Jumat, 15 Oktober 2021

Kejar Deadline, Bank Aladin Tambah Modal Lewat Rights Issue

 


Kontak Perkasa Futures - PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) berencana untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) senilai 2 miliar saham atau setara dengan 13,21% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah HMETD dengan nominal Rp 100/saham.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, dana hasil aksi korporasi ini rencananya akan digunakan untuk peningkatan aset produktif dalam rangka pengembangan usaha perusahaan.

Setiap pemegang satu saham perusahaan, nantinya akan berhak atas satu saham baru dengan harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian. Namun jika seluruh saham baru yang ditawarkan tidak semuanya diserap oleh pemegang saham, maka akan dialihkan kepada pemegang HMETD yang memesan lebih dari haknya.

Perusahaan telah mendapatkan persetujuan rights issue ini dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 Mei 2021 lalu. Ditargetkan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa didapat pada 25 November 2021.

Tanggal pencatatan pemegang saham (recording date) yang berhak atas HMETD ini akan jatuh pada 7 Desember 2021.

Saham baru ini ditargetkan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Desember 2021 nanti.

Untuk diketahui, baru-baru ini Bank Aladin kedatangan pemegang saham baru, yakni PT Capital Life Syariah. Data ini terungkap dalam daftar pemegang saham di atas 5% yang dipublikasikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 13 Oktober 2021.

Pembelian saham Bank Aladin oleh Capital Life Syariah dilakukan melalui dua nama pemegang rekening efek yakni atas nama PT Pacific Sekuritas Indonesia sejumlah 611.534.600 saham dan atas nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sejumlah 89.850.000 saham.

Dengan pembelian tersebut secara total Capital Life Syariah kini menggenggam 701.384.600 saham Bank Aladin atau setara dengan 5,30% kepemilikan saham dari yang semula tidak ada sama sekali.

Hingga saat ini perusahaan belum melaporkan transaksi pembelian saham senilai lebih dari 5% di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jika memakai asumsi harga saham BANK di Selasa (12/10/2021) di Rp 2.600/saham, maka nilai pembelian itu bisa mencapai Rp 1,82 triliun.  - Kontak Perkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com

Kamis, 14 Oktober 2021

Dedengkot Barisan Celeng Berjuang Dipanggil Menghadap DPP PDIP Besok

 


PT Kontak Perkasa - Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo yang juga menjadi Ketua Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo, Albertus Sumbogo, dipanggil DPP PDIP. Sumbogo harus menghadap ke DPP PDIP di Jakarta besok.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setyabudi, menuturkan bahwa pemanggilan terhadap Sumbogo akan dilaksanakan besok. Namun sejauh ini, Dion, mengaku belum mendapat informasi pasti terkait persoalan apa Sumbogo diminta menghadap ke DPP.

"Besok Jumat 15 Oktober, Sumbogo dipanggil ke DPP (PDIP). Terkait sanksi kita serahkan kepada DPP, karena yang bisa memberikan sanksi kepada pengurus DPC adalah DPP," kata Dion ketika dihubungi, Kamis (14/10/2021).

Sumbogo juga membenarkan adanya panggilan itu. Ia mengaku akan memenuhi pemanggilan dari DPP tersebut sekaligus melakukan klarifikasi.

"Maaf sampai dengan nanti hari Jumat, saya dan teman-teman pengurus SGI off dulu dari segala medsos, kami mau evaluasi, berefleksi dan nantinya beraksi, sambil mempersiapkan diri atas pemanggilan diri saya oleh DPP PDIP untuk klarifikasi," terang Sumbogo.

Nama Sumbogo menjadi buah bibir setelah keputusannya bergabung dan menjadi ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo.

Aksi Sumbogo ini dipersoalkan oleh Ketua DPP PDIP yang juga DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto. Bambang menyebut Sumbogo Cs telah keluar dari barisan kader dan lebih lanyak disebut celeng dari pada banteng.


Menanggapi tudingan itu, Sumbogo Cs bukannya mereka. Mereka justru membuat kelompok yang disebut sebagai Barisan Celeng Berjuang. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 13 Oktober 2021

Barisan Celeng Dukung Ganjar Bikin Kian Panas Internal PDI Perjuangan

 


PT Kontak Perkasa Futures - Kader PDIP pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 makin membuat panas internal Partai PDIP usai disebut celeng oleh Ketua DPD PDIP Jateng Bambang 'Pacul' Wuryanto. Mereka kini membentuk logo celeng hingga mengaku bakal berjuang untuk memenangkan Ganjar.
Sebetulnya, ramainya 'banteng' dan 'celeng' itu diawali ketika salah satu Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo, Albertus Sumbogo, dan beberapa pengurus mendeklarasikan diri siap mendukung Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024. Deklarasi itu ternyata disorot oleh Kader PDIP, Bambang 'Pacul'.

Bambang menilai, selain keluar dari barisan PDIP, sikap para kader tersebut bak celeng. Menurutnya, sikap mereka tidak menggambarkan kader banteng.

"Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apa pun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng," tegasnya

Ternyata sebutan celeng Bambang 'Pacul' ini berbuntut panjang. Para kader yang tidak terima itu bahkan membuat logo untuk menandai diri sebagai celeng yang berjuang.

Para kader PDIP pendukung Ganjar mengamini sebutan Celeng dari Bambang 'Pacul'. Mereka bahkan sampai membuat logo untuk menandai diri.

Logo yang dibuat bergambar celeng berwarna merah dengan taring panjang beserta background warna hitam. Dalam logo itu juga terdapat tulisan 'Barisan Celeng Berjuang'.

Gambar kepala celeng berwarna merah yang kini viral di media sosial itu ternyata dibuat sendiri oleh salah satu penggerak Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo sekaligus kader PDIP, yakni Eko Lephex.

"Gambar yang buat saya, Mas. Celeng kan lagi viral," kata Eko saat dihubungi, Selasa (12/10/2021). - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com


Jumat, 08 Oktober 2021

Jangan Nekat Install Windows 11 di PC yang Tidak Mendukung

 


PT Kontak Perkasa - Windows 11 sudah tersedia untuk didownload secara gratis. Namun Microsoft keluarkan memperingatkan bila pengguna nekat menginstall sistem operasi terbarunya di PC yang tidak mendukung.
Raksasa teknologi asal Redmond ini mengatakan perangkat yang tidak didukung mungkin mengalami lebih banyak Blue Screen of Death ketimbang perangkat yang memenuhi persyaratan. Sebaliknya bila perangkat yang mendukung, Microsoft menjanjikan 99,8% bebas masalah driver dan layar biru.

Masalah yang timbul usai update Windows 11 pada PC yang tidak didukung, tidak sebatas Blue Screen of Death saja. Menurut Microsoft, aplikasi milik mereka seperti Mail, Clock akan crash 43% lebih dari pada PC dengan sesuai persyaratan konfigurasi. Demikian pula kerusakan aplikasi 17% lebih mungkin terjadi.

Jadi bila perangkat memang tidak mendukung Windows 11, tak perlu dipaksakan. Sejatinya Windows 10 sendiri sistem operasi yang bagus, cepat, lebih licin, tak kalah handal.

Kamu pun tidak perlu terburu-buru meningkatkan versi terbaru terkecuali benar-benar ingin merasakan menu Start baru, notifikasi center, dan tampilan anyar lainnya.

Diberitakan sebelumnya Windows 11 resmi tersedia 5 Oktober kemarin. Update ini diberikan cuma-cuma pada pengguna Windows 11 yang memenuhi syarat sebagai berikut:

Spesifikasi Minimum PC untuk install Windows 11
Komponen : Minimium
Prosesor : Prosesor 64-bit yang kompatibel (x86-64 atau ARM64) dengan kecepatan clock minimal 1 GHz dan minimal 2 core
RAM : Minimal 4 GB
Memori internal : Setidaknya 64 GB
Sistem Firmware : UEFI
Keamanan :
Secure Boot, enabled by default

Trusted Platform Module (TPM) version 2.0

Kartu grafis : Kompatibel dengan DirectX 12 atau lebih baru dengan driver WDDM 2.0
Display : Layar dengan resolusi HD (720p) dengan ukuran minimum 9 inch dan satuan warna 8 bit
Koneksi internet dan akun Microsoft : Koneksi internet dan akun Microsoft diperlukan untuk menyelesaikan pengaturan pertama kali di Windows 11 Home.
Jika Anda tidak ingin repot untuk memeriksa semua itu sendiri, kamu dapat mengunduh dan menginstal PC Health. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 06 Oktober 2021

Harga Shiba Inu Melonjak Drastis Gegara Elon Musk

 


PT KP Press - Shiba Inu, mata uang kripto yang merupakan sempalan dogecoin, mendadak harganya membumbung tinggi. Usut punya usut, ternyata ada peran Elon Musk dalam kenaikan harga Shiba Inu ini.
Bahkan seperti dikutip dari Economic Times, Rabu (6/10/2021) mata uang berlambang anjing Shiba Inu ini harganya sempay naik 55% dan mencatakan kapitalisasi pasar USD 5,22 miliar.

Awalnya, Elon Musk memajang tweet anjing peliharaannya yang paling baru, dinamakan sebagai Floki. Floki yang jenisnya Shiba Inu ini duduk di atas sebuah mobil Tesla.

Tweet itu membuat hashtag #SHIB mendadak trending di linimasa media sosial. Harganya tercatat sempat tembus $0,00001312. Selain faktor tweet Elon Musk, harga Shiba Inu naik juga karena tim di baliknya dikabarkan membuat proyek untuk memperkuat mata uang kripto ini.


Elon Musk sendiri dikenal sebagai pendukung garis keras Dogecoin -- sampai dipanggil dengan julukan 'Doge Father'. Namun kemudian, ia terindikasi juga melirik Shiba Inu dan bukan kali ini saja membantu kenaikan harganya hanya dengan modal kicauan di Twitter.

Shiba ini, yang juga secara tidak formal dikenal dengan nama Shiba Token, diciptakan pada bulan Agustus 2020 oleh seseorang bernama samaran Ryoshi sebagai spin off Dogecoin.

Shiba Inu Token memiliki logo yang hampir sama dengan Dogecoin yakni sebuah anjing Shiba. Namun tak seperti Dogecoin yang berawal dari sebuah meme, logo anjing di Shiba Inu Token terlihat garang.

Terlepas dari semua antusiasme yang ada, sebagian pakar telah memperingatkan bahwa Shiba Inu Token mungkin jauh lebih berisiko sebagai investasi daripada mata uang kripto jenis lainnya. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Selasa, 05 Oktober 2021

Saham Teknologi Berdarah-darah, Facebook Anjlok 4,9%

 


Kontak Perkasa Futures - Saham sektor teknologi tengah mengalami sesi terburuk hari ini. Hal ini disebabkan sejumlah masalah di Amerika Serikat (AS), mulai dari belanja negara yang tidak menentu, tingginya utang AS, hingga raksasa teknologi Facebook yang tumbang selama berjam-jam.
Dikutip dari The Straits Times, Selasa (5/10/2021) Nasdaq Composite Index yang kaya akan perusahaan teknologi mencatat kerugian besar, sahamnya tercatat turun 2,1% ke angka 14.255,48. Dow Jones Industrial Average turun 0,9% menjadi 34.002,92, sedangkan S&P 500 secara keseluruhan jatuh 1,3% menjadi 4.300,46.

Untuk saham Facebook, merosot 4,9% setelah platform utama, aplikasi berbagi foto Instagram dan WhatsApp mengalami down selama berjam-jam. Belum diketahui penyebabnya, pihak Facebook mengonfirmasi memang adanya gangguan akses untuk penggunanya.

Saham sejumlah perusahaan lain juga mengalami penurunan. Amazon, Netflix, dan induk Google Alphabet semuanya kehilangan sekitar 2% atau lebih.

Negeri Paman Sam ini memang tengah diterpa sejumlah masalah. Yang paling ramai dan menjadi sorotan dunia, AS punya utang segunung. Bahkan ada perkiraan negara itu terancam gagal bayar utang.

Kemudian, rencana pembangunan infrastruktur yang diserukan Presiden AS Joe Biden juga menghadapi rintangan yang signifikan. Sebab, banyak pihak yang menentang sebagian besar rencana tersebut.

Di sisi lain, perusahaan-perusahaan sektor minyak bumi bergairah. Seperti ConocoPhillips sahamnya naik 2% dan Devon 5,3% karena melonjaknya harga minyak. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 04 Oktober 2021

Turun Tipis, Dolar AS Susut ke Rp 14.295

 


PT Kontak Perkasa - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini ada di level Rp 14.295. Angka tersebut tercatat melemah 5 poin (0,03%).

Senin (4/10/2021). Dengan pelemahan tersebut, hingga pukul 09.20, dolar AS terpantau bergerak di level Rp 14.295-14.300.

Jika ditarik selama sepekan terakhir, dolar AS tercatat masih menguat 0,32% terhadap rupiah. Pergerakannya ada di level Rp 14.248-14.336.

Sementara jika dibandingkan selama sebulan yang lalu, dolar AS tercatat unggul 0,46% terhadap rupiah. Pergerakannya ada di rentang Rp 14.176-14.336.

Meski melemah terhadap rupiah, dolar AS pagi ini terpantau mayoritas unggul terhadap mata uang lainnya. Mata uang Paman Sam unggul terhadap dolar Singapura, baht Thailand, dan dolar Selandia Baru.

Sedangkan rupiah pagi ini mayoritas hijau terhadap mata uang lainnya. Rupiah tercatat paling unggul terhadap dolar Taiwan, baht Thailand, dan won Korsel.

Rupiah sendiri dari awal tahun ini masih melemah 0,74% terhadap rupiah. Jika dibandingkan terhadap 5 tahun yang lalu, rupiah juga sudah terdepresiasi 10,08% terhadap dolar AS. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com