PT Kontak Perkasa Futures - Layanan Teras BRI Kapal Bahtera Seva II di Labuan Bajo tidak hanya dimanfaatkan warga kepulauan di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk simpan dan pinjam, mereka pun bisa transfer dana lebih cepat.
Sebagaimana diketahui, untuk mendapatkan layanan perbankan warga di Pulau Rinca, Pulau Komodo, Pulau Messah, hingga Pulau Papagarang, harus datang ke Ibu Kota Manggarai Barat, Labuan Bajo. Mereka harus menempuh perjalanan dengan menggunakan ojek kapal.
Sementara banyak di antara warga yang sebagian besarnya nelayan, memiliki anak yang sedang menempuh pendidikan di luar pulau. Rata-rata dari mereka menguliahkan anak ke Pulau Jawa, Pulau Makassar, atau Pulau Lombok.
"Kebetulan saya punya anak di Semarang jadi kalau saya ada simpanan di BRI begitu saya masuk kapal jadi saya langsung transfer kadang Rp 5 juta kadang Rp 15 juta kalau dia butuh uang banyak," ujar H. Basgun, pengepul cumi-cumi asal Desa Pasir Putih, Kecamatan Komodo, Pulau Messah, kepada detikFinance, Kamis (28/2/2018) lalu.
Pak Haji, begitu ia disapa warga, bercerita tentang anak keduanya yang sedang berkuliah jurusan kebidanan di salah satu kampus di Semarang. Ia juga masih memiliki anak ketiga yang sedang meraih gelar sarjana di Denpasar, Bali.
Dia pun bercerita sebelum adanya bank terapung. Biasanya untuk keperluan perbankan ia harus menempuh perjalanan dengan perahu selama 1 jam dari Pulau Messah ke Labuan Bajo. Itu pun harus mengeluarkan ongkos dan biaya lainnya selama perjalanan.
"Bisa dibilang susah juga enggak tapi kalau dari Messah ke Labuan itu harus naik perahu ojek. Itu masih bagus itu Rp 20 ribu, belum biaya minum makan di Labuan, belum lagi antre. Artinya jam 2 (siang) baru pulang," katanya.
Sementara itu dengan adanya bank terapung milik BRI, salah seorang warga di Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Mustamin (51), mengatakan warga di desanya bisa transfer uang lebih cepat.
"Sebenarnya kita yang punya anak sekolah, ke Labuan Bajo dulu baru kirim uang. Tapi dengan adanya kapal ini begitu mereka datang langsung kita masuk. Detik ini juga anak kita sudah menerimanya," tuturnya.
Ia sendiri memiliki anak yang sedang kuliah di Yogyakarta dan Mataram. Untuk memenuhi kebutuhan anaknya yang berbeda pulau, ia pun memanfaatkan layanan di bank terapung bernama Bahtera Seva II.
Sebagai informasi, layanan bank terapung BRI ini diluncurkan di Labuan Bajo pada 29 Desember 2016. Hingga 31 Desember 2018 total penyimpan di bank tersebut berjumlah 753 orang dengan dana kelolaan Rp 5,29 miliar.
Setiap minggunya, Bahtera Seva II mengunjungi pulau-pulau di NTT untuk melayani layanan perbankan seperti simpan, pinjam, transfer atau penukaran uang (money changer). - PT Kontak Perkasa Futures
Sebagaimana diketahui, untuk mendapatkan layanan perbankan warga di Pulau Rinca, Pulau Komodo, Pulau Messah, hingga Pulau Papagarang, harus datang ke Ibu Kota Manggarai Barat, Labuan Bajo. Mereka harus menempuh perjalanan dengan menggunakan ojek kapal.
Sementara banyak di antara warga yang sebagian besarnya nelayan, memiliki anak yang sedang menempuh pendidikan di luar pulau. Rata-rata dari mereka menguliahkan anak ke Pulau Jawa, Pulau Makassar, atau Pulau Lombok.
"Kebetulan saya punya anak di Semarang jadi kalau saya ada simpanan di BRI begitu saya masuk kapal jadi saya langsung transfer kadang Rp 5 juta kadang Rp 15 juta kalau dia butuh uang banyak," ujar H. Basgun, pengepul cumi-cumi asal Desa Pasir Putih, Kecamatan Komodo, Pulau Messah, kepada detikFinance, Kamis (28/2/2018) lalu.
Pak Haji, begitu ia disapa warga, bercerita tentang anak keduanya yang sedang berkuliah jurusan kebidanan di salah satu kampus di Semarang. Ia juga masih memiliki anak ketiga yang sedang meraih gelar sarjana di Denpasar, Bali.
Dia pun bercerita sebelum adanya bank terapung. Biasanya untuk keperluan perbankan ia harus menempuh perjalanan dengan perahu selama 1 jam dari Pulau Messah ke Labuan Bajo. Itu pun harus mengeluarkan ongkos dan biaya lainnya selama perjalanan.
"Bisa dibilang susah juga enggak tapi kalau dari Messah ke Labuan itu harus naik perahu ojek. Itu masih bagus itu Rp 20 ribu, belum biaya minum makan di Labuan, belum lagi antre. Artinya jam 2 (siang) baru pulang," katanya.
Sementara itu dengan adanya bank terapung milik BRI, salah seorang warga di Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Mustamin (51), mengatakan warga di desanya bisa transfer uang lebih cepat.
"Sebenarnya kita yang punya anak sekolah, ke Labuan Bajo dulu baru kirim uang. Tapi dengan adanya kapal ini begitu mereka datang langsung kita masuk. Detik ini juga anak kita sudah menerimanya," tuturnya.
Ia sendiri memiliki anak yang sedang kuliah di Yogyakarta dan Mataram. Untuk memenuhi kebutuhan anaknya yang berbeda pulau, ia pun memanfaatkan layanan di bank terapung bernama Bahtera Seva II.
Sebagai informasi, layanan bank terapung BRI ini diluncurkan di Labuan Bajo pada 29 Desember 2016. Hingga 31 Desember 2018 total penyimpan di bank tersebut berjumlah 753 orang dengan dana kelolaan Rp 5,29 miliar.
Setiap minggunya, Bahtera Seva II mengunjungi pulau-pulau di NTT untuk melayani layanan perbankan seperti simpan, pinjam, transfer atau penukaran uang (money changer). - PT Kontak Perkasa Futures
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar