Jumat, 23 Juli 2021

Garuda Gelar RUPS Bulan Depan, Komisaris & Direksi Dirombak?

 


PT Kontak Perkasa Futures - Perusahaan penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 13 Agustus 2021 mendatang. Terdapat tujuh agenda yang akan dibahas dalam rapat tahunan ini, salah satunya adalah perubahan pengurus perseroan.
Berdasarkan pengumuman RUPST yang disampaikan perusahaan, rapat ini akan dilaksanakan di Garuda City, Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 13.30 WIB.

Mata acara yang akan dibahas antara lain persetujuan laporan tahunan untuk tahun buku 2020. Dilanjutkan dengan penetapan tantiem untuk direksi dan komisaris untuk tahun buku 2020 dan remunerasinya untuk tahun buku 2021.


Dalam rapat ini perusahaan juga akan menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan mengaudit laporan keuangan untuk tahun buku 2021.

Kemudian, perusahaan juga akan meminta persetujuan perpanjangan pemberian wewenang dan kuasa kepada komisaris untuk menyatakan kepastian jumlah modal dan jumlah saham baru hasil pelaksanaan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang telah diterbitkan pada tahun 2021.

Selanjutnya adalah pengukuhan pemberlakuan dua Peraturan Menteri Badan Usaha MIlik Negara (BUMN), yakni No.PER-11/MBU/11/2020 tentang Kontrak Manajemen dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi Badan Usaha Milik Negara dan No.PER-05/MBU/04/2021 tentang Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.

Agenda keenam adalah persetujuan pemberian jaminan aset dengan nilai lebih dari 50% kekayaan bersih perusahaan. Terakhir adalah agenda pergantian pengurus.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan akan melakukan efisiensi jumlah komisaris Garuda Indonesia dari saat ini sebanyak lima orang menjadi 2-3 orang saja. Pengurangan jumlah komisaris ini dilakukan sejalan dengan efisiensi besar-besaran yang saat ini dilakukan oleh perusahaan.

"Saran Pak Peter Gontha sangat bagus kita harus puji, bahkan saya ingin sarankan kalau bisa komisaris Garuda dua saja, kalau ada pensiun dini tapi komisaris ga kurang kan sama saja. Akan kita kurangi nanti entah 2-3 jadi benar-benar mencerminkan seriusnya komisaris dan direksi. Kan yang menjalankan sehari-hari mereka, bukan saya," kata Erick Rabu (2/6/2021).

Sejalan dengan hal tersebut, Peter Gontha yang memang merupakan salah satu komisaris di perusahaan maskapai penerbangan BUMN ini mengajukan pemberhentian pembayaran gaji mulai bulan Mei 2021. Hal ini sebagai upaya untuk meringankan beban finansial yang saat ini dihadapi Garuda.

Hal ini disampaikan Peter melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Dewan Komisaris Garuda Indonesia dan tembusan kepada Direktur Keuangan GIAA.

"Demi sedikit meringankan beban perusahaan, untuk segera, mulai bulan Mei 2021, yang memang pembayarannya ditangguhkan, memberhentikan pembayaran honorarium bulanan kami sampai rapat pemegang saham mendatang," kata Peter dalam suratnya tersebut.

Dia mengatakan dengan permohonan tersebut diharapkan ada keputusan yang jelas dan mungkin bisa menjadi contoh bagi yang lain agar sadar akan kritisnya keadaan perusahaan.

Berikut jajaran pengurus perusahaan saat ini:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Triawan Munaf
Wakil Komisaris Utama : Chairal Tanjung
Komisaris Independen : Elisa Lumbantoruan
Komisaris Independen : Zannuba Arifah
Komisaris : Peter Frans Gontha
Direksi

Direktur Utama : Irfan Setiaputra
Wakil Direktur Utama : Dony Oskaria
Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea
Direktur Teknik : Rahmat Hanafi
Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan Teknologi Informasi : Ade R. Susardi
Direktur Niaga dan Kargo : Mohammad R. Pahlevi
Direktur Human Capital : Aryaperwira Adileksana
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Prasetio - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : cnbcindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar