PT KP Press - Pandemi Corona (COVID-19) telah membatasi banyak aktivitas sosial ekonomi di masyarakat. Akibatnya ekonomi RI tumbuh minus dan terancam masuk jurang resesi.
Untuk menyelamatkan ekonomi dari jurang resesi dibutuhkan peran seluruh rakyat Indonesia. Salah satu caranya ialah dengan membeli produk lokal milik usaha mikro kecil menengah (UMKM). UMKM bisa ditemui dari jarak-jarak terdekat kita yakni bisa dari jualan tetangga, teman bahkan keluarga.
"Peran masyarakat untuk saling membantu atau rakyat bantu rakyat itu bukan hanya sekadar slogan tapi memang sekarang sudah menjadi suatu urgent dan suatu kebutuhan untuk menggerakkan sektor-sektor usaha mikro, itu dampaknya langsung terasa kalau yang ada di sektor mikro, paling dekat dengan kita saja, tetangga, keluarga misalnya atau kerabat," ujar Ekonom di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira kepada detikcom, Kamis (27/8/2020).
Sebab, kata Bhima saat ini usaha mikro dan ultra mikro masih mendominasi struktur UMKM di Indonesia secara menyeluruh. Untuk itu, perannya terhadap ekonomi RI cukup terasa.
"Nah ini kalau kita melihat struktur kita juga, UMKM itu sebanyak 90% lebihnya terdiri dari mikro dan ultra mikro artinya omzetnya di bawah Rp 300 juta dalam setahun. Ini yang harusnya menjadi perhatian utama bagi kita untuk menolong karena banyak sekali usaha mikro yang terpaksa melakukan PHK terhadap karyawannya," tambahnya.
Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tidak menawar harga atau minta diskon saat membeli jualan teman. Tujuannya untuk mempercepat pemulihan ekonomi RI.
"Sembari membeli dagangan sebisa mungkin tanpa menawar karena ini salah satu bentuk stimulus juga, kalau belinya dengan tawar bahkan banyak sekali yang ingin membeli dari teman tapi ingin meminta bonus berlebihan ingin meminta harga yang diskonnya terlalu banyak, ini praktik yang harus dihindari," imbaunya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah. "Memang sebaiknya nggak usah nawar. Bedanya berapa sih?" kata Piter.
Menurut Piter, membeli jualan teman punya pengaruh yang cukup besar untuk menyelamatkan ekonomi khususnya bagi sektor UMKM dulu.
"Sangat besar (pengaruhnya). Usaha mikro dan ultra mikro, termasuk di antaranya adalah pedagang nasi uduk tetangga kita, target pasarnya adalah masyarakat di sekitar lingkungannya. Usaha mikro dan ultra mikro tidak menargetkan pembeli dari luar lingkungannya Apalagi luar kota.
Jadi masyarakat di lingkungan usaha mikro termasuk kita semua sangat menentukan maju mundurnya usaha mikro dan ultra mikro," paparnya. - PT KP Press
Untuk menyelamatkan ekonomi dari jurang resesi dibutuhkan peran seluruh rakyat Indonesia. Salah satu caranya ialah dengan membeli produk lokal milik usaha mikro kecil menengah (UMKM). UMKM bisa ditemui dari jarak-jarak terdekat kita yakni bisa dari jualan tetangga, teman bahkan keluarga.
"Peran masyarakat untuk saling membantu atau rakyat bantu rakyat itu bukan hanya sekadar slogan tapi memang sekarang sudah menjadi suatu urgent dan suatu kebutuhan untuk menggerakkan sektor-sektor usaha mikro, itu dampaknya langsung terasa kalau yang ada di sektor mikro, paling dekat dengan kita saja, tetangga, keluarga misalnya atau kerabat," ujar Ekonom di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira kepada detikcom, Kamis (27/8/2020).
Sebab, kata Bhima saat ini usaha mikro dan ultra mikro masih mendominasi struktur UMKM di Indonesia secara menyeluruh. Untuk itu, perannya terhadap ekonomi RI cukup terasa.
"Nah ini kalau kita melihat struktur kita juga, UMKM itu sebanyak 90% lebihnya terdiri dari mikro dan ultra mikro artinya omzetnya di bawah Rp 300 juta dalam setahun. Ini yang harusnya menjadi perhatian utama bagi kita untuk menolong karena banyak sekali usaha mikro yang terpaksa melakukan PHK terhadap karyawannya," tambahnya.
Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tidak menawar harga atau minta diskon saat membeli jualan teman. Tujuannya untuk mempercepat pemulihan ekonomi RI.
"Sembari membeli dagangan sebisa mungkin tanpa menawar karena ini salah satu bentuk stimulus juga, kalau belinya dengan tawar bahkan banyak sekali yang ingin membeli dari teman tapi ingin meminta bonus berlebihan ingin meminta harga yang diskonnya terlalu banyak, ini praktik yang harus dihindari," imbaunya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah. "Memang sebaiknya nggak usah nawar. Bedanya berapa sih?" kata Piter.
Menurut Piter, membeli jualan teman punya pengaruh yang cukup besar untuk menyelamatkan ekonomi khususnya bagi sektor UMKM dulu.
"Sangat besar (pengaruhnya). Usaha mikro dan ultra mikro, termasuk di antaranya adalah pedagang nasi uduk tetangga kita, target pasarnya adalah masyarakat di sekitar lingkungannya. Usaha mikro dan ultra mikro tidak menargetkan pembeli dari luar lingkungannya Apalagi luar kota.
Jadi masyarakat di lingkungan usaha mikro termasuk kita semua sangat menentukan maju mundurnya usaha mikro dan ultra mikro," paparnya. - PT KP Press
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar