Senin, 29 Juli 2019

Aksi Menteri Susi Pudjiastuti Saat Kupas Kelapa


PT Kontak Perkasa Futures - Dalam kunjungannya ke Festival Pulo Dua di Sulawesi Tengah, Menteri Susi Pudjiastuti ikuti lomba cepat kupas kelapa dengan alat tradisional. Ini aksinya!

Masyarakat Pulo Dua, Banggai, Sulawesi Tengah sangat antusias saat menyambut kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan di Festival Pulo Dua pada Jumat (26/7). Penyambutan tersebut berlangsung unik, karena adanya lomba cepat kupas buah kelapa dengan alat tradisional.

Tak mau ketinggalan, Menteri Susi pun turut meramaikan lomba tersebut dan melawan bapak-bapak masyarakat Pulo Dua. Momen tersebut diabadikan dalam sebuah video dan dibagikan oleh Susi melalui laman instagram pribadinya @susipudjiastuti115.

Dalam unggahannya itu, Susi membagikan momen saat dirinya mengupas buah kelapa dengan alat tradisional. Alat tradisional yang digunakan berupa klewang yang memiliki ujung runcing, kemudian bagian bawahnya ditanjapkan ke tanah.

Meski cukup membahayakan, ternyata Menteri Susi terlihat sangat cekatan saat mengupas buah kelapa. Mulai dari menancapkan kelapa ke klewang, hingga merobek kulit kelapa dengan tangannya sendiri.

Itu lantaran Menteri Susi sudah pernah berpengalaman melakukan hal tersebut sebelumnya. Menteri yang dikenal dengan gayanya yang nyentrik ini mengaku sudah ahli mengupas buah kelapa dengan alat tradisional.

"Mencoba lagi keahlian 40 tahun yang lalu," tulis Susi dalam sebuah caption.

Video yang berdurasi 46 detik tersebut juga memperlihatkan Susi yang akhirnya berhasil mengupas kelapa. Hal itu disambut dengan sorai dengan tapuk tangan meriah dari masyarakat Pulo Dua yang menyaksikannya.

Kehebatan Susi dalam mengupas buah kelapa ternyata banyak menuai pujian. Melalui kolom komentar, netizen beramai-ramai menyampaikan kekagumannya terhadap sosok Menteri Susi yang dianggap jagoan.

"Bangga punya menteri yang gokil kayak bu Susi," tulis salah satu netizen dengan akun @abror_eljaelan94.

"Wanita luar biasa serba bisa, smart, humble, my idol," tulis @anna.utami.

Ramainya pujian yang disampaikan netizen, ada juga yang justru khawatir dengan apa yang dilakukan Susi karena takut mencelakai dirinya.

"Aku yang ngilu liatnya bu. Emang keren Ibu yang satu ini," Tambah netizen dengan akun @inka_chinka2. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 26 Juli 2019

6 Fakta Anne Hathaway, Aktris Cantik yang Hamil Anak Kedua


PT Kontak Perkasa - Aktris cantik, Anne Hathaway baru saja mengumumkan kabar gembira mengenai kehamilan anak keduanya. Lantas, seperti apa faktanya? Yuk simak.

Pengumuman tersebut ia sampaikan melalui akun Instagramnya. Dalam pemberitahuan itu, ia turut mengunggah foto dirinya berperut buncit menggunakan potongan baju putih.

Nah, berikut fakta-fakta Anne Hathaway yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Pemenang Oscar

Anne Hathaway berhasil mendapatkan Piala Oscar pada tahun 2013. Kala itu, ia masuk 'Aktris Pendukung Terbaik'.

2. Mengaku Arogan

Wanita berusia 36 tahun ini mengaku kalau dirinya sempat memiliki sifat arogan. Kala itu, setiap arahan dari sutradara tak pernah ia dengarkan karena baginya hal itu tak akan mengubah hidupnya.

3. Diet Vegan

Demi menjalani sebuah peran di film 'Les Miserables', Anne Hathaway sempat menjalani diet vegan selama beberapa tahun. Namun, Anne Hathaway mengaku diet tersebut justru tak cocok dengan tubuhnya.

4. Punya Anak Pertama Laki-laki

Anne Hathaway menikah dengan Adam Shulman pada 2012. Dari pernikahan tersebut ia telah dikaruniai satu orang anak laki-laki bernama Jonathan Rosebanks Shulman.


5. Mengaku Sulit Hamil

Dalam postingan Instagram-nya di tahun 2019 ini, Anne Hathaway juga mengaku sebenarnya kehamilan keduanya ini sulit didapatkan. Ia pun memahami betul para wanita yang mengalami ketidaksuburan.

6. Duta PBB

Selain cantik, Anne Hathaway juga diangkat menjadi duta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Ia menduduki bagian duta global yang fokus pada masalah perempuan. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Kamis, 25 Juli 2019

Moeldoko: TKN Akan Dibubarkan, Selanjutnya Bisa Jadi Koalisi 'Plus-plus'


Kontak Perkasa Futures - Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin akan dibubarkan. Wakil Ketua TKN KIK Moeldoko mengatakan, setelah bubar, partai yang sebelumnya ada di luar koalisi bisa saja bergabung untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Moeldoko mengatakan acara pembubaran TKN KIK akan dibuat secara khusus. Para sekjen parpol KIK akan mempersiapkan acara tersebut.

"Karena kita akan mengakhiri TKN tanggal 24 (Juli). Nanti kami akan buat acara pembubaran TKN. Mungkin sekjen-sekjen sekarang akan membicarakan itu apa kira-kira yang akan digelar nanti," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Moeldoko mengatakan, setelah dibubarkan nanti, bisa saja ada partai politik yang sebelumnya berada di luar koalisi ikut bergabung mendukung pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Ya bisa saja berkembang ke arah sana, karena politik ini dinamis sehingga bisa," katanya.

Moeldoko mengatakan dirinya sempat berpikir apakah KIK akan jadi permanen. "Ternyata ya politik begitulah, maksudnya gitu, tidak ada sesuatu yang permanen, semua sangat dinamis dan selalu mencari keseimbangan baru. Nah, itu udah rumus politik seperti itu," katanya.

Meski demikian, mantan Panglima TNI ini yakin koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin selama kampanye terbangun cukup baik. Dia pun mengatakan bisa saja koalisi yang terbangun itu kini mendapat tambahan.

"Koalisi yang terbangun cukup baik, bahkan koalisi itu bisa plus-plus, kan gitu. Jadi bukan hotel aja yang plus-plus," katanya tersenyum.

"Ya bisa aja koalisi yang kemarin terbangun lalu ada tambahan lagi, itu namanya plus-plus," jelas Moeldoko soal istilah 'plus-plus' untuk koalisi.

Namun saat ditanya berapa besaran tambahan yang akan didapat, Moeldoko belum mau menjelaskan. "Plusnya berapa, nanti kita lihat," katanya. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 23 Juli 2019

5 Personel Terjerumus Narkoba, Apa yang Terjadi dengan Srimulat?


PT Kontak Perkasa Futures - Lima personel Srimulat terjerumus narkoba. Apa yang terjadi sebenarnya dalam grup lawak legendaris itu?

Doyok, Gogon, Polo, Tessy, dan kini menyusul Nunung. Itulah lima personel Srimulat yang pernah terjerumus dalam lingkaran hitam narkoba.

Tessy bahkan sampai rela mencoba bunuh diri dengan meminum cairan pembersihh kloset saat ditangkap polisi. Komedian bernama asli Kabul Basuki mengatakan saat itu dirinya belum mengenal dalam soal narkoba.

"Kenapa saya sampai terkena hal narkoba. Satu saya masih belum tahu pendalaman tentang narkoba. Kalau kita sudah tahu soal narkoba pasti saya nggak pakai karena narkoba itu racun," kata Tessy dalam wawancara d'Happening bersama detikcom.

Narkoba bisa masuk ke dalam pergaulan apa saja dan kapan saja. Itulah yang dialami oleh Tessy yang dulu bisa mendapatkan narkoba dari mana saja.

"Karena kita, satu, pergaulan. Dua kalinya kita kepingin istilahnya coba-coba. Kata-kata coba-coba ini berbahaya 'cobaah, dirasain', lama-lama kecanduan," aku Tessy.

Meski sudah punya kesibukan masing-masing, antar personel masih terus berkomunikasi melalui grup whatsApp. Mereka pun masih punya hubungan yang erat.

Begitu juga dengan Nunung yang kini jadwalnya jauh lebih padat ketimbang personel Srimulat lainnya. Nunung masih sering bersilaturahmi lewat pesan singkat.

"Masih erat banget. Nunung terus terang aja Nunung sibuk banget, jarang komunikasi. Cuma kalau WA-an pasti. Teman-teman kemarin pas halal bi halal ketemu, nggak ada tuh tanda dia (Nunung) make (narkoba). Orang make itu sering ngeludah, gelisah. Ini Nunung tahu ada makanann aja dia makan seenaknya terus," ungkap Tessy. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Senin, 22 Juli 2019

Paripurna Wagub DKI Molor, Tjahjo: Kemendagri Tak Bisa Berbuat Banyak


PT Kontak Perkasa - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan tidak bisa berbuat banyak terkait penundaan rapat paripurna pemilihan wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta. Tjahjo hanya mengimbau proses pemilihan segera dilakukan.

"Beda wakil gubernur dengan deputi, beda dengan sekda. Alangkah baiknya kalau segera diproses. Tapi kan nggak bisa maksa, kewenangan penuh DPRD," kata Tjahjo di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2019).

Tjahjo menegaskan tidak bisa ikut campur terkait pemilihan wagub. Menurutnya, kewenangan ada pada DPRD DKI Jakarta.

"Secara prinsip, pemerintah pusat, Kemendagri tidak bisa berbuat banyak. Ini sudah domainnya DPRD. DPRD kan ada fraksi-fraksi, juga perpanjangan tangan partai. Ada dua partai yang berhak untuk mengusung calon wagub. Yang disampaikan melalui gubernur kepada DPRD," ujarnya.

Tjahjo juga mengatakan tidak ada aturan yang dilanggar terkait penundaan rapat paripurna. Dia mengatakan pemilihan diserahkan kepada DPRD baik yang saat ini menjabat atau yang baru terpilih nanti.

"Hanya sampai 18 bulan sebelum berakhirnya masa gubernur terpilih, yang boleh ada wagub," jelas Tjahjo.

Seperti diketahui, rapat paripurna pemilihan wagub batal diselenggarakan hari ini. Penyebabnya, pimpinan DPRD belum menggelar rapat pimpinan gabungan (rapimgab) pemilihan Wagub DKI Jakarta.

"Hal tersebut (belum rapimgab) tentu akan otomatis menggeser rencana jadwal paripurna pemilihan Wagub DKI yang sedianya direncanakan dilaksanakan pada hari Senin 22 Juli," ucap Wakil Ketua Pansus Pemilihan Wagub DKI Bestari Barus saat dihubungi, Senin (22/7). - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Jumat, 19 Juli 2019

Wiranto: Habib Rizieq Langgar Aturan di Saudi, Itu Problem Pribadi


Kontak Perkasa Futures - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menampik isu bahwa pemerintah sengaja menangkal Habib Rizieq Syihab masuk ke Indonesia. Dia menegaskan Rizieq bermasalah pulang karena melebihi batas waktu tinggal alias overstay di Arab Saudi.

"Polemik mengenai Habib Rizieq, ini juga banyak jadi perbincangan di masyarakat dari sumber-sumber yang bermacam-macam. Tetapi dari hasil rapat tadi, sementara ini yang bersangkutan masih menghadapi problem pribadi dengan tinggalnya di Arab Saudi yang melebihi batas waktu. Overstay. Sehingga ada tuntutan pemerintah di sana pada pribadi yang bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan overstay-nya itu," kata Wiranto.

Pernyataan tersebut disampaikan Wiranto dalam jumpa pers seusai rapat koordinasi terbatas (rakortas) tingkat menteri di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019). Hadir dalam agenda ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menkominfo Rudiantara, Kepala BNPT Suhardi Alius, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Wiranto menepis adanya informasi yang menyebut Habib Rizieq ditangkal masuk ke Indonesia. Dia menegaskan tidak ada intervensi pemerintah terhadap masalah yang dihadapi Habib Rizieq di Saudi.

"Kalau ada berita berita yang bersangkutan ditangkal untuk masuk ke Indonesia, tidak ada. Yang bersangkutan direkayasa untuk tidak kembali ke Indonesia, tidak ada," ujarnya.

"Tapi sementara harus menyelesaikan dulu kewajibannya selama tinggal di sana yang dianggap melanggar aturan aturan di Arab Saudi. Jadi itu untuk masalah HRS," sambung Wiranto. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Kamis, 18 Juli 2019

Tutut Ungkap Cerita Soeharto Enggan Disebut Mundur Saat Reformasi 1998


PT Kontak Perkasa - Putri Sulung Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau akrab disapa Mbak Tutut bercerita tentang ayahnya di tahun 1998. Tutut mengatakan, pada saat itu ayahnya tidak mengundurkan diri sebagai Presiden RI, melainkan berhenti.

"Saya koreksi bukan mengundurkan diri, tapi berhenti. Bapak selalu pakai istilah berhenti, dan beliau memakai istilah berhenti itu setelah mencari di dalam Undang-Undang Dasar 1945," ucap Tutut Soeharto usai menyerahkan Arsip Presiden Soeharto di Arsip Nasional Republik Indonesia, Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).

Hal ini disampaikan Tutut menjawab pertanyaan awak media soal alasan Soeharto mengundurkan diri ketika reformasi 1998.

Tutut lantas menjelaskan mengapa ayahnya menggunakan diksi 'berhenti' ketimbang 'mengundurkan diri'. Menurut dia, Soeharto pada saat itu berhenti sebagai presiden yang sedang menjalankan tugas negara.

"Kenapa sih pak kok harus berhenti? Kenapa nggak mengundurkan diri saja? Beliau mengatakan bahwa kalau saya sebut mengundurkan diri berarti saya belum selesai tugas sudah mundur, itu artinya tidak tanggung jawab," katanya.

"Kalau berhenti, saya sedang bekerja, kata bapak. Kemudian yang memperkerjakan saya itu tidak percaya, kata bapak. Supaya saya tidak kerja lagi, kerja di situ ya saya berhenti. Jadi istilah itu mohon diterapkan. Jadi bukan mengundurkan diri, tapi berhenti," sambungnya.

Bahkan kata Tutut, ayahnya pernah menyampaikan, keputusannya berhenti sebagai Presiden ke-2 rI untuk menghindari korban. Menurutnya, Soeharto memilih memberikan kesempatan kepada generasi penerusnya untuk melanjutkan perjuangannya.

"Terus kalau ditanya, kenapa kok tidak terus saja waktu itu jadi presiden ada salah satu rekan beliau menanyakan. Dia menjawab bahwa kalau saya terus, berarti akan makin banyak generasi-generasi muda yang menjadi korban. Karena itu kalau sudah dipercaya lagi kok mau memaksakan diri jadi presiden begitu. Jadi lebih baik berhenti, biarlah nanti generasi yang lain bisa meneruskan perjuangan bapak," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com