Kamis, 03 Juni 2021

Malaysia Rekor Kematian Corona, Faskes Kewalahan-Kamar Jenazah Nyaris Habis

 


PT Kontak Perkasa - Malaysia lagi-lagi mencetak rekor kematian tertinggi sejak awal pandemi Corona, ada 126 warga meninggal karena COVID-19 per Rabu (2/6/2021). Rekor sebelumnya tercatat di 29 Mei dengan 98 kasus kematian Corona.
Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan 123 orang di antaranya adalah warga Malaysia, sementara tiga lainnya merupakan warga asing.

Para korban COVID-19 berusia 29 hingga 98 tahun. Banyak dari mereka memiliki riwayat medis diabetes dan tekanan darah tinggi, menurut data yang dipublikasikan di situs resmi direktur jenderal kesehatan.

Jumlah kematian nasional Malaysia Corona sekarang mencapai 2.993 kasus. Nahasnya, menurut laporan Kementerian Kesehatan setempat, 10 kasus wafat Corona tak sempat tertangani, tidak meninggal di RS.

Saat ini ada 878 pasien virus Corona dirawat di unit perawatan intensif, jumlahnya kembali mencetak rekor. Sebanyak 441 orang di antaranya membutuhkan bantuan alat pernapasan.

Malaysia juga mencatat 7.703 kasus COVID-19 baru pada hari Rabu, sehingga total kasus Corona secara nasional menjadi 587.165 kasus. Adapun kasus aktif yang tercatat sampai saat ini sebanyak 82.274.

Dua puluh dua cluster baru juga telah diidentifikasi. Empat di antaranya dipicu oleh kegiatan kunjungan rumah tangga musim perayaan di Penang, Kedah, Perak dan Kuala Lumpur.

Malaysia memulai lockdown nasional ketiganya pada hari Selasa di tengah gelombang ketiga COVID-19. Otoritas kesehatan telah berulang kali memperingatkan bahwa fasilitas medis kewalahan dan tempat tidur unit perawatan intensif serta ruang di kamar jenazah hampir habis. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com


Rabu, 02 Juni 2021

Pembunuh Bos Plastik di Bandung Ditangkap!

 


PT Kontak Perkasa - Polisi menangkap pembunuh Sulaeman (72), bos toko plastik di Bandung. Pelaku ternyata tetangganya korban.
"Hari kedua setelah kejadian kita mendapat identitas tersangka dan kita cepat melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di depan rumahnya," ujar Wakapolrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana Yusuf di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (2/5/2021).

Pelaku diketahui bernama Lukman Nurdin (52). Dia ditangkap di sekitar rumahnya, Jalan Kurdi, Kota Bandung.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, menurut Yoris, pelaku kenal dengan korban. Lukman tinggal di rumah toko (ruko) yang berjarak tak jauh dari kediaman korban.

"Tersangka yang melakukan ternyata tetangga korban," tutur Yoris.

Tersangka melakukan aksi brutal dengan menusukkan pisau dapur ke arah tubuh korban secara acak. "Korban didapati dalam posisi duduk dengan luka sebelas tusukan," kata Yoris.

Sekadar diketahui, bos toko plastik, Sulaeman (72), ditemukan tewas penuh luka tusuk di tempat tinggalnya, Jalan Kurdi, Kota Bandung, Kamis (27/5). Sulaeman bersimbah darah di lantai bawah kediamannya yang berupa ruko. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 31 Mei 2021

Indonesia Upayakan Dapat Vaksin Johnson & Johnson untuk Jemaah Haji

 


PT KP Press - Pemerintah Indonesia berupaya mendapatkan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson. Vaksin ini rencananya ditujukan untuk jemaah haji ke Arab Saudi.
"Kami sudah merespons bersama Kemenkes sudah mengusahakan mendapatkan salah satu dari empat vaksin yang disyaratkan, kita dapatkan Johnson & Johnson," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja bersama Komisi VIII, di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021).


Vaksin Johnson & Johnson merupakan salah satu jenis vaksin yang menjadi syarat jemaah haji ke Arab Saudi. Injeksi vaksin ini pun dinilai lebih efektif.

"Karena kalau dilihat vaksin yang lain ini agak sulit secara teknis kita dapatkan untuk jemaah haji, Johnson & Johnson ini hanya sekali shoot," ujar Menag Yaqut.

Menag Yaqut menjelaskan Kemenag bersama Kemenkes akan mengusahakan mendapat komitmen untuk mendapatkan vaksin Johnson & Johnson untuk jemaah haji. Sementara kepastian ibadah haji 2021 hingga kini belum ada kepastian dari Pemerintah Arab Saudi.

"Dan kita atas ikhtiar bersama Kemenkes sudah mendapatkan komitmen untuk bisa mendapatkan vaksin untuk jemaah haji," imbuhnya. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Jumat, 28 Mei 2021

Bukan Indonesia, Kasus Corona Harian Malaysia Jadi yang Tertinggi se-ASEAN

 


Kontak Perkasa Futures - Saat ini sejumlah negara di Asia Tenggara memang tengah menghadapi lonjakan COVID-19. Salah satunya yang paling terdampak adalah Malaysia.
Dalam tiga hari terakhir, Malaysia melaporkan penambahan kasus COVID-19 di atas 7.000 kasus. Imbasnya, tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di negara itu mulai penuh.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah pun meminta warganya untuk bersiap diri menghadapi situasi yang lebih buruk dan mendesak mereka agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah, jika tidak penting.

"Kita perlu bersiap untuk yang terburuk," ujar Noor Hisham.

Berikut daftar negara dengan kasus baru Corona tertinggi di Asia Tenggara per 27 Mei 2021, berdasarkan data Worldometer.

Malaysia: 7.857 kasus
Filipina: 6.483 kasus
Indonesia: 6.278 kasus
Thailand: 3.323 kasus
Kamboja: 649 kasus
Vietnam: 228 kasus
Timor Leste: 213 kasus
Myanmar: 96 kasus
Singapura: 24 kasus
Laos: 12 kasus
Brunei Darussalam: 0 kasus.- Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 27 Mei 2021

BMKG Investigasi Heboh Salah SMS Peringatan Gempa M 8,5 dan Tsunami

 


PT Kontak Perkasa - Beredar pesan singkat yang berisi peringatan gempa berkekuatan 8,5 M dengan potensi tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG memastikan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) dalam kondisi aman.
"Pusat Gempa Nasional/InaTEWS BMKG Jakarta saat ini dalam kondisi aman," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui akun Twitter-nya, Kamis (27/5/2021).

Peringatan dini itu pun sudah dipastikan merupakan kesalahan pengiriman. Daryono mengungkapkan saat ini BMKG tengah menginvestigasi hal tersebut.

"Masalah ini sedang kita investigasi," lanjutnya.

Beredar pesan singkat yang berisi peringatan gempa berkekuatan 8,5 M dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG menjelaskan bahwa ada kesalahan sistem pengiriman pesan peringatan dini tsunami.

Mulanya, tangkapan layar pesan singkat berisi peringatan gempa ini diunggah oleh sejumlah warganet di Twitter. Pesan ini berisi peringatan dini tsunami untuk Provinsi Jawa Timur, NTB, Bali, NTT, hingga Jawa Tengah. Gempa disebut berkekuatan 8.5 magnitudo.

"Peringatan Dini Tsunami di JATIM NTB BALI NTT JATENG Gempa Mag:8.5 04-Jun-21 10:14:45WIB Lok:10.50LS 114.80BT Kdlmn:10Km::BMKG," bunyi pesan yang dikirim oleh KominfoBMKG seperti yang dilihat, Kamis (27/5/2021).

BMKG menjelaskan bahwa pesan ini terkirim karena kesalahan sistem pengiriman 'test'.

"Mohon maaf terjadi kesalahan system pengiriman TEST--Peringatan Dini Tsunami di JATIM,NTB,BALI,NTT,JATENG,...::BMKG," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Rahmat Triyono saat dikonfirmasi, Kamis (27/5). - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com


Selasa, 25 Mei 2021

Imbal Hasil Obligasi AS Melandai, Wall Street Ditutup Cerah

 


PT Kontak Perkasa Futures - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup cerah pada perdagangan Senin kemarin. Sejumlah indeks ditutup pada zona hijau.

Selasa (25/5/2021), S&P 500 dan Nasdaq melonjak lebih dari 1%. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan imbal hasil US Treasury.

Kekhawatiran inflasi reda karena investor kemungkinan mulai melihat tagihan dari infrastruktur Presiden Joe Biden lebih kecil atau tidak memberikan dorongan ekonomi yang besar.

Kepala Investasi Glenview Trust co di Louisville, Bill Stone mengatakan, pertumbuhan saham akan terlihat pada hari Senin karena adanya penurunan imbal hasil.

"Tampaknya akan terus memantul dalam rotasi kembali ke pertumbuhan, sektor dengan kinerja terbaik saat ini adalah semua saham pertumbuhan," katanya.

Dow Jones Industrial Average naik 178,6 poin atau 0,52% menjadi 34.386,44, S&P 500 naik 40,37 poin atau 0,97%, menjadi 4.196,23 dan Nasdaq Composite bertambah 185,44 poin atau 1,38% menjadi 13.656,44.

Raksasa teknologi Apple dan Microsoft masing-masing naik sekitar 2%. Sektor ini berada di antara yang berkinerja terburuk untuk bulan dan tahun ini karena kekhawatiran inflasi telah tumbuh dan imbal hasil obligasi telah bergerak lebih tinggi.

Pasar ekuitas telah bergejolak dalam beberapa pekan terakhir karena investor mempertimbangkan data ekonomi yang kuat dan kekhawatiran bahwa kemacetan pasokan dapat menyebabkan perpanjangan harga yang lebih tinggi. Pada gilirannya hal ini akan memaksa Federal Reserve untuk mengurangi stimulus moneter besar-besarannya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 24 Mei 2021

Balada Drama COD, Hapuskan atau Pertahankan?

 


PT KP Press - Beberapa waktu terakhir masyarakat dunia maya disuguhkan beberapa video viral yang kasusnya serupa. Deretan video itu menunjukkan kurir yang disemprot oleh pembeli e-commerce yang menggunakan mekanisme Cash On Delivery (COD).
Dari berbagai video yang beredar pembeli merasa barang yang datang tidak sesuai dan ingin membatalkan pembelian itu. Kurir sebagai pihak rekanan tentu tidak bisa menjelaskan permasalahan itu. Kurir hanya mengikuti aturan jika barang sudah diantar maka pembeli harus melakukan pembayaran.

Fenomena ini menimbulkan berbagai pandangan di media sosial. Ada yang menyalahkan si pembeli, ada yang menyalahkan si penjual dan ada juga yang berpandangan agar sistem COD dihapuskan karena banyak bikin masalah.

Pakar Marketing, Yuswohady menilai COD sebenarnya mekanisme yang baik untuk ekosistem belanja online secara keseluruhan. Bahkan menurutnya itu merupakan inovasi yang baik karena bisa menjembatani antara yang online murni dengan offline. Meskipun pada dasarnya mekanisme COD sudah lama ada jauh sebelum e-commerce lahir.

"Menurut saya mekanisme COD ini bagus bagi customer, dan bagus bagi semua sebenarnya. Ini inovasi yang bagus. Dan COD kalau ada ketentuan kepastiannya secara hukum itu akan men-drive demand. Karena customer diuntungkan dan seller juga diuntungkan, dengan COD customer yang awalnya ragu jadi mau beli. Jadi bagi customer dan seller juga menguntungkan," katanya.

Seharusnya, kata Yuswohady, sebelum menjalankan program marketing baru dilakukan uji coba terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengetahui apakah mekanisme baru tersebut berjalan dengan baik agar tidak terjadi hal-hal seperti yang sering terjadi belakangan ini.

Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga berbeda pandangan. Menurutnya hal yang dibutuhkan saat ini adalah sosialisasi dan edukasi yang menyeluruh ke masyarakat tentang marketplace secara keseluruhan.

COD menurutnya hanya sebagian kecil dari dunia belanja online. Sehingga menurutnya tidak setimpal dengan upaya yang besar jika pemerintah mau membuat ketentuan hanya khusus untuk COD.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan mengatakan pada dasarnya sudah ada beberapa regulasi tentang e-commerce. Ada PP nomor 80 tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan ada juga Permendag nomor 50 tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Oke mengakui saat itu pemerintah terburu-buru membuat aturan tersebut. Tujuannya akan mengakomodir perkembangan e-commerce yang begitu cepat. Tujuan utamanya adalah melindungi hak konsumen.

"Kalau ada penipuan ya kita tindak, karena ada aturannya. Kalau sebelumnya kan nggak bisa kita tindak. Selain itu aturan-aturan yang berlaku di perdagangan offline juga berlaku. Tapi prinsipnya kita harus segera mensosialisasikan tanggung jawab pelaku apa, hak konsumen apa, dan mekanismenya. Bukan mekanisme saling menjelekan," ucapnya.

Oke menyarankan kepada masyarakat, jika merasa dirugikan dalam belanja online agar mengikuti mekanisme berlaku. Jika tidak dapat selesai juga bisa melakukan pelaporan ke pihak berwenang atau melalui lembaga perlindungan konsumen yang ada.

Lalu bagaimana menurut kalian? Kalian lebih setuju mekanisme dihapuskan atau dipertahankan? Isi polling ini ya, jangan lupa sertakan alasannya. Polling akan ditutup pada Selasa (24/5) besok pukul 10.00 WIB. - PT KP Press

Sumber : detik.com