Kontak Perkasa Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih belum menunjukkan tanda-tanda penguatan setelah kemarin, Senin (4/2/2020) indeks turun sebesar 0,94% ke level 5.884,17.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan dengan kondisi China saat ini yang masih berfokus untuk penanggulangan coronavirus, ada peluang negara ini akan menunda untuk menerapkan kesepakatan dagang yang telah ditandatanganinya dengan Amerika Serikat.
Sejauh ini kesepakatan tersebut memiliki klausa yang mengatakan bahwa, "jika terjadi bencana alam atau peristiwa lainnya yang tidak terduga, maka perjanjian berpotensi untuk ditunda".
Sekuritas ini menyebutkan masih belum jelas apakah China akan meminta Amerika untuk menunda atau belum, namun besar potensi hal tersebut akan dilakukan mengingat saat ini perekonomian China sedang dalam kondisi tertekan
Sementara itu, menurut Reliance Sekuritas mengatakan saham-saham anjlok di Tiongkok karena tertinggi pelemahan bursa saham global disaat kembali dibuka setelah libur tahun baru imlek. Tidak menunjukkannya tanda-tanda perlambatan pada wabah mematikan di China dengan jumlah kematian yang terus meningkat melebihi 360 orang masih menjadi faktor utama.
People Bank of China memangkas suku bunga karena menyuntikan uang tunai ke dalam sistem keuangan guna menopang pasar keuangan.
Dari segi teknikal, sekuritas ini menyebutkan pergerakan IHSG break out support 5900 dengan Indikator stochastic dan RSI berada pada area oversold namun belum memberikan signal reversal meskipun berpeluang menjenuh.
Pergerakan IHSG telah mengkonfirmasi trend bearish jangka panjang dengan channeling trend di kisaran level 5850. Sehingga kami masih perkirakan IHSG berpotensi tertekan meskipun harapan teknikal rebound.
Sejalan dengan itu, Panin Sekuritas mengemukakan penurunan yang terjadi pada indeks saham dalam negeri kemarin mengkonfirmasi IHSG gagal mempertahankan support dari uptrend yang sudah terbentuk selama 11 tahun sejak 2009.
Hal ini diperparah dengan penjualan investor asing yang besar, kepanikan mulai terlihat di pasar. IHSG menguji support berikutnya pada 5.820.
Hari ini indeks diperkirakan masih akan dalam tren penurunan dengan support di 5.820 dan resisten di 5.940. - Kontak Perkasa Futures
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan dengan kondisi China saat ini yang masih berfokus untuk penanggulangan coronavirus, ada peluang negara ini akan menunda untuk menerapkan kesepakatan dagang yang telah ditandatanganinya dengan Amerika Serikat.
Sejauh ini kesepakatan tersebut memiliki klausa yang mengatakan bahwa, "jika terjadi bencana alam atau peristiwa lainnya yang tidak terduga, maka perjanjian berpotensi untuk ditunda".
Sekuritas ini menyebutkan masih belum jelas apakah China akan meminta Amerika untuk menunda atau belum, namun besar potensi hal tersebut akan dilakukan mengingat saat ini perekonomian China sedang dalam kondisi tertekan
Sementara itu, menurut Reliance Sekuritas mengatakan saham-saham anjlok di Tiongkok karena tertinggi pelemahan bursa saham global disaat kembali dibuka setelah libur tahun baru imlek. Tidak menunjukkannya tanda-tanda perlambatan pada wabah mematikan di China dengan jumlah kematian yang terus meningkat melebihi 360 orang masih menjadi faktor utama.
People Bank of China memangkas suku bunga karena menyuntikan uang tunai ke dalam sistem keuangan guna menopang pasar keuangan.
Dari segi teknikal, sekuritas ini menyebutkan pergerakan IHSG break out support 5900 dengan Indikator stochastic dan RSI berada pada area oversold namun belum memberikan signal reversal meskipun berpeluang menjenuh.
Pergerakan IHSG telah mengkonfirmasi trend bearish jangka panjang dengan channeling trend di kisaran level 5850. Sehingga kami masih perkirakan IHSG berpotensi tertekan meskipun harapan teknikal rebound.
Sejalan dengan itu, Panin Sekuritas mengemukakan penurunan yang terjadi pada indeks saham dalam negeri kemarin mengkonfirmasi IHSG gagal mempertahankan support dari uptrend yang sudah terbentuk selama 11 tahun sejak 2009.
Hal ini diperparah dengan penjualan investor asing yang besar, kepanikan mulai terlihat di pasar. IHSG menguji support berikutnya pada 5.820.
Hari ini indeks diperkirakan masih akan dalam tren penurunan dengan support di 5.820 dan resisten di 5.940. - Kontak Perkasa Futures
Sumber : cnbcindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar