Selasa, 16 Oktober 2018

Selain Temui Sultan HB X, Ma'ruf Amin juga Bahas Ekonomi Bangsa



PT Kontak Perkasa - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menemui Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogya, Senin 15 Oktober 2018. Dalam pertemuan itu, Maruf mengaku mendapat sejumlah pesan dari Sultan.

"Beliau (Sultan) meminta agar kebijakan pusat bisa dapat seiring dengan kebijakan di daerah, jangan ada centang perenang lagi," ujar Ma'ruf.

Kebijakan yang seiring antara pemerintah pusat dan daerah yang dimaksud Sultan itu, ujar Ma'ruf, soal sinkronisasi bahwa yang diinstruksikan pusat juga terjadi di daerah. "Sultan meminta agar jangan sampai di pusat (kebijakannya) A tapi sampai di daerah B, jadi lebih ada sinkronisasi lagi," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf dalam lawatannya ke Yogya juga lebih banyak membahas persoalan masa depan perekonomian bangsa.

Seperti saat menghadiri acara Jogja Halal Fest yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah di Yogya pada Minggu 14 Oktober 2018, Ma'ruf menekankan
optimismenya bahwa sistem ekonomi syariah akan membawa Indonesia semakin meningkatkan skala perekonomian nasional lebih baik.

"Halal bukan hanya soal makanan, tapi kini sudah urusan perlindungan juga arena wilayah bisnis dunia. Sudah jadi isu global," kata Ma'ruf.

BACA:Ma'ruf Amin Bantah Berkampanye di Pesantren Krapyak Yogya

Kegiatan Jogja Halal Fest adalah forum bertemunya pelaku ekonomi, baik kalangan pengusaha, perbankan maupun pelaku bisnis yang diikuti oleh 217 stand. Selama penyelenggaraan kegiatan dikunjungi oleh lebih kurang 31 ribu pengunjung dengan omset lebih Rp 10 M.


Baca Juga:
Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018
Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas
Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 20
18

Ma'ruf menambahkan dengan perekonomian syariah yang kini menjadi isu global, Indonesia memang harus lebih bersemangat promosikan soal ekonomi syariah.

Ma'ruf berharap untuk mempopulerkan ekonomi syariah, semua pihak harus bisa bersama menampilkan halal dalam forum dunia.
" Jadikan Halal is my life. Kalau saat ini masih 16-20 persen yang memiliki sertifikat halal, ke depan secara mandatory sampai bisa 80 persen paska 2019. Indonesia tidak hanya menjadi pasar tapi juga produsen," kata Ma'ruf.

Disebutkan, sambutan masyarakat dunia untuk masalah halal cukup baik. Dicontohkan di Belanda ada halal port. Indonesia juga harus bisa mewujudkan juga bisnis model pembangunan industrial halal.

"Ada produk fashion, keuangan jaringan. Kita dengan sistem halal, ekonomi syariah yang dijalankan perlu memperbesar volume. Mengubah human resources jadi human capital, sehingga skala usaha jadi lebih besar, berikan semangat dan ada fighting spirit. Pas rasanya inspirasi Asian Games, kita dorong terus, atlet kita bisa meraih medali lebih dari target," kata Ma'ruf Amin. - PT Kontak Perkasa

Sumber: Tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar