Jumat, 28 Juni 2019

MK Sudah Putuskan Sengketa Pilpres, Pengusaha: Investasi Jalan Lagi


PT Kontak Perkasa - Mahkamah Konstitusi (MK) telah menolak gugatan pasangan capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sidang sengketa hasil pilpres. Alhasil pasangan capres cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dipastikan akan menjabat 5 tahun ke depan. Menanggapi putusan MK, pengusaha angkat bicara.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Suryadi Sasmita, yakin semua pihak menerima putusan MK sehingga situasi tetap kondusif. Imbasnya nanti perekonomian tetap berjalan, khususnya pengusaha bisa berinvestasi.

"Kita juga yakin bahwa dengan keputusan MK ini yang bisa diterima oleh semua masyarakat dan semua pengusaha, saya yakin semua akan bergulir. Kita akan start investasi, karena yang kemarin semua menunggu. Dengan sudah keluarnya kepastian hukum ini menjadi kesempatan investasi, untuk berjuang kembali," ujar Suryadi ketika dihubungi, Jumat (28/6/2019).

Menurut Suryadi selama ini pengusaha yang hendak investasi sudah mendapat lampu hijau dari pemerintah, cuma mereka memilih wait and see sampai pilpres selesai.

"Sebetulnya izin semua sudah, yang untuk investasi sudah ada. Sebagian juga investor luar negeri ke sini sudah siap mau jalan. Mulai hari ini mereka akan jalan," terang Suryadi.

Senada, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menambahkan semua pihak diharapkan menerima putusan MK agar kondisi tetap kondusif

"Ya biarkan lah, yang penting diimbau untuk kembali mempercayai keputusan MK. Kalau sudah itu yang disebutkan, bawahnya juga harus bekerja sama. Agar energi yang terbuang selama ini dapat kembali," ujar Tutum.

Menurutnya, seluruh pihak harus melangkah ke depan. Tak melulu terpaut dalam konflik politik karena masih banyak yang perlu dilakukan.

"Pikirkan lah, tahap ke depan kan ada. Bukan setiap hari kita ini bangun tidur, harus makan politik. Makanan kita kan juga benda yang harus dicari dengan soal keekonomian," kata Tutum. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Kamis, 27 Juni 2019

Pelat Nomor Putih untuk Dukung Tilang CCTV


PT Kontak Perkasa Futures - Beberapa waktu lalu, Korps Kepolisian Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) sempat melontarkan wacana untuk mengganti warna dasar pelat nomor kendaraan pribadi. Hal itu sudah mulai diterapkan di Indonesia.

Pelat nomor atau tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) kendaraan pribadi yang awalnya berlatar hitam dengan angka/huruf putih akan dibalik warnanya menjadi latar putih dengan angka/huruf hitam.

Dengan pelat nomor berwarna cerah itu, kamera pengawas atau CCTV di setiap sudut jalan dengan mudah mengidentifikasi kendaraan bermotor. Kepolisian menjadi lebih mudah untuk menindak para pelanggar dengan bukti dari kamera CCTV.

Ini merupakan wujud dari penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (e-TLE) atau tilang dengan bukti pelanggaran yang terekam kamera CCTV.

Beberapa kali belakangan ini tersebar foto-foto pelat nomor kendaraan yang berlatar putih. Tampak dalam foto pelat nomor tersebut awalnya berkelir hitam, namun saat terkena cahaya saat malam hari, latar pelat nomor tersebut berubah putih, sementara tulisannya berwarna hitam.

Untuk mengonfirmasi hal ini, wartawan menanyakan langsung kepada Direktur Registrasi Identifikasi (Regident) Korlantas Polri Brigjen Pol Halim Pagarra.

Direktur Registrasi Identifikasi (Regident) Korlantas Polri Brigjen Pol Halim Pagarra membenarkan kabar bahwa pelat nomor putih mulai berlaku di Indonesia. Kata Halim, pelat nomor tersebut sebenarnya berlatar hitam dengan angka/tulisan putih, tapi ketika terkena cahaya pada malam hari berubah warna.

"Benar, bila kena cahaya malam hari (menjadi latar putih dengan angka/huruf hitam-Red)," kata Halim melalui pesan singkat saat ditanya apakah benar penggunaan pelat nomor berlatar putih sudah diterapkan.

Warna tetap hitam saat tidak tersorot cahaya. Warna tetap hitam saat tidak tersorot cahaya. Foto: Istimewa
Namun, belum semua kendaraan pakai pelat nomor berlatar putih tersebut. "TNKB tersebut untuk NRKB (Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor) pilihan, atau nomor pilihan," lanjutnya, Rabu (26/6/2019).

Diberitakan sebelumnya, wacana perubahan warna pelat nomor menjadi berlatar putih tersebut diutarakan agar penindakan terhadap pelanggar aturan lalu lintas dapat langsung terdeteksi dan terdata.

Pendataan tersebut menggunakan kamera CCTV yang terintegrasi dan dipasang pada titik tertentu untuk merekam pelat nomor kendaraan yang melakukan pelanggaran. Berdasarkan kajian polisi warna dasar pelat nomor hitam akan menyulitkan perekaman sehingga ada kemungkinan warna dasar tersebut akan diganti.

Menurut Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) wilayah Jakarta, Tori Damantoro, langkah yang diambil kepolisian soal pelat nomor warna cerah tersebut sudah tepat. Sebab dengan hal ini, penegakan hukum para pelanggar lalu lintas semakin efektif dilakukan dan tidak pandang bulu.

"Setuju, (penggunaan pelat warna putih) salah satu kebijakan pendukung kebijakan e-TLE, kenapa saya mendukung? Karena cara penegakan hukum yang konsisten dan berkesinambungan. Kalau pakai petugas kan, tergantung banyak human error-nya," ujar Tori, Rabu (26/06/2019).

"Human aspek, keterbatasannya banyak. Tapi kalau elektronik itu kapan saja, di mana saja, dan siapa saja itu ditegakkan secara konsisten dan berkesinambungan," sambungnya.

Berdasarkan kajian polisi warna dasar pelat nomor hitam akan menyulitkan perekaman sehingga ada kemungkinan warna dasar tersebut akan diganti.

"Makanya (pelat) hitam diubah menjadi putih itu bagus. Untuk membantu visibility dari angka yang ada di pelat nomor. Jadi membantu kamera juga walaupun sekarang kamera sudah canggih-canggih ya," ucap Tori.

Lebih lanjut Tori mengatakan masih ada pekerjaan rumah untuk mendukung sistem e-TLE, yakni Electronic Registration Identification - sistem pendataan regident secara elektronik yang dikerjakan pada bagian BPKB sebagai landasan keabsahan kepemilikan dan asal usul kendaraan bermotor.

Dengan mewujudkan hal tersebut, bakal mendukung penegakan hukum diterapkan secara elektronik melalui Electronic Law Enforcement (ELE).

"Sebenarnya sekarang PR yang sudah lama tertunda, itu adalah ERI (Electronic Registration Identification). Seharusnya ini harus segera diselesaikan oleh polisi, karena yang levelnya nasional dari Korlantas ya cuma itu," ungkap Tori.

Pereli nasional dan juga penggiat safety driving, Rifat Sungkar menyambut positif langkah kepolisian itu. Dia malah mempertanyakan kenapa pelat nomor putih tidak diterapkan sejak dulu saja.

"Ini sebetulnya sejak lama jadi pemikiran saya kenapa Indonesia nggak mengaplikasikan pelat putih. Memang tujuan dasarnya pelat nomor putih itu adalah reflektornya lebih memantulkan sinar di malam hari jadi lebih mudah diidentifikasi saat kendaraan melintasi di daerah tertentu terutama bagi negara-negara yang sudah menerapkan e-tilang untuk lebih gampang mendeteksi pelat nomor," ujarnya, Rabu (26/6/2019).

Jadi, pada dasarnya, pelat putih lebih mudah terlihat daripada pelat yang dasarnya hitam. "Saya nggak tahu perkembangan di pelatnya itu sendiri apakah ada chip, saya nggak tahu, tapi yang jelas visual dari pelat dasar putih lebih mudah diidentifikasi daripada hitam," imbuhnya.

Dari sisi penampilan, perubahan warna pelat merupakan salah satu evolusi. "Penampilan juga lebih disesuaikan dengan Indonesia yang baru, ada saja yang berubah, setelah sekian puluhan tahun, nomor pelat mobil kan garisnya di bawah, habis itu ada juga ketika matinya tahunnya ganjil atau genap dulu naruhnya di atas. Jadi ini adalah evolusi law traffic enforcement yang tujuannya menyesuaikan keadaan di sekitar kita untuk memudahkan penerapan sistem baru di kepolisian," tutupnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 26 Juni 2019

Pelanggaran PPDB, 8 Pendaftar SMAN 3 Numpang KK di SMPN 2 Bandung


PT Kontak Perkasa - Tim Investigasi Domisili PPDB Jabar menemukan adanya pendaftar mengakali administrasi kependudukan untuk bersekolah di SMAN 3 dan 5 Bandung. Delapan pendaftar itu menumpang kartu keluarga (KK) ke alamat bukan domisilinya, yang setelah ditelusuri itu merupakan SMPN 2 Bandung.

Ketua Tim Investigasi Domisili PPDB Jabar Heri Suherman mengaku bertugas menelusuri alamat-alamat yang betpotensi bermasalah. Salah satunya domisili yang menggunakan alamat sekolah.

"Ya kita lihat semua kalau ada alamat berpotensi tidak secara nyata tinggal di sana. Apakah menggunakan alamat sekolah bertempat tinggal di sana, walaupun secara administratif kan bisa saja sekolah dipakai alamat karena ada penjaga sekolah yang tinggal di sana," kata Heri saat dihubungi, Rabu (26/6/2019).

Dalam penelusuran tersebut, tim menemukan ada delapan KK yang tinggal di alamat SMPN 2 Bandung. Namun, sambung dia, yang dipermasalahkan tidak semua yang terdaftar dalam KK tersebut tinggal di SMPN 2 Bandung.

"Kita kan minta keterangan, kita datangi ada yang tinggal di sana (SMPN 2). Ada juga yang kk nya beralamat di sana, secara nyata gak tinggal di sana, numpang alamat," ungkap dia.

Meski begitu, hanya satu orang terdaftar di alamat SMPN 2 Bandung yang mengikuti PPDB tahun ini. Pendaftar tersebut mengikuti PPDB di SMAN 3 dan 5 yang jaraknya dekat dengan domisili KK.

"Hanya satu orang pendaftar di SMAN 3 dan 5, yang tinggal di smp 2. Tapi setelah kita cek, tidak tinggal di sana, hanya numpang KK," tutur dia.

Temuan lainnya yaitu salah satu rumah di Jalan Bali Nomor 15 A, Kota Bandung yang ditinggali 11 KK. Namun kebetulan tidak ada anggota keluarga yang mendaftar dalam PPDB tahun ini.

Ia menegaskan satu domisili tidak dilarang ditempati oleh banyak KK. Hanya saja yang menjadi persoalan, ketika dalam proses PPDB para pendaftar hanya memanfaatkan alamat tersebut untuk mendaftar.

"Dalam satu alamat bisa banyak KK. Bahkan ada yang 11 KK satu alamat, tapi semua tidak ada yang daftar. Jadi masalah itu kalau pendaftar di alamat itu, orangnya tidak tinggal di sana," jelas dia.

Dia mengatakan masih menunggu hasil evaluasi dari berbagai daerah di Jabar. Sehingga, pihaknya belum bisa menyampaikan hasil evaluasi secara keseluruhan pelaksanaan PPDB tahun ini.

"Jadi belum semuanya tuntas (investigasi). Kita masih menunggu," ujar Heri. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 25 Juni 2019

5 Cara Menata Belahan Rambut yang Bisa Ungkap Kepribadian Gebetan Kamu


Kontak Perkasa Futures - Cara menata belahan rambut bagian depan atau poni ternyata bisa menggambarkan kepribadian seseorang. Bagaimana dengan kamu atau gebetan?

Lihat caranya menata rambut dan cari tahu karakternya :

1. Belah Tengah dan Diselipkan ke Telinga

Orang yang berponi panjang dan menatanya belah tengah memiliki karakter punya pikiran yang lurus dan jelas serta seimbang. Tipe ini biasanya jadi sosok yang bisa diandalkan teman maupun keluarga saat perlu 'sandaran pundak' di kala hati sedang galau.

Mereka yang membiarkan poninya panjang dan menatanya dengan sederhana umumnya cerdas, sopan dan bicara apa adanya. Orang yang pasif-agresif tidak cocok berteman atau berhubungan dengannya. Selain itu, tipe ini juga sangat mencintai kerapihan.

2. Belah Kanan

Bagian depan rambut yang dibelah menyamping ke kanan biasanya cenderung berjiwa sensitif, tapi empatinya juga besar. Mereka senang memerhatikan orang-orang di sekitarnya, tapi kadang jika terlalu perhatian juga bisa membuat kamu jadi kurang memikirkan kepentingan sendiri.

3. Belah Kiri

Jika sudah fokus pada pekerjaan dan urusan keluarga, tidak ada yang bisa mengalihkan perhatian mereka yang menata rambutnya seperti ini. Tipe ini umumnya menyukai anak kecil dan hewan, tapi tidak sabaran menghadapi orang dewasa yang suka berbohong, banyak alasan dan drama.

4. Poni Jatuh di Depan

Mereka yang memilih poni lurus dan menatanya ke depan lebih suka bersenang-senang dan mengandalkan senyuman untuk berkenalan dengan orang banyak.

Tapi jika sudah mempunyai sebuah ambisi, orang tipe ini tidak akan mudah menyerah. Mereka tidak akan puas sampai bisa memenuhi semua keinginan yang ada dalam daftarnya.

5. Tidak Ada Belahan

Rambut tidak suka ditata menyamping, tengah atau poni lurus, menandakan mereka orang yang tahu benar akan apa yang diinginkan dan masa depan sudah terbayang di pikirannya. Tapi tipe ini tidak suka berbagi cerita maupun rencana masa depannya ke semua orang.

Mereka tidak suka bergosip dan berada dalam drama. Karakternya cenderung spontan tapi bisa menyeimbangkan waktu untuk menghabiskan kebersamaan dengan orang-orang tersayang. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 24 Juni 2019

Ayah Korban Kebakaran 'Pabrik' Korek di Langkat: Doa Saya Terkabul


PT Kontak Perkasa - Suwarno, ayah Sawitri (31), korban kebakaran pabrik korek gas rumahan di Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumut, lega jenazah anaknya teridentifikasi. Dia merasa doanya cepat terkabul karena anaknya dapat diidentifikasi dengan cepat.

Ia mengungkapkan, jenazah Sawitri teridentifikasi oleh Tim DVI Polda Sumut karena wajahnya masih dalam keadaan utuh. "Senang malam ini bisa pulang. Doa saya terkabul," ujar Suwarno di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Minggu (23/6/2019).

Warga Dusun 2, Desa ambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumut, itu bercerita, sudah dua malam ia berada di RS Bhayangkara menanti kabar anaknya. Rasa lelahnya hilang saat mendapat kabar soal anaknya.

"Siang tadi, lewat asar gilirannya (dipanggil). Ditunjukkan fotonya sama tim forensik. Masih utuh wajahnya, rompinya yang kebakar. Baju dalamnya enggak," beber Suwarno.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Tim DVI Polda Sumut dan Tim Mabes Polri yang telah bekerja keras melakukan proses identifikasi.

Lebih lanjut, dikatakannya, setelah diserahkan, jenazah Sawitri akan langsung dimakamkan malam ini juga. "Kuburan sudah dipersiapkan dari kemarin," tuturnya.

Seperti diketahui, korban tewas dalam kebakaran pabrik korek gas rumahan di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun 4, Desa Ambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumut, Jumat (21/6/2019) berjumlah 30 orang.

Korban terdiri atas ibu rumah tangga dan anak-anak. Kebakaran itu dikabarkan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dua jam kemudian, sekitar pukul 13.30 WIB.

Dari 30 jenazah korban, tujuh berhasil diidentifikasi identitasnya oleh Tim DVI Polda Sumut. Ketujuh korban yang telah diidentifikasi adalah Zuan Ramadhan (6) dan Bisma Syaputra (3), anak dari Desi Setiani Br Sembiring; Syifa Oktaviana (10), anak dari Yully Fitriani; Vinkza Parinsyah (10) dan Runnisa Syaqilla (2), anak dari Yunita Sari; serta Rahmayanti (22) dan Rina (15).

Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa itu, yakni pemilik PT Kiat Unggul, Indramarwan (36); Manajer PT Kiat Unggul, Burhan (37); dan Lismawarni (43), supervisor. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 21 Juni 2019

Akan Dimasak Kerang Hidup Ini Loncat dan Berusaha Keluar dari Cangkang


Kontak Perkasa Futures - Hidangan laut yang masih segar dan hidup, jadi salah satu makanan favorit di Jepang. Salah satunya kerang-kerang ini yang berusaha melarikan diri sebelum dimasak.

Setelah sebelumnya seekor lobster merayap keluar dari hotpot yang sedang dimasak. Kini kejadian serupa kembali terjadi, di salah satu restoran seafood yang ada di kota Maizuru, Jepang. Dikabarkan Express Mirror UK (20/06), video kerang yang berusaha melarikan diri ini pertama kali viral di Twitter.

Video ini direkam oleh pengusaha bernama Hidefumi Nagai, yang kala itu memesan seafood yang terletak dekat dengan stasiun kereta. Nagai yang berprofesi sebagai CEO di salah satu perusahaan desain di Kyoto, mampir ke restoran itu dalam perjalanan bisnisnya.

Awalnya memang tidak ada yang aneh, ia memesan kerang berukuran besar sebanyak tiga buah. Kerang itu dalam kondisi masih hidup, dan tentunya masih segar. Sebelum dimasak, kerang-kerang itu mulai membuka cangkang mereka, dan mereka berusaha keluar dari dalamnya.

Gerakan kerang-kerang berukuran besar ini cukup mengejutkan, apalagi ukuran kerang yang panjang, dan licin, menggeliat di atas piring yang membuat Nagai dan beberapa kerabatnya semakin terkejut.

Bahkan salah satu kerang berhasil melompat dengan keras di atas piring, yang membuat beberapa pengunjung restoran di sana sempat takut. Para kerang ini terus bergerak sebelum akhirnya dimasak, tapi hanya dua kerang yang berusaha melarikan diri, sementara satu kerang lainnya tidak bergerak.

"Kerang-kerang itu bergerak dengan warna cokelat kehitaman, membuat tampilannya mirip seperti lidah monster. Semua tamu di sana pasti jadi kehilangan nafsu makan," tulis seorang netizen.

Sebelumnya seekor lobster kembali merayap keluar setelah dimasak di dalam kuah hotpot yang mendidih panas, di salah satu restoran yang ada di China. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 20 Juni 2019

Berstatus Tahanan Kota, Ini Kasus yang Menjerat Saksi Prabowo


PT Kontak Perkasa - Tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menghadirkan saksi Rahmadsyah di Mahkamah Konstitusi (MK). Rahmadsyah mengakui statusnya terdakwa kasus membuat keonaran dan berstatus tahanan kota.

"Tidak, bukan itu (memberi tahu akan menjadi saksi). Saya berangkat ke Jakarta menemani orang tua saya yang sakit, Ibu saya," ungkap Rahmad di sidang MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2019).

Lalu apa kasus yang menjerat Rahmadsyah? Berdasarkan berkas dakwaan yang dikutip detikcom dari website PN Kisaran, Rahmad menjadi terdakwa kasus UU ITE. Yaitu ia membuat status Facebook pada 30 Juni 2018 dengan tulisan:

Dalam status itu, ia memposting sebuah berita di mana ada dugaan keterlibatan oknum Polres Batu Bara dalam memenangkan Paslon Nomor 3 . Banyaknya ditemukan formulir C1 dalam bentuk fotocopy padahal from C1 sudah tercetak dilengkapi dengan logo KPU dan Hologram. Pada formulir C1 didapati logo KPU yang tidak sama dengan logo asli.

"Bahwa sampai sekarang tidak ada satupun Putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap menyatakan bahwa Tim Sukses Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Batu Bara Nomor urut 3 (Zahir-Oky) melakukan kecurangan dalam Pilkada Kabupaten Batu Bara tahun 2018," ujar jaksa.

"Bahwa akibat perbuatam Terdakwa tesebut menimbulkan kegaduhan/keonaran di kalangan masyarakat terutama di kalangan tim sukses. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi korban Zahir merasa terhina dan tercemar nama baiknya Perbuatan Terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 14 Ayat (1) dari UU Nomor 1 tentang Peraturan Hukum Pidana," sambung jaksa.

PN Kisaran telah membuat putusan sela pada 28 Mei 2019 dan tetap melanjutkan perkara tersebut ke pokok perkara. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 19 Juni 2019

Vespa Semringah Motor Premium Kian Diminati di Indonesia


PT Kontak Perkasa Futures - Tren pasar sepeda motor di Indonesia saat ini sedang mengarah ke jenis skutik premium. Buktinya, banyak varian skutik 150 cc dan 250 cc yang diproduksi dan diimpor beberapa produsen motor di Indonesia. Artinya, permintaan konsumen terhadap skutik mewah ini cukup besar.

Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT Piaggio Indonesia Marco Noto La Diega, menyambutnya dengan positif. "Kebetulan, kami (dengan brand Vespa) memang bermain di segmen premium. Tentu kami menyambut tren positif ini," kata Marco.

Namun demikian, Marco menegaskan jika skuter Piaggio dan Vespa yang dipasarkan PTPI bukan untuk bersaing dengan model- model skuter premium buatan Jepang.

"Sebab produk kami sangat segmented, dengan menyediakan banyak pilihan menarik. Mulai dari yang bermesin kecil, hingga yang besar," lanjut Marco.

Sedikit informasi, Piaggio Indonesia memiliki beberapa line up skuter yang dijual di Indonesia, mulai kapasitas mesin dari 125 cc sampai 300 cc. Pilihan modelnya meliputi LX 125, S 125, New Primavera 150 ABS, New Primavera S 150 ABS, New Sprint 150 ABS, New Sprint 150 S ABS, GTS 150, hingga GTS 300.

"Kami bisa pastikan, dengan menyediakan banyak pilihan, konsumen tentunya akan merasa senang. Kami senang dengan persaingan. Kompetisi itu baik. Tapi kami selalu optimistis," terang Marco.

Terkait penjualan, Marco menyebut Vespa di Indonesia termasuk yang paling tumbuh pesat. "Pertumbuhan Vespa di Indonesia sangat positif. Lebih besar dari pertumbuhan rata-rata market roda dua di Indonesia dan lebih besar dari harapan kami," kata Marco sambil menyebut pertumbuhan penjualan Vespa stabil di persentase dua digit.

Adapun 60 persen dari total penjualan Vespa di Indonesia masih didominasi produk entry level, seperti Primavera dan Sprint. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 18 Juni 2019

Massa Kawal Sidang MK Bawa Poster Kutipan Yusril soal Pemilu Curang


PT Kontak Perkasa - Massa kawal sidang MK beraksi dengan membawa poster bergambar Ketua tim hukum Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra. Poster itu berisi kutipan Yusril soal pemilu curang.

Pantauan detikcom di lokasi, Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (18/6/2019), seorang peserta aksi tampak membawa poster bergambar Yusril dengan kutipan soal pemilu curang. Di poster itu terdapat tulisan tagar '#SebelumJadiCebong'.

Dalam poster itu, terpampang potret Yusril yang telah diedit. Kutipan Yusril soal pemilu curang disebutkan disampaikan pada 2014. Begini bunyinya:

Hasil pilpres bisa dibatalkan jika ada kecurangan. Jadi bukan persoalan angka. Yusril Ihza Mahendra,15 Agustus 2014.

Ucapan Yusril memang sempat dijadikan bahan materi oleh tim hukum Prabowo-Sandiaga di sidang MK. Tim Prabowo-Sandiaga menyebut MK berwenang membatalkan hasil Pilpres 2019 yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf jika terdapat kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

"Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra menyampaikan yang intinya MK sendiri dalam menjalankan kewenangannya untuk melangkah ke arah yang lebih substansial dalam memeriksa, mengadili, dan memutus sengketa pemilihan umum, khususnya dalam hal ini perselisihan pemilihan umum presiden dan wakil presiden," kata anggota Tim Hukum Prabowo-Sandi, Nasrullah dalam sidang pendahuluan di Gedung MK, Jakarta, Jumat (14/6).

Yusril menyebut kutipan itu sudah tidak relevan. Pernyataannya disebut tahun 2014, sebelum UU 7 Tahun 2017 tentang Pemilu berlaku.

"Jadi waktu itu kita (belum jelas) siapa yang berwenang mengadili perkara-perkara terkait (kecurangan) TSM," ujar Yusril. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 17 Juni 2019

Faldo Yakin Prabowo Tak Menang di MK, Tsamara: Alhamdulillah Sadar


Kontak Perkasa Futures - Wasekjen PAN Faldo Maldini yakin Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak akan memenangkan gugatan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konsititusi (MK). Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyambut baik manuver terbaru jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu.

"Untuk Bang Faldo, Alhamdulillah kalau sadar dam kembali ke jalan yang benar!" ungkap anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Tsamara Amany kepada wartawan, Senin (17/6/2019).

Tsamara yakin Faldo menyadari kubu Prabowo-Sandi kekurangan bukti dalam gugatannya ke MK.

"Menurut saya sih Bang Faldo mulai sadar bahwa 02 kekurangan bukti dalam menggugat ke Mahkamah Konstitusi. Gugatan yang dilayangkan memang minim bukti kuantitatif, bukti C1 sampai sekarang tidak terlihat sama sekali. Ini menunjukkan memang tidak ada bukti untuk dapat memenangkan 02," kata Tsamara.

Soal sikap Faldo yang cukup mengagetkan ini, Tsamara menyebut banyak pihak yang menginginkan agar Prabowo-Sandiaga mengakui kekalahannya di Pilpres 2019. Ia berharap bukan hanya para pendukungnya saja yang mulai sadar, tapi juga Prabowo dan Sandiaga.

"Memang semua pihak sudah mulai sadar bahwa ini waktunya Pak Prabowo mengakui kekalahan. Bahwa Pak Jokowi insyaAllah nanti juga akan memimpin Indonesia. Lebih baik waktu ini digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif membicara agenda di periode kedua Pak Jokowi," tutur politikus PSI itu.

"Semoga Pak Prabowo pasca putusan MK negarawan dan mengucapkan selamat ke Pak Jokowi. Cukuplah narasi-narasi yang menyulitkan publik ini," sambung Tsamara.

Seperti diketahui, Faldo Maldini membuat video berjudul 'Prabowo Tidak Akan Menang Pemilu di MK' yang diunggahnya ke YouTube. Senin (17/6/2019), video berdurasi 8 menit 40 detik itu dibagikan Faldo ke jejaring media sosialnya seperti Twitter.

"Di video kali ini gua akan menjelaskan tentang peluang Pak Prabowo di MK dan menurut gua Prabowo-Sandi nggak akan menang pemilu di Mahkamah Konstitusi," kata Faldo Maldini mengawali videonya. Faldo telah mengizinkan detikcom mengutip video tersebut.

Menjabat salah satu juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019, Faldo menyadari konsekuensi atas pembuatan video 'Prabowo Tak Akan Menang Pemilu di MK' itu. Dia yakin dirinya pasti akan mendapat perundungan di media sosial dan semacamnya. Namun ia menjelaskan alasannya menyatakan Prabowo tak akan menang di MK. Berikut sebagian analisis Faldo:

Secara legal formal, kalau kita bicara secara kuantitatif ya, kekalahan Prabowo-Sandi itu sekitar 17 juta suara. Dalam hal ini untuk membuktikan adanya kecurangan itu, setidaknya lo bisa membuktikan 50 persen lebih deh dari 17 juta itu terjadi kecurangan. Dari 17 juta, 50 persen, lo bagi dua aja misalnya kan, butuh 8,5. Berarti kan setidaknya kan lo butuh 9 juta dong bahwa ada potensi kecurangan dalam hasil penghitungan nih yang itu dibuktikan dengan C1 asli yang dimiliki oleh saksi.

Nah, 9 juta suara. Untuk mendapatkan 9 juta suara itu kita bagi rata misalnya per TPS. Di pemilu kemarin, maksimal kan 1 TPS itu 250 suara ya. Untuk membuktikan 250 suara ini Prabowo-Sandi menang, bisa kita bagi aja nih, 9 juta bagi 250, itu sekitar 30 ribuan, atau 36 ribulah TPS yang kita butuhin bahwa Prabowo-Sandi menang 100 persen. 36 ribu TPS, total TPS di Indonesia itu ada 800.00 by the way. Itu kalau Prabowo-Sandi menangnya 100 persen. Maksud gue, 250 orang Prabowo, 0 Jokowi, 250 orang Prabowo, 0 Jokowi, itu di 36 ribu TPS. Lo bayangin misalnya menangnya nggak 100 persen, berarti TPS-nya harus di atas 36 ribu dong? Kalau Pak Prabowo-Sandi misalnya menang cuma 50 persen di 36 ribu, maka ada penjumlahan jumlah TPS yang lo butuhin C1-nya gitu, kalau seandainya menangnya nggak 100 persen.

Semakin kecil kemenangan Prabowo-Sandi, semakin banyak jumlah TPS yang dibutuhin. Asumsi gue, Prabowo-Sandi menangnya mungkin lo bayangin sekitar 5 atau 10 persen, itu bisa ratusan ribu TPS yang harus kita butuhin untuk pemungutan suara ulang. Taruhlah 200 ribu nih TPS yang dibutuhin TPS-nya, itu seperempat dari total TPS Indonesia. Itu sih menurut gua se-Pulau Jawa nih TPS-nya dikumpulin, segitu deh kayaknya. Jadi untuk membuktikan bukti 200 ribu TPS, C1-nya itu, itu berat banget sih. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 13 Juni 2019

Mobil Otonom Huawei Bisa Mulai Mengaspal 2021


Kontak Perkasa Futures - Huawei dilaporkan tengah mengerjakan proyek pembuatan mobil otonom dengan sejumlah perusahaan asal Eropa, Jepang, dan China. Dijadwalkan, peluncuran produk pertamanya dapat dilangsungkan paling cepat pada 2021 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Dang Wenshuan, Chief Strategy Architect Huawei. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya menyediakan teknologi kecerdasan buatan untuk sejumlah produsen mobil seperti Audi dan GAC Toyota Motor. Nama terakhir merupakan perusahaan patungan antara Toyota, Beijing New Energy Automobile, dan Changan Automobile.

"Dari yang saya ketahui, kami tengah bekerja sama untuk bisa mengapalkan mobil ini (otonom) pada 2021 atau 2022. Ini akan berada di China, tapi tidak hanya di China, ini juga akan tersedia di Eropa," ujarnya, Kamis (13/6/2019).

Patut diketahui bahwa Huawei menggarap mobil otonom level 4, atau kedua tertinggi dalam hierarki teknologi tersebut. Mobil otonom sendiri dikategorikan dalam berbagai level, muladi dari 1 hingga 5.

Nah, mobil otonom level 4 memiliki tingkat otomasi yang tinggi. Di sini, pemilik mobil bisa menyerahkan urusan mengemudi pada mobil itu sendiri selama kondisinya mendukung. Jika cuaca sedang hujan atau bersalju, mobil tidak dapat menjalankan fungsi otonomnya sehingga pemilik harus mengemudi.

Lantas, mengapa Huawei tidak membuat mobil otonom level 5 sekalian? Menurut Dang, teknologi tersebut tidak akan benar-benar terjadi.

Sebelumnya, Kepala Kendaraan Komersial Volkswagen (VW) Thomas Sedran, sempat mengatakan teknologi itu sangat kompleks. Butuh infrastruktur generasi terbaru di semua sisi jalanan serta peta digital berteknologi tinggi agar sistem bisa membaca marka jalan secara sempurna.

Saat ini, kebanyakan mobil otonom berada di level 3. Meski begitu, sejumlah nama seperti Lyft, Uber, dan Google dilaporkan juga tengah menggarap mobil otonom level 4. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 12 Juni 2019

Pengusaha Keluhkan Biaya Logistik Masih Mahal


PT Kontak Perkasa - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai biaya logistik di Indonesia masih mahal. Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani menyebut biaya logistik Indonesia masih jadi salah satu yang tertinggi di dunia.

"Memang dunia usaha lihatnya konektivitas untuk menurunkan biaya logistik. Memang logistik kita tertinggi dari semua negara Asean, mungkin salah satu yang tertinggi di dunia," katanya dalam diskusi Core di Hotel Morrissey, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).

Kondisi tersebut membuat Indonesia ketinggalan dalam hal daya saing dunia usaha dengan negara lain. Untuk itu infrastruktur yang sekarang digenjot oleh pemerintah disambut positif.

Namun dia mengingatkan bahwa tak hanya Indonesia yang menggenjot pembangunan infrastruktur, negara lain pun sama. Oleh karenanya Indonesia harus berkejar-kejaran dengan negara lain dalam peningkatan daya saing lewat pembangunan infrastruktur.

"Dengan pembangunan infrastruktur sangat membantu daya saing kita. Karena problem kita gimana meningkatkan daya saing. Kita ini bangun infrastruktur tapi negara lain lakukan hal yang sama. Jadi kita kejar-kejaran," jelasnya.

Meski dari sisi biaya logistik masih ada PR, dia melihat pembangunan infrastruktur sudah memperlihatkan hasil, di mana Global Competitiveness Index menunjukkan indeks daya saing infrastruktur Indonesia naik dari urutan ke-62 menjadi urutan ke-52 pada tahun lalu. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 11 Juni 2019

Beruang Madu di Singkawang Kurus Kering, BKSDA Turun Tangan


PT Kontak Perkasa Futures - Video seekor beruang madu di Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) yang kurus kering viral di media sosial dan membuat netizen miris. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar turun tangan melakukan pengecekan.

Dalam video yang beredar, beruang madu yang kurus kering itu tampak berdiri di dalam kandang. Perekam video merasa kasihan dengan beruang itu.

"Kurusnya.... kasihan," ucapnya.

Viralnya kondisi beruang madu ini sampai ke telinga BKSDA Kalbar. Beruang madu (Helarctos malayanus) itu berada di Lembaga Konservasi Sinka Island Park Singkawang.

"BKSDA Kalbar selaku otoritas yang menangani tumbuhan dan satwa liar serta pembina langsung dari lembaga konservasi ini bertindak cepat di lapangan," demikian keterangan BKSDA Kalbar lewat Instagram resminya, Selasa (11/6/2019).

Pengecekan dilakukan oleh Plh Ka Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang bersama 7 orang petugas yang terdiri dari Polhut, pengendali ekosistem hutan (PEH), serta dokter hewan. Mereka meninjau dan memeriksa kondisi beruang madu itu.

BKSDA Kalbar meminta komitmen pengelola agar beruang madu dan satwa lainnya mendapat perlakuan yang layak. Pengelola Lembaga Konservasi Sinka Island Park Singkawang disebut berjanji menjaga kondisi satwa-satwa di sana.

"Lembaga Konservasi Sinka Islands Park sebagai pengelola berkomitmen untuk mengembalikan, menjaga serta memantau terus kondisi kesehatan serta kesejahteraan beruang madu dan satwa koleksi lainnya," ungkap BKSDA Kalbar. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 10 Juni 2019

Tempuh 11 Jam dari Jakarta ke Cirebon Karena Terimbas One Way


PT Kontak Perkasa - Bobby, warga Cirebon, Jawa Barat, mengaku pasrah ketika ruas Tol Jakarta arah Cikampek dialihkan ke jalur arteri lantaran rekayasa lalu lintas one way arah Jakarta. Pada Minggu (9/6) pagi, Bobby bertolak dari Jakarta ke Cirebon usai libur lebaran bersama anaknya di Jakarta.

"Saya tahunya one way itu diberlakukan pukul 12.00 sampai 24.00. Makanya saya jalan pagi, pukul 07.00 WIB saya sudah masuk Tol Grogol. Perjalanan dari Grogol lancar sampai Bekasi. Di KM 35 Tol Cikarang, semua kendaraan dari Jakarta dibuang ke arteri karena akan ada one way," ujar Bobby, Senin (10/6/2019).

Bobby mengatakan, untuk keluar dari jalan tol ke jalan arteri saja butuh waktu satu jam karena panjangnya antrean kendaraan. Saat mengaspal di jalan arteri, dia kembali terhambat kemacetan.

"Saya mencari jalan pintas menggunakan maps, saya ikuti jalan-jalan kecil seperti yang diarahkan maps. Masuk persawahan, jalan kampung, sampai jalan yang seharusnya hanya dilewati motor. Akhirnya saya putar balik, itu pun harus numpang di pekarangan rumah warga karena jalannya sangat sempit," cerita Bobby.

Bobby mengaku menghabiskan waktu selama 5 jam untuk sampai di Karawang. Sesampainya di Karawang, kondisi lalu lintas yang padat masih harus dihadapinya untuk bisa mencapai Cikampek. Bobby mengeluhkan strategi lalu lintas yang dilakukan kepolisian karena menurutnya menyiksa pengendara yang terkena imbas one way.

"Di Cikampek itu kan stuck banget. Untuk sampai Cikampek, macet lagi, butuh tiga jam. Harusnya jangan langsung dibuang di satu pintu tol kendaraan-kendaraan yang dari Jakarta itu. Polisi harusnya tahu kalau mau ditutup untuk one way, pengendara yang dari Jakarta dibuang di beberapa pintu tol sebelum KM 35, jangan berbarengan dikeluarin di satu pintu tol. Ya jadinya numpuk. Kalau ada 1.000 mobil dibuang di pintu tol yang sama, ya pasti macetlah. Ini pengendara dari Jakarta disiksa untuk yang arus balik," ujarnya.

Bobby menjelaskan sebelum keluar tol, dia sempat melihat kondisi lalu lintas di jalur yang digunakan untuk one way dan katanya tak terlalu ramai kendaraan. "Harusnya dibuat contraflow saja. Sisakan satu lajur atau dua lajur untuk pengendara dari Jakarta," imbuh dia.

Satu lagi, Bobby mengeluhkan sedikitnya petugas dari kepolisian di pintu keluar tol dan tidak nampaknya polisi di jalan yang menjadi akses antara tol dan arteri. Padahal jika ada polisi, menurut Bobby, pengendara dapat bertanya agar tidak tersesat.

"Polisinya saya lihat sedikit di Tol Cikarang, cuma satu atau dua orang. Mungkin mereka juga kewalahan, sudah tahu di Cikarang sangat ruwet. (Di jalur arteri) saya lihat ada polsek, tapi polsek nya kosong. Kalau ada polisi setidaknya kita bisa tanya 'Pak ini jalan sawah, kita keluarnya ke mana ya?', kalau ada polisi kan kita lebih nyaman," tandas Bobby.

Bobby akhirnya sampai di rumahnya, Cirebon, Jawa Barat pukul 18.00 WIB. Jika ditotal, Bobby menghabiskan waktu 11 jam perjalanan sejak pukul 07.00 WIB saat berangkat dari Jakarta.

"Bayangkan 11 jam Jakarta le Cirebon. Sebelumnya tidak pernah seperti ini," tutup dia. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 04 Juni 2019

Polri Ungkap Alasan Pelaku Ledakkan Diri di Pospol Kartasura


PT Kontak Perkasa - Polisi menyatakan Rofik Asharuddin (RA) beraksi sendiri atau lone wolf saat melakukan upaya bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Polisi mengungkap alasan pelaku menyerang pos polisi.

"Ya kebetulan pelakunya tidak terlalu jauh dari tempat tersebut kemudian," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Selasa (4/6/2019).

Selain itu, lanjut Dedi, kelompok teroris juga menjadikan polisi sebagai sasaran utama. Sebab polisi selama ini menindak jaringan teroris di Indonesia.

"Kenapa polisi, ya sasaran utama dari kelompok teroris untuk melakukan amaliyahnya itu thogut, thogut itu (disebut pelaku) polisi,
dalam hal ini karena polisi sudah sekian lama melakukan upaya penangkapan tindakan penegakan hukum terhadap jaringan teroris di Indonesia," ujarnya.

Namun, polisi belum memastikan jaringan pelaku. Polisi masih mendalami apakah pelaku masuk dalam jaringan yang terorganisir atau hanya sel tidur dari ISIS.

"Aksinya masih lone wolf. Cuma untuk jaringannya apakah dia masuk dalam jaringan terstruktur atau dia sleeping sel dari ISIS aja, itu masih kita dalami," kata Dedi.

Ledakan di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, terjadi sekitar pukul 22.30 WIB, Senin (3/6). Diduga pelaku bom bunuh diri itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

Dari keterangan saksi, diketahui seseorang berjalan menuju pos pengamanan Kartasura. Orang tersebut memakai kaus warna hitam dan celana jins. Tiba-tiba sekitar pukul 22.30 WIB, Senin (3/6), terjadi ledakan. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 03 Juni 2019

Juliana Moechtar Kenang Herman 'Seventeen' dan Kebiasaan Video Call ke Makam


PT Kontak Perkasa Futures - Ramadhan pertama untuk Juliana Moechtar tanpa kehadiran sang suami, Herman 'Seventeen' memang tak mudah. Herman menjadi salah satu korban meninggal saat terjadinya tsunami Banten.
Senin (3/6/2019) Juliana menceritakan masih sangat teringat di kepalanya bagaimana keseruan keluarganya bersama Herman 'Seventeen' saat Ramadhan. Basist Seventeen itu adalah yang paling sibuk menjelang buka puasa.

"Iya pasti keingat banget apalagi pas buka puasa biasanya dia yang paling sibuk banget, beli takjil, bukaan, saya masak. Dia jam 4 udah keluar cari bukaan. Pas di rumah dia suara paling besar bilang, 'Hun ini udah beli es kelapa, gorengan.' Dia yang nata-nata," cerita Juliana Moechtar.

"Pas lagi sahur pasti dia yang sering bangunin. Dia tuh nggak pernah ribet soal bukaan dan sahur. Kalau ada apa-apa pasti kita beli di luar," ungkapnya.

Finalis Puteri Indonesia 2010 itu menuturkan setelah dua minggu lebih pasti dia mulai malas untuk masak makanan sahur. Herman 'Seventeen' pun tetap mau sahur meski hanya makan mi.

Sekarang saat waktu sahur tiba, Juliana sering kali tidak sahur. Dia lebih sering mengonsumsi roti sebelum tidur dan minum saja.

"Karena nggak ada teman. Sedih sih, tapi ya udahlah harus ikhlas," ungkapnya.

Dua anaknya yang masih kecil, Hafuza Dhamiri Herman dan Hisyam Quraisy Herman memang belum berpuasa, tapi mereka sudah sangat ngerti sang ayah telah tiada. Ada kebiasaan Juliana dan anak-anak ngobrol dengan makam Herman 'Seventeen'.

"Anak-anak tahu memang papanya nggak ada terus kalau ngomong (seolah) papanya masih ada. Kayak makan, misalnya kalau tiba-tiba kangen kita video call," tutur Juliana.

Video call tentu bukan ke Herman langsung, tapi ke adik ipar Juliana. Herman dimakamkan di belakang rumah di Tidore, dan adik iparnya punya kebiasaan makan di belakang rumah.

"Jadi kita video call, video call-nya sama kuburan jadi itu hal biasa. Jadi mereka kalau video call yang, 'Papa Uja tadi...' teriak gitu, cerita," kata Juliana.

"Jadi kayak hal papanya sudah nggak ada dimakamkan di sana jadi kalau lagi kangen anak yang pertama bilang, 'Kapan ya ke Tidore lagi mama ketemu papa'. Mereka udah ngerti banget, kalau nggak bisa ke sana ya video call atau apa udah hal biasa," pungkasnya.

Ada kalanya dua anaknya menangis tiba-tiba saat sedang bercanda. Tangisan itu menurut Juliana Moechtar bukan karena kehilangan, akan tetapi karena mereka kangen dengan makam sang ayah, Herman 'Seventeen'. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com