Selasa, 07 November 2023

Asing Diam-diam Borong 10 Saham Ini Kala IHSG Terbang

 


PT Kontakperkasa - Setelah pekan lalu perlahan mulai bangkit, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat di awal pekan ini Senin (6/11/2023). Indeks terus berada di zona hijau sepanjang perdagangan kemarin.
IHSG kemarin ditutup melonjak 1,33% di 6.878,83 pada penutupan sesi II perdagangan kemarin. Pergerakan positif ini terjadi walaupun data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 cenderung melandai.

Baca: Ekonomi RI Mengecewakan, Semoga Ada Kabar Baik dari China
Tercatat nilai transaksi kemarin sebesar Rp10,14 triliun dengan volume transaksi sebanyak 27,94 miliar saham. Terdapat 308 saham naik, 213 saham turun, dan 237 saham jalan di tempat.

Sementara itu, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp269,45 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp467,01 miliar di pasar reguler. Di samping itu, investor asing juga tercatat melakukn penjualan bersih (net sell) sebesar Rp197,56 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Maka demikian, saham-saham apa saja yang diborong asing di kala IHSG melesat 1,33%? Mengutip RTI Business, berikut net foreign buy sepanjang perdagangan Senin!

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp171,1 miliar

2. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) - Rp130,7 miliar

3. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) - Rp81,7 miliar

4. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) - Rp65,3 miliar

5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp49,6 miliar

6. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp47,4 miliar

7. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) - Rp24,7 miliar

8. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) - Rp24,5 miliar

9. PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) - Rp14,9 miliar

10. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) - Rp13,6 miliar - PT Kontakperkasa

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 03 November 2023

IHSG Bisa Tembus Rp7.700 Tahun Depan, Cek Saham Ini

 


PT KP Press - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan volatil pada 2024. Kendati demikian IHSG diperkirakan bisa menyentuh Rp7.700 di tengah kondisi politik dan ekonomi global yang masih belum stabil.
Chief Investment Officer Sinar Mas Asset Management Genta Wira Anjalu mengatakan, transisi politik dan konflik geopolitik adalah kontributor utama yang membuat bursa Indonesia bergerak volatil.

"Untuk 2024 kita menargetkan di 7.700. Apakah akan ada window dressing? ini sulit diprediksi," ujar Genta dalam acara Sinarmas Sekuritas 2024 Market Outlook, pada Kamis, (2/11/2023).

Target IHSG tersebut mempertimbangkan rasio PE forward 13,1x dengan tingkat pertumbuhan laba sebesar 10%. Target tersebut cukup konservatif karena merefleksikan level rasio PE pada standar deviasi -1.

Genta melihat, situasi pasar saham masih terpengaruh negatif atas kondisi global. Konflik perang Rusia-Ukraina, Israel-Hamas, dan kondisi geopolitik lain yang memanas dianggap bisa berdampak secara tidak langsung kepada pelemahan IHSG.

Pasalnya bila perang meletus, harga minyak naik dan batu bara mengalami stagnansi. Dengan demikian pemerintah Indonesia akan mengeluarkan beberapa instrumen penyeleamatan untuk menekan dampak ekonomi ke Indonesia, seperti penerbitan obligasi.

Kondisi seperti itu akan membuat rupiah melemah, inflasi naik, dan membuat IHSG mengalami koreksi.

Selain itu, pelemahan ekonomi China dianggap akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dibandingkan dengan perekonomian AS dan Uni Eropa.

Menurut prediksi, jika pertumbuhan China turun 0,9% dan AS turun 0,96%, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun 0,09%. Di skenario yang lebih pesimis, analis bahakn memrediksi ekonomi Indonesia akan terkoreksi hingga 0,2% di tahun depan.

Meski demikian, investor masih dapat memanfaatkan semarak tahun politik untuk memilih beberapa saham pilihan di tahun depan. Sektor konsumsi dan telekomunikasi adalah dua diantaranya.

"Oleh karena itu, kami meyakini bahwa saham pilihan pada sektor konsumsi dan telekomunikasi mash dapat membukukan performa yang baik pada tahun 2024, didorong katalis pemilu dan konsumsi yang membaik," ujarnya. - PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com

Rabu, 01 November 2023

IHSG Ambles 1,25%, 6 Saham Big Cap Ini Jadi Penyebabnya

 


PT Kontakperkasa - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambles pada perdagangan sesi I Rabu (1/11/2023), di tengah cerahnya bursa saham global pada hari ini.
Per pukul 09:48 WIB, IHSG ambles 1,25% ke posisi 6.671,231. IHSG kembali terkoreksi ke level psikologis 6.600 pada sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini mencapai sekitaran Rp 3 triliun dengan melibatkan 9 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 471.295 kali. Sebanyak 157 saham menguat, 351 saham melemah dan 173 saham stagnan.

Beberapa sektor menjadi pemberat IHSG pada hari ini, seperti sektor kesehatan yang mencapai 3,78%, kemudian sektor konsumer non-primer sebesar 2,68%, sektor sektor energi sebesar 2,42%, dan sektor bahan baku sebesar 2,39%.

Selain itu, beberapa saham juga memperberat IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG pada sesi I hari ini.

Emiten    Kode Saham    Indeks Poin    Harga Terakhir    Perubahan Harga
Bank Rakyat Indonesia (Persero)    BBRI    -10,50    4.870    -2,22%
Bank Central Asia    BBCA    -8,61    8.625    -1,43%
Amman Mineral Internasional    AMMN    -6,72    6.300    -3,08%
Charoen Pokphand Indonesia    CPIN    -6,48    5.400    -7,33%
Kalbe Farma    KLBF    -5,21    1.580    -6,80%
Adaro Energy Indonesia    ADRO    -4,76    2.430    -5,47%
Sumber: Refinitiv & RTI

Dua saham raksasa perbankan menjadi pemberat terbesar IHSG pada sesi I hari ini yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 10,5 indeks poin dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 8,6 indeks poin.

IHSG ambles meski bursa saham global cenderung menguat pada hari ini. Di Asia-Pasifik sendiri, sebagian besar terpantau menguat dengan indeks Nikkei 225 Jepang memimpin yakni melejit 2%.

IHSG yang ambles sepertinya karena investor cenderung wait and see menanti rilis data inflasi Indonesia dan keputusan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi Oktober 2023 pada hari ini Rabu (1/11/2023) pukul 11:00 WIB.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, dari 11 institusi memperkirakan inflasi Oktober 2023 akan mencapai 0,26% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year-on-year/yoy) akan berada di angka 2,65% pada bulan ini. Inflasi inti (yoy) diperkirakan mencapai 2,00%.

Sebagai catatan, inflasi pada September 2023 tercatat 2,28% (yoy) dan 0,19% (mtm) sementara inflasi inti mencapai 2,00% (yoy).

Dalam catatan BPS, inflasi secara bulanan memang biasanya meningkat mulai Oktober setelah melandai di September. Sepanjang periode 2018-2022 atau lima tahun terakhir, inflasi (mtm) Oktober mencapai 0,08%.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan September yang lebih banyak mencatat deflasi. Inflasi Oktober tahun ini juga diprediksi akan kencang karena melonjaknya sejumlah harga bahan pangan serta BBM non-subsidi.

Sementara itu dari AS, The Fed akan mengumumkan hasil pertemuan dua harinya pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Pengumuman The Fed sangat ditunggu dunia karena besarnya pengaruh kebijakan tersebut kepada pergerakan pasar saham, obligasi, dan mata uang dunia.

Pada pertemuan September lalu, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5,25-5,50%. Namun, bank sentral AS tetap memberi sinyal adanya kenaikan sekali lagi pada tahun ini.

Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) atau FOMC Minutes September juga menunjukkan sebagian pejabat The Fed masih melihat perlunya kenaikan suku bunga terbatas karena inflasi belum ada di kisaran target mereka yakni 2%.

Risalah menunjukkan adanya perbedaan yang cukup tajam antara pejabat The Fed mengenai tambahan kenaikan suku bunga.

Namun, pasar memprediksi The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya pada Kamis dini hari besok.

Hal ini sesuai dengan perangkat FedWatch Tool yang menunjukkan 97,1% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuan. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 98,4%. - PT Kontakperkasa

Sumber : cnbcindonesia.com

Kamis, 26 Oktober 2023

10 Saham Ini Diborong Asing Kala IHSG Menguat

 


PT Kontakperkasa - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup di zona hijau. Indeks ditutup terapresiasi 0,41% di 6.834,38 pada perdagangan Rabu (25/10/2023).
Adapun nilai transaksi selama perdagangan kemarin sebesar Rp9,71 triliun, dengan volume transaksi sebanyak 18,68 miliar saham. Tercatat sebanyak 290 saham hijau, 260 merah, sedangkan 207 kuning atau jalan di tempat.

Sementara itu, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp243,95 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp168,21 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp75,74 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Maka, saham-saham apa yang kompak diborong hingga IHSG kembali menguat kemarin? Mengutip RTI Business, berikut net foreign buy sepanjang perdagangan hari Rabu.

1. PT United Tractors Tbk. (UNTR) - Rp114,4 miliar

2. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp103,4 miliar

3. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) - Rp57,4 miliar

4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp50,2 miliar

5. PT MD Pictures Tbk. (FILM) - Rp44,5 miliar

6. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) - Rp19,4 miliar

7. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) - Rp17,5 miliar

8. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) - Rp13,4 miliar

9. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) - Rp13,2 miliar

10. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) - Rp10,2 miliar - PT Kontakperkasa

Sumber : cnbcindonesia.com

Selasa, 24 Oktober 2023

Harga Emas Tinggi, Nasabah Tabungan Emas Pegadaian Ikut Bertambah

 


PT KP Press - Harga PT Aneka Tambang Tbk mengalami peningkatan sepanjang pekan kemarin. Bahkan, harga emas sempat meningkat tajam per satu gram emas sebesar Rp 1,1 juta.

Melonjaknya harga emas, cukup mendorong bisnis emas beberapa perseroan, salah satunya PT Pegadaian. Perusahaan mengatakan adanya lonjakan harga emas mendorong nasabah untuk menambah portofolio investasi tabungan emas yang dimilikinya.

Sekretaris Perusahaan Pegadaian Yudi Sadono mengatakan, per Oktober 2023, produk Tabungan Emas Pegadaian sebesar Rp 148 miliar atau naik 32 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 112 miliar. "Kami melihat kenaikkan harga emas saat ini level Rp 1,1 juta per gramnya justru membuat nasabah Pegadaian terpacu untuk menambah portofolio investasi Tabungan Emas," ujar Yudi ketika dihubungi Republika, Senin (23/10/2023).

Dilansir dari laman resmi Pegadaian, Tabungan Emas Pegadaian adalah layanan penitipan saldo emas guna memudahkan masyarakat berinvestasi emas. Produk Tabungan Emas Pegadaian memungkinkan nasabah melakukan investasi emas secara mudah, murah, aman dan terpercaya.


Adapun keunggulan dari Tabungan Emas antara lain tersedia seluruh gerai Pegadaian dan melalui Pegadaian Digital Service, Agen Pegadaian dan Marketplace, biaya administrasi dan pengelolaan ringan, nasabah dapat melakukan transfer ke rekening Tabungan Emas mulai dari 0,1 gram, permintaan cetak emas dapat dilakukan mulai dari kepingan satu gram, dijamin karatase 24 karat, dikelola secara profesional dan transparan, harga jual dan buyback yang kompetitif, nasabah dapat melakukan buyback mulai dari satu gram, nasabah dapat melakukan pembelian Tabungan Emas (Top Up) mulai dari 0,01 gram. - PT KP Press

Sumber : republika.co.id

Jumat, 20 Oktober 2023

ANALIS MARKET (20/10/2023) : IHSG Berpotensi Bergerak Bearish

 



PT Kontakperkasa - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Bursa saham utama AS ditutup memerah berjamaah rata-rata 1 persen seiring para investor mencerna naiknya yield US Treasury 10 tahun, laporan keuangan perusahaan, dan statement dari Federal Reserve Chairman Jerome Powell.

CBOE Volatility Index lompat ke titik tertinggi sejak Maret lalu. Powell mengatakan bahwa bank sentral AS akan melanjutkan kebijakan moneter mereka dengan hati-hati menyusul lonjakan imbal hasil obligasi negara yang ikut andil memperketat kondisi keuangan secara signifikan, namun beliau juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat memaksa The Fed untuk lebih memperketat kebijakannya.

Pernyataan ini muncul tepat setelah data Initial Jobless Claims menunjukkan pasar tenaga kerja masih tetap kuat: klaim pengangguran mingguan ini terakhir keluar di angka 198 ribu, lebih rendah dari prediksi 212 ribu & minggu sebelumnya 211 ribu serta merupakan titik terendah dalam 9 bulan; dengan demikian menegaskan ekonomi AS yang kuat & resilient, mendorong imbal hasil Treasury 10-tahun mendekati 5% untuk pertama kalinya sejak tahun 2007.

Data Existing Home Sales (Sept.) juga menunjukkan perumahan rumah baru di bulan September meningkat 3.96 juta unit, pun lebih tinggi dari estimasi 3.89 juta; walau secara bulanan angka ini turun -2.0% mom.

Di sisi lain, Philadelphia Fed Manufacturing Index menyatakan outlook kondisi usaha masih relatif lemah untuk bulan Oktober di wilayah Philadelphia.
MARKET ASIA: Jepang melaporkan Trade Balance di bulan September berhasil surplus JPY62.4 miliar, merupakan surplus kedua kalinya dalam kurun waktu sejak September 2021 dan dalam 4 bulan terakhir; disebabkan posisi Ekspor mereka yang meningkat signifikan 4.3% yoy dari bulan sebelumnya -0.8%, namun Impor masih melambat pada -16.3% yoy. Adapun hari ini Jepang telah merilis National CPI di angka 3.0% yoy (melandai dari bulan sebelumnya 3.2%), demikian pula National Core CPI berhasil diturunkan dari 3.1% bulan Agustus menjadi 2.8% yoy di bulan September ini. Korea Selatan kembali menahan suku bunga acuan mereka di level 3.5%. Sedangkan Indonesia secara tak terduga menaikkan BI7DRR 25 bps ke level 6.0% dalam usaha Bank Indonesia menstabilkan Rupiah. Hari ini giliran China yang akan umumkan keputusan suku bunga mereka yang sedianya masih ditahan tetap di level 3.45%. Berita domestik yang kita tunggu hari ini adalah pertumbuhan Foreign Direct Investment di kuartal 3, berbanding posisi 14.2% yang telah terjadi di kuartal 2.

MARKET EROPA: tidak banyak rilis data ekonomi yang ditunggu para pelaku di penghujung minggu ini, yang penting diantaranya adalah: Retail Sales Inggris (Sept.), German PPI (Sept.).

KOMODITAS: Harga Minyak mentah dunia naik 3 hari berturut-turut dipicu oleh komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang agak mengambang dan tidak memberi kepastian akan adanya kenaikan suku bunga pada FOMC Meeting 2 November mendatang. Sentimen pendukung lainnya disumbangkan oleh memburuknya perang Israel-Hamas, yang menimbulkan kekhawatiran akan potensi gangguan produksi minyak mentah atau transportasi keluar dari Timur Tengah, meskipun belum ada tanda-tanda akan terjadinya hal tersebut. Di awal sesi, harga minyak mentah sempat turun lebih dari 1% karena Amerika Serikat memberikan keringanan enam bulan terhadap sanksi ekonomi yang dikenakan atas Venezuela, sebagai imbalan atas janji negara Amerika Selatan tersebut untuk menyelenggarakan Pemilu yang bebas dan adil. Minyak mentah WTI untuk kontrak November ditutup naik 1,5%, pada USD89,37 per barel. Seminggu ini, patokan minyak mentah berbasis New York tersebut membukukan kenaikan 0,6%. Sedangkan minyak mentah Brent untuk kontrak yang paling aktif di bulan Desember mengakhiri sesi Rabu pada USD92,38/barel, atau menguat hampir 1%. Untuk minggu ini, patokan minyak mentah global berbasis London tersebut telah melonjak 2,3%. US Dollar yang melemah juga membuat komoditas dalam mata uang AS lebih terjangkau bagi pembeli internasional non-AS. Sementara itu, Emas pun turut mempertahankan kenaikannya untuk hari ketiga berturut-turut pada perdagangan Kamis (19/10/23) karena anjloknya USD plus adanya risiko eskalasi konflik Timur Tengah. Kontrak Emas berjangka paling aktif di Comex New York, untuk bulan Desember ditutup naik atau 0,6% pada USD 1,980.50 per ounce. Dengan reli selama tiga hari, Emas telah naik lebih dari 2% pada minggu ini, menambah lonjakan pada minggu sebelumnya yang sebesar lebih dari 5%.

INDONESIA: Setelah pengumuman kejutan naiknya suku bunga BI7DRR dari Bank Indonesia ke level 6%, maka terjawab sudah kenapa IHSG terlihat ragu-ragu untuk menyebrang level Resistance krusial 6950. Para investor mempersiapkan kemungkinan terburuk keputusan BI rate di luar harapan pasar, di tengah posisi nilai tukar Rupiah yang makin tak berdaya pada IDR 15,863/USD.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas memperkirakan konsolidasi ini masih akan berlangsung setidaknya untuk menguji Support dari level previous Low sekitar 6840-6825, atau memang harus menggenapi target pattern di kisaran 6780.

Oleh karena itu, sikap Hold / Wait & See adalah yang paling tepat diterapkan di penghujung pekan ini.

“IHSG berpotensi bergerak Bearish,” sebut analsi NH Korindo Sekuritas dalam riset Jumat (20/10). - PT Kontakperkasa

Sumber : investing.com

Kamis, 12 Oktober 2023

Perang Israel vs Hamas: Warga Dunia Bisa Ikut Boncos

 


PT KP Press - Konflik antara Israel dan Palestina kembali pecah setelah terjadi serangan dari kelompok Hamas wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023). Alhasil deklarasi perang oleh Israel pada tanggal 8 Oktober pun disuarakan dan akhirnya mengguncang pasar global.
Sebagai informasi, Israel melanjutkan serangan udaranya di seluruh wilayah Gaza dan hingga kini jumlah korban tewas akibat kekerasan yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas telah melampaui 1.500 orang.

Menurut layanan kesehatan Palestina dan Israel, lebih dari 900 orang tewas dan 2.600 orang terluka di Israel dan setidaknya 687 orang tewas dan 3.700 orang terluka di Gaza.

Sementara, kata para pejabat Israel pada Senin, sekitar 150 sandera Israel masih disandera oleh Hamas di Gaza. Amerika dan negara-negara lain sedang berupaya untuk menentukan berapa banyak warga negara asing yang disandera.

Peristiwa tersebut memberikan dampak pada pasar global yang dicerminkan oleh harga minyak dan emas yang lebih tinggi, penguatan dolar Amerika Serikat (AS), dan penurunan saham maskapai penerbangan merupakan beberapa dampak finansial langsung dari konflik ini, yang berpotensi mengganggu stabilitas kawasan Timur Tengah.

Ketika pasar Amerika Serikat (AS) dibuka pada Senin (9/10/2023), investor bereaksi penuh semangat terhadap peristiwa bencana di Israel. Harga minyak mentah dan emas melonjak, sementara dolar AS relatif stagnan. Sejak saat itu, mereka mulai stabil.


Dilansir dari Refinitiv, pada Senin (9/10/2023), harga minyak Brent naik 4,22% dan diikuti dengan WTI yang menguat 4,33%. Sedangkan harga emas dunia terapresiasi 1,56%. Sementara dolar AS menguat tipis 0,03%.

Merujuk pada Forbes.com, banyak saham maskapai penerbangan merosot pada hari Senin, termasuk Delta, United dan American Airlines serta maskapai penerbangan Eropa seperti International Airlines Group (pemilik British Airways) dan Lufthansa. Dalam sebagian besar kasus, harga pulih pada hari berikutnya, meskipun situasi perjalanan masih fluktuatif.

Dampak Perang Timur Tengah

Perang Israel-Hamas tidak hanya akan berdampak kepada kawasan Timur tengah tetapi juga warga dunia. Terlebih, kawasan tersebut sangat strategis dalam pasar komoditas energi.

Pertama, harga bensin bisa meningkat. Kenaikan harga minyak mungkin akan menyebabkan kenaikan harga, serupa dengan apa yang terjadi setelah Rusia menyerang Ukraina. Pada tahun 1973, selama perang Arab-Israel, pemasok minyak dari Timur Tengah memutus hubungan dengan AS karena dukungannya terhadap Israel, sehingga membuat harga gas AS melonjak tinggi. Oleh karena itu, akan bijaksana jika kita berhemat bahan bakar minyak (BBM) agar mengurangi pengeluaran konsumsi BBM di tengah harga minyak yang tinggi.

Kedua, penerbangan internasional telah dibatalkan, dan gangguan jadwal mungkin terus berlanjut
Pembatalan dan penundaan penerbangan mulai terjadi di Israel dan negara sekitarnya pada akhir pekan lalu. Mungkin ada dampak tambahan bagi sebagian wisatawan, karena maskapai penerbangan membatalkan atau mengubah rute penerbangan ke wilayah yang terkena dampak.
Jika Anda memiliki rencana untuk bepergian ke Eropa dalam waktu dekat, perhatikan baik-baik penerbangan Anda. Periksa juga cakupan asuransi perjalanan Anda karena sebagian besar polis tidak akan membayar gangguan yang berkaitan dengan perang.

Ketiga, peralihan investor ke aset-aset yang lebih aman dapat memperkuat dolar AS dan emas.

Perburuan pada Senin pagi (9/10/2023) terhadap komoditas safe-haven lama seperti emas dan dolar AS telah stabil. Sebagian besar investor tampaknya berada dalam pola bertahan setelah pasar awalnya bereaksi terhadap berita Israel, yang mengindikasikan bahwa tidak perlu terburu-buru. Namun, jika pergerakan serupa terus terjadi di masa depan, ada kemungkinan dolar akan menjadi terlalu kuat, sehingga membuat biaya ekspor Amerika menjadi terlalu mahal bagi pembeli asing. - PT KP Press

Sumber : cnbcindonesia.com