Selasa, 04 Mei 2021

Serasa Mobil BBM, Mesin Toyota Corolla Minum Bahan Bakar Hidrogen

 


PT KP Press - Toyota telah memiliki mobil bertenaga hidrogen, yaitu Toyota Mirai. Namun, pabrikan asal Jepang itu memiliki inovasi lain, mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine (ICE) yang biasanya dijejali BBM bensin atau diesel, diuji coba menggunakan bahan bakar hidrogen.
Toyota telah memasang mesin yang meminum hidrogen tersebut pada Toyota Corolla Sport yang akan masuk dalam Super Taikyu Series 2021 Powered by Hankook Round 3 NAPAC Fuji Super TEC 24 Hours Race pada 21-23 Mei 2021.

Mesin hidrogen ini berbeda dengan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV) seperti Toyota Mirai. FCEV menggunakan sel bahan bakar di mana hidrogen bereaksi secara kimia dengan oksigen di udara untuk menghasilkan listrik yang akan menggerakkan motor listrik. Sementara mesin hidrogen yang dikembangkan pada Toyota Corolla Sport ini menghasilkan tenaga melalui pembakaran hidrogen dengan menggunakan suplai bahan bakar dan sistem injeksi yang telah dimodifikasi dari mesin bensin.

Toyota Corolla Sport ini menggendong mesin tiga silinder turbo dengan intercooler 1.618 cc dengan bahan bakar hidrogen yang dikompresi. Kecuali untuk pembakaran oli mesin dalam jumlah kecil--yang juga terjadi pada mesin bensin--mesin hidrogen tidak mengeluarkan CO2 saat dikendarai.

Pembakaran pada mesin hidrogen terjadi pada laju yang lebih cepat daripada mesin bensin sehingga menghasilkan karakteristik daya tanggap yang baik. Selain memiliki kinerja lingkungan yang sangat baik, mesin hidrogen juga berpotensi menyampaikan kesenangan berkendara, termasuk melalui suara dan getaran.

Prosesnya, bahan bakar hidrogen masuk ke dalam silinder, dikompresi dan meledak. Proses tersebut mirip dengan mesin BBM, tapi ledakannya tidak menghasilkan CO2. Toyota mengatakan bahwa ini adalah salah satu teknologi yang diteliti dengan tujuan mencapai netralitas karbon. Melalui olahraga motor, perusahaan berharap dapat menciptakan masyarakat berbasis hidrogen.

Toyota mengklaim mesin hidrogen lebih responsif. Namun, menurut Hiroaki Ishiura salah satu pengemudi Corolla Sport ini, tak ada perbedaan yang signifikan dibanding mesin BBM.

"Ini tidak jauh berbeda seperti yang saya harapkan. Rasanya seperti mesin biasa," katanya dalam sebuah video. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Senin, 03 Mei 2021

Moeldoko: Vaksinasi Bagi Tenaga Kerja Jangan Jadi Area Permainan!

 


Kontak Perkasa Futures - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyoroti kewajiban PCR test dan vaksinasi bagi calon pekerja migran Indonesia (CPMI). Moeldoko mengatakan pemerintah akan membuat kebijakan yang tidak membebani CPMI.
"Saya concern ke tenaga kerja, jangan membebani mereka. Jangan pula biaya PCR test maupun vaksinasi jadi area permainan," kata Moeldoko saat menggelar Rakor terkait PCR bersama Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan di Gedung Bina Graha Jakarta seperti dalam keterangan tertulis, Senin (3/5/2021).

Moeldoko menjelaskan peran PMI bagi pergerakan roda ekonomi bangsa Indonesia sangat signifikan. Bahkan negara disebut memperoleh cadangan devisa hingga Rp159,6 triliun pada 2020.

Tak hanya itu, kata Moeldoko, PMI juga dipandang sebagai etalase bangsa yang menjadi wajah dan merepresentasikan Indonesia di dunia internasional.

"Oleh karena itu, sudah sewajarnya pemerintah menaruh perhatian sangat besar kepada PMI, dan memberikan red carpet bagi mereka," kata Moeldoko.

Untuk diketahui, pemerintah membuka kembali penempatan PMI dalam masa adaptasi kebiasaan baru pada pertengahan 2020. Salah satu yang sedang disiapkan adalah pengiriman 274 CPMI ke Jepang yang merupakan bagian dari perjanjian Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).

Terkait hal itu, Moeldoko meminta Kementerian/Lembaga tidak hanya fokus pada pengiriman CMPI ke Jepang.

"Jangan melihat case by case. Perlu ada kajian, sinkronisasi dan terobosan aturan di bidang kesehatan dan perlindungan PMI. Anggaran juga perlu disiapkan sehingga bisa mempertanggungjawabkannya ke BPK dan BPKP," ujar Moeldoko.

Sementara itu, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Bina Penta) Kemenaker Suhartono menjelaskan Indonesia telah mengirim sebanyak 114 PMI Nurse dan careworker batch ke-13 ke Jepang. Saat itu, PCR test kepada PMI difasilitasi Pemerintah melalui kerja sama dengan BNI.

"Ke depan, kami sepakat untuk ada anggaran khusus terkait fasilitas PCR test dan vaksinasi. Sehingga kami akan diskusikan hal ini," tutur Suhartono. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 30 April 2021

Pengakuan Tersangka Alat Antigen Bekas yang Bikin Geleng-geleng Kepala

 


PT Kontak Perkasa  - Lima orang telah ditetapkan menjadi tersangka dalam dugaan penggunaan alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu. Pengakuan para tersangka benar-benar bikin geleng-geleng kepala.
Seperti diketahui, lima orang tersangka yang telah ditetapkan Polda Sumut memiliki beragam peran. Posisi mereka pun bervariasi, mulai business manager hingga kurir.

Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, kegiatan penggunaan cotton buds swab antigen bekas tersebut mulai dilakukan oleh karyawan dari laboratorium Kimia Farma yang berlokasi di Jalan RA Kartini, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Medan, sejak 17 Desember 2020. Saat itu alat tersebut diperuntukkan bagi swab di Bandara Kualanamu.

Saat rilis pers, Kapolda Sumut Irjen Panca Putra sempat mewawancarai beberapa tersangka lainnya soal peran masing-masing. Salah satu tersangka berinisial SR lalu menjelaskan tata cara mereka mendaur ulang alat tes antigen bekas tersebut.

"Caranya itu yang macem cotton buds yang kami bilang brush itu kita bersihkan dengan alkohol 75 persen. Itu kita bersihkan dengan cara tisunya kita basahin dengan alkohol, terus dilap pada kapasnya," kata SR saat rilis pers di Mapolda Sumut, Kamis (29/4/2021).

Dalam praktik tak terpuji ini, SR bertugas membawa alat antigen bekas dari Bandara Kualanamu ke laboratorium Kimia Karma di Jalan Kartini, Medan. Tak hanya itu, dia juga ikut mendaur ulang brush tersebut. Setelah bersih dan dikemas kembali, SR lantas membawa barang itu ke Bandara Kualanamu.

"Tugas saya dalam hal ini, tugas saya membawa alat antigen yang didaur ulang sama yang membersihkan. Iya (dari bandara ke lab Kimia Farma, terus usai dibersihkan, dibawa kembali ke bandara)," ujar SR.

SR mengaku mendaur ulang brush (stik) itu bersama tersangka lainnya. Dia mengaku hal itu dilakukan atas perintah PM selaku pimpinannya.

"PM (yang menyuruh)," ujar SR.

5 Tersangka Dipecat

PT Kimia Farma Tbk memecat oknum petugas yang menjadi tersangka kasus alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu. Total ada lima orang tersangka.

"Kimia Farma memecat para oknum petugas setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam kasus penggunaan kembali alat rapid test antigen di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara," ujar PT Kimia Farma dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/4/2021).

PT Kimia Farma menyebut menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Pihaknya meminta kasus ini diproses secara hukum dan diberi hukuman maksimal kepada pelaku.

"Selain pemecatan oknum petugas, Kimia Farma menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib untuk dapat diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku agar memberikan hukuman yang maksimal atas seluruh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.

Jaksa Akan Tuntut Maksimal

Jaksa Agung ST Burhanuddin menyoroti kasus mafia karantina di Bandara Soekarno-Hatta dan alat antigen bekas di Bandara Kualanamu. Jaksa Agung meminta jajarannya menuntut maksimal pelaku yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Kasus masuknya warga negara India yang berhasil masuk ke wilayah Indonesia dan lolos dari kewajiban menjalani karantina dan kasus pelayanan antigen yang diduga memakai alat kesehatan bekas di Bandara Kualanamu, Medan, menjadi perhatian Jaksa Agung Republik Indonesia," kata Kapuspenkum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Kamis (29/4/2021).

Leonard mengatakan Jaksa Agung memerintahkan jaksa agar menangani kasus tersebut secara profesional, komprehensif, dan tuntas. Jaksa Agung juga memerintahkan jajarannya menuntut maksimal para pelaku jika terbukti bersalah.

"Apabila terbukti bersalah agar dituntut secara maksimal karena pelanggaran protokol kesehatan tersebut di atas sangat membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat serta bangsa Indonesia," ungkapnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 28 April 2021

Pandemi Bikin Orang Nggak Mau Buru-buru Ganti Mobil Baru

 


PT KP Press - Pandemi virus Corona membuat penjualan mobil menurun drastis. Orang pun rela memiliki mobil dengan umur yang lebih lama.
Menurut Service Manager Auto2000 di kawasan Jakarta Selatan, biasanya masyarakat melakukan jual beli mobil setelah 3-4 tahun, namun gara-gara pandemi yang bikin daya beli menurun, orang jadi lebih lama lagi memegang mobil, bisa di atas 5 tahun.

"Biasanya kan 3-4 tahun dulu dijual, sekarang lebih lama karena prioritas untuk jual beli bukan yang utama sekarang," ujarnya.

Daya beli masyarakat menurutnya memang sudah mengalami pelemahan malah sejak sebelum pandemi. "Daya beli sudah minus kemudian ketambahan pandemi," ujarnya.

Pemilik mobil kini rajin merawat mobil agar umur kendaraan lebih awet.

"Setelah pandemi orang ngerem beli kendaraan, ya mau nggak mau harus yang lama. Jadi tidak hanya general service, tapi juga perbaikan yang lain. Dulu misalnya nggak kepikiran tuh ganti absorber atau rack steer, sekarang kalau rusak diperbaiki. Jadi orang menahan umur kendaraan sekarang lebih lama," ujarnya.

Di bengkel Auto2000 di Jakarta Selatan yang dikelolanya, seiring penurunan penjualan mobil memang mengalami penurunan jumlah kendaraan yang diservis. Normal di masa sebelum pandemi setiap hari ada 110 kendaraan yang dirawat. Saat ini mengalami penurunan sekitar 20 persen.

"Sekarang yang ke bengkel 60-an mobil, yang Toyota Home Service (servis di rumah) sekitar 30 per hari. Ya turun tapi orang kan tetap servis, kalau nggak mobilnya problem nanti," ujarnya.

Momen mudik yang biasa membuat kunjungan ke bengkel melonjak, namun karena ada larangan mudik, sepertinya tak ada lagi antrean berjubel mobil di bengkel.

"Biasanya ada lonjakan terasa, tapi karena tidak ada mudik sekarang slow-slow saja. Ya gimana orang ke Puncak saja dicegat kan bagaimana mau mudik," ujarnya. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Selasa, 27 April 2021

Klaster Perkantoran Naik Meski Sudah Vaksin, Setuju WFO atau Tetap WFH?

 


Kontak Perkasa Futures - Klaster perkantoran Corona DKI Jakarta naik lagi, hingga dua kali lipat. Data Pemprov DKI mengungkap kenaikan angka positif Corona di 12-18 April yaitu sebanyak 425 kasus COVID-19.
Melonjak jauh dibanding 5-11 April 2020, yaitu 158 kasus COVID-19 di 78 perkantoran. Pemprov DKI menyebut sebagian kasus klaster Corona berasal dari klaster perkantoran yang sudah melaksanakan vaksinasi Corona.

"Sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi COVID-19," tulis akun Pemprov DKI, Sabtu (24/4/2021).

Menurut pakar epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia, hal ini harus menjadi perhatian bersama. Ia menekankan, vaksinasi COVID-19 bukan jalan untuk 'bebas' kembali beraktivitas di kantor tanpa protokol kesehatan yang ketat.

"Sudah divaksin, dia disuruh masuk, itu salah, karena harus dipahaminya begini, orang yang sudah divaksinasi bukan tidak mungkin terinfeksi, tetap bisa," kata Dicky saat dihubungi detikcom Senin (26/4/2021)

"Adanya mekanisme pertemuan offline, meeting-meeting di tengah situasi yang belum terkendali itu salah, walaupun sudah divaksinasi itu tidak jadi pembenaran," jelasnya sambil menekankan vaksinasi harus berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Nah, kamu sendiri gimana melihat naiknya kasus di klaster perkantoran? Setuju nggak sih tetap WFH (work from home) meski sudah vaksinasi? Atau pilih lanjut terus WFO (work from office) karena sudah merasa aman? Tulis pendapat di kolom komentar ya. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com


Senin, 26 April 2021

Bank Jago Buka Suara soal Kabar Mau Stock Split

 


PT Kontak Perkasa - PT Bank Jago Tbk (ARTO) buka suara terkait kabar rencana stock split atau pemecahan nilai nominal saham dalam rangka memperkuat likuiditas perusahaan.
Dalam keterbukaan informasi, Bank Jago memberikan penjelasan terkait dengan rencana tersebut. Perseroan memastikan belum memutuskan rencana stock split.

"Sampai saat ini perseroan belum membuat keputusan terkait dengan pelaksanaan stock split," kata Corporate Secretary Bank Jago, Tjit Siat Fun dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Senin (26/4/2021).

Bank Jago tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik.

Adapun penjelasan perseroan mengenai stock split ini sebagai bentuk pemenuhan beleid tersebut dan Peraturan No.I-E yang merupakan lampiran keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-00015?BEI/01-2021 tanggal 29 Januari 2021 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi.

Namun demikian, Tjit Siat Fun memastikan belum ada rencana stock split yang dilakukan perusahaan dan informasi ini tidak berdampak terhadap Bank Jago.

"Bahwa tidak terdapat informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik," ungkapnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Rabu, 21 April 2021

Mahasiswa ITB Bakal Belajar via Daring dan Luring Mulai Semester Depan

 


Kontak Perkasa Futures - Institut Teknologi Bandung (ITB) berencana menggunakan menggunakan metode campuran daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) saat proses belajar mengajar. Rencananya, hal ini dilakukan mulai semester depan.
Kepala Biro Humas dan Komunikasi ITB Naomi Sianturi Haswanto menjelaskan pada dasarnya metode pembelajaran campuran masih dalam tahap penyusunan. Sehingga, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah dan apa saja jadwal kuliah yang akan dipilih.

"Saat ini ITB sedang menyusun rencana kegiatan akademik di semester 1 2021/2022, dengan pola bauran dimana kuliah akan dilaksanakan melalui metoda daring dan luring," terang dia seperti ditulis Rabu (21/4/2021).

"Namun rencana ini masih dalam proses penyusunan sehingga masih belum bisa memastikan jumlah dan jadwal kuliah yang akan dilibatkan," sambungnya.

Lebih lanjut, wanita yang juga lektor di Fakultas Seni Rupa dan Desain ini menjelaskan rencananya pembelajaran metode campuran dilakukan dengan porsi daring yang lebih besar. Sedangkan, porsi luring atau tatap muka akan dilakukan secara terbatas.

"Secara umum, kuliah semester depan masih akan dilaksanakan secara campuran/hybrid, dengan porsi sebagian besar dengan cara daring. Sedangkan kegiatan akademik lurinh masih akan sangat terbatas dan diutamakan pada kegiatan praktikum/studio/kuliah lapangan," imbuh Naomi.

Adapun, keputusan tersebut dilakukan, usai ITB melakukan percobaan melaksanakan luring secara terbatas. Kegiatan itu dilakukan untuk beberapa prodi pascasarjana di kampus Jatinangor.

"ITB tidak akan melakukan survei. ITB sudah melakukan percobaan kegiatan akademik terbatas luring untuk beberapa prodi pascasarjana di kampus Jatinangor," tutup dia. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com