Senin, 11 November 2019

LRT Bakal Diteruskan ke Bogor, Telan Dana Rp 12 Triliun


PT Kontak Perkasa - Jaringan LRT Jabodebek akan terus dikembangkan. Rencananya, LRT Jabodebek akan menyambung sampai Bogor yang merupakan pembangunan tahap II.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini tengah berlangsung studi untuk LRT tahap II. Menurut Luhut, proyek LRT ke Bogor akan lebih cepat karena tidak dibangun melayang.

"Sudah mulai sekarang itu studi ke Bogor kita berharap lebih cepat karena lebih banyak nanti di bawah, tidak elevated," kata Luhut usai meresmikan pengecoran jembatan di Jalan Gatot Subroto Jakarta, Senin (11/11/2019).

Di lokasi yang sama, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto menjelaskan, saat ini tengah berlangsung proses pengerjaan desain. Dia mengatakan, pihaknya siap menjalankan proyek tahap II ini.

"Tahap II kami dalam Cibubur-Bogor dalam proses desain. Tinggal nanti instruksi pemerintah kapan mulai kami siap menjalankan," katanya.

Dia mengatakan, LRT Cibubur-Bogor akan dibangun dengan panjang sekitar 25 km. Belum dihitung secara rinci, namun Budi bilang bakal menelah dana sekitar Rp 12 triliun.

"Sekitar Rp 12 triliun lah kira-kira, tapi belum dihitung," ungkapnya.

Proses pembangunan akan memakan waktu sekitar 3 tahun. Tapi, dia belum bisa menyebut kapan akan dimulai. Pembiayaan pun, lanjutnya, bisa bervariasi.

"Bisa variasi, bisa APBN, bisa seperti ini (LRT Jabodebek) nanti ditentukan pemerintah," tutupnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 05 November 2019

Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia, Ini Sebabnya


PT Kontak Perkasa - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Banten pada periode Agustus 2019 paling tinggi se-Indonesia. Banten jadi daerah paling buncit dibandingkan provinsi lain dengan tingkat pengangguran sebesar 8,11%.

Kepala BPS Banten Adhi Wiriana mengatakan, pada Agustus 2019, ada 5,56 juta penduduk bekerja di daerah ini dan naik sekitar 230 ribu pekerja dibandingkan pada Agustus tahun 2018. Pada periode yang sama, terjadi penurunan pengangguran dari 8,52% menjadi 8,11%.

Akan tetapi. angka 8,11 persen jadi yang tertinggi dibandingkan angka pengangguran nasional sebesar 5,28%. Sebanyak 490,8 ribu orang di Banten artinya pengangguran.

"Angka pengangguran di Banten menempati peringkat pertama terbesar nasional," kata Adhi di Kawasan Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Serang, Selasa (5/11/2019).

Pengangguran di Banten juga didominasi oleh lulusan SMK dibandingkan jenjang pendidikan lain. Ada sekitar 13,03 persen pengangguran disumbangkan lulusan SMK.

Adhi melanjutkan bahwa pengangguran paling banyak terjadi di Kabupaten Serang sebesar 10,54 persen dan disusul Kabupaten Tangerang. Selain itu, daerah yang mengalami peningkatan jumlah pengangguran terjadi di Pandeglang yang pada periode Agustus 2018 sebesar 8,33% menjadi 8,71%.

Ardhi mengatakan, ada beberapa penyebab angka pengangguran Banten jadi yang tertinggi. Pertama, menurutnya pada Februari-September daerah ini mengalami kemarau panjang. Hal ini mengakibatkan petani menganggur karena tidak bisa menanam karena pasokan air yang kurang.

Kedua, ada beberapa industri yang merumahkan karyawan dan peralihan industri yang mengakibatkan jumlah pengangguran bertambah. Salah satunya, perumahan karyawan di Krakatau Steel (KS) dan tutupny perusahaan Sandratex di Tangerang Selaan.

"Peralihan indusri di Tangsel pindah, Sandratex tutup mengakibatkan angka pengangguran (Banten) meningkat," kata Adhi. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 01 November 2019

Sempat Hilang di Hutan, Wanita Ini Ditemukan Berkat Tulisan S.O.S


PT KP Press - Wanita berusia 56 tahun berhasil diselamatkan setelah hilang di Taman Nasional California. Dia meminta bantuan dengan memberi tanda S.O.S menggunakan batu.

dilansir Travel+Leisure, wanita yang sempat hilang ini bernama Mary Joanna Gomez. Dia adalah perawat dalam perjalanan dari Mississippi yang ditemukan hidup dengan kondisi yang stabil di Taman Nasional Sequoia oleh penjaga taman.

Sebelum menghilang, terakhir kali Gomez menghubungi anak perempuannya. Dia memberikan pesan dan juga mengirimkan foto yang diambil di Kings Canyon. Gomez mengatakan kepada keluarganya, dia berniat ingin mengunjungi Sequoia.

Gomez dilaporkan hilang ke Kantor Polisi San Francisco pada hari Jumat karena tidak muncul untuk bekerja. Setelah menghilang, S.O.S. yang dibuat dari batu oleh Gomez ditemukan oleh Pesawat Kalifornia C-130.

S.O.S sendiri merupakan kode morse internasional yang artinya meminta bantuan saat hilang. Artinya bisa beragam seperti Save Our Souls, hingga Stop Other Signals.

Petugas darat yang mencari Gomez merespon telah menemukan mobilnya pada Sabtu Malam. Tepatnya beberapa waktu menjelang tengah malam di jalan raya dekat jalan setapak.

Pada Senin pagi, Gomez ditemukan di luar jalur sekitar 3,5 mil atau sekitar 4,8 km dari mobilnya di medan berbatu yang curam.

Gomez mengaku merasa kedinginan, haus dan lapar. Tetapi dia dalam kondisi kesehatan yang baik. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Selasa, 29 Oktober 2019

Peternak Ikan Koi di Mojokerto Rugi 10 Juta Akibat Cuaca Panas


PT KP Press - Cuaca panas membuat peternak ikan koi di Mojokerto harus menanggung kerugian hingga Rp 10 juta. Pasalnya, puluhan ikan indukan yang rata-rata berumur satu tahun mati mendadak akibat suhu yang terlalu panas.

Seperti yang dialami Kunadi (60), peternak ikan koi di Dusun Gempal, Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar. Di sebelah rumahnya, bapak dua anak ini mempunyai 9 kolam. Terdiri dari kolam untuk pembenihan dan pembesaran ikan koi.

"Sepanjang musim kemarau ini, jumlah ikan yang sudah mati 40 ekor. Rata-rata umurnya satu tahun," kata Kunadi kepada wartawan di kolam ikan koi miliknya, Selasa (29/10/2019).

Budidaya ikan koi ini ditekuni Kunadi bersama putranya, Hariono (32) sejak lima tahun yang lalu. Menurut Hariono, baru musim kemarau tahun ini puluhan ikan koi peliharaannya mati mendadak.

Kematian ikan indukan yang rata-rata berukuran 25-30 cm itu karena cuaca panas yang ekstrem. Suhu air kolam pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celsius. Kondisi ini membuat zat amoniak dari sisa pakan ikan mencemari air kolam.

"Zat amoniak itu sifatnya seperti racun bagi ikan koi. Ditambah lagi perubahan suhu ekstrem dari siang yang panas ke malam yang dingin. Sehingga ikan banyak yang mati," terangnya.

Puluhan indukan koi miliknya yang mati, lanjut Hariono, terdiri dari beberapa jenis. Yaitu Koi Kohaku, Showa, Asagi dan Taisho Sanke. Rata-rata setiap ekor seharga Rp 250.000.

"Kalau 40 ekor yang mati, saya tekor kurang lebih Rp 10 juta," ungkapnya.

Agar kematian ikan koi peliharaannya tidak terus terjadi, Hariono mempercepat periode pergantian air kolam dan pembersihan filter air. Jika sebelumnya dia mengganti air kolam sebulan sekali, kini menjadi 3 minggu sekali.

"Pergantian air kolam untuk mengurangi dampak zat amoniak yang mencemari kolam karena kena cuaca panas," pungkasnya. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Senin, 28 Oktober 2019

G-Dragon Baru Keluar Wamil, Jam Tangan yang Dipakainya Langsung Sold Out


PT Kontak Perkasa Futures - G-Dragon Bigbang baru saja keluar dari wajib militer. Momen tersebut pun menjadi sebuah perayaan bagi para penggemar yang telah menantikannya dua tahun terakhir. Lebih dari 3,000 VIP (sebutan untuk fans Bigbang) menunggu kembalinya G-Dragon yang keluar wamil di daerah Yongin. Terlihat pakai sebuah jam tangan, barang tersebut dikabarkan langsung sold out dalam waktu sehari saja.

Di depan ribuan fans dan media, G-Dragon tampil dengan seragam militernya. Berdasarkan atributnya, pemilik nama asli Kwon Ji Yong tersebut keluar dengan pangkat sersan. Keluar di hari yang dingin, G-Dragon pun mengenakan turtle neck warna hijau army sebagai penghangat yang juga membuatnya tampak lebih stylish dari tentara kebanyakan.

Tak hanya itu yang menjadi perhatian penggemar. Pria 31 tahun tersebut mengenakan sebuah jam tangan yang tampaknya langsung diburu para VIP. Memakai Casio G-Shock GA-110-1AJF, aksesori tersebut dikabarkan langsung sold out. Hal itu terungkap dari sejumlah postingan di Twitter dan Instagram fans yang mencarinya. Sehari setelah G-Dragon keluar wamil, item ini dikatakan terjual habis di Seoul.

Dibanding jam tangan mahal yang terlihat pernah dipakai G-Dragon sebelumnya, produk tersebut terbilang tak terlalu mahal. Di keterangan foto, jam tangan Casio G-Dragon itu dijual $130 atau sekitar Rp 1,8 jutaan. Mungkin karena itu, produk ini terjual.

Di media sosial, para penggemar pun mengomentari bagaimana G-Dragon kembali membuat sebuah produk langsung sold out. Sejak sebelumnya, leader grup Bigbang itu memang dikenal sering mempopulerkan sebuah item fashion bahkan sesuatu yang aneh seperti paper klip hingga kaus kaki. Tak heran jika kembalinya G-Dragon dari wamil juga dinanti industri fashion. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 25 Oktober 2019

Keren! Mahasiswa UGM Sulap Limbah Pohon Aren Jadi Panel Akustik


Kontak Perkasa Futures - Empat mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada berhasil mengolah onggok menjadi panel akustik. Onggok yang dimaksud ialah limbah hasil dari pengolahan tepung dari pohon aren.

Empat mahasiswa itu yakni Ardhi Kamal Haq, Said Ahmad, Muhammmad Dwiki Destian Susilo dan Pamela Chanifah Zahro. Penemuan itu mengantarkan mereka meraih medali emas di ajang internasional 2nd World Innovation Technology Expo 2019.

Ide pengolahan onggok menjadi panel akustik ini berangkat dari keprihatinan mereka, mengingat onggok hasil pengolahan tepung dari Pohon Aren kurang dimanfaatkan. Seperti yang terjadi di Dusun Bendo, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten.

Ardhi menuturkan, UMKM di Dusun Bendo yang bergerak di bidang pengolahan tepung dari Pohon Aren saben harinya menghasilkan onggok 600-700 kilogram. Onggok sebanyak itu jika dibiarkan, maka dikhawatirkan akan mencemari lingkungan di sekitarnya.

"Limbah onggok sebanyak itu jika dibiarkan begitu saja akan mencemari lingkungan di sekitar industri UMKM," jelas Ardhi dalam konferensi pers di Laboratorium Fisika Material FMIPA UGM, Jumat (25/10/2019).

Berangkat dari permasalahan itu, Ardhi bersama tiga rekannya mulai melakukan riset pemanfaatan limbah onggok menjadi panel akustik pada Bulan September 2018. Adapun panel akustik yang dikembangkan ialah berbahan utama serat fiber onggok.

Ardhi menjelaskan, untuk memperoleh panel akustik tersebut pihaknya harus terlebih dahulu mengeringkan onggok di bawah sinar matahari. Apabila sudah kering, pihaknya tinggal memisahkan antara serat fiber dengan serbuk onggok.

Langkah selanjutnya yakni mencampur serat onggok dengan perekat dari tepung kanji. Kemudian campuran itu tinggal dicetak dan dipress pada tekanan 1000 psi agar adonan menjadi lebih padat, lalu dimasukkan dalam oven di suhu 100°C selama 2 jam.

Untuk langkah terakhir tinggal dilakukan finishing panel akustik limbah onggok. "Hasilnya diperoleh prototipe panel akustik dengan dengan dimensi 29,7 cm x 42 cm," tutur Ardhi.

Sementara Diwiki mengatakan panel akustik ini mampu menyerap suara dengan baik karena memiliki karakter impedansi atau penyerapan suara mencapai 95%. "Hal ini artinya hampir semua suara yang datang teredam pada panel akustik ini," paparnya.

Diwiki pun berharap temuan ini bisa bermanfaat. "Harapannya panel akustik dari limbah onggok ini mampu mengurangi limbah onggok sekaligus menggantikan panel akustik yang beredar di pasaran dengan bahan yang ramah lingkungan," tutupnya. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 24 Oktober 2019

Utak-atik Jokowi: Dulu 'Ceraikan' Kemendikbud-Dikti, Kini Gabungkan Lagi


PT Kontak Perkasa - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Kabinet Kerja memisahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dari Pendidikan Dikti (Dikti) dan dilebur di bawah Kementerian Riset dan Teknologi. Dalam Kabinet Indonesia Maju, Jokowi menggabungkan lagi Dikti di bawah Kemendikbud dengan Menteri Nadiem Makarim.

Dalam catatan detikcom, Kamis (24/10/2019), Mendikbud minus Dikti mulai dibentuk pada Oktober 2014. Sebagai Mendikbud ditunjuk Anies Baswedan. Sedangkan Menristek Dikti ditunjuk Rektor Universitas Diponegoro, M Nasir.

"Jadi bukan pemisahan, hanya Dirjen Diktinya diangkat dan dipindahkan ke dalam Kementerian Riset dan Teknologi," ujar Anies kala itu.

Lalu apa alasan Jokowi memisahkan Dikti dengan Kemendikbud?

"Baru kemarin saya umumkan jumlah kabinet, tapi yang berhubungan dengan Bapak, Ibu, ada Kementerian Pendidikan Tinggi dan Ristek dijadikan satu kementerian. Kenapa? Karena kita ingin ke depan, riset baik yang berhubungan dengan teknologi, riset sosial, pertanian, kemaritiman, itu betul-betul bisa diaplikasikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, petani, nelayan, dan usaha mikro," kata Jokowi di depan sekitar seratus orang peneliti dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Gedung LIPI pada 2014.

Kala itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mempersilakan kementerian tersebut dipecah dua.

"Kemendikbud dipecah dua silakan. Tentu dengan pertimbangan yang sudah ditimbang matang-matang," ujar M Nuh.

Perubahan tersebut mendapat sorotan pimpinan DPR, dari total 6 kementerian yang nomenklaturnya berubah dan dimintakan pertimbangannya oleh Jokowi ke DPR.

Di sisi lain, Rektor Universitas Indonesia (UI) mendukung pemisahan Dikti dari Kemendikbud.

"Memang jauh lebih baik kalau dipisah (pendidikan dasar menengah dengan tinggi) karena kontrolnya terlalu luas. Itu pandangan saya," kata Rektor UI Prof Muhammad Anis.

Namun, dalam pelaksanannya, Jokowi baru mengeluarkan peraturan teknis pada 21 Januari 2015. Yaitu dengan mengeluarkan Perpres Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Lima tahun berlalu, Jokowi kembali mengotak-atik lembaga yang mengurusi pendidikan. Jokowi kembali melebur Pendidikan Tinggi ke Kemendikbud.

"Dikti ada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).

Kini, Menristekdikti berubah menjadi Kemenristek dan Badan Riset Invonasi Nasional (BRIN) dengan Menteri Bambang Brodjonegoro.

"Saya harap Menteri yang baru beserta jajarannya dapat segera menyelesaikan transisi birokrasi karena adanya perubahan nomenklatur Kementerian dari Kemenristekdikti pada saat Pemerintahan Jokowi-JK saat ini menjadi Kemenristek/BRIN," ujar Nasir saat hadir dalam sertijab di Auditorium Kemenristekdikti, Jakarta, Rabu (23/10) kemarin. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com