PT KP Press - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan sesi I Kamis (9/11/2023), setelah pada awal sesi I hari ini sempat bergerak naik-turun.
Per pukul 10:22 WIB, IHSG menuat 0,41% ke posisi 6.831,675. IHSG kembali menembus level psikologis 6.800 pada sesi I hari ini, setelah kemarin sempat terkoreksi ke level psikologis 6.700.
Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini mencapai sekitaran Rp 2,4 triliun dengan melibatkan 5 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 426.908 kali. Sebanyak 270 saham terapresiasi, 193 saham terdepresiasi dan 215 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 1,19%. Selain sektor energi, sektor infrastruktur juga menjadi penopang IHSG di sesi I1 hari ini yakni sebesar 1,01%.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG. Berikut saham-saham yang menopang IHSG di sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Telkom Indonesia (Persero) | TLKM | 3,52 | 3.550 | 1,14% |
Astra International | ASII | 3,41 | 5.800 | 1,31% |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | 2,94 | 5.250 | 0,48% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 1,48 | 2.480 | 1,64% |
Bank Negara Indonesia (Persero) | BBNI | 1,09 | 4.910 | 1,23% |
Saham telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 3,5 indeks poin.
Selain itu, dua saham bank raksasa juga menjadi movers IHSG di sesi I hari ini, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 2,9 indeks poin dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 1,1 indeks poin.
IHSG kembali rebound pada sesi I hari ini, setelah terkoreksi selama dua hari sebelumnya. Sentimen kembali membaik dari dalam negeri di mana data penjualan ritel Indonesia kembali meningkat pada September 2023.
Penjualan ritel di Indonesia mencapai 1,5% (year-on-year/yoy) pada September 2023, naik dari sebelumnya pada Agustus lalu sebesar 1,1%. Namun, angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar di Trading Economics sebesar 2,9%.
Tingkat penjualan yang masih menguat mengindikasikan tingkat konsumsi yang lebih baik. Hal ini memungkinkan permintaan yang bertambah mendorong kenaikan harga.
Sementara itu, investor juga makin optimis bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan kembali menahan suku bunga acuannya pada pertemuan terakhir tahun ini yakni Desember mendatang.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, 92,9% investor yakin The Fed akan kembali menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan bulan depan yang juga menjadi pertemuan terakhir di tahun ini.
Hal ini terjadi di tengah ekspektasi pasar bahwa data tenaga kerja AS akan terus mendinging, membuat The Fed bakal kembali menahan suku bunga acuannya.
Pada periode pekan yang berakhir tanggal 28 Oktober 2023, tercatat jumlah orang AS yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat 5.000 menjadi 217.000.
Angka tersebut berada di atas ekspektasi pasar sebesar 210.000, menandai jumlah klaim tertinggi dalam hampir dua bulan. Sementara konsensus berekspektasi klaim pengangguran awal yang berakhir tanggal 4 November 2023 naik menjadi 218.000. - PT KP Press
Sumber : cnbcindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar