PT Kontak Perkasa - Para ilmuwan bersuara menanggapi kejadian pria selamat usai ditelan paus seperti Nabi Yunus. Hal itu bukannya mustahil.
Pria dengan kisah ajaib itu adalah Michael Packard, seorang diver pemburu lobster. Dia ditelan paus di daerah Cape Cod, Massachussets, Amerika Serikat, pada bulan Juni silam.
Nyawanya selamat setelah dimuntahkan oleh paus di permukaan air. Dia dilarikan ke rumah sakit, namun untung lukanya tidak berat. Dari pemberitaan media lokal Cape Cod Times, kisah ini diikuti media internasional seperti BBC Inggris dan News.com Australia.
Bagaimana Packard bisa selamat setelah ditelan paus seperti Nabi Yunus? Ilmuwan pun angkat bicara seperti kepada National Geographic seperti dilihat Selasa (13/7/2021).
Nicola Hodgins, dari Whale and Dolphin Conservation di Inggris mengatakan paus mustahil memakan orang. Apa sebabnya?
Menurut ilmuwan, meskipun manusia bisa masuk ke dalam mulut paus bungkuk, tapi paus tidak makan orang. Ukuran tenggorokan paus ternyata berdiameter seperti kepalan tangan manusia saja. dan maksimum tenggorokan paus mencapai diameter 1 meter.
"Secara ilmiah tidak mungkin paus menelan manusia. Packard berada di tempat yang salah dan di waktu yang salah," kata Hodgins.
Ternyata ini bukan kejadian pertama. Pada Oktober 2020, pemain kayak di California, AS hampir dimakan paus sperma. Sementara pada Maret 2019, operator wisata di Port Elizabeth, Afrika Selatan juga hampir dimakan paus.
Kisah paus makan orang ini memang seperti kisah Nabi Yunus atau dongeng Pinokio. Namun, apa sih sebenarnya yang sedang dilakukan oleh paus itu?
Menurut ilmuwan kejadian tersebut adalah saat paus mencari mangsa, tapi bukan memangsa manusia. Paus bergigi seperti paus sperma, mereka makannya cumi dan ikan.
Sementara paus baleen seperti paus bungkuk, paus biru, paus abu-abu, makanannya adalah plankton, krill dan udang kecil. Baleen adalah semacam bulu sikat yang ada di mulut paus yang berfungsi sebagai penyaring mangsanya dan menggantikan fungsi gigi. - PT Kontak Perkasa
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar