Selasa, 29 Oktober 2019

Peternak Ikan Koi di Mojokerto Rugi 10 Juta Akibat Cuaca Panas


PT KP Press - Cuaca panas membuat peternak ikan koi di Mojokerto harus menanggung kerugian hingga Rp 10 juta. Pasalnya, puluhan ikan indukan yang rata-rata berumur satu tahun mati mendadak akibat suhu yang terlalu panas.

Seperti yang dialami Kunadi (60), peternak ikan koi di Dusun Gempal, Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar. Di sebelah rumahnya, bapak dua anak ini mempunyai 9 kolam. Terdiri dari kolam untuk pembenihan dan pembesaran ikan koi.

"Sepanjang musim kemarau ini, jumlah ikan yang sudah mati 40 ekor. Rata-rata umurnya satu tahun," kata Kunadi kepada wartawan di kolam ikan koi miliknya, Selasa (29/10/2019).

Budidaya ikan koi ini ditekuni Kunadi bersama putranya, Hariono (32) sejak lima tahun yang lalu. Menurut Hariono, baru musim kemarau tahun ini puluhan ikan koi peliharaannya mati mendadak.

Kematian ikan indukan yang rata-rata berukuran 25-30 cm itu karena cuaca panas yang ekstrem. Suhu air kolam pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celsius. Kondisi ini membuat zat amoniak dari sisa pakan ikan mencemari air kolam.

"Zat amoniak itu sifatnya seperti racun bagi ikan koi. Ditambah lagi perubahan suhu ekstrem dari siang yang panas ke malam yang dingin. Sehingga ikan banyak yang mati," terangnya.

Puluhan indukan koi miliknya yang mati, lanjut Hariono, terdiri dari beberapa jenis. Yaitu Koi Kohaku, Showa, Asagi dan Taisho Sanke. Rata-rata setiap ekor seharga Rp 250.000.

"Kalau 40 ekor yang mati, saya tekor kurang lebih Rp 10 juta," ungkapnya.

Agar kematian ikan koi peliharaannya tidak terus terjadi, Hariono mempercepat periode pergantian air kolam dan pembersihan filter air. Jika sebelumnya dia mengganti air kolam sebulan sekali, kini menjadi 3 minggu sekali.

"Pergantian air kolam untuk mengurangi dampak zat amoniak yang mencemari kolam karena kena cuaca panas," pungkasnya. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar