PT Kontak Perkasa Futures - Ramadhan pertama untuk Juliana Moechtar tanpa kehadiran sang suami, Herman 'Seventeen' memang tak mudah. Herman menjadi salah satu korban meninggal saat terjadinya tsunami Banten.
Senin (3/6/2019) Juliana menceritakan masih sangat teringat di kepalanya bagaimana keseruan keluarganya bersama Herman 'Seventeen' saat Ramadhan. Basist Seventeen itu adalah yang paling sibuk menjelang buka puasa.
"Iya pasti keingat banget apalagi pas buka puasa biasanya dia yang paling sibuk banget, beli takjil, bukaan, saya masak. Dia jam 4 udah keluar cari bukaan. Pas di rumah dia suara paling besar bilang, 'Hun ini udah beli es kelapa, gorengan.' Dia yang nata-nata," cerita Juliana Moechtar.
"Pas lagi sahur pasti dia yang sering bangunin. Dia tuh nggak pernah ribet soal bukaan dan sahur. Kalau ada apa-apa pasti kita beli di luar," ungkapnya.
Finalis Puteri Indonesia 2010 itu menuturkan setelah dua minggu lebih pasti dia mulai malas untuk masak makanan sahur. Herman 'Seventeen' pun tetap mau sahur meski hanya makan mi.
Sekarang saat waktu sahur tiba, Juliana sering kali tidak sahur. Dia lebih sering mengonsumsi roti sebelum tidur dan minum saja.
"Karena nggak ada teman. Sedih sih, tapi ya udahlah harus ikhlas," ungkapnya.
Dua anaknya yang masih kecil, Hafuza Dhamiri Herman dan Hisyam Quraisy Herman memang belum berpuasa, tapi mereka sudah sangat ngerti sang ayah telah tiada. Ada kebiasaan Juliana dan anak-anak ngobrol dengan makam Herman 'Seventeen'.
"Anak-anak tahu memang papanya nggak ada terus kalau ngomong (seolah) papanya masih ada. Kayak makan, misalnya kalau tiba-tiba kangen kita video call," tutur Juliana.
Video call tentu bukan ke Herman langsung, tapi ke adik ipar Juliana. Herman dimakamkan di belakang rumah di Tidore, dan adik iparnya punya kebiasaan makan di belakang rumah.
"Jadi kita video call, video call-nya sama kuburan jadi itu hal biasa. Jadi mereka kalau video call yang, 'Papa Uja tadi...' teriak gitu, cerita," kata Juliana.
"Jadi kayak hal papanya sudah nggak ada dimakamkan di sana jadi kalau lagi kangen anak yang pertama bilang, 'Kapan ya ke Tidore lagi mama ketemu papa'. Mereka udah ngerti banget, kalau nggak bisa ke sana ya video call atau apa udah hal biasa," pungkasnya.
Ada kalanya dua anaknya menangis tiba-tiba saat sedang bercanda. Tangisan itu menurut Juliana Moechtar bukan karena kehilangan, akan tetapi karena mereka kangen dengan makam sang ayah, Herman 'Seventeen'. - PT Kontak Perkasa Futures
"Iya pasti keingat banget apalagi pas buka puasa biasanya dia yang paling sibuk banget, beli takjil, bukaan, saya masak. Dia jam 4 udah keluar cari bukaan. Pas di rumah dia suara paling besar bilang, 'Hun ini udah beli es kelapa, gorengan.' Dia yang nata-nata," cerita Juliana Moechtar.
"Pas lagi sahur pasti dia yang sering bangunin. Dia tuh nggak pernah ribet soal bukaan dan sahur. Kalau ada apa-apa pasti kita beli di luar," ungkapnya.
Finalis Puteri Indonesia 2010 itu menuturkan setelah dua minggu lebih pasti dia mulai malas untuk masak makanan sahur. Herman 'Seventeen' pun tetap mau sahur meski hanya makan mi.
Sekarang saat waktu sahur tiba, Juliana sering kali tidak sahur. Dia lebih sering mengonsumsi roti sebelum tidur dan minum saja.
"Karena nggak ada teman. Sedih sih, tapi ya udahlah harus ikhlas," ungkapnya.
Dua anaknya yang masih kecil, Hafuza Dhamiri Herman dan Hisyam Quraisy Herman memang belum berpuasa, tapi mereka sudah sangat ngerti sang ayah telah tiada. Ada kebiasaan Juliana dan anak-anak ngobrol dengan makam Herman 'Seventeen'.
"Anak-anak tahu memang papanya nggak ada terus kalau ngomong (seolah) papanya masih ada. Kayak makan, misalnya kalau tiba-tiba kangen kita video call," tutur Juliana.
Video call tentu bukan ke Herman langsung, tapi ke adik ipar Juliana. Herman dimakamkan di belakang rumah di Tidore, dan adik iparnya punya kebiasaan makan di belakang rumah.
"Jadi kita video call, video call-nya sama kuburan jadi itu hal biasa. Jadi mereka kalau video call yang, 'Papa Uja tadi...' teriak gitu, cerita," kata Juliana.
"Jadi kayak hal papanya sudah nggak ada dimakamkan di sana jadi kalau lagi kangen anak yang pertama bilang, 'Kapan ya ke Tidore lagi mama ketemu papa'. Mereka udah ngerti banget, kalau nggak bisa ke sana ya video call atau apa udah hal biasa," pungkasnya.
Ada kalanya dua anaknya menangis tiba-tiba saat sedang bercanda. Tangisan itu menurut Juliana Moechtar bukan karena kehilangan, akan tetapi karena mereka kangen dengan makam sang ayah, Herman 'Seventeen'. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar