Selasa, 21 November 2023

Mayoritas Bursa Asia Sumringah, IHSG Bakal Ikutan?

 


PT KP Press - Mayoritas bursa Asia-Pasifik terpantau menguatpada awal perdagangan Selasa (21/11/2023), mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street karena reli saham-saham teknologi kembali terjadi.
Per pukul 08:50 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,44%, Shanghai Composite China menguat 0,59%, ASX 200 Australia naik 0,17%, dan KOSPI Korea Selatan menanjak 0,86%.

Baca: Terjawab Hari Ini! Apakah Twin Deficit Masih Jadi Hantu RI?
Sedangkan untuk indeks Nikkei 225 Jepang turun tipis 0,09% dan Straits Times Singapura melemah 0,14%.

Dari Australia, pada hari ini, bank sentral (Reserve Bank of Australia/RBA) akan mengumumkan notulen rapat akan menarik minat investor. Pertumbuhan upah dan jumlah lapangan kerja Australia baru-baru ini mengisyaratkan perlunya jalur suku bunga RBA yang lebih agresif.

Kondisi pasar tenaga kerja yang ketat mendukung pertumbuhan upah dan pendapatan yang dapat dibelanjakan. Tren peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan mendorong belanja konsumen dan tekanan inflasi yang didorong oleh permintaan.

Risalah rapat dapat mengungkapkan kesediaan anggota dewan untuk mendorong suku bunga lebih tinggi.

Jalur suku bunga RBA yang lebih hawkish akan meningkatkan biaya pinjaman, mengurangi pendapatan yang dapat dibelanjakan dan belanja konsumen.

Secara signifikan, tren penurunan belanja konsumen akan mengurangi tekanan inflasi yang didorong oleh permintaan.

Gubernur RBA, Michele Bullock dan anggota dewan Schwartz dijadwalkan untuk berbicara. Komentar hawkish akan mendukung permintaan pembeli terhadap dolar Australia.

Di lain sisi, bursa Asia-Pasifik yang secara mayoritas cenderung menguat mengikuti pergerakan bursa Wall Street kemarin, ditopang oleh saham-saham teknologi AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutupmenguat 0,74%, S&P 500 bertambah 0,74%, dan Nasdaq Composite melesat 1,13%.

Saham-saham teknologi kembali mencetak reli semalam, terutama Nvidia. Sektor jasa teknologi dan komunikasi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar di S&P 500, masing-masing naik 1,1% dan 0,8%.

Saham Microsoft melesat 2% ke US$ 377,44 atau level tertinggidalam 52 minggu. Sedangkan saham Nvidiamencetak rekor baru di posisi US$ 504,09 dan saham Palo Alto Networks melesat 5,2%.

Saham Intel juga melambung 2,1%, dan Paramount terbang 5,6%, serta Netflix naik 1,8%.

Wall Street tetap menguat meski pasar pekan ini relatif singkat akibat pendeknya perdagangan pekan ini karena adanya libur Thanksgiving yang mengurangi hari dan jam perdagangan bursa saham Negeri Paman Sam.

Sebagai informasi, pasar AS akan tutup pada Kamis mendatang karena libur Thanksgiving. Selain itu, perdagangan Jumat juga akan dipersingkat. Perdagangan di sekitar liburan Thanksgiving telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, namun November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk S&P 500, menurut Stock Traders' Almanac.

Meskipun perdagangan pekan ini singkat, terdapat beberapa katalis utama untuk pasar ke depan.

Kenaikan pasar tetap antusias hingga akhir tahun ini, terutama setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis pekan lalu, sehingga menghilangkan kekhawatiran investor terhadap harga yang melambung dan memberikan indikasi harapan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dapat berhenti menaikkan suku bunga.

"Pasar mulai benar-benar percaya bahwa The Fed sudah selesai menetapkan [kenaikan] suku bunganya," kata Jamie Cox, Managing Partner di Harris Financial Group.

Sementara itu, para pelaku pasar juga menantikan risalah rapat The Fed (FOMC Minutes) terbaru, yang dijadwalkan akan dirilis pada Rabu dini hari waktu Indonesia. - PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar