemah dan 173 saham stagnan.

Beberapa sektor menjadi pemberat IHSG pada hari ini, seperti sektor kesehatan yang mencapai 3,78%, kemudian sektor konsumer non-primer sebesar 2,68%, sektor sektor energi sebesar 2,42%, dan sektor bahan baku sebesar 2,39%.

Selain itu, beberapa saham juga memperberat IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG pada sesi I hari ini.

Emiten    Kode Saham    Indeks Poin    Harga Terakhir    Perubahan Harga
Bank Rakyat Indonesia (Persero)    BBRI    -10,50    4.870    -2,22%
Bank Central Asia    BBCA    -8,61    8.625    -1,43%
Amman Mineral Internasional    AMMN    -6,72    6.300    -3,08%
Charoen Pokphand Indonesia    CPIN    -6,48    5.400    -7,33%
Kalbe Farma    KLBF    -5,21    1.580    -6,80%
Adaro Energy Indonesia    ADRO    -4,76    2.430    -5,47%
Sumber: Refinitiv & RTI

Dua saham raksasa perbankan menjadi pemberat terbesar IHSG pada sesi I hari ini yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 10,5 indeks poin dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 8,6 indeks poin.

IHSG ambles meski bursa saham global cenderung menguat pada hari ini. Di Asia-Pasifik sendiri, sebagian besar terpantau menguat dengan indeks Nikkei 225 Jepang memimpin yakni melejit 2%.

IHSG yang ambles sepertinya karena investor cenderung wait and see menanti rilis data inflasi Indonesia dan keputusan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi Oktober 2023 pada hari ini Rabu (1/11/2023) pukul 11:00 WIB.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, dari 11 institusi memperkirakan inflasi Oktober 2023 akan mencapai 0,26% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year-on-year/yoy) akan berada di angka 2,65% pada bulan ini. Inflasi inti (yoy) diperkirakan mencapai 2,00%.

Sebagai catatan, inflasi pada September 2023 tercatat 2,28% (yoy) dan 0,19% (mtm) sementara inflasi inti mencapai 2,00% (yoy).

Dalam catatan BPS, inflasi secara bulanan memang biasanya meningkat mulai Oktober setelah melandai di September. Sepanjang periode 2018-2022 atau lima tahun terakhir, inflasi (mtm) Oktober mencapai 0,08%.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan September yang lebih banyak mencatat deflasi. Inflasi Oktober tahun ini juga diprediksi akan kencang karena melonjaknya sejumlah harga bahan pangan serta BBM non-subsidi.

Sementara itu dari AS, The Fed akan mengumumkan hasil pertemuan dua harinya pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Pengumuman The Fed sangat ditunggu dunia karena besarnya pengaruh kebijakan tersebut kepada pergerakan pasar saham, obligasi, dan mata uang dunia.

Pada pertemuan September lalu, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5,25-5,50%. Namun, bank sentral AS tetap memberi sinyal adanya kenaikan sekali lagi pada tahun ini.

Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) atau FOMC Minutes September juga menunjukkan sebagian pejabat The Fed masih melihat perlunya kenaikan suku bunga terbatas karena inflasi belum ada di kisaran target mereka yakni 2%.

Risalah menunjukkan adanya perbedaan yang cukup tajam antara pejabat The Fed mengenai tambahan kenaikan suku bunga.

Namun, pasar memprediksi The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya pada Kamis dini hari besok.

Hal ini sesuai dengan perangkat FedWatch Tool yang menunjukkan 97,1% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuan. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 98,4%. - PT Kontakperkasa

Sumber : cnbcindonesia.com