Rabu, 29 Januari 2020

Luhut Pede Omnibus Law Bakal Kerek Ekonomi RI ke 6%


Kontak Perkasa Futures - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakini penerapan omnibus law perpajakan dan Cipta Lapangan Kerja bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi RI hingga 6%. Dengan transformasi ekonomi yang dikejar melalui UU 'sapu jagat' tersebut, menurutnya Indonesia tak perlu lagi bergantung pada perekonomian berbasis komoditas.

"Nah saya percaya dengan omnibus law ini saya kira pertumbuhan ekonomi kita bisa sampai 6%. Ya walaupun Ibu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati) dan BI (Bank Indonesia) memprediksi 5,1-5,5% (di tahun 2020) karena kita masih comodity base. Tapi kan kita sudah mulai transformasi sekarang pada value added," ujar Luhut di kantornya, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Bahkan, ia mengatakan, transformasi ekonomi ini sudah berjalan dan memberikan sedikit perubahan di Indonesia. Contohnya penerapan B20 dan B30 yang menciptakan industri yang memiliki nilai tambah (value added), atau yang tak menjual lagi bahan baku.

"Ada dua yang sudah mulai terasa perubahan. Satu B20, yaitu tadi palm oil itu. Sekarang sudah B30," ucapnya.

Selain menciptakan industri dengan nilai tambah, atau hilirisasi industri ini, penerapan B20 dan B30 itu memberikan penurunan impor migas yang signifikan.

"Itu saja sudah berdampak pada impor energi kita berkurang tahun lalu 24%. Tahun ini kita berharap mungkin bisa 35%. Jadi Anda bisa bayangkan Rp 300 triliun impor migas kita bisa dikurangi hanya karena palm oil. Belum lagi nanti dengan nickel ore yang akan kita bikin nilai tambahnya," jelas dia.

Menurutnya, dengan dua UU tersebut, sederet investasi akan masuk ke Indonesia, yang tentunya jadi indikator pertumbuhan ekonomi.

"Memang omnibus law ini akan sangat berpengaruh terhadap Foreign direct investment (FDI) ke Indonesia," tandas Luhut. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Selasa, 28 Januari 2020

Tarif Ojol Diusulkan Naik Jadi Rp 2.500/km


PT Kontak Perkasa - Evaluasi tarif ojek online terus dilakukan pemerintah. Sebelumnya, beberapa hari lalu, Kementerian Perhubungan baru saja mengumpulkan pihak driver ojol dengan beberapa pihak terkait.

Menurut Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Ahmad Yani mengatakan bahwa hasil pertemuan sudah disampaikan ke Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi untuk selanjutnya akan dibahas lebih lanjut.

Salah satu yang dilaporkan menurut pria yang akrab dipanggil Yani ini adalah usulan kenaikan tarif. Dari hasil diskusi sebelumnya, usulan kenaikan tarif ojol menjadi Rp 2.500 per kilo meter.

"Hasil pertemuan kemarin sama ojol baru kita sampaikan ke Pak Dirjen. Yang jelas ada negosiasi lah pasti, usulannya sih Rp 2.500 (per km)," kata Yani, ditemui di Bandara Soetta, Tangerang, Senin (27/1/2020).

Namun, menurut Yani angka tersebut masih sebatas usulan. Kemenhub masih akan terus membahas lebih lanjut soal tarif ojol dengan pihak aplikator, driver, maulun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

"Negosiasi masih akan jalan nih. Kita akan ke aplikator, YLKI, dan asosiasi lagi," ungkap Yani.

Tarif minimal ojek online dipatok Permenhub No 12 tahun 2019 rata-rata Rp 2.000/km. Jumlah tersebut merupakan tarif batas bawah di Jabodetabek.

Yang jadi masalah, pembahasan evaluasi tarif ojol ini menjadi alot dan lambat. Apa masalahnya?

Salah satu masalahnya adalah suara driver ojol soal tarif terbagi menjadi dua. Ada driver yang mau naik tarif, di sisi lain muncul driver yang tidak ingin tarifnya naik.

"Pembahasannya tuh alot ini. Ada (driver) yang minta nggak naik (tarifnya) juga," kata Yani.

Dia meneruskan, bagi driver di daerah banyak yang tidak ingin tarifnya dinaikkan. Sementara itu driver di Jabodetabek meminta kenaikan tarif.

"Di daerah itu minta begitu (tidak naik). Sekarang yang minta naik (driver) Jabodetabek," kata Yani.

Dalam pertemuan antara Kemenhub dan driver ojol sebelumnya, Kasubdit Angkutan Perkotaan Direktorat Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Bambang Wahyu Hapsoro mengatakan bahwa pertemuan ini sudah menghilangkan opsi penurunan tarif. Sisanya, tarif lebih mungkin naik atau pilihan lain akan tetap sama.

Dalam evaluasi tarif memang ada tiga opsi kemungkinan, tarif naik, tetap, atau turun, namun opsi turun dihapus. Artinya, tinggal opsi naik atau tetap.

"Kan dari Pak Dirjen ada tiga opsi soal tarif, kenaikan, tetap, dan penurunan. Nah diskusi kali ini usulan itu jadi cuma dua opsi, tetap atau kenaikan tarif. Penurunan kita keluarkan," kata pria yang akrab dipanggil Wahyu ini ditemui usai pertemuan yang dilakukan di Hotel Ibis Style Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020). - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Senin, 27 Januari 2020

Ini yang Terjadi Bila Makan 2 Butir Telur Tiap Hari Selama 6 Pekan


PT Kontak Perkasa Futures - Telur memang dikenal memiliki banyak manfaat. Bahkan mengonsumsi telur dapat meningkatkan kolesterol baik untuk tubuh, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Menurut penelitian, memakan dua telur sehari selama enam minggu dapat meningkatkan kolesterol baik sebanyak 10 persen. Tak hanya itu, berikut ini adalah 5 manfaat telur.

1. Kulit, rambut, dan kuku makin sehat
Telur kaya akan vitamin B termasuk, vitamin B12, B5, biotin, riboflavin, tiamin, dan selenium. Semua vitamin ini bagus untuk menjaga rambut, kulit dan kuku kamu lho. Sebab vitamin-vitamin itu akan meningkatkan elastisitas kulit dan menangkal kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

2. Sistem kekebalan tubuh makin kuat
Dua butir telur mengandung 59 persen dari asupan harian yang disarankan untuk memenuhi kadar selenium (mineral) tubuh, 32 persen vitamin A dan 14 persen untuk zat besi. Semua nutrisi ini dikombinasikan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

3. Kesehatan mata lebih terjaga
Penelitian menunjukan bahwa kandungan antioksidan di dalam telur, seperti lutein dan zeaxanthin dapat berperan penting dalam menjaga kesehatan mata kamu lho.

4. Ingatan makin kuat
Zat kolin yang berada di dalam telur dapat membantu memetabolisme lemak, menjaga selaput sel sehat dan meningkatkan fungsi otak. Bahkan zat kolin ini sulit ditemui di dalam makanan lain selain telur.

5. Massa otot meningkat
Mengonsumsi telur utuh lebih baik dibandingkan hanya memakan putihnya saja. Sebab kandungan 6 gram protein di dalam telur bisa meningkatkan massa otot dan juga memperkuat tulang. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Jumat, 24 Januari 2020

Kok Pendapatan Ojol Dipotong Pajak? Begini Penjelasannya


PT KP Press - Kementerian Perhubungan menjawab keluhan para driver ojek online soal pemotongan pajak pada penghasilannya. Pemotongan pajak ini dilakukan pada mitra driver Grab.

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Ahmad Yani menjelaskan bahwa memang driver dengan penghasilan di atas Rp 4,5 juta per bulan akan mendapat potongan pajak.

Dalam pertemuan pihaknya dengan driver, masalah ini disebut sudah selesai.

"Tadi baru bahas soal keluhan pajak yang dilakukan Grab. Dari bahasan tadi, masalah pajak sudah clear ya. Kalau penghasilan lebih Rp 4,5 juta maka mereka jadi wajib pajak," kata pria yang akrab dipanggil Yani ditemui di sela pertemuan yang dilakukan di Hotel Ibis Style Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020).

Namun Yani menggaris bawahi, penghasilan yang dipotong pajak adalah penghasilan yang didapatkan dari bonus yang diberikan oleh aplikator. Dia menegaskan untuk penghasilan yang didapatkan dari hasil narik tidak akan dipotong.

"Itu penghasilan dari bonus yang dipotong, bukan hasil dari penumpang. Jadi kalau corporate keluarin duit, dia ngebayarin orang lebih dari Rp 4,5 juta. Nah itu akan dikenakan pajak (drivernya)," kata Yani.

Salah satu keluhan driver sendiri adalah tidak transparannya pemotongan pajak. Driver mengaku tidak pernah mendapat bukti potongan pajak dari aplikator.

Yani menegaskan Grab sebagai pihak yang membayarkan pajak para driver akan memberikan bukti pembayaran pajaknya.

"Nanti dikasih tanda bukti dari Grab, perusahaan yang membayarkan. Besarannya sekian akan dipotong jelas di buktinya," jelas Yani.

Driver pun mengaku tidak pernah menyetorkan NPWP kepada aplikator. Yani sendiri mengatakan bahwa ada atau tidaknya NPWP apabila penghasilan driver lebih dari Rp 4,5 juta maka akan dipotong pajak.

"Mau ada NPWP mau nggak ada NPWP tetap kena pajak. Malah kalau nggak punya bisa kena 20%. Kalau ada NPWP ya cuma 5%-an kalau nggak salah," jelas Yani. - PT KP Press

Sumber : detik.com

Kamis, 23 Januari 2020

Sempat Diisukan Akan Tampil, Taylor Swift Tolak Manggung di Grammy?


Kontak Perkasa Futures - Malam penganugerahan Grammy Awards 2020 akan berlangsung akhir pekan ini, pada Minggu, 26 Januari 2020 waktu setempat. Acara itu akan berlangsung di Staples Center, Los Angeles.

Santer terdengar kabar bahwa Taylor Swift akan tampil sebagai salah satu pengisi acara di malam penganugerahan Grammy Awards yang ke-62.

Tapi sepertinya kabar burung itu tidak akan menjadi nyata. Ada kabar yang beredar Taylor Swift enggan berpartisipasi dalam acara tersebut.

Sebuah akun penggemar bernama Taylor Swift News dengan username @TSwiftNewsLA mengungkapkan hal itu. Alasannya, pelantun 'Blank Space' itu mundur karena skandal antara Deborah Dugan dan yayasan penyelenggara Grammy, The Recording Academy, yang merebak belakangan ini.

"Menurut sumber dari orang dalam, Taylor Swift menarik diri dari penampilannya di #Grammys setelah diumumkan bahwa mantan pimpinan The Recording Academy, Deborah Dugan, dipecat karena menginginkan kejelasan dan transparansi dalam proses pemungutan suara," tulis akun tersebut.

Tahun ini, Taylor Swift memperoleh sejumlah nominasi. Di antaranya dalam kategori Song of the Year (untuk 'Lover'), Best Pop Vocal Performance (untuk 'You Need to Calm Down') dan Best Pop Vocal Album (untuk 'Lover').

Hingga kini, musikus kelahiran 13 Desember 1989 itu belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait kabar yang beredar di media sosial tersebut. - Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com

Rabu, 22 Januari 2020

3 Obat Ditemukan di Dekat Jasad Mahasiswa Politeknik Negeri Jember


PT Kontak Perkasa - Polisi menemukan tiga jenis obat di dekat jasad mahasiswa Politeknik Negeri Jember yang ditemukan tewas di kamar kosnya. Ketiga jenis obat itu kini diamankan untuk menjadi salah satu barang bukti dalam upaya mengungkap penyebab kematian korban.

M. Angga Nurmawan (22) ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Karimata, Kecamatan Sumbersari, Senin (22/1) siang. Saat ditemukan, jasad mahasiswa asal Kediri itu mulai membusuk.

"Ada tiga jenis obat, yakni Mixagrip, dan dua bungkus obat dari Klinik dr. Suherman (Unmuh Jember)," kata Kapolsek Sumbersari Kompol Faruk Mustafa Kamil, Rabu (22/1/2020).

Obat-obatan itu ditemukan saat petugas melakukan olah TKP. Di bungkus obat yang dari klinik, tertera nama korban.

"Bisa dipastikan (obat) untuk korban, karena tertera nama pasien M. Angga Nurmawan," katanya.

Dengan ditemukannya obat-obatan itu, dugaan korban meninggal karena sakit makin menguat. Namun meninggal karena sakit apa, polisi belum bisa menyimpulkan.

"Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses autopsi," ungkap Faruk.

Sementara keterangan dari pemilik kos, korban belum lama tinggal di kosan tersebut. Korban menempati kamar kos baru 4 bulan.

"Dari keterangan pemilik kos, diketahui korban baru tinggal di kosan itu 4 bulan ini," ujar Faruk. - PT Kontak Perkasa

Sumber : detik.com

Selasa, 21 Januari 2020

Batu Empedu Disangka Boba dan Ancaman Sesungguhnya Bola-bola Tapioka


PT Kontak Perkasa Futures - Boba lagi-lagi viral di media sosial, seorang dokter bedah dalam video tersebut terlihat sedang memamerkan salah satu organ dalam yang menyerupai kantung empedu. Organ itu lalu dibedah, dan keluarlah butiran-butiran yang oleh beberapa orang diyakini sebagai boba.

"Hati2 ya temn2 kalau beli minuman ada boba nya, jangan sering2, di jaga kesehatan nya," tulis seorang netizen.

Menanggapi hal ini ahli pencernaan Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), lebih meyakini gambar yang ditampilkan dalam video tersebut adalah kantung empedu dan tidak ada kaitannya dengan boba.

"Jadi nggak mungkin secara medis, tidak mungkin boba ada di kantung empedu seperti itu. Kalau saya lihat itu batu-batu kecil di kantung empedu. Masalahnya kan nggak jelas nih picturenya (organ yang ditunjukkan pada video) apa?" kata Prof Ari, Senin (20/1/2020).

Menurutnya, kandungan boba yang merupakan karbohidrat tidak mungkin menyebabkan batu empedu. Sebab penyakit ini diakibatkan oleh kolesterol yang tinggi.

"Jadi orang-orang yang makan cokelat, keju yang tinggi lemak itu akan menyebabkan kolesterol tinggi. Kalau itu banyak kita temukan kasus-kasus (batu empedu) seperti itu. Jadi tidak mungkin boba yang kandungannya itu karbohidrat, tidak berubah bentuknya di dalam kantung empedu," ucap Prof Ari.

Meski bukan boba yang terdapat dalam video tersebut, bukan berarti boba tidak menyebabkan masalah kesehatan. Justru terlalu sering mengonsumsi boba akan meningkatkan risiko terkena kencing manis.

"Masalahnya gini, banyak orang itu makan gula terlalu berlebihan, misalnya minum minuman kemasan, dan karbohidratnya dikonsumsi pagi, siang, malam akhirnya apa? Di orang tersebut mengalami yang kita sebut penumpukan kadar gula yang tinggi, akhirnya mengalami kencing manis (diabetes) karena mengonsumsi kadar gula yang tinggi," jelas Prof Ari.

Kencing manis atau diabetes dapat menyebabkan penyakit komplikasi, seperti kerusakan saraf, tekanan darah tinggi, dan mengerasnya dinding pembuluh darah.

Tak hanya itu, Prof Ari juga mengatakan bahwa boba yang tidak dikunyah dengan benar akan sulit untuk dicerna.

"Kalau misalnya dia memiliki masalah di lambungnya dia itu akan menambah beban kerja untuk lambungnya. Jadi kan lambungnya bekerja ekstra, makanya kan kalau untuk orang-orang yang sakit maag itu tidak dianjurkan, karena apa? Karena ini sulit untuk dicerna," pungkasnya. - PT Kontak Perkasa Futures

Sumber : detik.com