PT Kontak Perkasa Futures - Lebih dari 10% toko di Inggris sekarang kosong. Pemilik toko terpaksa menutup usahanya setelah bisnisnya terpuruk akibat krisis pandemi virus Corona.
Dikutip dari Reuters, Kamis (3/9/2020) perusahaan penyedia modal pekerja dan bisnis Springboard melaporkan tingkat kekosongan toko naik jadi 10,8% pada Juli lalu dari 9,8% pada Januari 2020. Kenaikan itu menjadi level tertinggi dibandingkan pada 2014.
Perusahaan yang telah menutup sejumlah tokonya di Inggris yakni Laura Ashley, Debenhams, Oasis Warehouse, Cath Kidston dan Monsoon / Accessorize. Adapun perusahaan ritel yang telah menutup tokonya Marks & Spencer, Boots dan John Lewis.
Springboard mengatakan kekosongan toko naik di enam dari sepuluh area di Inggris. Sejauh ini peningkatan kekosogan toko terbesar terjadi di London. Tingkat kekosongan di sana naik hampir dua pertiga.
"Hasil ini mempertegas kesulitan yang dihadapi kota-kota besar dalam menarik pelanggan kembali," kata direktur Springboard Diane Wehrle.
Springboard mengungkap daya beli pada Agustus lalu sempat meningkat. Namun berdasarkan data peningkatan itu masih turun 30,8% dari periode yang sama di tahun 2019.
Sebelum pandemi virus Corona sejumlah perusahaan dan toko di Inggris telah mengalami krisis. Mereka telah lama berkutat dengan harga sewa dan pajak yang tinggi, belum lagi persaingan dengan toko online. - PT Kontak Perkasa Futures
Dikutip dari Reuters, Kamis (3/9/2020) perusahaan penyedia modal pekerja dan bisnis Springboard melaporkan tingkat kekosongan toko naik jadi 10,8% pada Juli lalu dari 9,8% pada Januari 2020. Kenaikan itu menjadi level tertinggi dibandingkan pada 2014.
Perusahaan yang telah menutup sejumlah tokonya di Inggris yakni Laura Ashley, Debenhams, Oasis Warehouse, Cath Kidston dan Monsoon / Accessorize. Adapun perusahaan ritel yang telah menutup tokonya Marks & Spencer, Boots dan John Lewis.
Springboard mengatakan kekosongan toko naik di enam dari sepuluh area di Inggris. Sejauh ini peningkatan kekosogan toko terbesar terjadi di London. Tingkat kekosongan di sana naik hampir dua pertiga.
"Hasil ini mempertegas kesulitan yang dihadapi kota-kota besar dalam menarik pelanggan kembali," kata direktur Springboard Diane Wehrle.
Springboard mengungkap daya beli pada Agustus lalu sempat meningkat. Namun berdasarkan data peningkatan itu masih turun 30,8% dari periode yang sama di tahun 2019.
Sebelum pandemi virus Corona sejumlah perusahaan dan toko di Inggris telah mengalami krisis. Mereka telah lama berkutat dengan harga sewa dan pajak yang tinggi, belum lagi persaingan dengan toko online. - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com