Jumat, 03 Mei 2019

Harga Pangan Jelang Puasa, Darmin: Tak Ada Masalah yang Serius


PT Kontak Perkasa - Pemerintah menjamin harga dan pasokan bahan pokok selama bulan puasa atau Ramadan terjaga dan terkendali dengan baik.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai ratas mengenai persiapan menghadapi Idul Fitri 1440 H/2019 M di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

"Kalau persiapan Lebaran nggak ada masalah yang serius," kata Darmin.

Dia menyebutkan, ada beberapa komoditas yang perlu diantisipasi cepat seperti halnya kenaikan harga bawang merah, bawang putih, serta bahan dasar bumbu dapur lainnya.

Apalagi, BPS mencatat inflasi April 2019 sebesar 0,44% faktor utamanya adalah kenaikan harga bumbu-bumbuan dapur. Salah satu upaya menstabilkan harga, masuknya impor bawang putih yang belum lama ini telah diputuskan.

"Memang sudah ada berapa puluh ribu. 40 ribu atau berapa puluh ribu. Jadi harga mestinya sudah akan mulai melambat (kenaikannya)," ujar dia.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kenaikan harga cabai merah hanya karena faktor musiman saja, dan dalam wakti dekat juga akan kembali normal.

"Tapi bahan pokok seperti beras dan sebagainya tersedia. Bahkan cenderung deflasi. Terjadi penurunan. Jadi tidak ada masalah. Insyaallah lah kalau dari bahan pokok tidak ada kekhawatiran," ujar Enggar.

Menurut dia, dalam waktu satu minggu ke depan pun harga bahan pokok sudah mulai stabil. "Minggu depan sudah mulai turun. Dari sebelum puasa sudah turun. Kalau yang agak tinggi kan bawang dan cabai. Nah itu seasonal dan tidak akan terlalu lama. Tetapi beras aman. Itu aman," jelas dia. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Kamis, 02 Mei 2019

AHY Ketemu Jokowi Sore Ini, TKN Puji Karakter Negarawan SBY


PT Kontak Perkasa Futures - Sinyal Partai Demokrat (PD) merapat ke petahana Presiden Joko Widodo menguat. Tak hanya membuka pintu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin juga memberi puji-pujian untuk Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Sikap SBY yang jernih dalam memandang segala tahapan pemilu menunjukkan karakter seorang negarawan. Meski dalam politik selalu ada dinamika dan perbedaan, namun pada intinya semangat TKN dan Partai Demokrat selalu sama yakni menjunjung dan menghormati proses demokrasi. Kami memberi apresiasi atas sikap dewasa Partai Demokrat dalam berpolitik," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Kamis (2/5/2019).

Karding menyoroti soal kesamaan antara SBY dan Jokowi bersama seluruh elemen di TKN yang disebutnya sama-sama percaya dengan proses demokrasi yang saat ini tengah berlangsung. Karding mengatakan, SBY sejak awal telah menunjukkan komitmen dan semangat yang sama dengan kubu pasangan nomor urut 01 itu.

"Meski bersaing, Demokrat dinilai tetap mampu menjaga nilai-nilai universal dalam berbangsa. Ini seperti mengedepankan semangat inklusif dan tidak berpikir sempit," ucapnya.

"Baju kami dengan Demokrat beda sepanjang pilpres. Tapi hati kami sama yang ingin Indonesia dibangun dengan semangat yang tidak sempit dan tak eksklusif. Dengan semangat yang sama itu kami optimistis bahwa kesatuan TKN dan Demokrat ini bisa berkembang ke arah yang lebih jauh," imbuh Karding.

Bukan hanya ke Demokrat. TKN Jokowi kembali membuka penawaran kepada PAN untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf. Karding memberi apresiasi pada PAN yang disebutnya aktif dalam menciptakan suasana sejuk demokrasi dengan sikap sang ketum, Zulkifli Hasan yang datang ke Jokowi untuk membangun komunikasi.

"Kamipun mengapresiasi gestur politik yang dibangun PAN yang memperlihatkan itikad untuk menjaga persatuan dan menghormati proses demokrasi. Pak Zulkifli memperlihatkan narasi yang positif dan bukan memprovokasi rakyat dengan narasi negatif," ucapnya.

Sejak unggul di Pipres 2019 versi hitung cepat, Jokowi sudah tegas menyatakan membuka pintu silaturahmi bagi lawan politiknya. Ini disebut sebagai upaya rekonsiliasi.

"Ini menunjukkan Jokowi pemimpin yang mudah komunikasi dengan semua pimpinan partai. Jokowi menunjukkan bahwa kepentingan bangsa di atas segalanya," sebut Karding.

Soal rencana pertemuan Jokowi dengan Komandan Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), TKN menyambut baik. Karding menilai langkah Jokowi sebagai bentuk kerendah-hatian yang menang kepada yang kalah.

"Harus diglorifikasi kerendah-hatian dan sikap kenegarawanan Pak Jokowi merangkul pihak yang berbeda. Selain berdampak adem , sejuk dan baik bagi persatuan, sekaligus menjadi pendidikan politik bagi bangsa kita," urainya.

"Bahwa yang menang harus merangkul yang kalah. Juga bangun tradisi dewasa berdemokrasi," sambung Karding.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Jokowi akan bertemu dengan AHY. Pertemuan akan digelar sore ini.

"Hal yang biasa itu. Ya tinggal bentar lagi, tinggal setengah jam lagi, kita tunggu aja," ujar Moeldoko menjawab pertanyaan wartawan mengenai pertemuan Jokowi dengan AHY. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 30 April 2019

Jadi Nggak Sih Impor Bawang Putih? Bulog: Masih Tunggu Izin


PT Kontak Perkasa Futures - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian memutuskan Perum Bulog untuk mengimpor bawang putih. Hanya saja, keputusan tersebut belum terealisasikan.

Terkait hal itu, Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar mengatakan pelaksanaan hal impor masih menunggu izin dari Kemendag. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya masih mengikuti arahan dari hasil rapat di Kemenko Perekonomian.

"Ya masih menunggu perizinan gitu saja. Kalau keputusan rakortas kemarin sudah diundangkan Bulog impor bawang putih jadi tetap diperintahkan memberikan izin," terang Bachtiar, Selasa (30/4/2019).

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) pada Maret 2019 memutuskan Bulog mengimpor 100 ribu ton. Impor dilakukan untuk menekan harga bawang yang melonjak ke Rp 45.000 per kilogram (kg).

Seiring berjalannya waktu, izin impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) tak kunjung keluar, bahkan usai pemilihan umum (pemilu) izin untuk Bulog tetap belum keluar.

Malahan, Kemendag justru menerbitkan izin impor untuk 8 perusahaan swasta dengan kuota sebanyak 115.000 ton. Hal ini menuai kritik Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas).

Ia menilai salah satu pihak sengaja membatalkan impor untuk Bulog, padahal impor perlu dilakukan guna menstabilkan harga.

"Kami tak bisa laksanakan impor, walaupun sudah ada perintah bahkan Presiden juga. Kita sudah rapat juga, Bulog harus impor 100.000 ton, tapi ada yang membatalkan," kata Budi Wasesi, Senin (29/4/2019).

"Padahal itu putusan Rakortas, hanya satu Menteri yang bisa membatalkan. Mungkin cara pikirnya salah, karena ini kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi, karena belum ada putusan, mungkin menteri itu yang menjamin harga bawang putih," sambung pria yang beken disapa Buwas itu.

Padahal, kata Buwas, jika Bulog yang diberikan wewenang, Bulog tidak akan mencari keuntungan. Meski mengakui ada yang menjegal izin impor bawang putih, Buwas tidak mengungkapkan nama pihak tersebut.

"Bulog itu nggak mencari keuntungan tapi kestabilan harga. Entah kenapa, mungkin ada yang nggak dapat keuntungan," tutup dia. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 29 April 2019

Bahas Pindah Ibu Kota, Jokowi: Banjir Jadi Ancaman di Jakarta


PT Kontak Perkasa - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar ibu kota negara dipindahkan di luar pulau Jawa. Sebelum memutuskan, Jokowi bicara soal kondisi di pulau Jawa yang dinilai kurang tepat untuk dijadikan ibu kota negara, salah satunya di Jakarta.

Jokowi mengatakan jumlah penduduk di pulau Jawa lebih dari separuh total jumlah penduduk di Indonesia, yakni 57 persen. Tak hanya itu, Jokowi membahas soal kemacetan di kota-kota besar di Indonesia.

Dia mengatakan kemacetan kronis juga banyak terjadi di pulau Jawa. "Soal kemacetan kronis itu kan bukan hanya di Jakarta, di Pulau Jawa pemandangan kemacetan sudah kita lihat, kemudian di sejumlah titik di Pantura utamanya," kata Jokowi dalam rapat di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Dia juga mengatakan degradasi sosial di Jakarta juga terlihat tajam,. Ditambah lagi potensi banjir yang jadi ancaman.

"Degredasi sosial di sini sudah kelihatan semakin tajam dan kalau dilihat banjir besar di setiap musim hujan jadi ancaman di Jakarta, tidak hanya sekarang tapi sebelumnya juga jadi ancaman," katanya.

Tak hanya itu, di musim kemarau juga ketersediaan air bersih kurang memadai. Menurut Jokowi, pencemaran lingkungan di pulau Jawa juga dinilai tinggi.

"Di musim kemarau, itu air bersih hanya 2 persen dari kebutuhan yang ada. Ada pencemaran yang berat juga dan ini di pulau Jawa, sungai-sungai di pulau Jawa merupakan 10 sungai yang paling tercemar di dunia," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebutkan Presiden Jokowi sudah memutuskan untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke luar Pulau Jawa. Bambang menjelaskan, hasil kajian Bappenas menyimpulkan ada tiga kriteria pemindahan ibu kota.

Pertama, tetap di DKI Jakarta dengan membangun khusus kantor pemerintahan di seputar Monas. Kedua, memindahkan ibu kota ke daerah pinggiran Jakarta dengan radius jarak sekitar 60 km. Ketiga, memindahkan ke luar pulau Jawa.

"Dalam rapat tadi diputuskan, presiden memilih alternatif ketiga, yaitu memindahkan ibu kota ke luar Jawa. Ini barangkali salah satu putusan penting yang dilahirkan hari ini, dan tentunya akan dilanjutkan dengan ratas berikutnya yang akan bicara lebih teknis, bicara design, dan bicara mengenai masterplan dari kota itu sendiri," kata Bambang di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4). - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 26 April 2019

Moeldoko: Said Iqbal Akrab Sekali Bertemu Jokowi, Tak Ada Suasana Tegang


PT Kontak Perkasa Futures - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menerima sejumlah pimpinan organisasi serikat buruh termasuk Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Said Iqbal. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pertemuan antara Jokowi dengan Said Iqbal berlangsung dalam suasana yang sangat akrab.

"Akrab, akrab sekali, sangat akrab, presiden lebih banyak mendengarkan. Pak Said Iqbal lebih banyak bicara dengan yang lain-lain. Ada tujuh orang semuanya (pimpinan serikat buruh) bicara dan presiden sangat mendengarkan. Nggak ada suasana yang tegang-tegang," ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019). Moeldoko dimintai konfirmasi perihal pertemuan Said Iqbal dengan Jokowi.

Diketahui, Said Iqbal merupakan pendukung dari pasangan Capres-cawapres Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Ditanya terkait pertemuan Jokowi dan Said Iqbal yang berlangsung usai Pilpres 2019, Moeldoko mengatakan ada suasana baru.

"Yang jelas ada suasana baru," jawabnya.

Moeldoko lalu mengungkapkan, pertemuan antara Jokowi dengan para pimpinan organisasi serikat buruh termasuk Said Iqbal lebih membahas terkait revisi Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78 tahun 2015 nomor 13 tentang Pengupahan. Dia pun menegaskan jika pemerintah ingin merangkul semua.

"Presiden sangat mendengar soal PP 78. UU no 13. Itu perlu ada peninjauan kembali atau revisi tentang PP78. Tadi presiden sangat memperhatikan itu, intinya bagaimana buruh tak ada yang dirugikan, tapi di sisi lain ada juga kepastian bagi pengusaha agar tak dirugikan," katanya.

Terkait revisi PP 78 tahun 2015 tersebut, Moeldoko mengatakan pemerintah mencari keseimbangan yang dinamis antara pekerja dengan para pengusaha. Pemerintah pun tengah mencari formula yang tepat.

"Substansinya presiden memerintahkan Menaker untuk segera memikirkan hal ini. Dipikirkan dengan berbagai pihak, dari sisi pemerintah, sisi buruh dan sisi pengusaha bagimana," ungkapnya.

Selain membahas revsi PP 78 tahun 2015, pertemuan Jokowi dengan para pimpinan serikat buruh juga membahas terkait persiapan peringatan hari buruh yang akan berlangsung 1 Mei mendatang.

"May day mas Iqbal akan buat gerakan di Jakarta, silahkan sepanjang itu baik-baik saja. Nanti yang lain membuat kegiatan di Bandung, oke silahkan," ucap Moeldoko. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 23 April 2019

Diduga Mabuk, Perempuan Ini Jadi Pemicu Kecelakaan Beruntun


PT Kontak Perkasa - Kecelakaan beruntun melibatkan empat kendaraan terjadi di Tulungagung. Pemicu tabrakan diduga dari mobil Suzuki Swift yang dikendarai seorang perempuan.

Kepala Unit Laka Lantas Satlantas Polres Tulungagung Iptu Dion Fitrianto mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi di jalan raya Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman. Atau depan Pabrik Gula Mojopanggung.

Sedangkan empat kendaraan yang terlibat yakni Suzuki Swift AG 1189 SE, Daihatsu Xenia L 1519 BZ, Isuzu Panther AG 632 RS dan sepeda motor Yamaha AG 5084 BK. Swift dikemudikan Henik Istiani, warga Sambijajar, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.

Sedangkan Daihatsu Xenia dikemudikan Khoirul Huda, warga Ngrendeng, Kecamatan Gondang. Lalu Isuzu Panther AG 632 RS dikemudikan Danang Leo Handoko warga Banaran, Kecamatan Kauman. Dan pengendara motor bernama Herry Setiawan, warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung.

"Kecelakaan ini terjadi Senin (22/4) malam, bermula saat tiga mobil berjalan searah dari barat menuju ke timur atau dari perempatan Cuwiri ke arah kota. Dengan urutan mobil Xenia kemudian Panther dan paling belakang Swift," kata Dion saat dikonfirmasi, Selasa (23/4/2019).

Awalnya, Xenia dan Panther berhenti di lokasi kecelakaan untuk memberikan kesempatan pejalan kaki menyeberang. Pada saat itu kendaraan Suzuki Swift muncul dari belakang dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Karena diduga kurang konsentrasi, Henik tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya hingga akhirnya menabrak bagian belakang Isuzu Panther dan terjadilah tabrakan beruntun.

"Jadi Swift menabrak Panther, kemudian Panther menabrak Xenia dan Xenia menabrak sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan," ujarnya.

Dion menambahkan, akibat kecelakaan tersebut pengendara sepeda motor Herry Setiawan mengalami luka robek di bagian kepala belakang, sedangkan kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan.

"Dari hasil olah TKP dan keterangan para saksi, kecelakaan beruntun ini dipicu kurang konsentrasinya pengemudi Swift, sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraannya saat ada kendaraan lain yang berhenti. Diduga dia dalam kondisi mabuk, diduga ya, karena untuk memastikannya butuh uji laboratorium," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 22 April 2019

Soal Isu Sandiaga Balik ke Kursi Wagub DKI, Ini Tanggapan Anies


PT Kontak Perkasa Futures - Gubernur DKI Anies Baswedan enggan menanggapi soal isu Sandiaga Uno yang akan kembali menjadi wakil gubernur DKI. Anies mengaku tetap menunggu hasil resmi KPU.

"Jadi kalau saya jawab itu saya mendahului KPU. Jadi kita tunggu sampai keputusan KPU. Kita tunggu dulu baru sesudah dari KPU baru.." kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).

Untuk itu, Anies menyatakan tak akan berkomentar lebih jauh terkait hal tersebut. Menurutnya, dalam hal ini juga bukan wewenang dari gubernur untuk menyetujui atau tidak usulan tersebut.

"Saya nggak akan soal itu sampai seluruh proses KPU selesai dan sesungguhnya ini wilayahnya partai politik. Jadi gubernur itu tidak di dalam posisi untuk menyatakan ya atau tidak, karena memang tidak punya wewenang dalam urusan ini," ungkapnya.

Kemendagri sebelumnya mengatakan tidak ada larangan Sandiaga Uno kembali menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Meski demikian, Kemendagri menyebut hal itu tidak etis.

"Tidak ada aturan yang melarang, tapi itu sangat tidak etis. Sangat tidak etis. Bagaimana dua nama yang sudah diajukan dua partai pengusung kok ditarik," kata Plt Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik Piliang saat dihubungi, Kamis (18/4).

Sementara itu, DPRD DKI juga sudah menanggapi terkait kabar tersebut. Politikus DPRD DKI Jakarta tak membayangkan Sandi kembali duduk di kursi DKI 2 lagi.

Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Iman Satria meyakini Sandiaga tidak akan kembali menjadi wagub tapi terpilih menjadi wakil presiden.

"Nggak ada kepikiran Sandi balik ke wagub. Sandi balik ke kantor sebelah wagub, kantor wapres," kata Iman, yakin, kepada wartawan, Minggu (21/4) malam.

Isu soal Sandiaga Uno kembali ke kursi DKI-2 muncul setelah Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di Pilpres 2019 versi quick count. Meski begitu, kubu Prabowo-Sandiaga tak mengakui hasil quick count mayoritas lembaga survei itu dan mengklaim kemenangan atas Jokowi-Ma'ruf. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com